Anda di halaman 1dari 22

Askep HIV/AIDS

By : Ns. Devfi Herlina, M.Kep


HIV dan AIDS
• Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus
yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan
kemudian menimbulkan AIDS.
• Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem
kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi
lemah dalam melawan infeksi Yang menyebabkan
defisiensi (kekurangan) sistem imun.
• HIV menyerang salah satu jenis dari sel-sel darah putih
yang bertugas menangkal infeksi. Sel darah putih
tersebut termasuk limfosit yang disebut T. Limfosit atau
“sel T-4” atau disebut juga “sel CD – 4
• AIDS adalah suatu kondisi atau sindrom yang dapat
disebabkan oleh HIV. AIDS singkatan dari Acquired
Immunodeficiency Syndrome. Sindrom ini berkembang
ketika HIV sudah sangat merusak sistem kekebalan
tubuh.
• AIDS adalah sekumpulan gejala yang menunjukkan
kelemahan atau kerusakan daya tahan tubuh
yang diakibatkan oleh factor luar (bukan dibawa
sejak lahir )
• AIDS adalah infeksi oportunistik yang menyerang
seseorang dimana mengalami penurunan sistem imun
yang mendasar ( sel T berjumlah 200 atau kurang ) dan
memiliki antibodi positif terhadap HIV
• Penularan HIV AIDS adslah :
1. Hubungan seks
2. Transfusi darah
3. Penggunaan jarum bekas penderita
(akupuntur, jarum tattoo, harum tindik).
4. Antara ibu dan bayi selama masa hamil,
kelahiran dan masa menyusui
Etiologi
Penyebab adalah golongan virus retro yang
disebut human immunodeficiency virus (HIV).
HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1983
sebagai retrovirus dan disebut HIV-1. Pada
tahun 1986 di Afrika ditemukan lagi retrovirus
baru yang diberi nama HIV-2. HIV-2 dianggap
sebagai virus kurang pathogen dibandingkan
dengan HIV Maka untuk memudahkan
keduanya disebut HIV.
Transmisi infeksi HIV dan AIDS terdiri
dari lima fase yaitu :
1. Periode jendela. Lamanya 4 minggu sampai 6 bulan setelah infeksi.
Tidak ada gejala.
2. Fase infeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggu dengan gejala flu
likes illness.
3. Infeksi asimtomatik. Lamanya 1-15 atau lebih tahun dengan gejala
tidak ada.
4. Supresi imun simtomatik. Diatas 3 tahun dengan gejala demam,
keringat malam hari, B menurun, diare, neuropati, lemah, rash,
limfadenopati, lesi mulut.
5. AIDS. Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun dari kondisi AIDS
pertama kali ditegakkan. Didapatkan infeksi oportunis berat dan
tumor pada berbagai system tubuh, dan manifestasi neurologist
Manifestasi klinis

1. Demam berkepanjangan >1 bulan


2. Kandidiasis
3. Badan menjadi kurus
4. Diare
5. Pembesaran kelenjar getah bening
6. Kesadaran menurun
7. Penurunan ketajaman penglihatan
8. Nyeri sendi
9. Bercak merah di kulit
Transmisi HIV
• HIV ditransmisikan melalui cairan tubuh dari orang yang
terinfeksi HIV, seperti darah, ASI, semen dan sekret
vagina. Virus masuk ke dalam tubuh manusia melalui port
d’entrée yang terdapat pada tubuh, umumnya
kemungkinan ini meningkat melalui perilaku berisiko yang
dilakukan.
• Virus kemudian masuk ke dalam sel dengan menempel
pada reseptor CD4 melalui pembungkus
glikoprotein. Sebagai Retrovirus, HIV menggunakan
enzim reverse-transcriptase, memungkinkan terbentuknya
DNA-copy, untuk terbentuk dari RNA-virus. Virus
menempel dan merusak CD4, sehingga terjadi deplesi nilai
CD4 dalam darah, seiring dengan terjadinya peningkatan
replikasi virus yang direfleksikan dari hasil nilai viral
load yang tinggi, menandakan tingkat virulensi yang tinggi
Helper T-Cells yang disebut juga dengan nama
Sel T4 atau CD4. Tugasnya adalah
mengkoordinir dan menggerakkan sel-sel
kekebalan tubuh lainnya untuk
menghancurkan organisme penyebab
penyakit yang masuk ke tubuh manusia
Diantara sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia,
maka tanggung-jawab sel-sel CD4 amat besar.
Tugas mereka adalah mengatur berfungsinya
sistem kekebalan tubuh. Sel CD4 inilah yang
memberi sinyal bahaya dan selanjutnya
menggerakkan sel-sel pertahanan tubuh yang lain
untuk menyerang mikroorganisme yang akan
mengganggu tubuh manusia, misalnya virus dan
bakteri. Bisa dikatakan bahwa sel CD4 adalah
jenderalnya sistem kekebalan tubuh.
Patofisiologi
• Virus AIDS (HIV) masuk ke dalam tubuh seseorang dalam
keadaan bebas atau berada di dalam sel limfosit. Virus ini
memasuki tubuh dan terutama menginfeksi sel yang
mempunyai molekul CD4. Sel-sel CD4-positif (CD4+)
mencakup monosit, makrofag dan limfosit T4 helper. Saat
virus memasuki tubuh, benda asing ini segera dikenal oleh
sel T helper (T4), tetapi begitu sel T helper menempel pada
benda asing tersebut, reseptor sel T helper .tidak berdaya;
bahkan HIV bisa pindah dari sel induk ke dalam sel T helper
tersebut. Jadi, sebelum sel T helper dapat mengenal benda
asing HIV, ia lebih dahulu sudah dilumpuhkan. HIV
kemudian mengubah fungsi reseptor di permukaan sel T
helper sehingga reseptor ini dapat menempel dan melebur
ke sembarang sel lainnya sekaligus memindahkan HIV.
Sesudah terikat dengan membran sel T4 helper, HIV akan
menginjeksikan dua utas benang RNA yang identik ke
dalam sel T4 helper.
Pemeriksaan Diagnostik
Tes untuk diagnosa infeksi HIV :
• Tes antibody serum : Skrining Human
Immunodeficiency Virus (HIV) dan ELISA. Hasil
tes positif, tapi bukan merupakan diagnosa

• Tes blot western : Mengkonfirmasi diagnosa


Human Immunodeficiency Virus (HIV)

• Sel T limfosit :Penurunan jumlah total

• Sel T4 helper ( CD 4 ) :Indikator system imun


(jumlah <200 )
Next…
Histologis:
pemeriksaan sitologis urine, darah, feces,
cairan spina, luka, sputum, dan sekresi,
untuk mengidentifikasi adanya infeksi :
parasit, protozoa, jamur, bakteri, viral.

Neurologis : EEG, MRI, CT Scan otak,


EMG (pemeriksaan saraf)
•Sinar X dada ; Menyatakan perkembangan
filtrasi interstisial tahap lanjut atau
adanya komplikasi lain
Infeksi Oportunistik :
• Sistem Respirasi : Pneumonia, TBC,
• Sistem gastrointestinal: kandidiasis
oral, diare kronis, hepatitis ( virus,
bakteri )
• Reproduksi: HPV, kandidiasis, Herpes
• Neurologi: Ensepalitis,Meningitis,
Dimensia, Neuropati
• Dermatologi : kandidiasis, Herpes,
dermatitis
Penatalaksanaan
Universal precaution
1) Menghindari kontak langsung dengan cairan tubuh
2) Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan
3) Dekontaminasi cairan tubuh pasien
4) Memakai alat kedokteran sekali pakai atau
mensterilisasi semua alat kedokteran yang dipakai
5) Memelihara kebersihan tempat pelayanan kesehatan
6) Membuang limbah yang tercemar berbagai cairan
tubuh secara benar dan aman
Next…
•ARV ( Anti Retro Virus )
– Pemberian ARV bertujuan untuk : mengendalikan replikasi
HIV, memelihara dan meningkatkan fungsi imunologis,
meningkatkan sel CD4, menurunkan komplikasi HIV
– Pemberian ARV harus memperhatikan stadium klinis dan
jumlah sel CD4 (untuk penderita dewasa) sebagai berikut:
1. Stadium lanjut ( AIDS ) tanpa memikirkan jumlah sel CD4
atau limfosit total.
2. Stadium klinis III dengan jumlah sel CD4 <350/mmk untuk
mendukung pengambilan keputusan.
3. Stadium klinis I atau II dengan jumlah sel CD4 <200/mmk
atau limfosit total < 1.200/mmk.
Asuhan keperawatan
PENGKAJIAN :
• Riwayat saat ini : terkait dengan gejala infeksi
HIV/AIDS
Klien sering datang dengan gangguan sistem
pernafasan / sistem pencernaan ( diare lama )
• Riw. Masa lalu : klien sering mengalami infeksi (
demam ) yang hilang timbul, penyakit
pernafasan, saluran pencernaan ( kandidiasis
oral s.d diare )
• Faktor pencetus : Narkoba dengan injeksi,
sexual dengan penderita, karena tranfusi,
karena proses kelahiran (pada pasien anak/bayi)
Pemeriksaan fisik :
Keadaan umum :kesadaran : composmentis s.d
coma
Penurunan BB yang drastisTTV : adanya nilai
abnormal : adanya tanda infeksi, gangguan
pernafasan & gangguan sirkulasi
Lakukan pemeriksaan pada semua sistem
tubuh,
Fokus utama pada keluhan saat ini
Contoh : Ps datang dengan diare :
pemeriksaan fisik awal pada sistem
pencernaan & status hidrasi
Masalah Keperawatan
1. Resiko perluasan infeksi b.d. penurunan
kekebalan tubuh
2. Resiko kekurangan volume cairan
3. Tidak efektifnya pola nafas
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
5. Nyeri akut/kronis b.d. kerusakan jaringan
6. Kelelahan b.d. penurunan produksi energi
7. Isolasi sosial b.d. perubahan status sosial,
sistem pendukung yang tidak adekwat

Masalah lain dapat muncul sesuai dengan gejala &


stadium yang ada pada pasien

Anda mungkin juga menyukai