Anda di halaman 1dari 57

AIRWAY &

BREATHING
MANAGEMENT

By mr zams
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM

Setelah mengikuti pembelajaran mahasiswa


diharapkan memahami dan mampu
mempraktekkan cara-cara mempertahankan
airway dan breathing pasien gawat darurat

By mr zams
Anatomi Jalan Napas Bagian Atas

By mr zams
RENTANG PERNAPASAN NORMAL

• Bayi : 25 – 50 x/mnt

• Anak : 15 – 30x/mnt

• Dewasa : 12 – 20x/mnt

By mr zams
FENOMENA DILAPANGAN

1.Saat kita ketemu orang/pasien pertama kali/primary survey yang


mengalami penurunan kesadaran

2.Pada orang yang sadar ,tetapi mengalami kesulitan untuk


bernafas , berupaya untuk bernafas atau meminta tolong !!!!.

Terpikir oleh kita ADA APA ????


AIRWAY

KAJI ! Progresif

Obstruksi

Parsial Total

By mr zams
Penilaian Jalan Napas
Kaji Tanda – tanda obstruksi dengan 3 L ..!

By mr zams
LOOK, LISTEN, FEEL
LOOK :

• Penurunan kesadaran , disorientasi,


pengembangan dada ?
• Gelisah ?

hipoksia

By mr zams
FEEL:
Rasakan aliran udara pada saat ekspirasi.

LISTEN :
Bunyi napas

By mr zams
AIRWAY :
Tanda – tanda Obstruksi

1. Sesak
2. Bunyi Napas
By mr zams
1. Sesak
• Mengeluh sesak (jika pasien sadar)

• Takipnea

• Retraksi otot bantu napas


By mr zams
Gejala Obstruksi

2. Bunyi Napas :

• Gurgling (bunyi kumur-kumur) : Cairan !

• Snoring (mengorok) : Lidah !

• Stridor : Obstruksi anatomis !

By mr zams
Advanced Cardiac Life Support

Hasil Kajian :

Jika pasien tidak bernafas

Lakukan menajemen airway dengan benar

Ventilasi & Oksigenasi konsentrasi tinggi

Lembaga Kajian Keperawatan Indonesia - LKKI


CARA PEMBEBASAN JALAN NAFAS

1.PENATAKAKSANAAN JALAN NAFAS TANPA


ALAT
Heimlich maneuver
Advanced Cardiac Life Support

OBSTRUKSI BENDA ASING PADA


PASIEN PENURUNAN KESADARAN

BUKA MULUT
dengan Cross- finger
technique

Finger sweep

Lembaga Kajian Keperawatan Indonesia - LKKI


2.DENGAN ALAT
DEFENITIF JALAN NAFAS
UPAYA MEMPERBAIKI AIRWAY : AKAN SELALU
MENGGERAKKAN KEPALA

Ingat

.Multitrauma

.Trauma kapitis &


penurunan kesadaran

.Luka di wajah

Imobilisasi
By mr zams Leher
AIRWAY:
Penanganan Obstruksi

Cairan (gurgling) :
• Suction :
• Cairan banyak miringkan kepala

(Trauma : “log roll”)


JIka tidak teratasi :  Airway
definitif
Basic Trauma Cardiac Life
Support / BTCLS
Manual In-Line Immobilization from the Front

Copyright © 2007, 2006, 2001, 1994 by Mosby, Inc., an affiliate of Elsevier Inc.
Log Roll—Supine Patient
Rescuer 1 at head, rescuers 2 and 3 at midthorax and knees

Copyright © 2007, 2006, 2001, 1994 by Mosby, Inc., an affiliate of Elsevier Inc.
Log Roll—Supine Patient
Rescuer 4 manages spine board

Copyright © 2007, 2006, 2001, 1994 by Mosby, Inc., an affiliate of Elsevier Inc.
Log Roll—Supine Patient
Maintain immobilization and roll in one move

Copyright © 2007, 2006, 2001, 1994 by Mosby, Inc., an affiliate of Elsevier Inc.
Log Roll—Supine Patient
In one move, rescuers log-roll and center patient on spine board

Copyright © 2007, 2006, 2001, 1994 by Mosby, Inc., an affiliate of Elsevier Inc.
X
CHIN LIFT

NECK LIFT
X
X

X
HEAD TILT jangan dilakukan pada trauma HEAD TILT
27
Penanganan Obstruksi
sumbatan pangkal lidah (snoring)

Head tilt chin lift Jaw thrust

Cepat Dan Tepat


By mr zams
Penanganan Obstruksi
sumbatan pangkal lidah dengan
alat

Jalan nafas sementara :

oro/nasofaringeal airway

By mr zams
Orofaringeal Airway
Cara pemasangan

By mr zams
Nasofaringeal airway
Cara pemasangan

By mr zams
Penanganan Obstruksi
Sumbatan anatomis (stridor) :

• Trauma : - Edema laring pada luka bakar


- Fraktur Laring
• Non Trauma : - Benda asing
- Difteri

Biasanya perlu
jalan nafas
definitif

By mr zams
Airway Definitif

Memasukkan pipa (tube)


Proteksi
ke dalam trakea Vertikal

1. Proteksi Airway
Indikasi :Ancaman obstruksi &
Ancaman aspirasi
2. Perlu Ventilasi

By mr zams
Airway Definitif

Nasotrakeal

Orotrakeal

Kriko \
Trakeostomi
By mr zams
Airway Definitif

Blind / Naso-tracheal tube :


• Untuk fraktur servikal
• Sambil mendengar
pernafasan
• Dorong saat inspirasi
• Bila suara hilang : masuk
esofagus
• Kontra Indikasi :
*Fraktur basis kranii

By mr zams
Airway Definitif
Intubasi Naso-trachea :

 Jika pasien apnea


 Dengan sedasi
 Dengan atau tanpa
pelumpuh otot
 Perhatikan
pengembangan paru

By mr zams
Airway Definitif

Intubasi Oro-trachea

• Tanpa / dengan obat


pelumpuh otot
• Menggunakan obat sedasi
• Persiapan alat lengkap
• Perhatikan malposisi
• Selalu bersiap untuk kriko-
tirotomi

By mr zams
Intubasi Oro-Trachea

Tidak Pada
Hiper-ekstensi Trauma

By mr zams
UKURAN ENDOTRACHEAL TUBE

Usia Diameter (mm) Skala French Jarak Sampai Bibir


Prematur 2,0-2,5 10 10 cm

Neonatus 2,5-3,5 12 11cm

1-6 bulan 3,0-4,0 14 11 cm

½-1 tahun 3,0-3,5 16 12 cm

1-4 tahun 4,0-4,5 18 13 cm

4-6 tahun 4,5-,50 20 14 cm

6-8 tahun 5,0-5,5* 22 15-16 cm

8-10 tahun 5,5-6,0* 24 16-17 cm

10-12 tahun 6,0-6,5* 26 17-18 cm

12-14 tahun 6,5-7,0 28-30 18-22 cm

Dewasa wanita 6,5-8,5 28-30 20-24 cm

Dewasa pria 7,5-10 32-34 20-24 cm

By mr zams
Tidak berhasil intubasi trachea

Kriko-Tirotomi :

1. Dengan jarum (needle cricothyroidotomy)


2. Surgikal, oleh DOKTER

By mr zams
Kriko-Tiroidotomi

Kartilago tiroid
Membrana
Kartilago krikoid
Trakea

By mr zams
Krikotirotomi - Jarum

Ukuran jarum 12 atau14G

• Ditusukkan lewat
membran kriko-tiroidea.
• Sambungkan oksigen : 1
detik tutup, 4 detik buka
• Hanya selama 30-45
menit

By mr zams
Kriko-Tiroidotomi Surgikal

By mr zams
Airway Sulit

• Gelisah,tidak sadar, sulit • Segera surgical -


membuka mulut krikotiroidotomi
• Perlu sedasi atau
• Jika banyak darah di
pelumpuh otot
mulut  suction
• Ulangi tindakan intubasi
• Jika tidak berhasil
intubasi naso atau oro
trachea, segera
crikotiroidotomi dengan
jarum

By mr zams
BREATHING

Ventilasi yang baik


Mendapatkan oksigenasi

Oksigen sel cukup

By mr zams
Breathing
Ventilasi Tambahan :

Mulut Ke Mulut
Bag Valve & Mask

Mulut Ke Mask
By mr zams Ventilator
Mouth to Mouth Ventilation

• Resiko terinfeksi
• Gunakan alat pelindung
• Teknik ventilasi tepat
• Lihat adanya sekresi
selama ventilasi : cairan,
darah, muntah
• Lihat pengembangan
dada

Mulut Ke Mulut

By mr zams
Mouth To Mask Ventilation

• Pocket face mask one-way


valve.
• Teknik & ukuran benar.
• Posisi tepat
• Sambungkan ke oksigen,
jika ada.

Mulut Ke Mask

By mr zams
Mouth To Mask Ventilation
( teknik)

• Posisi pasien. • Nilai pengembangan diding


• Buka mulut dengan telunjuk dada.
/jari tengah. • Lanjutkan ventilasi, jika blm
• Posisi masker tepat. berhasil, lanjutkan dengan
• Letakkan mulut pada valve. teknik lain
• Beri 2x napas (lambat)
dengan volume 800-1200ml
(dewasa) selama 1.5-2
detik.

By mr zams
Bag-Valve-Mask Ventilation
(Bagging)

• Buka jalan napas


• Pilih masker yang tepat
• Letakkan masker tepat
• Sambung masker
dengan bag-valve
• Beri oksigen tinggi

Bag Valve & Mask

By mr zams
Ventilator

• Bisa secara Non-Invasive


(tanpa Intubasi)

• Invasive (terintubasi)

Ventilator

By mr zams
Advanced Cardiac Life Support

PEMBERIAN OKSIGEN

Indikasi :
• Penurunan Saturasi
oksigen ( < 95%)
• Jalan napas baik

Lembaga Kajian Keperawatan Indonesia - LKKI


Advanced Cardiac Life Support

1. Sistem Aliran Rendah /Low Flow Sistem

1.1. Konsentrasi Rendah

Nasal Canule
( 1 – 5 Lt / Mnt )

Lembaga Kajian Keperawatan Indonesia - LKKI


Advanced Cardiac Life Support

1. Sistem Aliran Rendah /Low Flow Sistem

1.2. Konsentrasi Tinggi.


1.2.1. Simple Mask ( 6 – 8 Ltr/Mnt )
1.2.2. Rebriting Mask( 9 – 12 ltr/Mnt )
1.2.3. Non Rebr. Mask ( 9 – 12 ltr/Mnt )

Lembaga Kajian Keperawatan Indonesia - LKKI


Advanced Cardiac Life Support

2. Sistem Aliran Tinggi /High Flow Sistem

2.1. Konsentrasi Rendah


2.1.1. Venturi Mask ( 24 % - 50 % )

Lembaga Kajian Keperawatan Indonesia - LKKI


Advanced Cardiac Life Support

2. Sistem Aliran Tinggi /High Flow Sistem

2.1. Konsentrasi Tinggi

2.1.1. Ambu bag (12 – 15 Ltr/ Mnt)


2.1.2. Ventilator ( 24 -100 % 02 )

Ventilator

Lembaga Kajian Keperawatan Indonesia - LKKI


By mr zams

Anda mungkin juga menyukai