Anda di halaman 1dari 28

Asuhan Keperawatan Gawat Darurat Pada

Tn. S dengan Masalah Keperawatan


Ketidakefektifan Pola Nafas Di IGD
RSUP Dr. Kariadi Semarang

Oleh :
Noorachmi Harum Sari
Utami Dwi Yusli
Gladis Risna A
Novicka Dety A
OUTLINE

1. Pengkajian
2. Nursing Fenomena
3. Analisa Data
4. Rencana Intervensi
5. Implementasi
6. Evaluasi
2
PENGKAJIAN
3
Kasus

▰ Seorang laki-laki berusia 64 tahun datang ke IGD pada tanggal 11


Februari pukul 12.55 WIB dengan keluhan sesak nafas dan kejang berulang. Keluarga
klien mengatakan klien mempunyai riwayat SNH dan DM, kemudian 4 hari yang lalu
klien tiba-tiba terjatuh saat akan berdiri dari tempat tidur, tangan kiri dan kaki kiri
kaku sampai sekarang. Hari ini, pada pukul 08.00 klien mengalami kejang pertama
dengan durasi lebih dari 30 menit, kemudian pada pukul 10.15 WIB terjadi kejang
kedua selama 3 menit, selanjutnya pada pukul 11.00 WIB terjadi kejang selama 30
detik. Setelah kejang, mulut klien merot ke kanan. Pada saat pemeriksaan TTV,
didapatkan hasil TD 170/98 mmHg, nadi 68x/mnt, Suhu 36,5oC, RR 26 x/menit,
Capilarry refill <2 detik. Kemudian klien mengalami hiperglikemi dengan GDS klien
591 mg/dL.
4
Kasus
Kemudian pengkajian lainnya didapatkan SpO2 klien 95%, terdapat retraksi dinding
dada, dan napas klien cepat dangkal. Kemudian klien mengalami penurunan kesadaran
dan dipasang OPA untuk menghindari lidah jatuh. Klien juga diberikan terapi oksigenasi
berupa masker NRM 8 lpm. Klien mengalami penurunan kesadaran dengan GCS
E2M4Vafasia broca. Pupil isokor dan berespon terhadap cahaya dengan ukuran 3 3 cm.
Kekuatan otot klien pada ekstremitas kiri 2 2 2 2. Balance cairan klien +79,375 cc/7 jam.
Kemudian dilakukan pemeriksaan MSCT, didapatkan hasil terdapat infark pada corona
radiata kiri, infark lakuner pada corona radiata kanan, tak tampak perdarahan maupun SOL
intracranial, dan tak tampak tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial. Klien diberikan
terapi infus NaCL Loading lanjut 20 tpm, Ranitidin 50 mg / 12 jam, Vitamin B1 B6 B12
1tab/8 jam, Nicardipin 1 mg, Actilyse Alteplase 50 mg, Terapi insulin (humulin R) 100
iu/mL. 5
NURSING FENOMENA
6
Kerangka Pikir Nursing Fenomena

7
Kerangka Pikir Nursing Fenomena

8
Kerangka Pikir Nursing Fenomena

9
ANALISA DATA
10
11
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan gangguan neurologi


2. Risiko ketidakstabilan kadar gula darah berhubungan dengan manajemen diabetes tidak
tepat
3. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen 12
RENCANA INTERVENSI
13
Rencana Intervensi

14
Rencana Intervensi

15
IMPLEMENTASI
16
Implementasi Keperawatan

17
Implementasi Keperawatan

18
EVALUASI
19
Evaluasi Keperawatan

20
Evaluasi Keperawatan

21
Evaluasi Keperawatan

22
PEMBAHASAN
23
Diagnosa 1

Pemberian terapi O2 melalui masker NRM 8 lpm maupun nasal kanul 3 lpm
diberikan pada klien dengan harapan dapat membantu mensuplai oksigen sehingga
pola napas klien menjadi efektif. Oksigenasi berperan penting dalam proses
metabolisme sel sehingga perlu adanya intervensi untuk mengatasi masalah
kekurangan oksigen (Bachtiar, dkk, 2015). Terapi oksigen membantu memenuhi kadar
oksigen seseorang dari luar ke paru-paru dengan memberikan aliran gas lebih dari 20%
pada tekanan 1 atmosfer sehingga konsentrasi oksigen dalam darah meningkat.
Pemberian posisi semifowler untuk membantu ekspansi dada lebih meningkat dan head
up 300 juga membantu meningkatkan kadar SpO2 dan memaksimalkan oksigenasi
jarngan serebral sehingga aliran darah ke perifer maupun ke otak dapat lebih lancar
(Safitri, dkk, 2011).
24
Diagnosa 2

25
Diagnosa 3

26
DAFTAR PUSTAKA

27
TERIMA KASIH
Profesi Ners 32
Departemen Ilmu Keperawatan FK UNDIP

28

Anda mungkin juga menyukai