Anda di halaman 1dari 35

CEREBROVASCULAR ACCIDENT

INTRACRANIAL HEMORAGIC

Mochamad Fuad Mahfud


Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan
Pada Kasus CVA ICH
Di Ruang Medikal (26s)
Rsud. Saiful Anwar Malang
Slide Title

Stroke merupakan penyakit peredaran darah otak yang


diakibatkan oleh tersumbatnya aliran darah ke otak atau
pecahnya pembuluh darah di otak, sehingga suplai darah
ke otak berkurang (Smeltzer & Bare, 2010).
Etiologi
A. pendarahan cerebri
1. Pendarahan intracrebrum hipertensif
2. endarahan subarakhnoid
B. Ruptura aneorisma sakular (berry)
– Ruptura malformasi arteriovena (MAV)
– Trauma
C. Pecahnya aneuroisma
C. Atero sklerosis (trombosis)
D. Embolisme
Faktor Resiko

 Umur  Merokok
 Hipertensi  Peningkatan hematokrit
 Seks  Peningkatan tingkat fibrinogen dan
 Riwayat keluarga kelainan sistem pembekuan
 Diabetes Militus  Hemoglobinopathy
 Penyakit jantung  Penyalahgunaan obat
 Karotis bruits  Hiperlipidemia
 Kontrasepsi oral  Infeksi
 Diet  Homosistinemia atau homosistunuria
Klasivikasi
A. Stroke Hemoragic (perdarahan)
 Perdarah intraserebral (CVS ICH)
 Perdarahan Subarachnoid (CVA SAH)
B. Stroke Non-Hemoragic (Iskemik)
 Lakunar
 Trombotik
 Embolik
 Kriptogenik
Berdasarkan perjalanan penyakitnya
1. TIA’S (Trans Iscemic Attack) : Gangguan Neurogis sesaat, beberapa
jam saja dan gejala akan hilang sempurna dalam waktu 24 jam.
2. Rind (Reversible Ischemic Neurologis Defict) : Gangguan
neurologis setempat yang akan hilang secara sempurna dalam
waktu 1 minggu dan maksimal 3 minggu.
3. Stroke in volution : stroke yang terjadi masih terus berkembang
dimana gangguan yang muncul semakin berat dan bertambah
buruk. Proses ini biasanya berjalan dalam beberapa jam atau
beberapa hari.
4. Stroke komplit : Gangguan neurologist yang timbul bersifat
menetap atau permanen.
Tanda dan gejala
• Himeplegia
• Ataksia
• Hemiperesis
• Disartia
• Disfagia
• Parasetesia
• Afasia
• Kehilangan penglihatan perifer
• Homonimus hemianoposia (kehilangan setengah lapang penglihatan)
• Diplopia
Pemeriksaan Diagnostik

Pemeriksaan Penunjang
a. Angiografi serebral
b. CT SCAN
c. MRI
d. EEG
e. Pemeriksaan Laboratorium
Penatalaksanaan

Stroke Iskemik
a) Penatalaksanaan umum
b) Penatalaksanaan khusus
Stroke hemoragic
a) Penatalaksanaan umum
b) Penatalaksanaan khusus
Komplikasi

1. Kelumpuhan
2. Hidrosefalus
3. Disfagia
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Identitas pasien
Nama Ny S. usia 48 tahun, alamat pasuruan, agama islam,
pendidikan SMP Pekerjaan swasta, menikah.
tgl masuk RS : 2-12-2018
tgl pengkajian : 3-12-2018
2. Riwayat kesehatan
a. Diagnosa medis :CVA ICH
b. keluhan saat masuk RS : penurunan kesadaran
c. keluhan pengkajian : keadaan somnolen (penurunan kesadaran)
3. Riwayat penyakit sekarang:
keluarga mengatakan saat dirumah setelah sholat magrib
tiba-tiba pasien tidak sadar. Oleh keluarga langsung
dibawa ke IGD Rud. Bangil. Namun setelah diperiksa \,
oleh perawar Rsud bangil disarankan untuk dirujuk ke
Rsud. Saiful Anwar Malang. Setelah disetujui oleh
keluarga. Pasien langsung dirujuk ke Rsud. Saiful Anwar
Malang. Tanggal 2 desember 2018 pukul 03.15 wib
4. Riwayat kesehatan masa lalu
a. Pasien memiliki riwayat hipertensi
b. Alergi : tidak ada`alergi
c. Kebiasaan : pasien minum kopi
d. Obat-obatan yang digunakan: obat warung
e. Operasi : belum pernah operasi
5. Riwayat penyakit keluarga
a. Orang tua :tidak ada
b. Penyakit turunan :tidak ada
c. Anggota keluarga meninggal : ayah dan ibu
2. Terapi
inf Ringer Laktat 1500cc/24 jam
Inj Antrain 2x mg
Citicolin 1x mg
Manitol 2x1gr

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral
2. Hambatan mobilitas fisik
3. Defisit perawatan diri
Pembahasan jurnal
Teori
Hemiparesis adalah masalah umum yang dapat menyebabkan
kecacatan. ROM adalah latihan yang dilakukan untuk mengevaluasi dan
meningkatkan fungsi sistem muskuloskeletal dan merupakan salah satu
terapi pada pasien stroke yang bertujuan meningkat aliran darah otak,
meminimalkan kecacatan yang disebabkan oleh stroke, sehingga dapat
memperbaiki sensorik motorik fungsi.
Latihan ROM memengaruhi peningkatan kekuatan otot pada
pasien stroke dengan hemiparesis. Latihan ROM dapat digunakan
sebagai intervensi keperawatan di pemberian asuhan keperawatan.
Fakta
Pada kenyataannya pasien dengan keadaan stroke lebih
umum memiliki kesulitan untuk pergerakan. Pada pasien
Ny.S dengan stroke hemoragic intracranial hemoragic sangat
kesulitan untuk melakukan pergerakan dan aktivitas yang
lain. Dan membutuhkan bantuan orang lain. Agar peredaran
darah tetap lancar dan menghindari kejadian kematian sel
butuh dilakukan pelatihan ROM(Range Of Motion). ROM
sudah dilakukan di Rsud. Saiful Anwar malang. Khususnya
pada pasien stroke.
Opini
Dengan adanya teori diatas yang sudah dilakukan
penelitian bahwasannya pasien dengan pelatihan ROM
lebih berkualitas hidupnya dari pada tidak diberikan
pelatihan ROM. Faktanya sudah dilakukan pelatihan
ROM pada pasien di Rsud. Saiful Anwar Malang. Antara
teori dan fakta sudah sejalan hanya perlu
dipertahankan untuk terapi ROM aktif dan pasif.

Anda mungkin juga menyukai