Disampaikan pada Pelatihan Program Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Remaja Puteri di Kab
Purwakarta
Tujuan Pembelajaran
Umum Khusus
Untuk menentukan
kadar sel darah merah
dilakukan pemeriksaan
terhadap Hemoglobin
(Hb)
• Prevalensi anemia pada WUS tidak hamil
• Persentase Umur Kawin Pertama pada Wanita Pernah Kawin Usia
10-59 tahun
22.9
25 20
17.8
20
15 45
%
40
10 35
5 30
25
0
%
15-24 thn 25-34 thn 35-49 thn 20
15
Wanita Usia Subur (WUS) tidak
hamil usia 15-49 tahun 10
5
0
Tdk
10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35+ menj
awab
persen 4.8 41.9 33.6 11.5 1.9 0.6 5.7
Sumber:: Dinkes Prov Jabar, 2016
Kategori Anemia
Rekomendasi WHO Pengelompokan Anemia
ANEMIA
Populasi Tidak Anemia
Ringan Sedang Berat
Anak 6-59 bulan 11 10.0 – 10.9 7.0 – 9.9 < 7.0
Anak 5-11 tahun 11,5 11.0 – 11.4 8.0 – 10.9 <8.0
Anak 12-14 tahun 12 11.0 – 11.9 8.0 – 10.9 <8.0
8.0 – 10.9
WUS tidak hamil 12 11.0 – 11.9 <8.0
< 7.0
Ibu Hamil 11 10.0 – 10.9 7.0 – 9.9
8.0 – 10.9
Laki-laki >= 15 tahun 13 11.0 – 12.9 <8.0
Penyebab Anemia
Rendahnya asupan gizi baik hewani dan nabati yg merupakan sumber zat besi yg
mempunyai peran penting untuk pembuatan hemoglobin sebagai komponen sel darah
merah/ eritrosit
Kurangnya Asupan
dibandingkan kebutuhan Kecacingan Penyebab
Langsung
Anemia
Defisiensi
Besi
Infeksi Kebugaran
Anemia
Kinerja Prestasi
1. Meningkatkan risiko
Pertumbuhan Janin
Terhambat (PJT), 2. Perdarahan sebelum 3. Bayi lahir dengan
prematur, BBLR dan saat melahirkan cadangan zat besi (Fe) 4. Meningkatnya risiko
(<2500 gram), dan yang dapat yang rendah akan kesakitan dan
gangguan tumbuh mengancam berlanjut menderita kematian neonatal dan
kembang anak keselamatan ibu dan anemia pada bayi dan bayi.
diantaranya stunting bayinya. usia dini.
dan gangguan
neurokognitif.
Remaja putri
memasuki usia
reproduktif
dengan kadar
zat besi dalam
tubuh rendah
Remaja putri
dengan
defisiensi besi Wanita hamil
serta Hb rendah dengan anemia
+ Kehillangan
darah saat
menstruasi