DJOKO TRIHADI Bagian Penyakit dalam FK Unissula 1. Definisi Trombo Emboli Paru (TEP)
Adalah keadaan terjadinya sumbatan/obstruksi
sebagian (partial) atau total sirkulasi arteri. Pulmonalis (AP) atau cabang-cabang akibat tersangkutnya emboli trombus atau emboli lain. (Civada, 2004) Bila obstruksi akibat tersangkutnya emboli trombus disebut TEP. Akibat lanjut TEP infark paru (iskemik nekrosis) jar paru akibat sumbatan TEP. 2. Etiologi Penyebab ante mortem idio patik. Penyebab pada otopsi trombus pada pembuluh darah. Umumnya dari vena tungkai bawah atau jantung kanan. Sumber TEP yang lain emboli tumor, amnion/placenta, udara, lemak, sumsum tulang, endokarditis. 3. Faktor pre disposisi (Virchow 1856) Virchow’s triad. 1. Aliran darah lambat (statis) berbaring lama. 2. Kerusakan dinding vena (operasi, trauma tajam) 3. Darah mudah membeku (hiperkoagulasi) Akibat kerusakan endotel vena lepasnya faktor Hagemann mulai proses koagulasi patologis. Faktor lain : pe faktor V, VIII, fibrinogen patologis kerusakan makin berat dan meluas memperburk kondisi klinik Prognosis Jelek (angka kematian hampir 100 %) 4. Kelainan PA TEP multipel & bilateral lobus paru kanan bawah, bisa disemua lobus paru Tampak : infark nekrosis koagulasi dinding alveoli -> infiltrasi eritrosit dan leukosit. Patogenesis : TEP berasal dari A/V sumbatan total/partial perdarahan dinding endotel alveoli hemoptisis, nyeri dada pleuritik,lepasnya endotoksin akibat super infeksi dari iskemik nekrosis kerusakan Multi Organ 5. Patofisiologi I Efek TEP kompleks dan berat, sangat luas gangguan hemodinamik dan kematian, tergantung : 1. Ukuran & lokasi TEP (vena femoralis) 2. Peny. Kardiopulmonal (jantung kanan) 3. Lepasnya mediator humoral dan respon hipoksik :sepsis dan septik syokTNF alfa 4. Rata-rata masa resolusi TEP memanjang bleeding meluas 6. Patofisiologi II (lanjutan) 1. Gangguan hemodinamik vasokonstriksi arteri pulmonalis timbul. Pe resistensi vaskular dan hipertensi pulmonal (HP) gagal jantung kanan. 2. Gangguan Respirasi bronkokonstriksi total, difus, luas pneumokonstriksi Ventilasi dan Difusi gas/oksigen terhambat Surfaktan paru Hipoksemia arterial ARDS fatal 7. Gejala Klinis Curiga TEP akut bila terdapat 1 dari 3 : 1. Sesak nafas makin berat,sianosis idiopatik 2. Nyeri pleuritik + hemoptisis 3. Hipotensi/gagal sirkulasi (Lamessy, 2004) 8. DX Banding banyak sekali 1. Pneumonia/bronkhitis 2. PPOK eksaserbasi akut 3. AMI 4. Edem paru 5. Carcinoma paru 6. Fraktur iga 7. PPOK eksasebasi akut 8. Bronkiektasis 9. TERAPI : TEP darurat tindakan tepat dan cepat 1. Perbaikan KU 2. TX dasar sesuai indikasi 3. TX utama TEP 4. Suportif lainnya. - Anti koagulan : heparin/warfarin - Trombolitik melisiskan TEP : streptokinase dan urokinase. 5. Embolektomi TEP Prognosis : jelek/fatal, mortaliti 90-100%