Anda di halaman 1dari 40

Oleh: Suharyana, SKM, M.

Kes
1
Pengawasan Lingkungan Kerja adalah
serangkaian kegiatan pengawasan dari semua
tindakan yang dilakukan oleh pegawai
pengawas ketenagakerjaan atas pemenuhan
pelaksanaan peraturan perundang-undangan
atas objek pengawasan Lingkungan Kerja.  

Lingkungan kerja adalah istilah generik yang


mencakup identifikasi dan evaluasi faktor-faktor
lingkungan yang memberikan dampak pada
kesehatan tenaga kerja (ILO)   
Tujuan
Tujuan Kesehatan
Kesehatan Kerja
Kerja
Joint
Joint Committee
Committee ILO
ILO // WHO
WHO 1995
1995
1. Promosi dan pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan
sosial pekerja.
2. Pencegahan gangguan kesehatan disebabkan oleh
kondisi kerja
3. Perlindungan pekerja dari risiko faktor-faktor yang
mengganggu kesehatan.
4. Penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam lingkungan
kerja yang sesuai kemampuan fisik dan psikologisnya.
5. Penyesuaian setiap orang kepada pekerjaannya
Dasar
Dasar Hukum
Hukum
Pengawasan
Pengawasan Lingkungan
Lingkungan Kerja
Kerja
1. UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU No.3 tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi ILO
No.120 mengenai Hygiene Dalam Perniagaan dan Kantor-
Kantor.
3. Peraturan Menteri Perburuhan No.7 tahun 1964 tentang
Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan Dalam
Tempat Kerja.
4. Permenaker No.Per.03/Men/1985 tentang Keselamatan &
Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes.
Dasar
Dasar Hukum
Hukum
Pengawasan
Pengawasan Lingkungan
Lingkungan Kerja
Kerja
5. Permenaker No.Per.03/Men/1986 tentang Syarat
Keselamatan & Kesehatan di Tempat Kerja Yang
Mengelola Pestisida.
6. Permenaker No. 13 tahun 2011 tentang Nilai Ambang
Batas Faktor Fisikan Kimia d di Tempat Kerja.
7. Kepmenaker No.Kep.187/Men/1999 tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
8. Permenaker No. 8 th 2010 ttgAlat Pelindung Diri.
Dasar
Dasar Hukum
Hukum
Pengawasan
Pengawasan Lingkungan
Lingkungan Kerja
Kerja
1. UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

• Syarat-syarat keselamatan kerja berisi lebih dari 50%


adalah syarat-syarat kesehatan kerja.
• Melindungi pekerja, orang lain dan bahan serta alat
produksi.
• Mencegah dan mengurangi kecelakaan dan PAK
• Menciptakan lingkungan kerja aman
• Pemantauan dan evaluasi lingkungan kerja
Dasar
Dasar Hukum
Hukum
Pengawasan
Pengawasan Lingkungan
Lingkungan Kerja
Kerja
2. UU No.3 tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi
ILO No.120 mengenai Hygiene Dalam Perniagaan
dan Kantor-Kantor
• Ventilasi
• Penerangan
• Suhu
• Susunan tempat duduk
• Penyediaan air
• Sanitair
• Tempat duduk yang cukup dan sesuai
• Confine space
• APD dan sarana perlindungan
• Pengendalian lingkungan kerja (bising, getaran)
• Penyediaan apotek dan pelaksanaan P3K
Dasar
Dasar Hukum
Hukum
Pengawasan
Pengawasan Lingkungan
Lingkungan Kerja
Kerja
3. Peraturan Menteri Perburuhan No.7 tahun 1964 tentang
Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan Dalam
Tempat Kerja
• Pencegahan kebakaran • Sampah
• Pencegahan keracunan, • Ruang udara & runag kerja
penularan penyakit dan • Kakus
PAK
• Dapur
• Housekeeping
• Air
• Penerangan
• Penyelenggaraan makanan
• Suhu bagi tenaga kerja
• Kadar udara • Ergonomi, dll
• Bangunan
Obyek
Obyek Pengawasan
Pengawasan
Lingkungan
Lingkungan Kerja
Kerja
1. Faktor-faktor Bahaya Lingkungan Kerja
2. Hygiene Perusahaan
3. Pengendalian Bahaya Besar
4. Pestisida
5. Bahan Kimia Berbahaya
6. Sanitasi Lingkungan
7. Alat Pelindung Diri (APD)
8. Limbah Industri
Ruang
Ruang Lingkup
Lingkup
Pengawasan
Pengawasan Lingkungan
Lingkungan Kerja
Kerja

1. Pemeriksaan Lingkungan Kerja


2. Penanganan Bahan Kimia Berbahaya
3. Pemeriksaan Penggunaan Pestisida
4. Pemeriksaan Limbah Industri di Tempat Kerja
5. Pemeriksaan Hygiene Industri
6. Pemeriksaan Alat Pelindung Diri
Faktor
Faktor -- Faktor
Faktor Bahaya
Bahaya
Lingkungan
Lingkungan Kerja
Kerja
Lima Faktor Lingkungan Kerja Penyebab
Kecelakaan & PAK

1. Faktor Fisik
2. Faktor Kimia
3. Faktor Biologi
4. Faktor Fisiologi (Ergonomi)
5. Faktor Mental Psikologi
Faktor
Faktor -- Faktor
Faktor Bahaya
Bahaya
Lingkungan
Lingkungan Kerja
Kerja
Pemeriksaan Faktor Fisik

Dasar : . Permenaker No. 13/Men/2011

Pengukuran dan penilaian dilaksanakan oleh Hiperkes


atau pihak-pihak lain yang ditunjuk
Hasil pengukuran dan penilaian disampaikan kepada
perusahaan dan Disnaker setempat
Faktor
Faktor -- Faktor
Faktor Bahaya
Bahaya
Lingkungan
Lingkungan Kerja
Kerja
Pemeriksaan Faktor Kimia :

Dasar : Permenaker No. 13/Men/2011


Pengusaha agar mengendalikan lingkungan kerja
secara teknis, sehingga di bawah NAB
Melaksanakan Hygiene Perusahaan
Faktor
Faktor -- Faktor
Faktor Bahaya
Bahaya
Lingkungan
Lingkungan Kerja
Kerja

Pemeriksaan faktor Biologi, Ergonomi dan Mental


Psikologi :
• Belum ada peraturan perundangan
• Dalam bentuk pedoman-pedoman
• Dapat juga menyebabkan kecelakaan
dan PAK
• Perlu dilakukan pembinaan dan
pengawasan
Hygiene
Hygiene Perusahaan
Perusahaan

Hygiene Perusahaan adalah ilmu pengenalan, penilaian dan


pengendalian faktor-faktor bahaya, sehingga masyarakat tenaga
kerja dan masyarakat terhindar dari efek sampingan kemajuan
teknologi

Konsep Hygiene Perusahaan terdiri dari 3 tahapan kegiatan, yaitu :


• Pengenalan lingkungan
• Penilaian lingkungan
• Pengendalian lingkungan
Pengenalan
Pengenalan terhadap
terhadap Bahaya
Bahaya Faktor
Faktor
Lingkungan
Lingkungan Kerja
Kerja

Pengenalan terhadap bahaya faktor-faktor yang ada di


lingkungan kerja yang timbul sebagai akibat
penggunaan terhadap teknologi proses produksi akan
meliputi pengetahuan dan pengertian tentang berbagai
jenis bahaya dan pengaruh atau akibat yang dapat
ditimbulkan kepada kesehatan tenaga kerja.
Pengenalan
Pengenalan terhadap
terhadap Bahaya
Bahaya Faktor
Faktor
Lingkungan
Lingkungan Kerja
Kerja
Untuk mengetahui Pengenalan untuk Pengenalan
Lingkungan , perlu mempelajari :

• Flow diagram dari kegiatan proses dan operasi


• Kondisi operasi tiap tahap dalam rangkaian operasi dan
proses
• Bahan baku, bahan pembantu, hasil antara, hasil samping,
hasil (produk) dan sisa produksi atau bahan buangan
• Jurnal - jurnal teknik
• Keluhan dari tenaga kerja
Dalam Pengenalan Lingkungan, perlu diperhatikan :

1. Alat-alat teknis penanggulangan apa yang sudah


tersedia / dipergunakan.
2. Bentuk bahan baku yang dipergunakan dan
bagaimana digunakan
3. Jumlah orang yang terpapar dan bekerja di setiap
tahapan proses
Penilaian
Penilaian Lingkungan
Lingkungan

Penilaian Lingkungan dimaksudkan : untuk


mengetahui secara kualitatif tingkat bahaya
lingkungan yang timbul dengan metoda
pengukuran, pengambilan sample serta
analisa di laboratorium, kemudian
dibandingkan dengan standar baku
Manfaat
Manfaat Penilaian
Penilaian Lingkungan
Lingkungan

•• Penerapan
Penerapanteknik
teknikpengendalian
pengendaliandan
dan
penanggulangan merupakan
penanggulangan merupakan dasar
dasar utama
utama

•• Perencanaan
Perencanaan alat-alat
alat-alatpenanggulangan
penanggulangan

•• Dokumen
Dokumenuntuk
untukinspeksi
inspeksi
Pengendalian
Pengendalian Lingkungan
Lingkungan

Penerapan metode teknik tertentu untuk menurunkan tingkat


faktor bahaya lingkungan sampai batas yang masih dapat
ditolerir oleh manusia dan lingkungannya dengan Nilai
Ambang Batas (NAB)

Nilai Ambang Batas Bahan Kimia adalah kadar rata-rata


dari bahan kimia dalam lingkungan kerja agar tenaga kerja
yang bekerja paling lama 8 jam perhari dan 40 jam
perminggu tidak mengalami gangguan kesehatan atau
gangguan kenyamanan kerja
Metode
Metode -- Metode
Metode Tehnis
Tehnis
Pengendalian
Pengendalian Lingkungan
Lingkungan
Pengendalian Tehnis
Melalui tindakan teknis dan menggunakan peralatan mekanis untuk
meniadakan potensi bahaya di lingkungan kerja (subsitusi, eliminasi,
isolasi, perubahan proses, ventilasi, pemasangan alat pengaman)

Pengendalian Administrasi
Menggunakan teknik manajemen (pengaturan rotasi kerja, pelatihan
tenaga kerja, pembatasan jam kerja)

Alat Pelindung Diri


Sebagai upaya terakhir dalam melindungi tenaga kerja apabila
pengendalian teknis dan administrasi belum optimal. Fungsi mengisolasi
tenaga kerja dari sumber bahaya
Alat
Alat Pelindung
Pelindung Diri
Diri
Alat Pelindung Diri (APD)
Adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi
seseorang dalam pekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh tenaga
kerja dari bahaya di tempat kerja

Dasar Hukum :
• UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• Permenakertrans No. Per. 08/Men/2010

Kelemahan Penggunaan APD :


• Kemampuan perlindungan yang tidak sempurna
• Sering APD tidak dipakai karena kuirang nyaman
Alat
Alat Pelindung
Pelindung Diri
Diri

Jenis APD :
• Alat Pelindung Kepala
• Alat Pelindung Muka dan
Mata
• Alat Pelindung Telinga
Syarat-syarat APD :
• Alat Pelindung Pernapasan
• Enak dipakai
• Pakaian Kerja
• Tidak mengganggu kerja
• Sarung Tangan
• Memberikan perlindungan
• Alat Pelindung Kaki yang efektif sesuai dengan
jenis bahaya di tempat kerja
Alat
Alat Pelindung
Pelindung Diri
Diri
Manajemen APD :
(Pemilihan, Penggunaan, Pemeliharaan dan Penyimpanan)
Dipilih sesuai tujuan perlindungan
Dipilih yang memenuhi standar / telah diuji
Dipilih yang sesuai pekerja Indonesia
Digunakan yang benar agar dapat melindungi pekerja
Memeriksa secara rutin
Dirawat secara rutin agar dapat memberikan perlindungan
Melaporkan kerusakan
Membuat catatan pemeliharaan dan kerusakan
Memperbaiki atau mengganti yang rusak
Disimpan pada tempat yang sesuai
Bahan
Bahan Kimia
Kimia Berbahaya
Berbahaya
Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau
campuran yang berdasarkan sifat kimia, fisika
atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja,
instalasi dan lingkungan.

Terdiri dari :
-Bahan beracun
- bahan reaktif
- bahan mudah meledak
- bahan oksidator
- cairan mudah terbakar
- gas mudah terbakar
Penanganan
Penanganan
Bahan
Bahan Kimia
Kimia Berbahaya
Berbahaya

• Dasar : Kepmenaker No.Kep.187/Men/1999 tentang


Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
• Pengurus atau Pengusaha wajib mengendalikan bahan
kimia berbahaya di tempat kerja untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dan PAK
• Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya :
- Penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) dan
Label
- Penunjukan Petugas K3 Kimia dan Ahli K3 Kimia
Penanganan
Penanganan
Bahan
Bahan Kimia
Kimia Berbahaya
Berbahaya
Disnaker
Pengusaha/Pengurus
Setelah 14 hari diterima

Meneliti
wajib menyampaikan
kebenaran data
: Daftar nama, sifat,
kuantitas BKB
Ditetapkan kategori potensi bahaya
perusahaan / industri
Potensi Bahaya Kategori
terdiri dari : Potensi Bahaya
• Bahaya Besar berdasarkan :
• Bahaya Nama, kriteria,
Menengah NAB
Pengendalian
Pengendalian Bahaya
Bahaya Besar
Besar
Bahaya
BahayaBesar
Besar(Major
(MajorHazard)
Hazard)
sbg
sbg suatu
suatu aktifitas
aktifitas industri
industri yang
yang
menghasilkan
menghasilkanatau ataumenggunakan
menggunakan Pengendalian
Pengendalian bahaya
bahaya besar
besar
bahan
bahan berbahaya
berbahaya dalam
dalam jumlah
jumlah menyangkut
menyangkut masalah
masalah pencegahan
pencegahan
yang
yang berpotensi
berpotensi untuk
untuk dan
dan pengurangan
pengurangan akibat
akibat
menimbulkan
menimbulkankerusakan
kerusakanluasluasdan
dan kecelakaan
kecelakaan besar
besar yaitu
yaitu kecelakaan
kecelakaan
kematian
kematianatauataumencederai
mencederaiorang-
orang- yang
yang dapat
dapat membahayakan
membahayakan orang- orang-
orang,
orang, baik
baik yang
yang ada
ada didi dalam
dalam orang
orang && harta
harta benda,
benda, tidak
tidak saja
saja didi
atau
ataudidiluar
luarpabrik
pabrik perusahaan
perusahaan itu itu sendiri,
sendiri, tetapi
tetapi juga
juga
didilingkungan
lingkungansekeliling
sekelilingperusahaan
perusahaan
tsb.
tsb.
Pengendalian
Pengendalian Bahaya
Bahaya Besar
Besar
Pengendalian Bahaya Besar meliputi pengendalian
akibat :

Kecelakaan besar yg terjadi Kecelakaan besar yg terjadi


karena bencana alam atau ulah akibat bahan kimia , yg terdiri
manusia : dari :
• karena kekuatan alam : • kebakaran dan peledakan
gempa bumi, letusan gunung, • awan beracun
banjir, taufan,dll.
• karena ulah manusia :
kecelakaan kapal laut,
tabrakan
kereta api, jebolnya bendungan
Unsur
Unsur dari
dari Sistem
Sistem
Pengendalian
Pengendalian Bahaya
Bahaya Besar
Besar
1. Tanggung jawab Manajemen :
Pabrik telah disetujui dan diberi ijin oleh instansi yang
berwenang.
Pabrik baru saja diperiksa
Rekomendasi dan persyaratan telah dilaksanakan
2. Identifikasi pabrik dengan bahaya besar :
Adanya daftar bahan berbahaya
Jumlah bahan berbahaya

3. Laporan keselamatan kerja :


Memberikan beberapa pertanyaan spesifik
Mengirim kuestioner
Wajib membuat laporan keselamatan
Unsur
Unsur dari
dari Sistem
Sistem
Pengendalian
Pengendalian Bahaya
Bahaya Besar
Besar
4. Unit Pengawasan Sentral
terdiri dari spesialis yang dapat :
Menyelidiki dan meneliti laporan
Memberi petunjuk pada perusahaan
Membantu para inspektur pabrik
Memberi kursus atau latihan
Memberi rencana usulan peraturan

5. Inspektur Pabrik yang terlatih :


Tugas : mencek tempat kerja di perusahaan sesuai laporan
keselamatan yang disampaikan

6. Syarat-syarat perundangan :
Harus dilaksanakan
Syarat-syarat
Syarat-syarat Utama
Utama suatu
suatu Sistem
Sistem
Pengendalian
Pengendalian Bahaya
Bahaya Besar
Besar
A. Tenaga Kerja :
Inspektur Pemerintah
Kelompok tenaga ahli
Komite penasehat
B. Peralatan :
Sistem komputer
Peralatan teknik yg digunakan dalam situasi
darurat
C. Sumber-sumber informasi :
Menentukan informasi yang dibutuhkan untuk
membentuk sistem PBB
Pestisida
Pestisida
Pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jazad renik dan
virus yang dipergunakan untuk :
 Memberantas dan mencegah hama-hama dan penyakit yang
merusak tanaman, bagian tanaman atau hasil-hasil tanaman.
 Memberantas rerumputan
 Mematikan dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan
 Mengatur dan merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian
tanaman tidak termasuk pupuk, hewan piaraan dan ternak.
 Memberantas atau mencegah binatang-binatang atau jazad renik
dalam rumah tangga, bangunan dan dalam alat-alat
pengangkutan.
 Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat
menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu
Pestisida
Pestisida

• Dasar Hukum : Permenaker No.Per.03/Men/1986


tentang Syarat-syarat Keselamatan & Kesehatan di
Tempat Kerja yang menggunakan Pestisida
• Ada 12 golongan pestisida yang digunakan
• Dapat membahayakan kesehatan pekerja
• Syarat pekerja :
- Usia
- Riwayat kesehatan
- Mendapat penjelasan dan latihan tentang bahaya,
pencegahan dan P3K
Pestisida
Pestisida

• Syarat dipekerjakan :
- pemaparan kurang 5 jam sehari & 30 jam seminggu
- memakai APD dan pakaian kerja
- menjaga kebersihan badan dan lingkungan
- penyemprotan tidak boleh dalam bentuk debu
• Ada pemeriksaan kesehatan berkala (min. 1 tahun
sekali) dan khusus (min.6 bulan sekali tergantung
jenis pestisida)
• Harus menyelenggarakan PKK
• Pengelolaan pestisida harus mendapatkan
Limbah
Limbah

Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat


dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungannya karena
tidak mempunyai nilai ekonomis

Klasifikasi :
• Nilai Ekonomi : dengan proses lanjut akan memberikan nilai tambah
• Nilai Non Ekonomi : diolah dengan proses bentuk apapun tidak akan
memberikan nilai tambah kecuali mempermudah sistem
pembuangan
Limbah
Limbah

Jenis Limbah :
• Limbah Gas : limbah yang aliran keluarnya berupa
bahan gas
• Limbah Cair : limbah yang aliran keluarnya berupa
bahan cair
• Limbah Padat : limbah yang aliran keluarnya berupa
bahan padat
Limbah
Limbah

Pengelolaan Limbah :
• Secara fisik : Clarification / sedimentasi, Flotation, Oil
Water Sparation.
• Secara kimiawi : Coagulation, Precipitation,
Neutralization.
• Secara Biologi : Aerobic Suspended Process, Aerobic
Attached Growth Process, Aerobic Lagoons, Anerobic
Lagoons

Anda mungkin juga menyukai