Anda di halaman 1dari 29

MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs)

DAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS


(SDGs)

Oleh
Siti Maimunah 1718012079
Komang Yuditya Yuda 1718012060
Putri Dhea 1718012030
Elina Rahma 1718012176

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Komunitas FK UNILA


Bandar Lampung, 14 Desember2018
Pendahuluan

 Sejakdeklarasi MDGs pada tahun 2000,


Indonesia telah mengimplementasikan
kebijakan, program dan kegiatan untuk
mencapai target MDGs untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyatIndonesia.

 Beberapa target MDGs belum tercapai dan


akan dilanjutkan pencapaiannya pada SDGs
2015-2030.

2
MDGs
MDGs Bidang Kesehatan: Tujuan, Sasaran dan Indikator
Tujuan Target Indikator
Tujuan 4: Menurunkan angka kematian anak Menurunkan angka kematian balita sebesar Angka kematian balita
dua pertiganya, antara 1990 dan 2015 Angka kematian bayi
Persentase anak di bawah satu tahun yang
diimunisasi campak
Tujuan 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu Menurunkan angka kematian ibu sebesar tiga Angka kematian ibu
perempatnya antara 1990 dan 2015 Proporsi pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan terlatih
Angka pemakaian kontrasepsi
Tujuan 6: memerangi HIV/AIDS, malaria, dan Mengendalikan penyebaran HIV/AIDS dan Prevalensi HIV di kalangan ibu hamil yang
penyakit menular lainnya mulai menurunnya jumlah kasus baru pada berusia antara 15-24 tahun
2015. Penggunaan kondom pada pemakai
kontrasepsi
Presentase anak muda usia 15-24 tahun yang
mempunyai pengetahuan komprehensif
HIV/AIDS
Capaian dan Unfinished Agenda

Capaian Indonesia pada 2015:


Dari 8 tujuan, 18 target dan
67 indikators MDGs 1. Penduduk Miskin Angka KematianIbu
2. Gizi & Asupan Kalori (AKI)

18 Belum
1. Tutupan KawasanHutan
Tercapai 2. Emisi CO2
3. Air Minum Perdesaan
4. Sanitasi Layak
5. Kawan Kumuh Perkotaan

49 Tercapai
1. Rasio Ekspor & Impor
Terhadap PDB
Prevalensi HIV dan AIDS
2. Akses Internet

5
Dari MDGs ke SDGs
 SDGsmerupakan penyempurnaan dariMDGs
 Lingkup yang lebih luas dan lebih komprehensif
 Penekanan keterkaitan (interlinkage) antardimensi
(sosial, ekonomi, dan lingkungan)
TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2030/ SUSTAINABLE
DEVELOPMENT GOALS (DSGs)

• Dokumen yang akan menjadi sebuah


acuan dalam kerangka pembangunan
dan perundingan negara-negara di
dunia untuk 15 tahun ke depan hingga
tahun 2030

• Disepakati oleh lebih dari 190 negara


anggota PBB

• Bertujuan membantu dalam


meningkatkan ketertinggalan
pembangunan negara–negara di
seluruh dunia, baik di negara maju dan
negara–negara berkembang
TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN 2030/
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
• Disebut juga dengan
Global Goals
• Terdiri dari:
– 17 goals/ tujuan
– 169 target
– ±220-300 indikator

Seluruh tujuan SDGs adalah sebuah kesatuan sistem


pembangunan, tidak mementingkan satu isu tertentu.
 INTEGRASI PEMBANGUNAN NASIONAL
17 TUJUAN SDGs
AGENDA 2030/ #GlobalGoals

Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di manapun [7 target]

Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi,


serta mendorong pertanian yang berkelanjutan [8 target]
Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua
orang di segala usia [13 target]
Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong
kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang [10 target]
Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan
perempuan [9 target]
Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan
bagi semua orang [8 target]
ANUNG utk RAKORPOP 2015 6
17 TUJUAN SDGs
AGENDA 2030/ #GlobalGoals
Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan dan modern
bagi semua orang [5 target]
Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus-menerus, inklusif, dan berkelanjutan,
serta kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua orang
[11 target]
Membangun infrastruktur yang berketahanan, mendorong industrialisasi yang
inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi [8 target]
Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara [10 target]

Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan dan


berkelanjutan [10 target]
Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan [11 target]
ANUNG utk RAKORPOP 2015 7
17 TUJUAN SDGs
AGENDA 2030/ #GlobalGoals
Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya [5 target]

Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan serta sumber daya laut


secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan [10 target]
Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan yang
berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghentikan
dan memulihkan degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati [12
target]
Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan,
menyediakan akses keadilan bagi semua orang, serta membangun institusi yang efektif,
akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan [12 target]

Memperkuat perangkat-perangkat implementasi (means of implementation) dan


merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan [19 target]
PERHATIAN KHUSUS SEKTOR KESEHATAN
Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi, serta
mendorong pertanian yang berkelanjutan [8 target]
GIZI MASYARAKAT
Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang
di segala usia [13 target]
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan perempuan
[9 target]
AKSES KESPRO, KB
Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan
bagi semua orang [8 target]
SANITASI DAN AIR BERSIH
MDGs (2000-2015) SDGs (2015-2030)

50 persen 100 persen

 Target dan sasarannya  Target dan sasarannya adalah


adalah mengurangi separuh semua, sepenuhnya dan tuntas
kemiskinan  Mengakhiri kemiskinan
 Target yang terlalu minimal  100 persen penduduk memiliki
 Banyak negara telah terlebih akta kelahiran
dahulu mencapainya  Memerlukan fokus, untuk
merangkul mereka yang terpinggir
dan terjauh

Dari negara maju, untuk negara Berlaku universal


berkembang SDGs memandang semua negara memiliki
MDGs mengandaikan bahwa negara pekerjaan rumah. Tiap–tiap negara wajib
miskin dan berkembang yang mempunyai mengatasinya. Tiap–tiap negara harus
pekerjaan rumah. Sementara itu negara bekerja sama untuk menemukan sumber
maju mendukung dengan penyediaan dana. pembiayaan dan perubahan kebijakan yang
diperlukan.

Dari Atas (top down) Dari Bawah (bottom up) dan partisipatif
Dokumen MDGs dirumuskan oleh para Dokumen SDGs dirumuskan oleh tim
elite PBB dan OECD, di New York, tanpa bersama, dengan pertemuan tatap muka
melalui proses konsultasi atau pertemuan lebih dari 100 negara dan survei warga.
dan survei warga.

Solusi parsial atau tambal sulam 8 Solusi yang menyeluruh


Berisi 17 tujuan yang berupaya merombak
 Tujuan MDGs sebagian besar struktur dan sistem
hanya mengatasi gejala-gejala
kemiskinan saja  Kesetaraan gender
 Masalah ekologi dan lingkungan  Tata pemerintahan
hidup tidak diakui Ketimpangan  Perubahan model konsumsi dan
tidak mendapatkan perhatian. produksi
 Demikian halnya dengan soal  Perubahan sistem perpajakan
pajak dan pembiayaan  Diakuinya masalah ketimpangan
MDGs dan SDGs terkait Kesehatan

Air dan Gizi


Gizi Kematian
Sanitasi
Aman Bayi
Akses obat
Kematian
Air dan Kematian dan vaksin
Ibu
esensial
Sanitasi Anak
Pengen-
MDGs: Isu dalian
tembakau
SDGs:Isu Penyakit
M enular

Kesehatan Kematian
Kesehatan
Penyakit
akibat
Penyakit Kematian polusi dan
kecelakaan
Tidak
M enular
M enular Ibu lalu lintas
Universal Penyakit
Health Tropis
Kesehatan Coverage Penyalah- Terabaikan
Kesehatan gunaan
Reproduksi
Reproduksi obat dan
alkohol

5 Goal 15 Target, 35 Indikator


Implementasi SDGs di Puskesmas
Karang Anyar

Upaya Pelayanan Masyarakat Esensial


• Pelayanan Promosi Kesehatan (Promkes);
• Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
• Pelayanan Kesehatan Ibu,anak dan keluarga Berencana;
• Pelayanan Gizi - Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


• Upaya kesehatan Olahraga
• Upaya kesehatan Jiwa
• Upaya Kerja dan Indra
• Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
• Usaha Kesehatan Sekolah
• Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
• Upaya Kesehatan Tradisional
• Upaya Kesehatan Lansia
Upaya Kesehatan Perorangan, Pelayanan Kefarmasian dan Pelayanan Pemeriksaaan Penunjang:

• Balai Pengobatan
• Layanan Gigi dan Mulut
• MTBS
• Lansia
• Layanan KIA dan KB
• Konseling Gizi dan Menyusui
• Klinik Sanitasi
• Layanan Farmasi
• Layanan Laboratorium
• Puskesmas Kelurahan (Poskeskel)
• Puskesmas Keliling (Pusling)
Stunting
DEFINISI

Balita pendek dan sangat pendek


Definisi adalah PB/U atau TB/U dibandingkan
dengan standar baku WHO-MGRS

menurut Kemenkes anak balita pendek


dengan nilai z-scorenya kurang dari -
2SD dan sangat pendek kurang dari –
3SD
Epidemiologi
Kondisi Stunting di Indonesia

Pemerintah telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional Penanganan Stunting pada bulan Agustus 2017, yang
menekankan pada kegiatan konvergensi di tingkat Nasional, Daerah dan Desa, untuk memprioritaskan kegiatan
intervensi Gizi Spesifik dan Gizi Sensitif pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan hingga sampai dengan usia 6 tahun.
Kegiatan ini diprioritaskan pada 100 kabupaten/kota di tahun 2018. Kebijakan ini didukung melalui :

• Peraturan Presiden No. 42 Tahun 2013 tentang Percepatan Perbaikan Gizi,


• Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Sehat
• Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2017 tentang Kebijakan Strategis Pangan dan Gizi
Penyebab Stunting
Kerangka Intervensi Stunting
1. Memberikan makanan tambahan pada ibu hamil
untuk mengatasi kekurangan energi dan protein
kronis.
2. Mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat.
Ibu Hamil
3. Mengatasi kekurangan iodium.
4. Menanggulangi kecacingan pada ibu hamil.
5. Melindungi ibu hamil dari Malaria.

1. Mendorong inisiasi
Ibu menyusui menyusui dini (pemberian
Intervensi Gizi dan anak usia ASI jolong/colostrum).
Spesifik 0-6 bulan 2. Mendorong pemberian ASI
Eksklusif.

1. Mendorong penerusan pemberian ASI hingga usia


23 bulan didampingi oleh pemberian MP-ASI.
Ibu Menyusui 2. Menyediakan obat cacing.
3. Menyediakan suplementasi zink.
dan Anak Usia 4. Melakukan fortifikasi zat besi ke dalam makanan.
7-23 bulan 5. Memberikan perlindungan terhadap malaria.
6. Memberikan imunisasi lengkap.
7. Melakukan pencegahan dan pengobatan diare.
1. Menyediakan dan Memastikan Akses pada Air Bersih
2. Menyediakan dan Memastikan Akses pada Sanitasi.
3. Melakukan Fortifikasi Bahan Pangan.
4. Menyediakan Akses kepada Layanan Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB).
5. Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Intervensi
6. Menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal).
Gizi 7. Memberikan Pendidikan Pengasuhan pada Orang tua.
Sensitif 8. Memberikan Pendidikan Anak Usia Dini Universal.
9. Memberikan Pendidikan Gizi Masyarakat.
10. Memberikan Edukasi Kesehatan Seksual dan Reproduksi, serta Gizi pada Remaja.
11. Menyediakan Bantuan dan Jaminan Sosial bagi Keluarga Miskin.
12. Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Gizi.
TELAAH JURNAL
KEPUSTAKAAN JURNAL
Critical Appraisal

Judul Abstrak
Pendahuluan Metode
Pada judul jurnal terdapat 23 kata dalam
bahasa indonesia. Hal ini tidak sesuai
dengan kaidah penulisan judul jurnal yang abstrak yang mengandung
baik yaitu tidak lebih dari 14 kata dalam Bagian pendahuluan Bagian pendahuluan
komponen IMRAD . mengemukakan alasan
bahasa indonesia mengemukakan alasan
Penulisan nama kurang sesuai dengan jumlah kata dalam abstrak dan tujuan dilakukannya dan tujuan dilakukannya
kaidah yang baik karena belum terdiri dari 182 kata, belum sebuah penulisan. sebuah penulisan.
mencamtumkan alamat penulis utama, sesuai dengan kaidah Pendahuluan pada jurnal
namun telah mencantumkan alamat Didukung oleh pustaka ini didukung oleh pustaka
penulisan dimana abstrak
email penulis dan penulisan nama tanpa yang kuat dan relevan yang kuat dan relevan
gelar. yang baik terdiri dari 200-250
Pembahasan
Pembahasan pada jurnal ini
cukup baik, jelas, terstruktur, Kesimpulan
Daftar pustaka
lengkap dan aplikatif. Kesimpulan yang dibuat pada
Pada jurnal ini, daftar pustaka
Pembahasan juga menampilkan jurnal ini sudah merangkum
disusun menggunakan metode
beberapa hasil penelitian data pada penelitian dan
penulisan Van Couver.
sebelumnya yang memiliki pembahasan.
kesamaan variabel dan lokasi
penelitian.
Validity

• Desain: kuantitatif dengan desain analitik observasional dengan metode cross


sectional, Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi square dan
regresi logistik ganda.
• Populasi dan Sampel: seluruh anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja
puskesmas andalas kecamatan padang timur kota padang dari agustus 2017-
april 2018 yang dipilih secara acak dengan metode simple random sampling
sebanyak 74 sampel.

Importance

• Pembahasan masalah pada jurnal ini sangat penting. Penelitian pada jurnal ini
bertujuan untuk mencari faktor-faktor yang dapat meningkatkan kejadian
stunting pada anak usia 24-59 Bulan, dimana tingkat pendidikan Ibu
memainkan peran penting terhadap kejadian stunting

Applicability

• Jurnal ini belum dapat diaplikasikan karena lokasi pada jurnal ini berbeda
provinsi yang berkemungkinan memiliki karakteristik penduduk yang berbeda.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai