Anda di halaman 1dari 25

REFLEKSI KASUS

Kejang Demam

Penyaji : Yunus Ammarie


Pembimbing klinik : dr. Amsyar Praja, Sp.A
Pendahuluan
• Definisi
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang
terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal
diatas 38 ° C) yang disebabkan oleh suatu
proses ekstrakranium. Kejang demam
merupakan kelainan neurologis yang paling
sering dijumpai pada anak, terutama pada
golongan umur 6 bulan sampai 4 tahun.
Mekanisme Kejang Demam
Penatalaksanaan
Segera diberikan diazepam IV : dosis rata-rata 0.3 mg/kgBB
Atau rectal : < 10 kg = 5 mg, >10 kg= 10 mg
Bila kejang tidak berhenti
tunggu 15 menit

Dapat diulangi dengan


dosis/cara yang sama

Kejang Berhent

Berikan dosis fenobarbital


Dosis: Neonatus : 30 mg IM
1 bulan- 1 tahun : 50 mg IM
> 1 tahun : 75 mg IM

Pengobatan Rumah
4 jam kemudian
Dosis: Hari I+II : Fenobarbital 8-10 mg/kgbb (dibagi dalam 2 dosis)
Hari berikutnya : Fenobarbital 4-5 mg/kgbb (dibagi dalam 2 dosis)
Laporan Kasus
Seorang anak perempuan 2 tahun 5 bulan masuk
dengan keluhan kejang yang dialami 1 kali
dengan durasi 10 menit, kejang baru pertama
kali terjadi, sebelum kejang pasien sempat
demam 1 hari sebelumnya dan tidak dibawa
kerumah sakit dan tidak diberikan obat, hari
kedua pasien mulai makin demam dan akhirnya
kejang, batuk -, beringus -, sesak -, muntah + ,
Nafsu makan turun. BAK dan BAB biasa.
• Riwayat penyakit terdahulu
– Tidak ada

• Riwayat penyakit dalam keluarga


– Tidak ada

• Riwayat kehamilan dan persalinan


– Riwayat ANC lengkap
– Riwayat sakit waktu hamil (-)
– Riwayat hipertensi selama kehamilan (-)
– Riwayat natal : Anak ini lahir spontan di rumah sakit bersalin swasta
dengan berat badan lahir 3000 gram sedangkan panjang badan lahir 40
cm. Saat lahir anak ini langsung menangis, tidak ada sianosis dan gerak
aktif.
• Riwayat perkembangan
– Tengkurap : 3 bulan
– Duduk : 7 bulan
– Merangkak : 9 bulan
– Berdiri : 11 bulan
– Berjalan : 1 tahun

• Riwayat Imunisasi
– Lengkap yaitu:
– BCG: 1 kali (usia 2 bulan)
– Polio: 4 kali (usia 0,2,4,6 bulan)
– DTP: 3 kali (usia 2,4,6 bulan)
– Campak: 1 kali (usia 9 bulan)
– Hepatitis B: 3 kali (usia 0,1,6 bulan)
Anamnesis makanan

Usia Riwayat makanan

0-3 bulan ASI

3 bulan – 6 bulan Susu Formula

6 bulan sampai – 10 bulan Bubur Kemasan + Susu Formula

10 bulan – sekarang Bubur Biasa + Susu formula

11 bulan- Sekarang Nasi + Sayur + Ikan + Susu Formula

Selama perawatan Nasi + Sayur + Ikan + Susu Formula


Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Sakit Sedang, kesadaran kompos mentis

Status Gizi : BB=11 kg


PB = 100 cm
TB= PB-0.5cm= 99.5 cm
BB/U%= 14/15 x 100%= 93.33%  Gizi Baik
TB/U%= 100/102 x 100%= 98,03%

Tanda Vital : Nadi = 124x/m, Respirasi = 34x/m, Suhu = 39°c

Kepala : Normocephal
Muka : Simetris Kiri=Kanan
Rambut : Hitam, sukar dicabut
Telinga : Sekret tidak ada
Mata : Konjungtiva tidak anemis kiri dan kanan, Sklera tidak ikterik kiri dan kanan
Pupil isokor

Hidung : Sekret -/-


Mulut : Bibir biasa, sianosis dan pucat tidak ada. Lidah kotor tidak ada

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, Tidak ada pembesaran tiroid,
Paru-paru : Bentuk dada simetris kiri dan kanan, retraksi sela iga tidak ada,
massa -, perkusi sonor, Rh -/-, Wh -/-

Jantung : Ictus cordis tidak terlihat, ictus cordis teraba pada ICS V linea mid
clavicularis sinistra, batas jantung normal, BJ I & II murni regular,
tidak dijumpai adanya bunyi jantung tambahan.

Abdomen : Bentuk kesan datar, mengikuti gerak napas, peristaltik (+) kesan
normal, perkusi tympani, nyeri tekan pada keempat kuadran
abdomen (-), hati dan lien tidak teraba.

Anggota Gerak : Atas : tidak ada edema, tonus otot normal, akral hangat
Bawah : tidak ada edema, tonus otot normal, akral hangat
Resume
Pasien perempuan 5 tahun masuk dengan
keluhan demam tnggi dan kejang dirumah,
saat di rumah pasien sempat kejang 1 kali
dengan durasi 10 menit, kejang sepert ini
baru pertama kali dirasakan pasien, sebelum
demam dan kejang pasien, pada pemeriksaan
fisis didapatkan nadi 124 x/mnt, pernafasan
94x/mnt, suhu 39 C, pemeriksaan fisis lain
dalam batas normal.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium

DL Tgl 19/05/2014
WBC 15.3 x 103/mm3
RBC 4.47 x 106/mm3
HGB 12.6 mg/dl
HCT 37.2 %
PLT 395 x 103/mm3
Diagnosis Kerja

Kejang Demam Sederhana


Penatalaksanaan
• Non-medikamentosa:
– Edukasi orang tua pasien agar posisikan anak miring dengan
leher ekstensi sehingga sekret dapat keluar melalui mulut saat
kejang
– Edukasi orang tua agar melakukan pendinginan dengan melepas
pakaian dan selimut yang terlalu tebal saat anak kejang
– Edukasi orang tua agar waspada saat anak mulai demam.
• Medikamentosa:
– IVFD RL 20 tetes/menit
– Inj Ceftriaxone 500 mg/12j/iv (Skin test cocok)
– Dexamethasone ½ ampul/8j/iv
– PCT 3 x 1 cth (Kalau perlu)
– Stesolid Syr 3x ½ cth
– B – Comp 2x1 tab
No. Tanggal & Jam Vital Sign Keterangan

1. 20-05-2014, Jam: 07.00 N : 100x/menit S : Panas (-), kejang (-), batuk (-),
P : 40 x/menit beringus (-), sesak (-), muntah (-),
S : 36,7o C BAK dan BAB biasa
O : KU sakit sedang, CM
Wajah : simetris, normocephal
Thorax : dalam batas normal
Jantung : dalam batas normal
Abdomen : datar, nyeri tekan
epigastrium (-), hepatosplenomegali
(-)
Ekstremitas : akral hangat
A : Kejang Demam
P : IVFD RL 12 tetes/menit, Inj
Ceftriaxone 500 mg/12j/iv, PCT 3 x 1
cth (Kalau perlu), Stesolid Syr 3x ½
cth, B – Comp 2x1 tab
2. 21-05-2014, Jam: 07.00 N : 100x/menit S : Panas (-), kejang (-), batuk (+),
P : 40 x/menit beringus (-), sesak (-), muntah (-),
S : 36.4o C BAK dan BAB biasa
O : KU sakit sedang, CM
Wajah : simetris, normocephal
Thorax : dalam batas normal
Jantung : dalam batas normal
Abdomen : datar, nyeri tekan
epigastrium (-), hepatosplenomegali
(-)
Ekstremitas : akral hangat
A : Kejang Demam
P : IVFD RL 12 tetes/menit, Inj
Ceftriaxone 500 mg/12j/iv, PCT 3 x 1
cth (Kalau perlu), Stesolid Syr 3x ½
cth, B – Comp 2x1 tab
DISKUSI
• Kejang merupakan hasil dari pelepasan
aktivitas listrik abnormal oleh neuron otak.
Sebelum kejang, pasien demam, demam sudah
berlangsung selama 3 hari. Pasien didiagnosis
sebagai kejang demam karena kejang terjadi
didahului oleh demam.
• Kejang demam merupakan suatu kejang yang
terjadi pada usia antara 6 bulan sampai hingga
5 tahun yang berkaitan dengan demam namun
tanpa adanya tanda-tanda infeksi intracranial
atau penyebab yang jelas.
• Sekitar 30-50-% anak mendapatkan kejang
berulang pada episode demam berikutnya dan
sebagian kecil mengalami kejang demam yang
berulang. Faktor yang berhubungan dengan
peningkatan resiko berulangnya kejang pada
umur <12 bulan, suhu rendah sebelum kejang,
riwayat keluarga kejang demam.
Kriteria Livingston
• Umur anak ketika kejang antara 6 bulan dan 4 tahun
• Kejang berlangsung hanya sebentar saja, tidak lebih dari 15 menit
• Kejang bersifat umum
• Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah timbulnya demam
• Pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah kejang normal
• Pemeriksaan EEG yang dibuat sedikitnya 1 minggu sesudah suhu
normal tidak menunjukkan kelainan
• Frekuensi bangkitan kejang dalam 1 tahun tidak melebihi 4 kali.
Tatalaksana kejang:

• Posisi tenang: posisikan anak miring (semipronasi) dengan


leher ekstensi sehingga sekresi dapat keluar melalui mulut.
• Jika pernapasan sulit: buka saluran napas dengan ekstensi
leher secara hati-hati, angkat rahang ke depan. Jangan
letakkan apapun ke dalam mulut. Berikan O 2 jika tersedia.
• Jika kejang berlanjut berikan diazepam: IV/rectal
• Periksa gula darah
• Lakukan penilaian dan pemeriksaan penunjang. Jika ada
kecurigaan meningitis, harus dilakukan pungsi lumbal.
• Prognosis pasien dengan kejang demam adalah
baik. Resiko untuk menjadi epilepsi akibat
kejang demam adalah kira-kira 2%-5%.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai