2. Besse Nur Aisiah 3. Hanny Anggraini 4. Muhammad Arief Choesaeri 5. Nur Herlindra Alawiyah 6. Soefyan Hadinata APA ITU ANGINA PECTORIS? PENGERTIAN ANGINA PECTORIS Angina Pectoris adalah gangguan yang timbul sebagai akibat hypoxia (kekurangan oksigen) otot jantung karena kelelahan fisik atau emosional dan dapat juga disebabkan oleh penciutan arteri jantung, infark, kejang-kejang atau adanya tachycardia tertentu, anemia hebat atau penciutan aorta. PENGARUH USIA Tidak pernah
Sangat langka
Sangat langka
Sangat langka
Umum
Sangat umum
Sangat umum JENIS – JENIS ANGINA PECTORIS
1. Angina Stabil Kronis
Penyebab dasarnya adalah aterosklerosis coroner, merupakan jenis angina yang paling umum ditemukan dan terjadi setelah kerja fisik, emosi atau makan. (Gunawan dkk, 2007) 2. Angina Tidak Stabil Serangan angina terjadi baik sewaktu istirahat maupun kerja fisik. Mekanisme dasar dari angina ini adalah ketidakstabilan plak aterosklerotik coroner (Gunawan dkk, 2007) 3. Angina Varian Terjadi akibat vasospasme coroner, serangan nyer timbul spontan dalam keadaan istirahat dan kebanyakan dimalam hari (Tjay Tan Hoan, 2007) Tanda-tanda angina pectoris 1. Kepala sering pusing 2. Dada terasa sesak 3. Perut mual dan kembung 4. Nyeri di bagian ulu hati 5. Berkeringat 6. Badan terasa dingin GEJALA ANGINA PECTORIS Gejalanya adalah rasa sakit hebat dibawah tulang dada yang menjalar kepundak kiri dan lengan bagian atas, terutama bila berjalan atau sesudahnya; nyeri tersebut akan hilang bila berhenti dan istirahat PEMERIKSAAN ANGINA PECTORIS 1. Elektrokardiogram (EKG), untuk memeriksa aliran listrik jantung dan memantau jika terdapat interupsi pada irama jantung. 2. Ekokardiogram, yaitu pemindaian jantung menggunakan gelombang suara untuk mengidentifikasi kerusakan pada otot jantung dan aliran darah yang tersendat. 3. Foto Rontgen dan CT scan. Pemindaian ini dilakukan untuk memeriksa kondisi otot, pembuluh darah dan ukuran jantung, dan paru-paru. PENGOBATAN
1.Perubahan gaya hidup
2.Obat-obatan 3.Operasi PENCEGAHAN 1. Berhenti merokok. 2. Mengurangi konsumsi alkohol. 3. Mengonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat, seperti nasi merah, roti, pasta, sayur-sayuran, dan buah-buahan. 4. Mengurangi makanan tinggi lemak jenuh dan tidak jenuh Mengurangi konsumsi garam. 5. Menjaga berat badan. 6. Melakukan olahraga ringan. 7. Hindari olahraga yang menguras tenaga, seperti tenis atau sepak bola. 8. Memonitor kadar glukosa, kolestrol, dan tekanan darah secara rutin.