di
Mekkah
Nama Anggota
1. Fayza Azkia Z
2. Hilya Aini N
3. Radita Sabrina M.
4. Silentya Syifa
5. Syabial Abelia A.
1. SUBSATANSI DAKWAH RASULLULLAH SAW. DI
MEKKAH
• A. Kerasulan Nabi Muhammad saw dan Wahyu Pertama kali Al alaq 1-5
SUBSATANSI DAKWAH RASULLULLAH SAW. DI
MEKKAH
Nabi Muhammad pertama kali menerima wahyu yaitu surah Al Alaq ayat 1-5 yang
disampaikan Allah melalui malaikat Jibril pada tanggal 17 Ramadhan tahun 610 M. Sejak itu
beliau diangkat menjadi Nabi. Pada umur 40 tahun.
Dakwah nabi berlangsung selama 13 tahun. Selama itu beliau menanamkan nilai nilai tauhid
dan mengajarkan akhlak mulia. Penegakan kalimat tauhid bukanlah perkara mudah karena
harus diikuti dengan sikap dan perbuatan yang nyata .
Pada proses dakwah nabi Muhammad juga mengandung mengeluarkan dari zaman
kebodohan ( jahiliyah ) menuju zaman yang terang menderang dengan menngalkan
perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran nabi Muhammad saw.
SUBTANSI DAKWAH RASULLULAH SAW DI
MEKKAH
• Subtansi ajaran islam pada periode mekkah adala sebagai berikut:
• 1. Keesaan Allah slam mengajarkan bahwa pencipta dan pemelihara alam semesta adalah
Allah SWT,
• 2. Hari kiamat sebagai hari pembalasan
• 3. Kesucian jiwa yaitu seseorang dikatakan suci jiwanya jika seseorang senantiasa beriman
• 4. Persaudaraan dan Pesatuan yaitu Rasulullah SAW bersabda: “Tidak dianggap beriman
seorang Muslim di antara kamu, sehingga ia mencintai saudaranya, seperti rnencintai
dirinya.” (H.R. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasa’i).
STRATEGI DAKWAH RASULLULAH DI MEKKAH
• Tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah adalah agar masyarakat Arab
meninggalkan kejahiliahannya di bidang agama, moral, dan hukum. Sehingga menjadi umat
yang meyakini kebenaran kerasulan Nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang
disampaikannya,
REAKSI MASYARAKAT MEKKAH TERHADAP DAKWAH
RASULLULLAH SAW.
• Penziarah yastrib yang datang ke mekkah ada 75 orang 2 perempuan .Pada malam itu,
mereka berikrar kepada Nabi sebagai berikut, “Kami berikrar, bahwa kami sudah
mendengar dan setia di waktu suka dan duka, di waktu bahagia dan sengsara, kami hanya
akan berkata yang benar di mana saja kami berada, dan di jalan Allah Swt. ini kami tidak
gentar terhadap ejekan dan celaan siapapun.”
HIJRAH KE ABSINIYAH
• Karena tekanan,intimidasi dan penyiksaan terhadap kaum muslim makin meningkat Nabi
Muhammad segera memerintahkan sahabatnyauntuk hijrah ke yastrib karena mekkah bukan
tempat yang aman lagi. Beliau ditemani abu bakar.
• Setelah sampai di quba 5 km dari Madinah mereka beristirahat beeberapa hari di rumah umu
kulstum bin hindun di haaman rumah inilah beliau membangun masjid yang di kenal dengan
masjid quba
• Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah secara fisik ditandai dengan dibangunnya
Masjid Nabawi
• Ketika Nab memasuki kota yastrib, penduduk kota menyabutnya dengan kegembiraan
• Sejak saat itu nama yastrib diganti dengan nama Madinahtun Munawwarah (Kota yang
Bercahaya). Dikatakan demikian karena memang dari sanalah sinar Islam memancar ke seluruh
penjuru dunia.
MENERAPKAN PERILAKU MULIA
• Perilaku yang dapat diteladani dari perjuangan dakwah Rasulullah saw. pada periode Mekah di
antaranya adalah seperti berikut.
• 1. Memiliki Sikap Tangguh yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. ketika ia berjuang memberantas
kemusyrikan. Lihat pula bagaimana orang-orang yang sukses meraih cita-citanya, mereka bersusah-
payah berusaha terus-menerus tanpa mengenal lelah sehingga mereka menjadi orang yang berhasil
dalam cita-citanya. Tidak ada perjuangan tanpa pengorbanan dan tidak ada pula kesuksesan tanpa
kerja keras dan tangguh pantang menyerah.
Perilaku yang mencerminkan jiwa berkorban dalam kehidupan sehari-hari misalnya seperti berikut.
Rasulullah saw. mencontohkan, bagaimana ketika ia hendak berbuka puasa dengan sepotong roti, sementara ada
orang yang datang untuk meminta roti tersebut karena sangat kelaparan, dan Rasul memberikan roti tersebut
kepada orang itu.
Dalam harta kita terdapat sebagian hak orang lain yang membutuhkannya. Islam mengajarkan bahwa bersedekah
itu tidak akan mengurangi harta sedikit pun, bahkan ia akan mendatangkan harta yang lebih banyak lagi.
Nilai-nilai ketauhidan membuat Nabi dan sahabat-sahabatnya tangguh menghadapi berbagi kesulitan dan
rintangan serta tetap bersemangat menyampaikan kebenaran