Anda di halaman 1dari 8

MENGENAL ISIM & FI’IL

Roni Nuryusmansyah

Forkisma Palembang
Pengantar Bahasa Arab
MENGENAL KALIMAT
 Kalimat/al-kalimatu adakah lafal atau
susunan huruf yang memiliki arti/makna,
atau yang disebut dengan: kata, baik kata
benda, kata kerja, kata sifat, kata depan, dll.
 Contoh:
 ٌ‫ ِكتَاب‬: buku
 َ ‫قَ َرٌأ‬: membaca
 ٌ‫من‬: ِ dari
PEMBAGIAN KALIMAT

Kalimat

Huruf Isim Fi’il


MENGENAL ISIM
 Isim/al-ismu adalah kalimat/kata yang
memiliki arti/makna tertentu tanpa terikat
dengan waktu (baik masa lampau,
sekarang, atau yang akan datang).
 Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan
kata benda/noun (mencakup juga kata
tempat, kata sifat, nama
orang/hewan/tempat, dll)
DIAWALI DIAKHIRI

 1) Diawali alif lam  5) Diakhiri tanwin (faedah:


ٌ‫ال ِعلم‬ tanwin dan alif lam adalah
 2) Diawali huruf jar musuh bebuyutan, tidak
ٌِ ‫فيٌالبَي‬
‫ت‬ pernah berjumpa pada satu
kata, tidak mau bertemu)
 3) Diawali huruf qasam
ٌِ ‫و‬
‫للا‬ ٌ‫سة‬َ ‫َمد َر‬
 4) Diawali huruf nida (huruf  6) Diakhiri kasrah
nida adalah huruf panggilan: ٌ‫ َرجل‬/‫ل‬ ٌِ ‫الرج‬
َّ
‫يا‬/wahai)
ٌ‫ياٌمحمد‬

CIRI-CIRI/TANDA ISIM
MENGENAL FI’IL
 Fi’il/al-fi’lu adalah kalimat/kata yang
memiliki arti/makna tertentu yang terikat
dengan waktu (baik masa lampau,
sekarang, atau yang akan datang).
 Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan
kata kerja/verb.
 Fi’il menyatakan waktu terjadinya suatu
perbuatan, seperti masa lampau (telah),
sekarang (sedang), dan akan datang (akan).
DIAWALI DIAKHIRI

 1) Diawali kata qad ٌ‫قَد‬  4) Diakhiri ta’ ta’nits


(sungguh) sakinah ٌ‫( ت‬ta sukun yang
ِ ‫قَدٌأفلَ َحٌالم‬
ٌَ‫ؤمنون‬ menunjukkan wanita)
 2) Diawali huruf sin ‫س‬ ٌَ ٌ‫قَالَت‬
(akan)  5) Diakhiri nun taukid ‫ن‬ٌَّ
ٌ‫سيَذ َهب‬َ (nun yang menunjukkan
penegasan)
 3) Diawali kata saufa ‫ف‬ ٌَ ‫سو‬
َ
(akan/kelak) ٌَّ َ‫أَكتب‬
‫ن‬
ٌَ‫فٌتَعلَمون‬
َ ‫سو‬َ

CIRI-CIRI/TANDA FI’IL
MENGENAL HURUF
 Huruf yang termasuk kalimat/kata adalah
huruf ma’ani/bermakna, bukan mabani.
 Huruf/al-harfu di sini adalah kalimat/kata yang
tidak memiliki makna yang sempurna atau
tidak bisa dipahami maksudnya, kecuali
setelah bersambung/berhubungan dengan
kalimat/kata yang lain, tak bisa berdiri sendiri,
tak bisa tanpa selainnya.
 Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan
kata depan, kata hubung, kata sambung, dll.
 Huruf tidak memiliki ciri-ciri/tanda tertentu.

Anda mungkin juga menyukai