Anda di halaman 1dari 27

REFLEKSI KASUS

GIZI BURUK KONDISI III TIPE MARASMUS


PADA SISTEMIK LUPUS ERITEMATOSUS

Oleh
ANNI

Pembimbing klinik:
dr. Effendy Salim, Sp.A
PENDAHULUAN

Masalah gizi menjadi masalah kesehatan utama


di negara berkembang dan salah satu penyebab
kesakitan dan kematian paling sering pada anak
di seluruh dunia. WHO memperkirakan bahwa
54% penyebab kematian bayi dan balita didasari
oleh keadaan gizi buruk.
• Kurang energi protein (KEP) merupakan salah
satu masalah gizi utama di Indonesia.

• Berdasarkan lama dan beratnya kekurangan


energi dan protein, KEP diklasifikasikan
menjadi KEP derajat ringan-sedang (gizi
kurang) dan KEP derajat berat (gizi buruk).
LAPORAN KASUS

Identitas Pasien

Nama : An. AI
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 10 tahun 8 bulan
Alamat : BTN Palu Nagaya
Tanggal Masuk : 7 Mei 2014
Anamnesis
• Keluhan Utama : Bengkak pada kaki kanan dan
kiri

• Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien anak laki-laki masuk Rumah Sakit dengan
keluhan bengkak pada kaki kanan dan kiri sejak 5
hari sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya
pasien juga mengalami bengkak seluruh tubuh 2
bulan lalu. Pasien mengalami BAB encer sejak 2
bulan yang lalu. BAB banyak kali sehari, ampas (-),
darah (-), lendir (-), sakit perut (+), nafsu makan
menurun namun.
BAK lancar, namun kadang BAK hanya sedikit, tidak
ada nyeri saat BAK, darah (-), warna kuning, kadang
keruh dan berbusa. Pasien juga mengeluhkan
kadang-kadang merasa sesak, terutama saat perut
membengkak, batuk (-), pilek (-). Demam (-), sakit
kepala (-). Pasien mengeluh sering nyeri sendi dan
badan terasa lemas.
• Riwayat penyakit sebelumnya :
 Pernah dirawat di rumah sakit dengan diare
selama 6 minggu
 Anemia, rutin melakukan transfusi tiap bulan
sejak bulan Februari 2014
 Riwayat SLE sejak 2 bulan lalu dan di rawat di
RS makassar
 Riwayat operasi Hirschprung saat usia 1 tahun
• Riwayat penyakit keluarga :
Riwayat asma pada kakek pasien

• Riwayat kehamilan dan persalinan :


Pasien adalah anak kedua dari tiga bersaudara.
Pasien lahir spontan di Rumah Sakit, cukup bulan,
BBL 2900 kg, PBL tidak diketahui
• Anamnesis makanan :
ASI sejak lahir sampai usia 4 bulan.
Susu formula sejak lahir sampai usia 2 tahun
Makanan padat usia 2 tahun sampai sekarang

• Riwayat Imunisasi :
Imunisasi dasar lengkap
Pemeriksaan fisik

Keadaan Umum : Sakit berat


Kesadaran : compos mentis
Berat Badan : 18 kg Tanda Vital
(koreksi 15% = 15,3 kg) Denyut Nadi : 100 kali/menit
Respirasi : 42 kali/menit
Tinggi Badan : 122 cm
Suhu : 37,40C
Status Gizi : Gizi Buruk
Tekanan Darah : 80/50 mmHg
BB/TB : 15,3/23 = 66%
• Kulit
tampak pucat, lapisan lemak di bawah kulit kurang (severe
wasting) mengakibatkan kulit menjadi keriput dan terdapat
skuama halus di badan dan ekstremitas atas dan bawah.
Turgor > 2 detik

• Kepala
Bentuk : Normocephal
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
refleks cahaya (+/+), palpebra oedema (+)
Hidung : Sekret (-/-), pernapasan cuping hidung (-/-)
Telinga : Sekret (-/-)
Mulut : bibir tidak tampak sianosis, mukosa mulut
tampak anemis, tonsil T1/T1 hiperemis (-)
Paru-Paru
Jantung
Inspeksi :
Inspeksi :
Permukaan dada simetris bilateral
Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi :
Palpasi :
Tidak ada massa, taktil fremitus kiri
Ictus cordis teraba pada SIC V
dan kanan sama kesan normal.
linea midclavicula sinistra
Perkusi :
Perkusi :
Sonor kanan dan kiri
Dalam batas normal
Auskultasi :
Auskultasi : :
Bunyi napas bronkovesikuler,
S1 dan S2 murni, regular, bising (-)
rhonchi (-/-), wheezing(-/-).
Abdomen
Inspeksi
Tampak cembung , terdapat
sikatrik dan skuama halus Anggota gerak
Auskultasi Ekstremitas atas
bising usus (+) kesan normal akral hangat, terdapat skuama
halus, edema (-/-)
Perkusi
Ekstremitas bawah
Timpani pada 4 kuadran akral hangat, terdapat skuama
Palpasi halus, edema (+/+)
Nyeri tekan pada regio epigastrium,
hipokondrium dextra, dan regio
lumbalis sinistra.
Pemeriksaan laboratorium

Whole blood Hasil rujukan satuan


Hemoglobin 9,8 11,5-16,5 g/dl

WBC 11,81 5,00-10,00 Ribu /ul

RBC 3,70 3,88-8,50 Juta/ul

HCT 30,5 35 – 52 %

PLT 444 150-450 Ribu/ul


Resume
Pasien anak laki-laki masuk Rumah Sakit dengan
keluhan bengkak pada kaki kanan dan kiri sejak 5
hari sebelum masuk rumah sakit. Sebelumnya
pasien juga mengalami bengkak seluruh tubuh 2
bulan lalu. Pasien mengalami BAB encer sejak 2
bulan yang lalu. BAB banyak kali sehari, sakit perut
(+), nafsu makan menurun. BAK lancar, namun
kadang BAK hanya sedikit, warna kuning, kadang
keruh dan berbusa. Pasien juga mengeluhkan
kadang-kadang merasa sesak, terutama saat perut
membengkak. Pasien mengeluh sering nyeri sendi
dan badan terasa lemas. Status gizi menurut CDC
yaitu gizi buruk.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
80/50 mmHg, denyut nadi 100 kali/menit, suhu
37,40C, respirasi 42 kali/menit, kulit tampak pucat,
lapisan lemak di bawah kulit kurang (severe
wasting) mengakibatkan kulit menjadi keriput dan
terdapat skuama halus di badan dan ekstremitas
atas dan bawah, konjungtiva anemis +/+, edema
palpebra. Nyeri tekan pada regio epigastrium,
hipokondrium dextra, dan regio lumbalis sinistra,
edema pretibia +/+.
Diagnosis:
Gizi buruk kondisi III tipe marasmus disertai
Sistemik Lupus Eritematosus
Terapi
• IVFD Ringer Laktat 10 tetes/menit
• Ceftriaxon 500mg/12 jam/iv
• Methylprednisolone 3 x 6 mg
• Tatalaksana gizi buruk rencana III, fase stabilisasi
 50 ml glukosa/larutan gula pasir 10% melalui oral
 B complex 1 x 1 tablet
 Vitamin C 1 x 2 tablet
 Vitamin A 200.000 IU
 Asam folat 5 mg hari pertama
 Asam folat 1 mg hari kedua, dan seterusnya
 F75 120 cc tiap 2 jam
 Resomal 100 ml/2 jam
 Observasi tanda vital tiap 2 jam
DISKUSI
Pada kasus ini, gizi buruk yang dialami oleh pasien
termasuk tipe marasmus.

Perhitungan status gizi:


CDC 66% (< 70%) yang menunjukkan bahwa berat
badan (BB) dan tinggi badan (TB) anak tidak sesuai
dengan umurnya dimana harusnya anak memiliki
BB 23 kg dan TB 122 cm.
Manifestasi klinik kekurangan kekurangan energi
protein

Kwasiorkor
• Edema umumnya di seluruh tubuh terutama pada kaki
(dorsum pedis)
• Wajah membulat dan sembab
• Otot-otot mengecil (hipotrofi)
• Perubahan status mental: cengeng, rewel kadang apatis
• Anak sering menolak segala jenis makanan (anoreksia)
• Pembesaran hati
• Sistem imun menurun, sehingga sering disertai
infeksi dan anemia
• Rambut berwarna kusam dan mudah dicabut
• Gangguan kulit berupa bercak merah yang
meluas dan berubah menjadi hitam terkelupas
(crazy pavement dermatosis)
• Pandangan mata anak tampak sayu
Marasmus
• Anak tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit
• Wajah seperti orangtua
• Cengeng, rewel
• Perut cekung
• Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak
ada
• Sering disertai diare kronik atau konstipasi/susah buang air, serta
penyakit kronik
Marasmik kwasiorkor
• Marasmik kwasiorkor adalah gabungan antara marasmus dan
kwasiorkor dengan BB/TB <-3 SD disertai edema yang tidak
mencolok.
Pada kasus ini didapatkan anak tampak kurus,
kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat
sedikit, dan sebelumnya pasien mengalami diare
kronik. Berdasarkan gejala klinik tersebut
dimana terdapat gejala klinik marasmus, maka
pasien ini termasuk dalam jenis kekurangan
energi protein tipe marasmus.
Langkah penatalaksanaan gizi buruk
Pasien ini dipulangkan pada hari ke 5, karena
telah memenuhi kriteria pemulangan yaitu:
• Edema sudah berkurang
• BB/TB > -3SD
• Komplikasi sudah teratasi (diare/dehidrasi)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai