Khoirun Naima
120180202011
Melinda Dwi Lestari
120180202014
Wind Turbine Blade
Design
Perthitungan Wind Power
•PoPoin
Power we rwe
the rinntth=eh
Wind id
end3
½ρAV
Ket. :
TASH
Kelebihan dan kekurangan
TASH TASV
Kelebihan Kekurangan Kelebihan Kekurangan
Menara tinggi, sehingga kec. Menara yg tinggi sulit Menara yg rendah Menara rendah, sehingga
angin jg tinggi diangkut mudah diangkut kec.angin jg rendah
Efisiensi > TASV Terpengaruh oleh Tidak terpengaruh oleh Efisiensi < TASH
arah aliran arah aliran
udara/mampu
menangkap aliran udara
darimanapun
Bisa Skala besar maupun Tingkat kebisingan Tingkat Kebisingan Untuk Skala besar, sulit
kecil tinggi Rendah untuk didesain → hanya
untuk skala kecil
Torsi Awal tinggi sehingga Perawatan sulit Perawatan lebih mudah Torsi Awal rendah,
tidak membutuhkan energi sehingga membutuhkan
ekstra untuk berputar energi ekstra untuk
berputar
Mengapa biasanya jumlah
blade PLTB berjumlah 3?
tidak 1, 2, 4 atau lebih??
This is the reason
1 Blade 2 Blade 3 Blade 4 Blade/lebih
1. Rotor harus bergerak lebih 1. Rotor harus bergerak lebih 1. Tidak terlalu cepat, 1. Mengunakan baling
cepat untuk menangkap cepat untuk menangkap tidak terlalu lambat lebih banyak dapat
jumlah angin yang banyak, jumlah angin yang banyak, meningkatkan kinerja
sehingga: sehingga: 2. Biaya efektif dan turbin angin. Tetapi
a. Rasio Gearbox a. Desain Blade harus tidak terlalu mahal biayanya tidak murah
berkurang dibuat lbh rumit agar
b. Penambahan bobot mendapat angin yang lbh 3. Mendapatkan 2. Struktur tiang turbin
penyeimbang besar power yang cukup angin akan
c. Kecepatan yang lebih b. Membutuhkan biaya yg untuk mengerakan bermasalah bila tidak
tinggi berarti lebih lbh banyak turbin di dirikan di pondasi
banyak dampak c. Bising yang kuat.
kebisingan, visual, dan 4. Perawatan lebih
satwa liar 2. Ketika baling berputar lebih murah, 3. Posisi baling lebih
cepat, tekanan atau stres meminalkan banyak harus
2. Blade lebih mudah pada poros turbin harus kerusakan struktur menahan tekanan
dipasang karena seluruh rotor dibuat lebih kuat dan lagi dan mesin turbin lebih besar. Bila
dapat dipasang di tanah lagi biaya perawatan lebih terjadi badai,
mahal. 5. Tidak menganggu diperkirakan turbin
3. Menangkap energi 7% lingkungan angin dengan baling
lebih sedikit daripada desain 3. Butuh hub dan/atau lebih banyak akan
dua blade peredam kejut karena rusak
gangguan keseimbangan
4. Pada akhirnya tidak gyroscopic
memberikan penghematan
biaya 4. Menangkap energi 3% lebih
sedikit dari desain 3 blade
Terbuat dari bahan apa
saja blade turbin angin ?
Kayu Logam Fiberglass
Faktor yg mempengaruhi:
-Suhu udara
-Tekanan udara
-Kecepatan udara
-Kerapatan udara Gaya Aerodinamis pd Turbin
Angin ada 2:
1. Drag
2. Lift
Lift & Drag Forces
• Lift/gaya angkat adalah gaya
yg tegak lurus dengan arah α = low
gerakan angin. We want to
make this force is BIG
α = medium
<10 degrees
Fastest
Faster
Fast
Tip-Speed Ratio
ΩR
• Rasio kecepatan tip adalah rasio
kecepatan ujung pisau berputar
terhadap kecepatan angin aliran bebas. R
• Ada sudut serangan optimal yang
menciptakan rasio angkat dan seret
tertinggi.
• Karena angle of attack tergantung pada
kecepatan angin, ada rasio kecepatan tip
yang optimal
ΩR
TSR =
Ket,
V
Ω = Kecepatan rotasi = radians /sec
R = Radius rotor
V = Kecepatan angin “Free Stream”
Performance Over Range of Tip Speed Ratios
Cetakan blade dilapisi dengan lapisan fiberglass, kemudian disuntikkan dengan resin
epoksi. Untuk meningkatkan kekakuan, lapisan kayu ditempatkan di antara lapisan
fiberglass. Kedua cetakan disatukan dan direkatkan menggunakan epoksi cair
khusus, yang menyatukan kedua sisi blade secara merata.
Sebelum pengiriman, sampel bilah rotor harus melalui berbagai uji statis dan
dinamis. Pertama, mereka mengalami 1,3 kali beban operasi maksimum. Untuk
mensimulasikan 20 tahun material fatigue, bilah-bilah tersebut kemudian dipasang
pada tempat uji khusus dan dibuat untuk bergetar sekitar dua juta kali, sebelum
ketahanan bahan diuji lagi dengan uji statis akhir.
In the United States, many of the dams in the Pacific Northwest (on the
Columbia and Snake Rivers) are diversion or run-of-river dams, with
limited or no storage reservoir behind the dam. The figure below shows a
picture of a diversion hydro-power facility. Compare what that facility looks
like with the picture of Hoover Dam, the impoundment facility shown
above.
A “pumped storage” hydro dam combines a small storage reservoir with
a system for cycling water back into the reservoir after it has been
released through the turbine, thus “re-using” the same water to generate
electricity at a later time. When the demand for electricity is low (typically
at night), a pumped storage facility stores energy by pumping water from
a lower reservoir to an upper reservoir. During periods of high electrical
demand (typically during the day), the water is released back to the lower
reservoir to generate electricity.
Arch Dam
Buttress Dam
Coffer Dam
Diversion Dam
Embankment Dam
Gravity Dam
Industrial Waste Dam
Masonry Dam
Overflow Dam
Regulating (Afterbay) Dam
Saddle Dam (or Dike)
Hydropower Dam
An impoundment facility, typically
a large hydro-power system, uses
a dam to store river water in a
reservoir. Water released from the
reservoir flows through a turbine,
spinning it, which in turn activates
a generator to produce electricity.
Minerals in cement:
1. kalsium-silikat
2. kalsium alumina
3. alkali – K2O dan Na2O
4. CaOH
Pozzola
Are products that are added to the mix in order to change or to obtain
certain effects or properties.
An important factor in mix design is the ratio between water dan binder.
As long as the only binder is cement, the term w/c ratio cannot be
misunderstood. With the increasing use of pozzolana as binder in
addition to the cement, the term w/b ratio is now widely used. The term
w/c ratio as used in this book shall be interpreted to include pozzolana.
1. Durability
2. Strength
Type of Structure
1. Massive Structures
2. Slender, Heavily Reinforced Structures
3. Structures with Requirements to Surface Finish
Workability/ Consistency
Care must be taken to ensure thet sufficient water is present for the
hydration of the cement.