FOS2016 1
POKOK BAHASAN
Penyakit Tuberkulosis
Penyakit Jantung
Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih
Diabetes Mellitus
Penyakit Asma
FOS2016 2
FOS2016 3
Tuberkulosis dalam Kehamilan
• Menyusui diperbolehkan
FOS2016 4
Canadian TB Standard, 5th ed, 2000
• Risiko penyakit TB pada wanita ha
mil & janinnya lebih besar bila tida
k diobati daripada risiko efek samp
ing obat yang diminumnya.
• Penggunaan INH, RMP & EMB tel
ah diteliti & dinyatakan aman untuk
kehamilan.
FOS2016 5
Treatment of TB, Guidelines for National Programme. G
eneve : WHO , 1997
FOS2016 6
Penderita TB yang hamil harus mendapat terapi TB yang
adekuat segera setelah ditegakkan diagnosis TB. Terapi
awal yang dianjurkan adalah isoniazid, rifampin, a
nd ethambutol
- Karena regimen tersebut tidak dapat untuk jangka pe
ndek 6 bulan, maka harus diberikan minimum 9 bulan.
FOS2016 11
Tatalaksana & Strategi Penc
egahan
FOS2016 13
Strategi Paket DOTS (Direct Obser
vation of Treatment)
•Merupakan komitmen Pemerintah untuk menge
ndalikan TB.
•Deteksi kasus TB (terutama melalui passive cas
e finding) berdasarkan pulasan sputum.
•Tatalaksana baku jangkapendek (6-8 bulan) d
engan direct observation of treatment sedikitnya
dalam 2 bulan pertama.
•Kesinambungan OAT sangat penting.
•Pembentukan sistem pengawasan-pelaporan ka
sus harus efektif.
FOS2016 14
OAT Jangka Pendek untuk Kasus Baru TB,
Dewasa >50kg
FOS2016 15
DOTS MODIFIKASI
Di Indonesia:
INH 300 mg setiap hari
Rifampicin 600 mg setiap hari
Selama 6 bulan
FOS2016 16
TB Resisten
FOS2016 17
PENYAKIT JANTUNG DALAM KEHAMILAN
FOS2016 18
Diagnosis PJDK
Symtom
Sesak nafas progresif atau orthop
nu
Batuk malam hari
Hemoptysis
Syncope
Nyeri dada
Temuan Klinis
Sianosis
Sistolik/diastolik murmur
Kardiomegali
FOS2016 19
Klasifikasi klinis - NYHA
Klas I : Uncompromised – tidak ada bata
san aktivitas fisik
Tidak ada tanda insufisiensi kardiak, td
k ada pengalaman dg nyeri dada
Klas II : Sedikit btsan aktivitas fisik
Pd saat istirahat (-), tetapi dg aktivitas
biasa mudah lelah, sesak nafas atau n
yeri dada
Klas III : Btsan aktivitas fisik sedang
Klas IV : Severly uncompromised
Timbul tanda dan gejala pd saat istirah
at
FOS2016 20
Penatalaksanaan
Klas I dan II
Pencegahan dan pengenalan awal penting
Persalinan pervaginam, kecuali atas indika
si obstetrik
Pengobatan disesuaikan dg kondisi hemod
inamik pasien
Pengurangan nyeri saat bersalin
Pengawasan postpartum secara ketat
Sterilisasi dilakukan bila kondisi ibu baik
FOS2016 21
Klas III dan IV
Pada kondisi buruk, kehamilan haru
s segera diakhiri
Bila kehamilan berlanjut rawat di RS
dan istirahat total
Sebaiknya dg persalinan pervagina
m, SC hanya berdasarkan indikasi o
bstetrik
SC didasarkan pd lesi kardiak, kond
isi ibu, kemampuan dan pengalaman
ahli anestesi
FOS2016 22
DIAGNOSIS
Burrwell dan Metcalfe mengajukan 4 krit
eria, satu diantaranya sudah cukup untu
k membuat diagnosis penyakit jantung d
alam kehamilan:
1. Bising diastolik,presistolik, atau bising jantu
ng terus menerus;
2. Pembesaran jantung yang jelas;
3. Bising jantung yang nyaring, terutama bila d
isertai thrill;
4. Aritmia yang berat.
FOS2016 23
KLASIFIKASI PENYAKIT JANTUNG DALAM KEHAMI
LAN
Kelas 1, tidak ada keluhan, tidak ada pengoba
tan tambahan.
Kelas 2, timbul keluhan jika kerja berat, pengo
batannya dengan menghindari dari aktifitas ya
ng berlebihan.
Kelas 3, timbul keluhan jika melakukan kegiata
n fisik yang kurang dari kegiatan biasa, pengo
batan harus rawat inap dirumah sakit,terutama
pada usia kehamilan 28 minggu.
Kelas 4, keluhan timbul walaupun hanya mela
kukan kegiatan fisik yang sangat ringan, harus
dirawat selama kehamilan.
FOS2016 24
Untuk mencegah timbulnya dekompe
nsasi kardis ssebaiknya dibuat daftar
pengawasan khusus untuk pencatata
n nadi dan pernapasan secara berkal
a: dalam kala I setiap 10-15 menit da
n dalam kala II setiap 10 menit
Dekompensasi dalam kala II diperluka
n pengakhiran partus dengan segera.
FOS2016 25
Penderita penyakit jantung langsung diraw
at dirumah sakit sekurang-kurangnya 14 h
ari setelah melahirkan dengan istirahat da
n mobilisasi tahap demi tahap serta meng
hindari infeksi.
Dalam kasus-kasus tertentu sterilisasi dap
at dilakukan beberapa hari postpartum se
telah penderita benar-benar afebril, tidak
menderita anemia, dan sudah dapat berja
lan tanpa keluhan.
FOS2016 26
Keluarga berencana harus
dianjurkan bagi para pende
rita yang tidak melakukan s
terilisasi.
Laktasi dibolehkan pada w
anita yang sanggup secara
fisik.
FOS2016 27
Penderita dalam kelas III dan IV tidak bole
h hamil karena bahaya terlsmpsu besar. Ap
abila hamil,maka pada kehamilan kurang d
ari 12 minggu, abortus trapeutik perlu diper
timbangkan.
Setelah kala III selesai harus dilakukan pen
gawasan yang ketat untuk kekmungkinan t
erjadinya gagal jantung atau edema paru,
karena saat tersebut merupakan saat yang
paling kritis selama hamil.
FOS2016 28
PROGNOSIS BAGI IBU DAN ANAK
Tergantung pada klasifikasi fungsionil, umu
r penderita, dan penyulit-penyulit lain yang
tidak berasal dari jantung.
Angka kematian ibu dalam keseluruhannya
berkisar antara 1 dan 5%, dan bagi penyak
it yang berrat sampai 15%.
Menurut klasifikasi fungsionil angka kemati
an ibu ditemukan sebagai berikut:
Kelas I………………………0,17%
Kelas II……………………..0,28%
Kelas III…………………….5,52%
Kelas IV…………………….5,84%
FOS2016 29
ENDOKARDITIS BAKTERIALIS
Pemberian antibiotika secara profilaksis pa
da waktu persalinan dengan sarang pada e
ndokardium katup dapat mencegah timbuln
ya komplikasi.
Biasanya penderita diberi procain-penicilin
G (1,2 juta satuan) ditambah dengan tetrac
ycline (1g) dan ampicilin (2g) sewaktu pers
alinan atau sebelum seksio sesarea dan k
emudian setiap hari selama beberapa hari.
FOS2016 30
PENYAKIT JANTUNG REMATIK
Bla terjadi demam rematik pada kehamilan, m
aka prognosisnya akan buruk. Adanya aktivita
s demam rematik pada kehamilan dapat didug
a bila terdapat:
1. Suhu subfebris dengan takikardi yg lebih ce
pat dari semestinya;
2. Leuksitosis dan laju endap darah yang tetap
tinggi;
3. Terdengar desir jantung yang berubah-ubah
sifatnya maupun tempatnya, dan
4. C reaktif protein positif dan ASTO 300 Todd
unit atau lebih.
FOS2016 31
KELAINAN KATUP JANTUNG
Mitral stenosis (MS), gabungan M
S dan mitral insufisiensi (MS-MI),
mitral insufisiensi (MI), aorta sten
osi (AS), aorta insufisiensi (AI), g
abungan antara AS dan AI (AS-A
I), penyakit katup pulmonal dan p
enyakit katup trikuspidal.
FOS2016 32
Mitral stenosis adalah bagian terbesar
dalam penyakit jantung rematik dalam
kehamilan.
Mitral insufisiensi didiagnosa apabila t
erdengar bising sistolik derajat II atau
lebih. Bising sistolik di apeks dapat dit
emukan pada lebih dari 50% wanita h
amil normal.
FOS2016 33
Aorta stenosis,penderitanya dapat hidup den
gan fungsi jantung yang normal untuk waktu
yang lama. Dapat ditemukan gejala paroksis
mal nokturnal dispnoe (PNP) pada penderita
lanjut. Tindakan bedah harus dipertimbangka
n bila ditemukan keluhan sseperti angiina pe
ktoris, sinkope, dan sesak nafas pada aktivita
s.
Aorta insufisiensi, terjadi aliran darah b
alik dari aorta ke venttrikel kiri pada wa
ktu diastolik
FOS2016 34
PENYAKIT LAINNYA
Penyakit katup pulmonal,akan meningkat frekuens
inya karena frekuensi pemakaian obat-obatan inte
rva meningkat.
Penyakit katup trikuspidal
Kardiomiopati peripartum
dengan kriteria:
1. Terjadi pertama kali antara trimester III keha
milan sampai 5 bulan pertama setelah mela
hirkan;
2. Etiologi tidak dapat ditemukan;
3. Tidak pernah menderita penyakit jantung se
belumnya. FOS2016 35
Kelainan jantung bawaan,
1. Golongan sianotik (right to left sh
unt);
2. Golongan asioanotik (left to right
shunt).
FOS2016 36
GOLONGAN SIANOTIK
Tetralogi fallot
Penyakit eisenmenger
FOS2016 37
GOLONGAN ASIANOTIK
FOS2016 38
EKHOKARDIOGRAFI PADA STE
NOSIS KATUP MITAL
Diagnosis dapat dibuat dengan menilai
Penebalan daun-daun katup mitral.
Penurunan E to F slope.
Terdapatnya diastolik anterior motion.
Doming daun-daun katup mitral saat
diastole.
Fusi komisura
Mengecilnya MVA
FOS2016 39
PENYAKIT JANTUNG REMATIK
Adalah suatu penyakit autoimun,
didahului oleh demam rematik (acute rheu
matik fever=ARF),
Disebabkan oleh kuman hieptokus hemoliti
kus = lancefield grup A, umumnya menyera
ng stolarin, nasofaring dan kulit.
Manifestasi demam rematik yang mayor ad
a 5 : karditis, arthritis, syndenham’s chorea,
nibkutan noduli, dan eritema marginatum.
FOS2016 40
TANDA-TANDA KARDITIS
1. Gagal jantung
2. New significant
3. Pericardial effusion
4. Perubahan ECG
5. Pemeriksaan darah
FOS2016 41
Penyakit Ginj
al
FOS2016 42
PENYAKIT GINJAL DAN SALURAN KEMIH
FOS2016 43
SISTITIS
Definisi : peradangan kandung kemih tanpa disertai rad
ang bagian atas saluran kemih
Penyebab uatama: E. coli, dapat pula kuman-kuman lai
n
Gejala: kencing sakit terutama pada akhir berkemih, me
ningkatnya frekuensi berkemih dan kadang-kadang dise
rtai bagian atas simpisis, perasaan ingin berkemih yang
tidak dapat ditahan, air kemih terasa panas, suhu badan
mungkin normal atau meningkat, dan nyeri di daerah su
prasimpisis
Terapi : antibiotika
FOS2016 44
Pielonefritis Akuta
FOS2016 45
Pielonefritis Kronika
FOS2016 46
Glomerulonefritis Akuta
FOS2016 47
Glomerulonefritis Kronika
FOS2016 48
Sindroma Nefrotik
FOS2016 49
Gagal Ginjal Mendadak Dalam Kehamilan
FOS2016 50
Batu ginjal dan saluran kemih
Perlu amanesa
Riwayat penyakit sebelumnya
Terapi pertama: analgetik, diberi cairan banyak agar bat
u dapat ke bawah serta antibiotika dan tindakan operatif
FOS2016 51
Ginjal Polikistik
- Kelainan bawaan
- Tidak banyak mempengaruhi kehamilan dan
persalinan
FOS2016 52
Penyakit DM
FOS2016 53
PENYAKIT DM
Diabetes Dalam Kehamilan
Angka kejadian: 0,7% dalam kehamilan
Curiga Diabetes pada kondisi: Umur lanjut
dan melahirkan beberapa kali,kegemukkan,
riwayat keluarga DM,riwayat melahirkan ba
yi > 4 kg, riwayat lahir mati, abortus berulan
g dan adanya glukosuria
FOS2016 54
Klasifikasi
1. Tak tergantung insulin
2. Tergantung insulin
FOS2016 55
Pengaruh kehamilan pada diabetes
Pengaruh kehamilan
Hiperemesis gravidarum-mengubah hidrat arang
Bertambahnya pemakaian glikogen
Memerlukan banyak bahan makanan pada janin
Pankreas dan adrenal janin berfungsi inutero
Mengurangi banyaknya glikogen cadangan
Sebagian insulin ibu dimusnahkan oleh enzim insulinase
Khasiat insullin berkurang
Pengaruh persalinan
Hipoglikemia
Pengaruh nifas
Mengeluarkan zat-zat makanan pada saat laktasi
FOS2016 56
Pengaruh diabetes pada kehamilan
Pengaruh dalam kehamilan
Pengaruh dalam persalinan
Pengaruh dalam nifas
FOS2016 57
SKRINING
1. Riwayat keluarga DM
2. Obesitas
3. Pernah GDPT atau TGT
4. Riwayat DMG
5. Pernah melahirkan bayi >4kg
6. Hipertensi
7. SOPK
8. Riwayat obstetri buruk
FOS2016 58
Skrining / Diagnosis
Wanita hamil
(minggu gestasi ≥ 26)
TTG
Glukosa 50 gr
TTGO
Glukosa 100 gr
O’Sullivan Mahan
DMG (-) DMG (+)
FOS2016 59
Skrining / Diagnosis
FOS2016 60
Komplikasi Retinopati Diabetik
• Prevalensi : 4-28%
• Prediktor terbaik durasi DM
• Klasifikasi :
1. NPDR
2. PDR
FOS2016 61
FOS2016 62
FOS2016 63
AFP
FOS2016 64
Pengelolaan Pasien
FOS2016 65
Cara Persalinan
• Masih kontroversial
• HKFM-POGI:
1. Risiko rendah
Diharapkan sampai aterm, pervaginam
2. Risiko tinggi
Terminasi 38 minggu
Indikasi obstetrik
TBJ ≥ 4500 gram: SC elektif
FOS2016 66
RISIKO
FOS2016 67
Pengelolaan Bayi
Penyempitan →
-gangguan ventilasi (hipoventilasi),
-distribusi ventilasi tidak merata
-gangguan difusi gas ditingkat alveoli → hipoksemia, hiper
kapnia dan asidosis tingkat lanjut
FOS2016 70
Timbulnya serangan asma → reaksi Ag A
B permukaan sel mast paru pelepasan
mediator kimia reaksi hipersensitifitas c
epat.
FOS2016 71
Mediator →
rx peradangan
bronkokonstriksi,
kongesti vaskuler,
edema,
leukotrien, ↑ sekresi mukus dan terganggun
ya mekanisme transpor mukosilia
Definisi asma :
1. obstruksi saluran napas reversibel,
2.Adanya inflamasi saluran napas
3.Adanya hiperreaktivitas bronkus
FOS2016 72
1. Masalah pada kehamilan
Pengaruh perubahan hormonal selama
kehamilan
Progesteron pengaruh awal ↑ sensitifitas t
erhadap CO2 → hiperventilasi ringan disebu
t dispnea selama kehamilan.
estrogen ↑ dan ↓ kapasitas difusi pada ja
linan kapiler.
FOS2016 74
Pengaruh kehamilan pada asma
bronkial
Schatz dkk (1988) meneliti, gejala dan pen
gukuran spirometri selama kehamilan dan
masa nifas pada 366 wanita penderita asm
a
Stenius Aarniala dkk, memerlukan pengob
atan intensif terhadap asmanya
Gluck,↑ kadar IgE akan memperburuk kead
aan asma selama kehamilan sebaliknya Ig
E ↓ akan membaik keadaannya selama ke
hamilan
FOS2016 75
Komplikasi yang dapat terjadi
pada kehamilan dengan asma
bronkial
pneumothorak,
pneumomediastinum,
kor pulmonal akut,
aritmia jantung, dan
kelelahan otot henti nafas
FOS2016 76
Tabel 2. Laporan efek asma atau Pengobatan asma
Meningkatnya efek pada ibu
Preeklampsia
Sektio sesar
Eksaserbasi asma
PROM
Meningkatnya efek pada perinatal
Mortality
Premeturotas
BBLR
Hipoksia/asfiksia
Hipoadrenalin
Toksisitas theophylline
Dikutip dari Ramson 4
FOS2016 77
2. Masalah diagnosis asma bronkial
-Dari gejala asma dapat dibagi
berdasarkan derajat asma:
Tingkat pertama :
secara klinisnormal, tetapi asma timbul jika
ada faktor pencetus.
Tingkat kedua:
penderita asma tidak mengeluh dan pada P
F dbn
tetapi fungsi parunya menunjukkan obstruk
si jalan nafas.
Disini ditemukan pada penderita
baru sembuh dari serangan asma
FOS2016 78
○ Tingkat ketiga :
penderita tidak ada keluhan tetapi me
nunjukkan tanda-tanda obstruksi jalan
nafas.
○ Tingkat keempat :
penderita mengeluh sesak nafas, batu
k, dan nafas berbunyi.
Pada PF &spirometri tanda-tanda obstr
uksi jalan nafas.
FOS2016 79
Tingkat kelima :
status asmatikus, darurat medik
serangan akut asma yang berat, bersifat
refrakter thdp pengobatan yang biasa dipa
kai
FOS2016 80
Pemeriksaan penunjang yang penting
dalam asma :
Spirometri
Tes provokasi bronkial
Pemeriksaan tes kulit
Pemeriksaan kadar IgE total dan IgE spesifik
dalam serum
Pemeriksaan radiologi
Analisa gas darah
Pemeriksaan eosinofil dalam darah
Pemeriksaan sputum
FOS2016 81
Management asma
1. Penatalaksanaan asma selama kehamila
n
a. Pengukuran objektif umtuk
penilaian dan monitoring
spirometri
peak flow meter portable
Mendeteksi gejala awa
b. MENJAUHI DAN MENGONTROL ASMA
MEMBATASI PAPARAN LINGKUNGAN SELAMA HAMIL
FOS2016 82
c. Edukasi pasien
d. Parmakologi terapi
Obat-obat anti asma yang sering digunakan
1. Golongan peransang adrenoreseptor
2. Golongan penghambat fosfodiesterase
3. Golongan steroid
4. Obat antikolinergik (antimuskarinik) :
5. Obat penghambat pelepasan mediator (antiinfla
masi)
6. Obat antihistamin :
FOS2016 83
Management asma
1. Konseling
2. β agonist inhalasi
3. Kortikosteroid inhalasi
4. Diagnosis: pemeriksaan spirometri
FOS2016 84
3. Penatalaksanaan asma bronkial saat Persalin
an :
kehamilan dengan asma yang terkontrol denga
n baik → tidak intervensi obstetri awal
persalinan kala I pengobatan asma selama ma
sa prenatal diteruskan → ibu yang sebelum per
salinan pengobatan kortikosteroid hidroko
rtison 100 mg intravena diulangi tiap 8 jam s
ampai persalinan
persalinan kala II persalinan pervaginam merup
akan pilihan terbaik untuk penderita asma,
FOS2016 85
Jika dilakukan SS lebih dipilih anestesi region
al
FOS2016 86
Penatalaksanaan asma selama kehamila
n bertujuan: pemeliharaan oksigenasi y
g adekuat pada janin dgn cara mencega
h episode hipoksia pada ibu, dgn cara
FOS2016 87
FOS2016 88