Anda di halaman 1dari 88

dr.

Fonda Octarianingsih, SpOG

FOS2016 1
POKOK BAHASAN
 Penyakit Tuberkulosis
 Penyakit Jantung
 Penyakit Ginjal dan Saluran Kemih
 Diabetes Mellitus
 Penyakit Asma

FOS2016 2
FOS2016 3
Tuberkulosis dalam Kehamilan

• Dampak dalamkehamilan sama seri


usnya dengan wanita tak hamil
• Semua jenis pengobatan untuk keh
amilan cukup aman, kecuali :
-Streptomisin (ototoksik)
-Pirazinamid (??)

• Menyusui diperbolehkan
FOS2016 4
Canadian TB Standard, 5th ed, 2000
• Risiko penyakit TB pada wanita ha
mil & janinnya lebih besar bila tida
k diobati daripada risiko efek samp
ing obat yang diminumnya.
• Penggunaan INH, RMP & EMB tel
ah diteliti & dinyatakan aman untuk
kehamilan.

FOS2016 5
Treatment of TB, Guidelines for National Programme. G
eneve : WHO , 1997

 Sebagian besar OAT aman untuk keha


milan.
 Penggunaan streptomisin yang diketah
ui berefek ototoksik terhadap janin, se
baiknya digantikan Etambutol.
 Seluruh OAT diperbolehkan untuk ibu
menyusui.

FOS2016 6
Penderita TB yang hamil harus mendapat terapi TB yang
adekuat segera setelah ditegakkan diagnosis TB. Terapi
awal yang dianjurkan adalah isoniazid, rifampin, a
nd ethambutol
- Karena regimen tersebut tidak dapat untuk jangka pe
ndek 6 bulan, maka harus diberikan minimum 9 bulan.

CDC Fact Sheet : Tuberculosis and Pregnancy, Feb 5 , 2005


FOS2016 7
OAT yang terkandung dalam ASI hanya dalam konsentrasi yan
g kecil, tidak mempunyai efek toksik pada bayi. Menyusui tetap
diperbolehkan pada ibu menyusui yang sedang menjalani terapi
tuberkulosis.
Sebaliknya OAT yang ditemukan dalam ASI janganlah diangga
p sebagai pengobatan yang efektif untuk bayi.
Namun demikian bayi yang menyusui dari ibubya yang menda
pat INH harus mendapat suplemen piridoksin.

CDC Fact Sheet : Tuberculosis and Pregnancy, Feb 5 , 2005


FOS2016 8
 Tidak ditemukan perbedaaan secara statistik
durasi kehamilan, persalinan preterm dan ko
mplikasi kehamilan lainnya. Tidak terdapat k
elainan kongenital mayor.
 Kehamilan tidak mempengaruhi perjalanan
penyakit tuberkulosis baik pada konversi sp
utum, stabilitas penyakit maupun kejadian re
laps setelah pengamatan 2-5 tahun.

Tripathy SN, Int J Gynaecol Obstet. 2003 Mar;80(3):247-53


FOS2016 9
Risiko TB-kehamilan
Laju per 100. 000 kehamilan
Risiko
normal Kehamilan + TB
BBLR (<2,5 kg) 16.500 34.200
Prematuritas (<37 minggu) 11.100 22.800
Kecil untuk masa kehamilan 7.900 20.200
Preklampsia 4.700 7.400
Perdarahan pervaginam 2.200 4.400
Mortalitas Perinatal 1.600 10.100
Kematian Janin (16 - 28 minggu) 230 2.010
Kematian Maternal 12,2 Tidak ada data
Tuberkulosis pada Neonatus

• Pencegahan : vaksin BCG


• Tetap masalah serius
• Profilaksis: INH

FOS2016 11
Tatalaksana & Strategi Penc
egahan

• Diagnosis Dini & Terapi ya


ng efektif
• Antenatal terfokus
• Vaksinasi: BCG
FOS2016 12
Diagnosis
• PPD skin test (Mantoux)
• Pemeriksaan radiologik
• Sputum

FOS2016 13
Strategi Paket DOTS (Direct Obser
vation of Treatment)
•Merupakan komitmen Pemerintah untuk menge
ndalikan TB.
•Deteksi kasus TB (terutama melalui passive cas
e finding) berdasarkan pulasan sputum.
•Tatalaksana baku jangkapendek (6-8 bulan) d
engan direct observation of treatment sedikitnya
dalam 2 bulan pertama.
•Kesinambungan OAT sangat penting.
•Pembentukan sistem pengawasan-pelaporan ka
sus harus efektif.
FOS2016 14
OAT Jangka Pendek untuk Kasus Baru TB,
Dewasa >50kg

FOS2016 15
DOTS MODIFIKASI

Di Indonesia:
 INH 300 mg setiap hari
 Rifampicin 600 mg setiap hari
 Selama 6 bulan

FOS2016 16
TB Resisten

 Resistan terhadap INH & Rifampicin


 MDR
 DOTS Plus
 Membutuhkan regimen obat lain
 Biaya ↑

FOS2016 17
PENYAKIT JANTUNG DALAM KEHAMILAN

 Penyebab kematian ke-3 pd wanita 25-4


4 thn
 1% komplikasi pd kehamilan dan 5.6 %
kematian
 Pd kehamilan curah jantung (CO) menin
gkat 30-50%
 Peningkatan tsb wanita dg penyaki
t jantung akan memburuk atau timbul pe
nyakit jantung pd periode peripartum

FOS2016 18
Diagnosis PJDK
 Symtom
 Sesak nafas progresif atau orthop
nu
 Batuk malam hari
 Hemoptysis
 Syncope
 Nyeri dada
 Temuan Klinis
 Sianosis
 Sistolik/diastolik murmur
 Kardiomegali

FOS2016 19
Klasifikasi klinis - NYHA
 Klas I : Uncompromised – tidak ada bata
san aktivitas fisik
 Tidak ada tanda insufisiensi kardiak, td
k ada pengalaman dg nyeri dada
 Klas II : Sedikit btsan aktivitas fisik
 Pd saat istirahat (-), tetapi dg aktivitas
biasa mudah lelah, sesak nafas atau n
yeri dada
 Klas III : Btsan aktivitas fisik sedang
 Klas IV : Severly uncompromised
 Timbul tanda dan gejala pd saat istirah
at

FOS2016 20
Penatalaksanaan
 Klas I dan II
 Pencegahan dan pengenalan awal penting
 Persalinan pervaginam, kecuali atas indika
si obstetrik
 Pengobatan disesuaikan dg kondisi hemod
inamik pasien
 Pengurangan nyeri saat bersalin
 Pengawasan postpartum secara ketat
 Sterilisasi dilakukan bila kondisi ibu baik

FOS2016 21
 Klas III dan IV
 Pada kondisi buruk, kehamilan haru
s segera diakhiri
 Bila kehamilan berlanjut rawat di RS
dan istirahat total
 Sebaiknya dg persalinan pervagina
m, SC hanya berdasarkan indikasi o
bstetrik
 SC didasarkan pd lesi kardiak, kond
isi ibu, kemampuan dan pengalaman
ahli anestesi

FOS2016 22
DIAGNOSIS
 Burrwell dan Metcalfe mengajukan 4 krit
eria, satu diantaranya sudah cukup untu
k membuat diagnosis penyakit jantung d
alam kehamilan:
1. Bising diastolik,presistolik, atau bising jantu
ng terus menerus;
2. Pembesaran jantung yang jelas;
3. Bising jantung yang nyaring, terutama bila d
isertai thrill;
4. Aritmia yang berat.

FOS2016 23
KLASIFIKASI PENYAKIT JANTUNG DALAM KEHAMI
LAN
 Kelas 1, tidak ada keluhan, tidak ada pengoba
tan tambahan.
 Kelas 2, timbul keluhan jika kerja berat, pengo
batannya dengan menghindari dari aktifitas ya
ng berlebihan.
 Kelas 3, timbul keluhan jika melakukan kegiata
n fisik yang kurang dari kegiatan biasa, pengo
batan harus rawat inap dirumah sakit,terutama
pada usia kehamilan 28 minggu.
 Kelas 4, keluhan timbul walaupun hanya mela
kukan kegiatan fisik yang sangat ringan, harus
dirawat selama kehamilan.

FOS2016 24
 Untuk mencegah timbulnya dekompe
nsasi kardis ssebaiknya dibuat daftar
pengawasan khusus untuk pencatata
n nadi dan pernapasan secara berkal
a: dalam kala I setiap 10-15 menit da
n dalam kala II setiap 10 menit
 Dekompensasi dalam kala II diperluka
n pengakhiran partus dengan segera.

FOS2016 25
 Penderita penyakit jantung langsung diraw
at dirumah sakit sekurang-kurangnya 14 h
ari setelah melahirkan dengan istirahat da
n mobilisasi tahap demi tahap serta meng
hindari infeksi.
 Dalam kasus-kasus tertentu sterilisasi dap
at dilakukan beberapa hari postpartum se
telah penderita benar-benar afebril, tidak
menderita anemia, dan sudah dapat berja
lan tanpa keluhan.

FOS2016 26
Keluarga berencana harus
dianjurkan bagi para pende
rita yang tidak melakukan s
terilisasi.
Laktasi dibolehkan pada w
anita yang sanggup secara
fisik.
FOS2016 27
 Penderita dalam kelas III dan IV tidak bole
h hamil karena bahaya terlsmpsu besar. Ap
abila hamil,maka pada kehamilan kurang d
ari 12 minggu, abortus trapeutik perlu diper
timbangkan.
 Setelah kala III selesai harus dilakukan pen
gawasan yang ketat untuk kekmungkinan t
erjadinya gagal jantung atau edema paru,
karena saat tersebut merupakan saat yang
paling kritis selama hamil.

FOS2016 28
PROGNOSIS BAGI IBU DAN ANAK
 Tergantung pada klasifikasi fungsionil, umu
r penderita, dan penyulit-penyulit lain yang
tidak berasal dari jantung.
 Angka kematian ibu dalam keseluruhannya
berkisar antara 1 dan 5%, dan bagi penyak
it yang berrat sampai 15%.
 Menurut klasifikasi fungsionil angka kemati
an ibu ditemukan sebagai berikut:
Kelas I………………………0,17%
Kelas II……………………..0,28%
Kelas III…………………….5,52%
Kelas IV…………………….5,84%

FOS2016 29
ENDOKARDITIS BAKTERIALIS
 Pemberian antibiotika secara profilaksis pa
da waktu persalinan dengan sarang pada e
ndokardium katup dapat mencegah timbuln
ya komplikasi.
 Biasanya penderita diberi procain-penicilin
G (1,2 juta satuan) ditambah dengan tetrac
ycline (1g) dan ampicilin (2g) sewaktu pers
alinan atau sebelum seksio sesarea dan k
emudian setiap hari selama beberapa hari.

FOS2016 30
PENYAKIT JANTUNG REMATIK
 Bla terjadi demam rematik pada kehamilan, m
aka prognosisnya akan buruk. Adanya aktivita
s demam rematik pada kehamilan dapat didug
a bila terdapat:
1. Suhu subfebris dengan takikardi yg lebih ce
pat dari semestinya;
2. Leuksitosis dan laju endap darah yang tetap
tinggi;
3. Terdengar desir jantung yang berubah-ubah
sifatnya maupun tempatnya, dan
4. C reaktif protein positif dan ASTO 300 Todd
unit atau lebih.

FOS2016 31
KELAINAN KATUP JANTUNG
 Mitral stenosis (MS), gabungan M
S dan mitral insufisiensi (MS-MI),
mitral insufisiensi (MI), aorta sten
osi (AS), aorta insufisiensi (AI), g
abungan antara AS dan AI (AS-A
I), penyakit katup pulmonal dan p
enyakit katup trikuspidal.

FOS2016 32
 Mitral stenosis adalah bagian terbesar
dalam penyakit jantung rematik dalam
kehamilan.
 Mitral insufisiensi didiagnosa apabila t
erdengar bising sistolik derajat II atau
lebih. Bising sistolik di apeks dapat dit
emukan pada lebih dari 50% wanita h
amil normal.

FOS2016 33
 Aorta stenosis,penderitanya dapat hidup den
gan fungsi jantung yang normal untuk waktu
yang lama. Dapat ditemukan gejala paroksis
mal nokturnal dispnoe (PNP) pada penderita
lanjut. Tindakan bedah harus dipertimbangka
n bila ditemukan keluhan sseperti angiina pe
ktoris, sinkope, dan sesak nafas pada aktivita
s.
 Aorta insufisiensi, terjadi aliran darah b
alik dari aorta ke venttrikel kiri pada wa
ktu diastolik

FOS2016 34
PENYAKIT LAINNYA
 Penyakit katup pulmonal,akan meningkat frekuens
inya karena frekuensi pemakaian obat-obatan inte
rva meningkat.
 Penyakit katup trikuspidal
 Kardiomiopati peripartum
 dengan kriteria:
1. Terjadi pertama kali antara trimester III keha
milan sampai 5 bulan pertama setelah mela
hirkan;
2. Etiologi tidak dapat ditemukan;
3. Tidak pernah menderita penyakit jantung se
belumnya. FOS2016 35
 Kelainan jantung bawaan,
1. Golongan sianotik (right to left sh
unt);
2. Golongan asioanotik (left to right
shunt).

FOS2016 36
GOLONGAN SIANOTIK

 Tetralogi fallot

 Penyakit eisenmenger

FOS2016 37
GOLONGAN ASIANOTIK

 Patent ductus arteriosus (PDA)


 Atrial septal defek (ASD)
 Ventrikel septal defek (VSD)
 Koarktasio aortae

FOS2016 38
EKHOKARDIOGRAFI PADA STE
NOSIS KATUP MITAL
Diagnosis dapat dibuat dengan menilai
 Penebalan daun-daun katup mitral.
 Penurunan E to F slope.
 Terdapatnya diastolik anterior motion.
 Doming daun-daun katup mitral saat
diastole.
 Fusi komisura
 Mengecilnya MVA

FOS2016 39
PENYAKIT JANTUNG REMATIK
 Adalah suatu penyakit autoimun,
 didahului oleh demam rematik (acute rheu
matik fever=ARF),
 Disebabkan oleh kuman hieptokus hemoliti
kus = lancefield grup A, umumnya menyera
ng stolarin, nasofaring dan kulit.
 Manifestasi demam rematik yang mayor ad
a 5 : karditis, arthritis, syndenham’s chorea,
nibkutan noduli, dan eritema marginatum.

FOS2016 40
TANDA-TANDA KARDITIS
1. Gagal jantung
2. New significant
3. Pericardial effusion
4. Perubahan ECG
5. Pemeriksaan darah

FOS2016 41
Penyakit Ginj
al

FOS2016 42
PENYAKIT GINJAL DAN SALURAN KEMIH

Pada kehamilan terdapat perubahan-perubah


an fungsional dan anatomik ginjal dan salur
an kemih
Perubahan fungsi
 Segera sesudah konsepsi, terjadi peningka
tan aliran plasma dan tingkat filtrasi glomer
olus
Infeksi saluran kemih
 Bakteriuria tanpa gejala (asimtomatik)
 Bakteriuria dengan gejala (simtomatik)

FOS2016 43
SISTITIS
 Definisi : peradangan kandung kemih tanpa disertai rad
ang bagian atas saluran kemih
 Penyebab uatama: E. coli, dapat pula kuman-kuman lai
n
 Gejala: kencing sakit terutama pada akhir berkemih, me
ningkatnya frekuensi berkemih dan kadang-kadang dise
rtai bagian atas simpisis, perasaan ingin berkemih yang
tidak dapat ditahan, air kemih terasa panas, suhu badan
mungkin normal atau meningkat, dan nyeri di daerah su
prasimpisis
 Terapi : antibiotika

FOS2016 44
Pielonefritis Akuta

 Penyebab: E. coli, dapat pula kuman-kuman lain seperti


Stafilokokus aureus, Basilus protues, Pseudomonas aer
oginosa
 presdiposisi: penggunaan kateter, air kemih yang tertah
an, luka pada jalan lahir
 Gejala: timbul mendadak, sebelumnya sedikit nyeri pad
a kandung kemih tiba-tiba menggigil, badan panas, dan
rasa nyeri di pungggung terutama sebelah kanan
 Pengobatan: pasien dirawat,istirahat berbaring, diberika
n cukup cairan dan antibiotika seperti ampisilin atau sulf
onamid, sampai tes kepekaan kuman ada, kemudian an
tibiotika diberikan sesuai dengan hasil kepekaan terseb
ut

FOS2016 45
Pielonefritis Kronika

 Sedikit menimbulkan gejala-gejala penyakit


saluran kemih
 Tidak banyak dilakukan pengobatan,Bila di
dapati infeksi yang meningkat maka harus
dirawat dan ditatalaksanai seperti pada pyel
onefritis akuta

FOS2016 46
Glomerulonefritis Akuta

Jarang pada wanita hamil

Biasanya disebabkan: Streptokokus beta-haemolitikus jenis


A
Gejala: hematuria dengan tiba-tiba, edema dan hipertensi
pada penderita yang sebelumnya tampak sehat

Pengobatan: istirahat baring, diet yang sempurna dan rend


ah garam, pengendalian hipertensi serta keseimbangan cai
ran dan elektrolit. Antibiotika: sesuai dengan hasil tes kepe
kaan

FOS2016 47
Glomerulonefritis Kronika

1. Hanya terdapat proteinuria menetap dengan atau ta


npa kelainan sedimen
2. Dapat menjadi jelas sebagai sindroma nefrotik
3. Dalam bentuk mendadak seperti pada glomerulonefr
itis akuta
4. Gagal ginjal sebagai penjelmaan pertama
Pengobatan: hasilnya tidak memuaskan
Prognosis: buruk pada ibu dan bagi janin tergantung fun
gsi ginjal dan derajat hipertensi

FOS2016 48
Sindroma Nefrotik

 Kumpulan gejala yang terdiri atas: edema, proteinur


ia, hipoalbuminemia, dan hiperkolesterolemia
 Pengobatan serta prognosis tergantung faktor peny
ebab dan beratnya insufisiensi ginjal
 Sedapat mungkin dicari penyebab, Diet tinggi protei
n, infeksi dicegah dengan antibiotika, dapat pula dib
erikan kortikosteroid dosis tinggi

FOS2016 49
Gagal Ginjal Mendadak Dalam Kehamilan

Merupakan komplikasi yang sangat gawat pada kehamilan dapat


menimbulkan kematian
Kelainan ini didasari oleh 2 jenis patologi:
Nekrosis tubular akut, apabila sumsum ginjal mengalami kerusa
kan
Nekrosis kortikal bilateral apabila sampai kedua ginjal yang men
derita.
Gagal ginjal dalam kehamilan dapat dicegah bila dilakukan:
-. Penanganan kehamilan dan persalinan dengan baik
-. Perdarahan, syok, dan infeksi segera di atasi atau diobati
dengan baik
- Abortus septik, infeksi dihindarkan atau diobati seksama
-. Pemberian transfusi darah harus dengan hati-hati

FOS2016 50
Batu ginjal dan saluran kemih

 Perlu amanesa
 Riwayat penyakit sebelumnya
 Terapi pertama: analgetik, diberi cairan banyak agar bat
u dapat ke bawah serta antibiotika dan tindakan operatif

FOS2016 51
Ginjal Polikistik
- Kelainan bawaan
- Tidak banyak mempengaruhi kehamilan dan
persalinan

FOS2016 52
Penyakit DM

FOS2016 53
PENYAKIT DM
Diabetes Dalam Kehamilan
 Angka kejadian: 0,7% dalam kehamilan
 Curiga Diabetes pada kondisi: Umur lanjut
dan melahirkan beberapa kali,kegemukkan,
riwayat keluarga DM,riwayat melahirkan ba
yi > 4 kg, riwayat lahir mati, abortus berulan
g dan adanya glukosuria

FOS2016 54
Klasifikasi
1. Tak tergantung insulin
2. Tergantung insulin

Kalsifikasi menurut White(1965) yaitu:


 Kelas A. dibetes kimiawi
 Kelas B. diabetes dewasa
 Kelas C. diabetes yang diderita antara
10-19 tahun
 Kelas D. diabetes telah diderita lama,20
tahun atau lebih
 Kelas E. Diabetes yang disertai perkapuran pada
pembuluh darah panggul, termasuk arteri
uterina
 Kelas F. Diabetes dengan nefropatia

FOS2016 55
Pengaruh kehamilan pada diabetes

Pengaruh kehamilan
 Hiperemesis gravidarum-mengubah hidrat arang
 Bertambahnya pemakaian glikogen
 Memerlukan banyak bahan makanan pada janin
 Pankreas dan adrenal janin berfungsi inutero
 Mengurangi banyaknya glikogen cadangan
 Sebagian insulin ibu dimusnahkan oleh enzim insulinase
 Khasiat insullin berkurang

Pengaruh persalinan
 Hipoglikemia

Pengaruh nifas
 Mengeluarkan zat-zat makanan pada saat laktasi

FOS2016 56
Pengaruh diabetes pada kehamilan
 Pengaruh dalam kehamilan
 Pengaruh dalam persalinan
 Pengaruh dalam nifas

Pengaruh diabetes pada bayi


 Kematian hasil konsepsi
 Cacat bawaan
 Dismaturitas
 Makrosomia
 Kematian ddalam kandungan
 Kematian neonatal
 Kelainan neurologik dan psikologik

FOS2016 57
SKRINING

1. Riwayat keluarga DM
2. Obesitas
3. Pernah GDPT atau TGT
4. Riwayat DMG
5. Pernah melahirkan bayi >4kg
6. Hipertensi
7. SOPK
8. Riwayat obstetri buruk
FOS2016 58
Skrining / Diagnosis
Wanita hamil
(minggu gestasi ≥ 26)

TTG
Glukosa 50 gr

GD < 140 mg/dl GD ≥ 140 mg/dl

TTG (-) TTG (+)

TTGO
Glukosa 100 gr

O’Sullivan Mahan
DMG (-) DMG (+)
FOS2016 59
Skrining / Diagnosis

Kriteria modifikasi WHO-PERKENI (1997) :


 Kadar glukosa plasma 2 jam PP
Nilai >200 mg/dl : DM
Nilai 140-200 mg/dl : TGT
Nilai <140 mg/dl : normal

FOS2016 60
Komplikasi Retinopati Diabetik

• Prevalensi : 4-28%
• Prediktor terbaik durasi DM
• Klasifikasi :
1. NPDR
2. PDR

FOS2016 61
FOS2016 62
FOS2016 63
AFP

FOS2016 64
Pengelolaan Pasien

• Pemeriksaan HbA1c : > normal (8,0%)


• Pemeriksaan USG:
- Usia kehamilan sesuai HPHT
- Kelainan kongenital mayor (-)
• Penanganan dari bagian PDL (Insulin 3x10IU)
dan Gizi

FOS2016 65
Cara Persalinan

• Masih kontroversial
• HKFM-POGI:
1. Risiko rendah
 Diharapkan sampai aterm, pervaginam
2. Risiko tinggi
 Terminasi 38 minggu
 Indikasi obstetrik
 TBJ ≥ 4500 gram: SC elektif
FOS2016 66
RISIKO

FOS2016 67
Pengelolaan Bayi

• Kadar glukosa serum tali pusat


• Kadar kalsium dan Mg serum
• Hematokrit tali pusat
• Kadar serum bilirubin
• Gas darah arteri, DL, dll  indikasi
klinis
• Pemberian susu tiap 2 jam
FOS2016 68
FOS2016 69
asma → penyempitan saluran
ASMA
pernafasan

 spasme otot polos saluran nafas,
 edema mukosa,
 hipersekresi kental.

Penyempitan →
-gangguan ventilasi (hipoventilasi),
-distribusi ventilasi tidak merata
-gangguan difusi gas ditingkat alveoli → hipoksemia, hiper
kapnia dan asidosis tingkat lanjut

FOS2016 70
 Timbulnya serangan asma → reaksi Ag A
B permukaan sel mast paru pelepasan
mediator kimia  reaksi hipersensitifitas c
epat.

 Terlepasnya mediator efek lansung ot


ot polos saluran nafas & permiabilitas kapi
ler bronkus.

 Mediator → bradikinin, leukotrien C,D, E, prostaglandin PG


Ga, PGD2a, PGD2, dan tromboksan A2.

FOS2016 71
Mediator →
 rx peradangan
 bronkokonstriksi,
 kongesti vaskuler,
 edema,
 leukotrien, ↑ sekresi mukus dan terganggun
ya mekanisme transpor mukosilia
 Definisi asma :
1. obstruksi saluran napas reversibel,
2.Adanya inflamasi saluran napas
3.Adanya hiperreaktivitas bronkus

FOS2016 72
1. Masalah pada kehamilan
 Pengaruh perubahan hormonal selama
kehamilan
Progesteron pengaruh awal ↑ sensitifitas t
erhadap CO2 → hiperventilasi ringan disebu
t dispnea selama kehamilan.
 estrogen ↑ dan ↓ kapasitas difusi pada ja
linan kapiler.

 Estrogen→ pengaruh asma selama keha


milan, ↓ klirens metabolik glukokortikoid s
ehingga meningkatkan kortisol.
FOS2016 73
 Pengaruh asma bronkial pada kehami
lan
- tergantung derajat berat
ringannya
- sedikit ↑ insidensi preeklampsia ringan, d
an hipoglikemia janin, terutama pada ibu
yang menderita asma berat.

FOS2016 74
Pengaruh kehamilan pada asma
bronkial
 Schatz dkk (1988) meneliti, gejala dan pen
gukuran spirometri selama kehamilan dan
masa nifas pada 366 wanita penderita asm
a
 Stenius Aarniala dkk, memerlukan pengob
atan intensif terhadap asmanya
 Gluck,↑ kadar IgE akan memperburuk kead
aan asma selama kehamilan sebaliknya Ig
E ↓ akan membaik keadaannya selama ke
hamilan

FOS2016 75
Komplikasi yang dapat terjadi
pada kehamilan dengan asma
bronkial
 pneumothorak,
 pneumomediastinum,
 kor pulmonal akut,
 aritmia jantung, dan
 kelelahan otot  henti nafas

FOS2016 76
Tabel 2. Laporan efek asma atau Pengobatan asma
Meningkatnya efek pada ibu
Preeklampsia
Sektio sesar
Eksaserbasi asma
PROM
Meningkatnya efek pada perinatal
Mortality
Premeturotas
BBLR
Hipoksia/asfiksia
Hipoadrenalin
Toksisitas theophylline
Dikutip dari Ramson 4

FOS2016 77
2. Masalah diagnosis asma bronkial
-Dari gejala asma dapat dibagi
berdasarkan derajat asma:
 Tingkat pertama :
 secara klinisnormal, tetapi asma timbul jika
ada faktor pencetus.
 Tingkat kedua:
 penderita asma tidak mengeluh dan pada P
F dbn
tetapi fungsi parunya menunjukkan obstruk
si jalan nafas.
 Disini ditemukan pada penderita
baru sembuh dari serangan asma

FOS2016 78
○ Tingkat ketiga :
 penderita tidak ada keluhan tetapi me
nunjukkan tanda-tanda obstruksi jalan
nafas.
○ Tingkat keempat :
 penderita mengeluh sesak nafas, batu
k, dan nafas berbunyi.
 Pada PF &spirometri tanda-tanda obstr
uksi jalan nafas.

FOS2016 79
 Tingkat kelima :
 status asmatikus,  darurat medik
 serangan akut asma yang berat, bersifat
refrakter thdp pengobatan yang biasa dipa
kai

FOS2016 80
Pemeriksaan penunjang yang penting
dalam asma :
 Spirometri
 Tes provokasi bronkial
 Pemeriksaan tes kulit
 Pemeriksaan kadar IgE total dan IgE spesifik
dalam serum
 Pemeriksaan radiologi
 Analisa gas darah
 Pemeriksaan eosinofil dalam darah
 Pemeriksaan sputum

FOS2016 81
Management asma
1. Penatalaksanaan asma selama kehamila
n
a. Pengukuran objektif umtuk
penilaian dan monitoring
 spirometri
 peak flow meter portable
 Mendeteksi gejala awa
b. MENJAUHI DAN MENGONTROL ASMA
 MEMBATASI PAPARAN LINGKUNGAN SELAMA HAMIL

FOS2016 82
c. Edukasi pasien

d. Parmakologi terapi
Obat-obat anti asma yang sering digunakan
1. Golongan peransang adrenoreseptor
2. Golongan penghambat fosfodiesterase
3. Golongan steroid
4. Obat antikolinergik (antimuskarinik) :
5. Obat penghambat pelepasan mediator (antiinfla
masi)
6. Obat antihistamin :

FOS2016 83
Management asma
1. Konseling
2. β agonist inhalasi
3. Kortikosteroid inhalasi
4. Diagnosis: pemeriksaan spirometri

FOS2016 84
3. Penatalaksanaan asma bronkial saat Persalin
an :
 kehamilan dengan asma yang terkontrol denga
n baik → tidak intervensi obstetri awal
 persalinan kala I pengobatan asma selama ma
sa prenatal diteruskan → ibu yang sebelum per
salinan  pengobatan kortikosteroid  hidroko
rtison 100 mg intravena  diulangi tiap 8 jam s
ampai persalinan
 persalinan kala II persalinan pervaginam merup
akan pilihan terbaik untuk penderita asma,

FOS2016 85
 Jika dilakukan SS lebih dipilih anestesi region
al

Penatalaksanaan asma bronkial


pasca persalinan
-Penangan asma pasca persalinan
dimulai jika secara klinik diperlukan

FOS2016 86
 Penatalaksanaan asma selama kehamila
n bertujuan: pemeliharaan oksigenasi y
g adekuat pada janin dgn cara mencega
h episode hipoksia pada ibu, dgn cara

(1) Pengukuran yg objektif


Spirometri & peak flow disposible
(2) Menjauhi dan mengontrol asma
membatasi paparan lingkungan
(3) Edukasi penderita
(4) terapi farmakologi

FOS2016 87
FOS2016 88

Anda mungkin juga menyukai