Anda di halaman 1dari 22

HIV

HIV yang merupakan singkatan dari HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS adalah virus penyebab AIDS. Virus
ini menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh sehingga kita tidak bisa bertahan terhadap penyakit-penyakit
yang menyerang tubuh kita. Sistem kekebalan tubuh rusak atau lemah mudah terserang penyakit yang ada di sekitar
kita Seperti TBC, diare , sakit kulit, dll.
• Hiv terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti didalam darah, Air mani ( cairan sperma )
atau cairan vagina dan air susu ibu.
• Sebelum hiv berubah menjadi aids, penderitanya akan tampak sehat dalam kurun waktu kira-kira 5 sampai 10
tahun.
• Walaupun tampak sehat, mereka dapat menularkan hiv pada orang lain melalui hubungan seks yang tidak aman,
transfusi darah atau pemakaian jarum suntik secara bergantian.
AIDS
AIDS yang merupakan kependekan dari ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME
Adalah sindroma menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh HIV.
Orang yang mengidap aids amat mudah tertular oleh berbagai macam penyakit, karena
Sistem kekebalan di dalam tubuhnya telah menurun.
Sampai sekarang belum ada obat yang dapat menyembuhkan aids.
Agar dapat terhindar dari hiv/ aids, anda harus tahu bagaimana cara penularan dan
Pencegahannya.
HIV–AIDS
PENULARAN HIV HIV TIDAK MENULAR, MELALUI :
HIV dapat ditularkan melalui 4 cara, yaitu : • GIGITAN NYAMUK
• hubungan seks ( anal, oral, vaginal ) yang tidak terlindung dengan orang yang telah
• ORANG BERSALAMAN
Terinfeksi HIV.
• BERCIUMAN
• Penggunaan jarum suntik atau jarum tindik secara bergantian dengan orang yang

Terinfeksi hiv. • ORANG BERPELUKAN


• Ibu hamil penderita hiv kepada bayi yang dikandungnya. • MAKAN BERSAMA / PIRING DAN GELAS
• Kontak darah / luka dan transfusi darah yang sudah tercemar virus hiv.
• TINGGAL SERUMAH
GEJALA HIV
Biasanya tidak ada gejala khusus pada orang-orang yang terinfeksi HIV dalam waktu 5-10 Tahun.
Setelah itu, AIDS mulai berkembang dan menunjukkan tanda-tanda atau gejala –gejala Seperti
berikut :
• kehilangan berat badan secara drastis
• diare yang berkelanjutan
• pembengkakan pada leher dan/ atau ketiak
• batuk terus menerus
BAGAIMANA MENGETAHUI ORANG YANG
SUDAH TERINFEKSI HIV ?
Hanya melalui penglihatan, anda tidak bisa tahu apakah seseorang sudah terinfeksi HIV Atau tidak.
• Pada kenyataanya, pengidap hiv terlihat sangat sehat.
• Satu – satunya cara untuk mengetahui hal ini adalah melalui TES DARAH HIV.
• Di indonesia, terdapat cukup banyak lsm ( lembaga swadaya masyarakat ) yang dapat
Membantu anda untuk mendapatkan pelayanan tes darah.
HIV STADIUM 1
• Biasanya tanpa gejala (dapat limfadenopati generalisata yang persisten—pgl)
• mampu melawan infeksi dengan baik
• pelan-pelan, jumlah CD4 semakin rendah
• kehidupan sehari-hari tampak normal
penanganan
pola hidup yang positif dan sehat (olahraga 20 menit setiap hari, makan teratur)
pemeriksaan dokter berkala, skrining IMS, tes pap, vaksinasi, seks lebih aman
HIV STADIUM II
• Infeksi ringan lebih sering daripada biasa: ruam, infeksi kulit, seriawan, demam, infeksi
Saluran pernapasan atas yang kambuhan
• umumnya kehilangan berat badan di bawah 10 persen
• dapat meneruskan kehidupan sehari-hari seperti biasa
Penanganan
sama seperti stadium I (pola hidup yang positif dan sehat, pemeriksaan, skrining, seks
Lebih aman, vaksinasi)
pengobatan dini untuk infeksi
pertimbangkan profilaksis (kotrimoksazol)
HIV STADIUM III
• Infeksi oportunistik (IO) yang lebih parah, mis. Pneumonia, meningitis, kandidiasis mulut
• diare kronis, demam terus-menerus, TB paru
• kehilangan berat badan lebih dari 10 persen
• kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari
penanganan
sama seperti stadium I (pola hidup yang positif dan sehat, pemeriksaan, skrining, seks
Lebih aman, vaksinasi)
terapi antiretroviral (ART)
pengobatan dini untuk infeksi
profilaksis (kotrimoksazol)
HIV STADIUM IV
• IO yang lebih parah, mis. PCP, diare parah, limfoma, TB luar paru, tokso, CMV, Meningitis kriptokokkus, sarkoma kaposi,
ensefalopati HIV, kandidiasis saluran makan
• kehilangan berat badan parah/wasting
• sering sakit parah, terbaring pada tempat tidur
Penanganan
mengobati IO
ART
perawatan rumah sakit atau di rumah
profilaksis (kotrimoksazol)
AIDS

(Acquired immunodefeciency syndrome) artinya :


Kerusakan atau kemunduran sistim kekebalan tubuh seseorang secara didapat dengan segala
Akibatnya
Resiko tinggi Kelompok resiko tinggi

senggama vaginal / anal tanpa kondom pria homoseksual


pecandu obat bius iv.
fellatio dengan ejakulasi
Penerima transfusi darah/komponen darah
cunilingus waktu menstruasi sebelum tahun 1986
kontak oral - anal wanita & pria tuna susila
pria & wanita dengan banyak mitra seksual
mitra seksual dari kelompok diatas
Tidak terbukti terjadi penularan
jabat tangan
pergaulan : kantor, sekolah, rumah
toilet umum, kamar mandi, kolam renang, handuk
pesawat telpon, perabot, alat tulis
tempat duduk umum : bis, ka, pesawat
lalat dan gigitan nyamuk
PENCEGAHAN H I V
Menghindari hubungan seksual diluar nikah
senggama pakai kondom
tansfusi darah/komponen darah bebas HIV
jarum suntik, akupunktur, tindik dll steril
ibu dengan HIV :
jangan hamil
Bila melahirkan & menyusui
Terapkan pola hidup sehat
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital : BB, temp, pernafasan, nadi dan saluran pencernaan
tekanan darah. traktus uro-genital
Kulit
muskulo-skeletal
mata neurolis
kelenjar limfa psikiatris
oso faring
paru
EVALUASI LABORATORIUM
1. Tes dasar (baseline laboratory test)
darah lengkap
CD4; CD8
serum elektrolit
fungsi ginjal, hati
serologis untuk hepatitis, sifilis, toksoplasma
tes tuberkulin
foto thorak
NUTRISI
Nutrisi
Sangat penting prioritas utama setiap hari
• mempertahankan sistim imunitas
• mempertahankan kekuatan otot
• mempertahankan berat badan
• mempertahankan sistim syaraf, ketahanan mental / memori
OBAT DARURAT AWAL HIV
• Jika merasa atau mencurigai baru saja terkena virus dalam rentan waktu 3x24 jam, obat anti HIV bisa mencegah
terjadinya infeksi. Obat ini bernama post-exposure prophylaxis (PEP) atau di indonesia dikenal sebagai profilaksis
pasca pajanan. Profilaksis adalah prosedur kesehatan yang bertujuan mencegah daripada mengobati.
• Pengobatan ini harus dimulai maksimal tiga hari setelah terjadi pajanan (terpapar) terhadap virus. Idealnya, obat ini
bisa diminum langsung setelah pajanan terjadi. Makin cepat pengobatan, maka lebih baik.
• Pengobatan memakai pep ini berlangsung selama sebulan. Efek samping obat ini serius dan tidak ada jaminan
bahwa pengobatan ini akan berhasil. PEP melibatkan obat-obatan yang sama seperti pada orang yang sudah dites
positif HIV.
• Obat ini bisa anda dapatkan di dokter spesialis penyakit infeksi menular seksual (ims) atau di rumah sakit.
TERAPI OBAT HIV
• Obat-obatan antiretroviral
• Antiretroviral (ARV) adalah beberapa obat yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV. Obat-obatan ini tidak membunuh virus, tapi
memperlambat pertumbuhan virus. HIV bisa mudah beradaptasi dan kebal terhadap satu golongan ARV. Oleh karena itu, kombinasi
golongan ARV akan diberikan pada penderita. Beberapa golongan ARV adalah: NNRTI (non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors).
Jenis ARV ini akan bekerja dengan menghilangkan protein yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri.
• Nrti (nucleoside reverse transcriptase inhibitors). Golongan ARV ini menghambat perkembangan HIV di dalam sel tubuh.
• Protease inhibitors. ARV jenis ini akan menghilangkan protease, jenis protein yang juga dibutuhkan HIV untuk memperbanyak diri.
• Entry inhibitors. ARV jenis ini akan menghalangi HIV untuk memasuki sel-sel CD4.
• Integrase inhibitors. Jenis ARV ini akan menghilangkan integrase, protein yang digunakan HIV untuk memasukkan materi genetik ke
dalam sel-sel CD4.
• Pengobatan kombinasi ini lebih dikenal dengan nama terapi antiretroviral (ART). Biasanya pasien akan
diberikan tiga golongan obat ARV. Kombinasi obat ARV yang diberikan berbeda-beda pada tiap-tiap
orang, jadi jenis pengobatan ini bersifat pribadi atau khusus.
• Beberapa obat arv sudah digabungkan menjadi satu pil. Begitu pengobatan HIV dimulai, mungkin obat
ini harus dikonsumsi seumur hidup. Jika satu kombinasi ARV tidak berhasil, mungkin perlu beralih ke
kombinasi ARV lainnya.
• Penggabungan beberapa tipe pengobatan untuk mengatasi infeksi hiv bisa menimbulkan reaksi dan
efek samping yang tidak terduga. Selalu konsultasikan kepada dokter sebelum mengonsumsi obat yang
lain.
PENGOBATAN HIV PADA WANITA HAMIL
• Bagi wanita hamil yang positif terinfeksi HIV, ada obat ARV khusus untuk wanita hamil. Obat ini
untuk mencegah penularan HIV dari ibu kepada bayinya. Tanpa pengobatan, terdapat perbandingan 25
dari 100 bayi akan terinfeksi HIV. Risiko bisa diturunkan kurang dari satu banding 100 jika diberi
pengobatan sejak awal.
• Dengan pengobatan lebih dini, risiko menularkan virus melalui kelahiran normal tidak meningkat. Tapi
bagi beberapa wanita, tetap disarankan untuk melahirkan dengan operasi caesar.
• Bagi wanita yang terinfeksi hiv, disarankan untuk tidak memberi asi kepada bayinya. Virus bisa
menular melalui proses menyusui. Jika anda adalah pasangan yang menderita HIV, bicarakan kepada
dokter sebagaimana ada pilihan untuk tetap hamil tanpa berisiko tertular HIV.
EFEK SAMPING OBAT HIV
• Semua pengobatan untuk HIV memiliki efek samping yang tidak menyenangkan. Jika terjadi efek
samping yang tidak normal, anda mungkin perlu mencoba kombinasi obat-obatan ARV yang lainnya.
Berikut adalah contoh efek samping yang umumnya terjadi: kelelahan
• Mual
• Ruam pada kulit
• Diare
• Satu bagian tubuh menggemuk, bagian lain kurus
• Perubahan suasana hati

Anda mungkin juga menyukai