Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS

Stroke Non Hemoragik


Grace Septi Yudanthi Kerihi | 1408010059
Pembimbing :
dr. Johana Herlin, Sp.S
dr. Imelda Ora Adja, M.Biomed, Sp.S
SMF ILMU PENYAKIT SARAF - RSUD PROF. DR. W.Z.
JOHANNES KUPANG
FAKULTAS KEDOKTERAN – UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2019 1
PENDAHULUAN
Defisit neurologis fokal (atau global) yang
terjadi mendadak, berlangsung lebih dari
24 jam dan disebabkan oleh faktor
vaskular. Stroke merupakan kondisi
dimana terjadi kehilangan perfusi ke
pembuluh darah otak secara akut yang
menimbulkan kehilangan fungsi
neurologis secara cepat
2/15/2019 2
Stroke merupakan penyebab kematian no.2 di
dunia dengan angka kematian sebesar 6,15 juta jiwa
Laporan
Kasus
2/15/2019 4
Identitas Pasien
• Nama : Ny. YT
• Umur : 58 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Bangsa : Indonesia
• Suku : Flores
• Agama : Katholik
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Alamat : Oepoi
• Perawatan : R. Bougenville
• Tanggal MRS : 09/02/2019
• Tanggal Pemeriksaan : 09/02/2019
2/15/2019 5
ANAMNESIS
Autoanamnesis dan heteroanamnesis dengan anak pasien,
dilakukan di IGD RSUD Prof. Dr. W. Z. Johanes – 27/12/2018 ;
15.00 WITA

Keluhan utama :
Lemah separuh badan
Keluhan yang berhubungan
dengan keluhan utama :
Nyeri kepala 6
ANAMNESIS
Keluhan penyerta “Lemah
: kram pada wajah
kanan (+), nyeri
separuh badan
kepala, muntah (- sebelah kanan
), pingsan (-),
BAK (+), BAB (-) sejak 3 hari
sudah 5 hari SMRS”

Pertama kali dan


Kelemahan kelemahan sama
menetap dan beratnya pada tangan
memberat ketika dan kaki sebelah
kanan setelah 1 hari
pasien bangun dan sebelumnya
beraktivitas dan mengonsumsi daging
ringan saat tidur babi, gurita dan
minum moke

Muncul secara
mendadak pada
saat pasien sedang
duduk dan minum
teh pukul 17.00
2/15/2019 WITA 7
Status Generalis
Tanda vital
Tekanan darah
Kanan : 200/100 mmHg
Kiri : 180/90 mmHg
Nadi
Kanan : 105x/menit (reguler), kuat angkat
Kiri : 90x/menit (reguler), kuat angkat
Pernapasan : 22x/menit teratur
Suhu : 36,5

2/15/2019 8
Sistem Organ
Kulit : turgor kulit baik, Jaundice (-), sianosis (-), pucat (-)
Rambut : berwarna hitam bercampur putih dan tidak mudah dicabut
Mata : Konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : Mukosa merah muda , epistaksis (-), deformitas (-), pernapasan
cuping hidung (-/-)
Mulut : Mukosa bibir lembab
Telinga : otorhea (-/-)
Leher : Pembesaran KGB dan kelenjar tyroid (-), Struma (-)
Pulmo
Inspeksi : simetris saat statis (+/+) dan dinamis (+/+) , sela iga melebar(-/-) ,
otot bantu pernapasan (-/-), masa (-)
Palpasi : vokal fremitus D=S
Perkusi : sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : suara napas vesikuler (+ /+), wheezing (-/-),
Cor
Auskultasi : S1 - S2 ireguler, Murmur (-), gallop (-).
Abdomen
Inspeksi : cembung, jejas (-), masa (-)
Auskultasi : BU (+), 10x/menit,
Palpasi : supel
Extremitas :
2/15/2019 Akral hangat , sianosis (-) pada keempat ekstremitas, CRT < 2” 9
Edema -
Status Neurologis
- Gerakan bola mata
- GCS : E4V5M6
- Meningeal sign :
• Kernig sign (-)
• Brudzinski I-IV (-)

- Nervus cranialis
- N. Olfaktorius (NI)
- Subjektif : +/+
- Objektif : +/+
N. Trigeminus (N.V)
- NIII,NIV,NVI : Sensibilitas : DBN
- kedudukan bola mata tengah
Refleks kornea (+/+)
- Tanda ptosis (-/-)
- Wartenberg (-/-)
- Pupil isokhor 3 mm/3mm
- RCL (+/+) RCTL (+/+)
Status Neurologis
N. Facialis (N.VII) N. Vestibulocochlearis (N.VIII) : DBN
- Kerutan dahi saat istirahat simetris
- Kelopak mata tidak simetris N. Hypoglosus (NXII)
- Sulcus nasolabialis kiri lebih - Ujung lidah saat istirahat berada di
dangkal posisi tengah
- Ujung lidah saat dijulurkan berada di
- Mengerutkan dahi simetris posisi tengah
- Meringis : sudut bibir kanan lebih - Fasikulasi, tremor, atrofi (-)
rendah
- Hiperakusis (-/-)
- Chovsteck sign (-/-)

- Parese NVII dextra


tipe sentral
Status Neurologis
Motorik Refleks Fisiologis
444/555 Bicep : +1/+2
444/555 Tricep : +1/+2
Patela : +1/+2
Achiles : +1/+2
Tonus
Flaksid/Normal Refleks Patologis
Flaksid/Normal Hofman-Tromner : +/-
Chaddock : +/-
Trofik Babinsky : +/-
-/- Oppenheim : +/-
-/-
Sensibilitas : dbn
Hemparese flasid dextra Koordinasi : tde
grade 4 tanpa atrofi
Penegakan Diagnostik
dengan Siriraj Score
Siriraj stroke skor :
(2,5 x tingkat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan darah
diastolik) – (3 x atheroma markers) -12

No. Gejala/tanda Penilaian


1. Kesadaran 0 : kompos mentis
1 : somnolen Interpretasi :
2 : semi koma/koma 1. SSS > 1 : stroke
2. Muntah 0 : tidak hemoragik
1 : ya 2. SSS <-1 : stroke
3. Nyeri kepala 0 : tidak non hemoragik
1 : ya
4. Tekanan darah diastolik
5. Atheroma markers 0 : tidak ada
a. Diabetes melitus 1 : ada
b. Angina pectoris
c. Hiperkolesterolemia
Siriraj stroke skor :
(2,5 x tingkat kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x nyeri kepala) + (0,1 x tekanan darah
diastolik) – (3 x atheroma markers) -12

(2,5 x 0) + (2 x 0) + (2 x 1) +(0,1 x 100) – (3 x 1) – 12 = -3 (Stroke Non Hemoragik)


Pemeriksaan
Penunjang
Laboratorium IGD 09/02/2019
Hb : 12.3 g/dL
Hct : 37.7%
RBC : 5,04 x 106 uL
MCV : 74,8 fL
MCH : 24,4 pg
MCHC : 32,6 g/L
WBC : 8,24 x 103/uL
PLT : 341 x 103/uL
Ur : 16,2 ,g/dL
Cr : 0.54 mg/dL
GDS : 98 mg/dL
Na : 143 mmol/L
K : 3,5 mmol/L
Cl : 107 mmol/L
Ca Ion : 1.340 mmol/L
Total Ca : 3.2 mmol/L
CT Scan
- tampak lesi hipodens di
thalamus kiri dan basal ganglia
kiri
- Tampak kalsifikasi patologis
pada basal ganglia kanan dan
kiri
- Tidak tampak midline shift
- Sulcy dan gyri tampak baik
- Sistem ventrikel dan sisterna
tampak baik
- Tak tampak kalsifikasi
abnormal
- Pons dan cerebellum tampak
baik
- Orbita dan mastoid kanan kiri
tampak baik
- Sinus paranasalis kanan kiri
tampak baik
- Calvaria baik
Kesan : stroke iskemia subacute
pada basal ganglia kiri dan
thalamus kiri
Kalsifikasi patologis pada basal
ganglia kiri
Resume
Pasien datang dengan keluhan lemah separuh badan kanan yang
dirasakan sejak 3 hari SMRS, pasien juga mengeluhkan kram pada wajah,
sakit kepala, dan belum BAB sudah 5 hari terakhir
Status Generalis
• TD kanan : 200/100 mmHg Nadi kanan: 105x/menit reguler
• TD kiri : 180/90 mmHg Nadi kiri : 90x/menit reguler
Status Neurologis
• GCS: E4V5M6
• Motorik : hemiparese flaksid dextra grade 4 tanpa atrofi 4 5
• Paresis N.VII dextra tipe sentral
4 5
• Fisiologi Reflex
– BPR : +1/+2 KPR: +1/+2
– TPR : +1/+2 ACR: +1/+2
• Patologis Reflex
Hoffmen-Tromner : +/-
Babinski dan variannya: babinsky (+/-), Chaddok (+/-), oppeheim (+/-)
Diagnosis

Diagnosis
etiologi
Diagnosis Stroke non
topis hemoragik

Hemisfer
Diagnosis cerebri
sinistra 
klinis basal ganglia
Hemiparese dan thalamus
flaksid dextra sinistra (a.
grade 4, parese N cerebri
VII dextra
sentral, hipertensi media)
grade 2
Planning
Planning Diagnostik Planning Terapi (5B)

- Cek Profil Lipid (kolesterol, - Breathing : Jaga jalan nafas bebas, O2


HDL, LDL, Trigliserida), perlu bila kadar O2 darah berkurang
fungsi hati (SGPT,SGOT), - Brain :
protein darah (albumin, - Posisi kepala 20-30˚
globulin) - Inj. Piracetam 3x3gr/IV
- EKG - Blood :
- Echocardiography - Cek EKG
- Transcranial doppler - IVFD NaCl 0.9% 20 tpm
- Amlodipin 1x10 mg/PO
- Aspilet 1x80 mg/PO
- Clopidogrel 1x75 mg/PO
- Simvastatin 1x20 mg/PO
- Neurodex 1x1/PO
- Bowel
- Diet TKTP peroral
- Dulcolax supp 10 mg (1-0-0)
- Bladder : -
Prognosis
• Ad Vitam : Dubia ad Bonam
• Ad Funtionam: Dubia ad Bonam
• Ad Sanationam:Dubia ad Bonam
Stroke Iskemik
Trombosis Cerebri Emboli Cerebri
-Gejala akut/subakut dan -Gejala mendadak (paling cepat
sering idahului gejala diantara semua jenis stroke)
prodormal -Sering terjadi waktu bergiat,
-Sering terjadi waktu istirahat kadang waktu istirahat
dan saat bangun pagi -Umumnya kesadaran bagus,
-Biasanya kesadaran bagus namun dapat juga menurun bila
-Sering mengenai usia dekade emboli besar
6-8 -Sering mengenai usia dekade
2-3 dan 7
-Harus ada sumber emboli
(umumnya dari jantung akibat
gangguan irama atau katup)
ETIOLOGI
Etiologi
Stroke Iskemik/Non Hemoragik
• Vasculer : Aterosclerosis, Inflamasi (Giant cell
arteritis) SLE
• Kelainan jantung: Trombosis mural, aritmi
jantung, Endokarditis infeksiosa dan
noninfeksiosa, PJR, dsb
• Kelainan darah trombositosis, polisitemia,
anemia sel sabit, leukositosis, hiperkoagulasia
Pembuluh darah
Trombus/embolus karena plak ateromatosa,
fragmen, lemak, udara, bekuan darah

Oklusi PATOFISIOLOGI
Perfusi jaringan cerebral ↓

Iskemia

Hipoksia

Metabolisme Aktivitas elektrolit Nekrotik jaringan otak


anaerob terganggu

Asam laktat ↑ Na & K pump gagal Infark

Na & K influk

Retensi cairan

Oedem serebral
Gg.kesadaran, kejang fokal,
hemiplegia, defek medan
penglihatan, afasia
Sirkulasi terganggu Sensomotorik Gejala klinis lain
Sindrom Sirkulasi Anterior
A.Serebri media (total) Hemiplegia kontralateral (lengan Afasia global (hemisfer dominan),
lebih berat dari tungkai) Hemi-neglect (hemisfer non-dominan),
hemihipestesia kontralateral. agnosia, defisit visuospasial, apraksia,
disfagia

A.Serebri media (bagian atas) Hemiplegia kontralateral (lengan Afasia motorik (hemisfer dominan),
lebih berat dari tungkai) Hemi-negelect (hemisfer non-dominan),
hemihipestesia kontralateral. hemianopsia, disfagia

A.Serebri media (bagian Tidak ada gangguan Afasia sensorik (hemisfer dominan),
bawah) afasia afektif (hemisfer non-dominan),
kontruksional apraksia

A.Serebri media dalam Hemiparese kontralateral, tidak Afasia sensoris transkortikal (hemisfer
ada gangguan sensoris atau dominan), visual dan sensoris neglect
ringan sekali sementara (hemisfer non-dominan)

A.Serebri anterior Hemiplegia kontralateral Afasia transkortikal (hemisfer


(tungkai lebih berat dari lengan) dominan), apraksia (hemisfer non-
hemiestesia kontralateral dominan), perubahan perilaku dan
(umumnya ringan) personalitas, inkontinensia urin dan alvi
Sirkulasi terganggu Sensomotorik Gejala klinis lain
Sindrom Sirkulasi Posterior
A.Basilaris (total) Kuadriplegia, sensoris Gangguan kesadaran sampai ke
umumnya normal sindrom lock-in, gangguan saraf
cranial yang menyebabkan
diplopia, disartria, disfagia,
disfonia, gangguan emosi

A.Serebri posterior Hemiplegia sementara, Gangguan lapang pandang


berganti dengan pola bagian sentral, prosopagnosia,
gerak chorea pada tangan, aleksia
hipestesia atau anestesia
terutama pada tangan

Pembuluh Darah Kecil


Lacunar infark Gangguan motorik murni,
gangguan sensorik murni,
hemiparesis ataksik, sindrom
clumsy hand
SNH vs SH
Pemeriksaan Fisik
• Kesadaran : GCS
• TTV
• Nervus Cranialis: III, IV,VI,VII,
IX,X,XII
• Motorik
• Reflex Fisiologis
• Reflex Patologis
Gambaran CT-Scan Stroke Infark dan
Stroke Hemoragik
Gambaran CT-Scan Stroke Infark
Gambaran CT-Scan Stroke
Hemoragik
Terapi Stroke Non
Hemoragik
1. FASE AKUT (10-14 hari dari onset)
SASARAN :
1.1. NEUROPROTEKSI : menyelamatkan neuron
yg masih hidup
1.2. REFERFUSI SEREBRAL DAERAH
ISKEMI
Pelihara fungsi otak dari ancaman proses
patologik (OEDEM, ISKEMI  INFARK)
dgn jalan tindakan & R/ obat yg menjamin tek
Perfusi drh yg memadai u/ berfungsinya
otak secara optimal
1. PENANGANAN UMUM
B1. BREATHING
A (AIRWAY CLEAR) : jalan nafas harus bebas, resp. terjamin
B2. BLOOD : Jantung  hrs baik /EKG
Anemi  Koreksi
TD  Stabilkan / Optimalkan Tek.Perfusi
Jangan R/ Tensi  pd Fase Akut !
B3. BRAIN
C (CEREBRAL FUNCTION) :
Koma - dipantau, Diatasi
Kejang - diobati  Anti Konvulsan
Kadar Gula DRH (GD) - bila tinggi : kan pelan-pelan ( bila perlu R/
Insulin)
Balans cairan, Elektrolit, Asam-Basa  Pantau/Koreksi bila perlu
B4. BLADDER FUCTION : Fungsi ginjal dipelihara; hindari infeksi,
batu, ggn balans elektrolit, pH, air, dsb. Atasi retensi / inkontinensi 
kateter, ganti berkala
B5. BOWEL FUCTION : Nutrisi yg cukup / optimal, fungsi TGI baik,
atasi obstipasi (retensi alvi) & inkontinensi alvi, dispepsi dikoreksi,
dll.
R/ Obat (MEDIKAMENTOUS)

1. Untuk SASARAN REPERFUSI SEREBRAL :


a. ANTI EDEMA (OTAK) :
1. Gliserol 10% Infus, 1 GR / kgBB / Hari  6 jam
2. Kortikosteroid (diperdebatkan): Deksametason Bolus 10 - 20
mg iv, lalu 4 - 5 mg / 6 jam untuk beberapa HARI  
(TAPERING OFF)
b. ANTI KOAGULAN : Heparin atau heparinoid, mis jenis
LMWH; mis.pd kasus akut, emboli kardiak/trombo emboli 
di perlukan data faal hemostasis : PT,INR,APTT
c. ANTI AGREGASI (TROMBOSIT) : Asam Asetil Salisilat
(ASA) dosis rendah 80 - 325 mg/hari (sekali/dosis tunggal),
Ticlopidin (oral) : 2 x 250 mg, Clopidogrel 75 mg , sekali
sehari
d. OBAT lainnya : u/ Perbaiki / Jamin “ADO” untuk Reperfusi
Serebral
- Pentoksifilin (iv/drips  Oral)
- Sitikolin : Nicholin /Citicolin - 250-500 mg/12jam iv
- Piracetam -12 gram/24 jam I.V
- Aminophyllin 2.4 gr % 5 ml iv/8 - 12 jam (pelan)
REHAB. & R/FISIK dll

1. Hiperventilasi pd OEDEMA OTAK


- O2  HBO (Terapi Oksigen Hyperbarik) u/ Edema
Otak & u/ Stroknya
2. REHAB. :
- Fisioterapi sejak Hari-I * posisi
* grkan Pasif  Aktif
- Bina Wicara (“speech therapy”)
- Psikoterapi & Sosialisasi
- Terapi Kerja
2. FASE PASCA AKUT

Sasaran : 1. Rehabilitasi Medik


2. Cegah Stroke Ulang
1. Rehab : lanjutkan fase akut  bebas /
Latihan (Rehab. Fisik, Mental / Psikik &
Sosial !)
2. Preventif : * ASA : 80 - 325 mg/hari
( u/ Anti Agregasi Pletelet)
* Ticlopidin
. Dipyridamole
. Cilostazol
Komplikasi
Komplikasi jangka Komplikasi
Komplikasi dini pendek (1-14 hari
pertama) jangka panjang
•Edema serebri •Pneumonia •Stroke rekuren
•Abnormalitas •Emboli paru •Abnormalitas
jantung •Perdarahan jantung
•Kejang gastrointestina •Kelainan
•Nyeri kepala l metabolic dan
•Gangguan •Stroke rekuren nutrisi
fungsi menelan •DVT •Depresi
•Infeksi •Gangguan
sekunder vascular
lainnya
Prognosis

30-40% dapat sembuh


secara sempurna asalkan
ditangani dalam jangka
waktu < 6 jam

Anda mungkin juga menyukai