Anda di halaman 1dari 52

PENGANTAR

PELAYANAN TERPADU PTM


(PANDU PTM)
PROGRAM UNGGULAN KEMENKES 2015 - 2019

Meningkatnya Derajat Kesehatan


Masyarakat

Menurunkan AKI Menurunkan


Penyehatan Morbiditas, Mortalitas
Upaya Penunjang
dan AKB dan Disabilitas ATM
Lingkungan (6 (5 Upaya)
upaya)
Menurunkan
Menurunkan
Morbiditas, Mortalitas
Stunting dan Disabilitas PTM
1. Penyehatan air 1. Imunisasi
minum 2. Surveilans
2. Penyehatan 3. Karantina
Sanitasi dasar Remaja Putri, Wanita Usia Kesehatan
3. Pengamanan Subur, Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Semua Golongan Umur
Bayi Baru Lahir 4. Pengendalian
Limbah
4. Hygiene sanitasi vektor
Pencegahan Primer, Sekunder dan Tersier 5. Upaya
dasar
5. Kawasan sehat kesehatan
6. Penyehatan TTU Pengendalian Pengendalian Penyakit matra
Penyakit Menular (30 Tidak Menular (15
Penyakit) Penyakit)
KENAPA PENYAKIT TIDAK MENULAR ?

5 9.5

49.9

44.2 SKRT 1 995


41 .7
SKRT 2 001
RISKESDAS
31.2 200 7
28.1

10.1
6 6 7.3 6.5
5.9

Gangguan Perinatal/Maternal Penyakit Menular Penyakit Tidak Menular Cedera

Sumber Riskesdas 2013


Sumber Riskesdas 2013
9 TARGET GLOBAL PENGENDALIAN PTM
PADA TAHUN 2025

25% Penurunan Penurunan Konsumsi Penurunan Kurang Penurunan Tekanan


Kematian Akibat PTM Alkohol aktifitas Fisik 10% Darah Tinggi
(Penyakit Jantung, 10% 25%
Kanker, Diabetes atau
penyakit paru kronik)
hingga tahun 2025

Penurunan Penurunan Asupan Cakupan Terapi


Konsumsi Tembakau Garam Farmakologis dan
30% 30% Cakupan Konseling un tuk
Pengobatan Esensial mencegah serangan
dan Teknologi untuk jantung dan stroke
pengubatan PTM 50%
80%
Peningkatan
Diabetes/
Obesitas
0%
RPJMN
RPJMN2015-2019
2015-2019

BUKU 1 BUKU 2

Meningkatnya Meningkatnya Pengendalian PM dan PTM


Pengendalian PM dan PTM: serta meningkatnya Penyehatan
1. Prevalensi TB per Lingkungan:
100.000 penduduk 1. Prevalensi TB per 100.000 penduduk
2. Prevalensi HIV 2. Prevalensi HIV
3. Prevalensi tekanan 3. Prevalensi tekanan darah tinggi
darah tinggi 4. Prevalensi obesitas penduduk 18
SA 4. Prevalensi obesitas tahun +
SA penduduk 18 tahun + 5. Persentase merokok penduduk usia ≤
RA 5. Persentase merokok 18 tahun
penduduk usia ≤ 18 6. Jumlah kabupaten/kota mencapai
N tahun eliminasi malaria
6. Jumlah 7. Jumlah provinsi dengan eliminasi kusta
kabupaten/kota 8. Jumlah kabupaten/kota dengan
mencapai eliminasi eliminasi filariasis
malaria 9. Persentase kab/kota yang memenuhi
syarat kualitas kesehatan lingkungan
10. Persentase penurunan kasus PD3I
INDIKATOR DAN TARGET RENSTRA KEGIATAN PPTM 2015-2019

TARGET
N INDIKATOR
O 2015 2016 2017 2018 2019
1 Persentase Puskesmas yang melaksanakan 10 20 30 40 50
pengendalian PTM terpadu *)
2 Persentase kab/kota yang melaksanakan 10 20 30 40 50
kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
minimal 50 persen sekolah *)
3 Persentase desa/kelurahan yang 10 20 30 40 50
melaksanakan kegiatan pos pembinaan
terpadu PTM
4 Persentase perempuan usia 30-50 tahun 10 20 30 40 50
yang dideteksi dini kanker serviks dan
payudara
5 Persentase kab/kota yang melakukan 10 20 30 40 50
pemeriksaan kesehatan pengemudi di
terminal utama
PROGRAM UNGGULAN, INTERVENSI DAN TEROBOSAN
PROGRAM PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR

Program Unggulan Intervensi Terobosan


1. CERDIK melalui Kegiatan 1.Monitoring, deteksi dan tindak
Posbindu PTM di sekolah, lanjut dini faktor risiko PTM
tempat kerja, Jemaah Haji, 2.Pelayanan PTM Terpadu dengan
Lapas/Rutan, PO bus, terminal, pendekatan faktor risiko PTM di
1. Perluasan Posbindu PTM
Kamp.Nelayan pelayanan primer  Gerakan Nusantara
3.Implementasi KTR di sekolah CERDIK Atasi Risiko
2. Pelayanan PTM Terpadu (GENCAR) PTM
dan 6 tatanan lainnya
(PANDU) di FKTP
4.Implementasi pencantuman 2. Intergrasi Posbindu PTM
 Hipertensi – DM terintegrasi informasi kandungan GGL serta melalui Rumah Sehat
 IVA - IMS – KB terintegrasi pesan kesehatan pada pangan Desa
 Integrasi TB-DM olahan dan pangan siap saji
3. Pendekatan Faktor Risiko
 Pendekatan Praktis Peny Paru 5.UBM di FKTP dan Skrining
merokok pada anak sekolah PTM Teritegrasi
3. Kawasan Tanpa Rokok (KTR), serta konseling berhenti 4. Deteksi dini faktor risiko
4. Pembatasan konsumsi GGL merokok PTM berdasarkan silkus
5. Upaya Berhenti Merokok (UBM) 6.Deteksi dini kanker leher rahim kehidupanan
dan payudara
6. IVA dan SADANIS 7.Pencatatan, pelaporan dan
7. Surveilans faktor risiko PTM tindak lanjut berbasis Web

Seluruh program ini berdampak pada penurunan AKI, AKB, Stunting,


kejadian penyakit menular dan penyakit tidak menular
PERAN FASKES TINGKAT PERTAMA
MEWUJUDKAN PARADIGMA SEHAT
Sehat Mengeluh Sakit (30%*)
(70%*)

KIE, Self care


Promosi Kesehatan
Yang Sehat Tetap
Sehat
Yang sehat Tidak
Sakit
sehat /
UKBM( Posyandu, Posyandu FKRTL rujuk balik
Lansia, Posbindu PTM,
Polindes, Poskesdes, Desa 20%
sakit
Siaga)
SEHAT ADALAH HARTAKU
YANG HARUS KUJAGA DAN meninggal
KUPELIHARA
5
*Sumber : Susenas 2010
SPM Promosi Kesehatan dan
Pelayanan Skrining Kesehatan
berdasarkan Daur Kehidupan
1. Persentase Promosi kesehatan :
– Di Satuan Pendidikan Dasar,
– Puskesmas dan jaringannya yang melaksanakan
– Promosi kesehatan pemberdayaan masyarakat
2. Persentase penduduk usia 15 – 19 th, usia 20 – 59 th dan
Usia 60 th ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar di puskesmas dan jaringannya
• Deteksi kemungkinan Kekurangan Gizi dan Obesitas
dilakukan dengan memeriksa TB dan BB.
• Deteksi Hipertensi dengan memeriksa tekanan darah.
• Deteksi kemungkinan Diabetes Mellitus menggunakan tes
cepat gula darah.
• Deteksi dini kanker payudara, dan kanker leher rahim pada
seluruh pengunjung wanita berusia 30-59 th.
PANDU PTM
Pelayanan PTM Terpadu adalah pendekatan faktor risiko PTM untuk deteksi
dini dan monitoring Faktor risiko PTM terintegrasi melalui Posbindu PTM,
layanan khusus PTM lainnya seperti diabetes, jantung, stroke, Cedera, skrining
Thalasemia, SLE, pemeriksaan IVA / SADANIS, deteksi dini kanker anak,
layanan upaya berhenti merokok, PAL, dan rehabilitasi / paliatif PTM

Target Indikator  Target 2019 50% puskesmas


% Puskesmas yang melaksanakan pengendalian PTM terpadu

Puskesmas Pandu PTM adalah puskesmas yang melaksanakan


pelayanan PTM terpadu yaitu minimal :
- Melaksanakan deteksi dini faktor risiko PTM Terpadu melalui
Posbindu PTM di 10% desa di wilayah kerjanya, dan
-Melaksanakan pelayanan hipertensi dan DM terintegrasi
Strategi Percepatan Pencapaian Indikator dan
Target PPTM (RENSTRA)
Puskesmas Pandu PTM adalah puskesmas yang melaksanakan pelayanan PTM
terpadu yaitu minimal melaksanakan deteksi dini faktor risiko PTM Terpadu melalui
Posbindu PTM di 10% desa di wilayah kerjanya dan melaksanakan pelayanan
hipertensi dan DM terintegrasi

 Pembina Posbindu PTM • Carta Prediksi Risiko mengalami Kejadian


 Peningkatan Tatalaksana Faktor Risiko PJPD (penyakit jantung, stroke dan
Utama (Konseling berhenti merokok, penyakit pembuluh darah perifer) dalam
konsumsi alkohol, Hipertensi, kurun waktu 10 tahun mendatang.
Dislipidemia, Obesitas, dan lainya) • Prediksi berdasarkan penderita diabetes
 Tatalaksana Terintegrasi Hipertensi dan mellitus atau tidak. jenis kelamin, usia,
Diabetes melalui pendekatan Faktor Tekanan darah (TD) sistolik, dan kadar
Risiko kolesterol.
 Prediksi berisiko penyakit jantung dan • Warna kotak menentukan besar risiko
stroke dengan Charta WHO PEN pada udiklasifikasikan menjadi risiko <10%,
pasien hipertensi risiko 10%-<20%, risiko 2%0 - <30%, risiko
30% - <40% dan risiko > 40%.
PUSKESMAS YANG MELAKSANAKAN PENGENDALIAN PTM
TERPADU

Program :
1. Pembinaan Posbindu PTM
2. Deteksi Dini DM melalui pemeriksaan gula darah di FKTP dan Posbindu PTM
3. Deteksi Dini Dislipedemia melalui pemeriksaan lipid darah / cholesterol total
di FKTP dan Posbindu PTM
4. Deteksi Dini Asma dan PPOK di FKTP
5. Edukasi, konseling dan rujukan

Peningkatan Kapasitas SD
- Pelatihan Petugas Kesehatan
- Peralatan Pendukung : Glukometer, alat pemeriksaan lipid/cholesterol darah,
peakflow meter dan nebulizer
- Surveilans : Alat Pencatatan dan pelaporan elektronik
Masyarakat sehat berperilaku “CERDIK”

C Cek kesehatan secara berkala,

E Enyahkan asap rokok,

R Rajin aktifitas fisik,

D Diet Sehat dengan gizi seimbang,

I Istirahat yang cukup

K Kelola stress)

IMPLEMENTASI PERILAKU CERDIK MELALUI POSBINDU PTM


POSBINDU PTM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Bindu PTM
Kegiatan
Kegiatan

Sekolah

Tempat Kerja
Monitoring : Konseling :
• Obesitas • Diet,
• Hipertensi • Stop merokok
• Hiperglikemi
JEMAAH HAJI /KBIH • Hiperkolesterol
• Stress
• Pem.Klinis Payudara • Self Care
• Faktor lain
Aktifitas bersama :
RUMAH PO Bus /Terminal
• KIE
Rumah Sehat
SEHAT • Aktifitas Fisik
Desa
DESA • Sarasehan
Tempat Umum / Mall 15
INTEGRASI PENGENDALIAN PTM-
(POSBINDU PTM)
Kegiatan terintegrasi :
• Deteksi dini faktor risiko PTM
• Monitoring faktor risiko PTM
• Konseling + Rujukan
• Kegiatan lainnya Penyuluhan,
senam, bersepeda, dll

1.Perluasan Posbindu PTM di 7 Tatanan yaitu tatanan tempat kerja,


tatanan sekolah, tatanan kesehatan, tatanan khusus rutan/lapas,
tatanan lembaga keagamaan, Tatanan Khusus Haji
2.Integrasi Posbindu PTM ke dalam Rumah Sehat Desa.
Layanan Upaya Berhenti Merokok
• Fokus pada Fasyankes Tingkat Pertama:
• membantu perokok untuk berhenti merokok
(konseling)
• membangun motivasi
• Menciptakan lingkungan yang mendukung
• Fokus pada Fasyankes Rawat Tingkat Lanjut:
• Konseling lanjutan
• Pengobatan spesialistik
Deteksi Dini Kanker
KANKER PAYUDARA KANKER LEHER RAHIM

Penemuan Dini Kanker


Pada Anak

Pemeriksaan
SADARI
& DILAKSANAKAN
SECARA
CBE (Clinical
KOMPREHENSIF Metode IVA
Breast
(Inspeksi Visual Asam
Examination) Integrasi dengan Asetat)
DOWN STAGING IMS, KB dan PKK SVA (Single Visite Approach)
KANKER PAYUDARA IVA + Treat (krioterapi)
 Retinoblastoma DETEKSI
 Leukemia
 Osteosarcoma DINI
 Limfoma Malignum KANKER
 Neuroblastoma
 Nasofaring
PADA
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar
Seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan pendidikan dan
koseling terhadap faktor risiko PTM

PENDIDIKAN DAN KONSELING KESEHATAN

Makan Manajemen Berhenti


makanan stress
Periksa
merokok
sehat
Teratur kesehatan
berolah berkala

raga

19
PANDU PTM
(PENDEKATAN FAKTOR RISIKO PTM
TERINTEGRASI DI FASILITAS LAYANAN PRIMER)

 Peningkatan Tatalaksana Faktor


Risiko Utama (Konseling berhenti
merokok, Hipertensi, Dislipidemia,
Obesitas, dan lainya) di Fasilitas
pelayanan dasar (Puskesmas, dokter
keluarga, praktek swasta)

 Peningkatan Respons cepat


kegawatdaruratan PTM di
masyarakat dan fasilitas
pelayanan kesehatan dasar

 Tatalaksana Terintegrasi Hipertensi dan Diabetes


melalui pendekatan Faktor Risiko
 Prediksi berisiko penyakit jantung dan stroke dengan
WHO/ISH risk prediction
Charta WHO PEN chart

20
T
D
U
M S
U
R LAKI_LAKI PEREMPUAN
Tdk Tidak
Merokok Merokok Merokok Merokok
Charta WHO 1
8
0
Untuk Skrining risiko
serangan jantung dan stroke 1
6
0
1
Menggunakan variabel 7 4
sederhana 0 0
1
Umur 2
0
Merokok
Jenis Kelamin
Tekanan Darah 1
8
Kolesterol darah 0
Gula darah 1
6
0
1
6 4
0 0
1
2
0
PENCEGAHAN
Pencegahan Primer: kegiatan yang dapat menghentikan /
mengurangi FR (sebelum sakit)
Pencegahan Sekunder: lebih ditujukan pada kegiatan
deteksi dini untuk menemukan penyakit. Bila ditemukan
kasus, maka dapat dilakukan pengobatan dini agar
penyakit tersebut tidak menjadi parah.
Pencegahan Tertier: untuk mempertahankan kualitas
hidup dan lama ketahanan hidup penderita yang telah
mengalami penyakit

22
LANJUTAN

Peralatan dasar tersedia dalam jumlahnya cukup, al :

Sarana penyuluhan PTM : (CD, kaset,sound system, monitor), media wawan muka (diskusi
kelompok terarah, wawancara dan bermain peran/roleplay, konseling)

Sarana deteksi dini : Tensimeter merkuri, alat pengukur: TB, BB, LP, stetoskop, EKG,
Rontgen paru, peak flow meter, IVA kit, glukometer, tes albumin urin, tes cholesterol,
amphetamine test, alcohol test

 Sarana penatalaksanaan kegawatdaruratan PTM: tabung oksigen, tabung N2O/CO2,


monitor 4 parameter (TD, nadi, EKG, pulseoxymetri), nebulizer, trauma kit, spirometri,
defibrillator, resusitasi kit.

 Sarana pendukung seperti kreatinin, keton urine, dan troponin test, Thiroid Check,
HbA1C, CKMB(Creatine kinase Miyocardial Band), Mioglobin.

 Standar pemeliharaan alat dgn kalibrasi dengan teratur dan pembuangan limbah medis
sesuai standar untuk Alat suntik disposible & sampah medis lainnya.

25
Monitoring Gula Darah dan Lemak Darah
PROGRAM “PATUH”
PESAN ”PERILAKU SEHAT”
PADA MASYARAKAT
DENGAN PTM

P Periksa Kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter

A Atasi Penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur

Tetap diet sehat dengan gizi seimbang,


T
Upayakan beraktivitas fisik dengan aman,
U
Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya
H
PENCATATAN & PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan rutin, merujuk pada system


pencatatan dan pelaporan melalui Sistem informasi dan
Surveilans PTM

Data tersebut mrupakan surveilans faktor risiko PTM berbasis


FKTP.
Proses input, verifikasi, serta validasi yang secara berjenjang
dengan kualitas data yang benar-benar valid yang dapat
menghilangkan data ganda

28
SURVEILANS PTM FKTP
Alur Pencatatan Pelaporan PTM
Alur-1
PENGENDALIAN PTM MULAI DARI POSBINDU PTM, PUSKESMAS, DAN
RUMAH SAKIT

PENYAKIT TIDAK
FR PTM: MENULAR:
Hasil wawncara -Hipertensi DIAGNOSIS: - PJK-PD
dan pemeriksaan -Dislipidemia - Pemeriksaan -Stok
-Hiperglikemia -Pemeriksaan -Diabetes Melitus
-Obesitas Penunjang -Kanker
-dan lain-lain -PPOK dan Asma
-Gakti

-
POSBINDU PUSKESMAS
PTM TATALAKSANA DINI
-Respon cepat
-Pengobatan dini

KONSELING

-Berhenti merokok
RUJUKAN: -Konsumsi makanan sehat
-Berhenti minum alcohol KIE
-Lakukan aktifitas fisik secara “CERDIK”
RUMAH SAKIT
teratur
-Kendalikan stres
-Taat terhadap pengobatan

30
BELAJAR BERSAMA
TENTANG ALUR YANG
ADA DI JUKNIS
PENYELENGGARAAN
PENGENDALIAN PTM

31
Seorang anak perempuan berusia 12 tahun, BB 32 kg datang dengan keluhan
sesak napas sejak 2 jam yang lalu. Napas berbunyi ngik-ngik. Sejak 3 hari
yang lalu pasien mengalami batuk pilek disertai demam tertular oleh teman
sekolahnya. Pasien masih bisa diajak berkomunikasi namun hanya berupa
penggalan kalimat. Pasien agak malas makan dan minum.
Selama ini pasien sering mengalami keluhan yang sama hampir setiap bulan
sejak 2 tahun yang lalu. Pasien juga sering mengalami batuk-batuk di malam
hari. Kakek pasien diketahui penderita asma. Ibu pasien sering mengalami
pilek atau bersin-bersin di pagi hari.
Pada pemeriksaan fisis ditemukan pasien sadar, sesak napas, napas cuping
(+), ditemukan retraksi suprasternal. Frekuensi nadi 110 kali/menit, frekuensi
napas 34 kali/menit. Bibir tidak tampak biru. Pada pemeriksaan paru
ditemukan suara napas vesikuler, tidak terdapat ronki, terdapat mengi dan
eksperium memanjang.
 
Pertanyaan:
Apa diagnosis lengkap pasien ini?
Bagaimana terapi pasien ini?
Apakah edukasi yang perlu disampaikan kepada orang tua?
 

32
Bapak Darma, 42 tahun datang ke RS dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari
yang lalu. Selain sesak, ia juga mengeluh batuk-batuk dengan dahak kental
putih. Ia sudah menggunakan obat inhalasi salbutamol yang biasa digunakan
tetapi keluhan tidak berkurang. Sesak bertambah dan semakin berat bernapas.
Sebetulnya pasien telah didiagnosis asma sejak beberapa tahun yang lalu,
serangan timbul jika pasien kelelahan dan mendapat infeksi pernapasan.
Sehari-hari pasien hanya menggunakan inhalasi salbutamol jika perlu. Keluhan
napas timbul 2-3 kali/ minggu. Pasien mempunyai riwayat merokok kadang-
kadang sejak remaja. Pemeriksaan fisis: pasien sadar tetapi tampak gelisah,
bicara terbata-bata, tidak bisa tidur telentang tetapi merasa lebih nyaman jika
posisi duduk membungkuk, tampak sesak napas, penggunaan otot bantu napas
positif, frekuensi napas 22x/menit, nadi 100x/menit, tekanan darah 140/90 dan
tidak ada sianosis. Pemeriksaan fisis paru retraksi otot interkostal positif, paru
sonor, vesikuler, terdengar bunyi napas tambahan mengi dan ronki kering di
kedua lapangan paru.
 

33
 

Pertanyaan:
Adakah tanda kegawat daruratan pada kasus di atas?
Apakah diagnosis kerja dan diagnosis banding untuk kasus di atas dan
jelaskan alasannya!
Adakah pemeriksaan penunjang lanjutan yang perlu dilakukan?
Pengobatan apa yang akan diberikan?
Selain pengobatan apa yang perlu dilakukan di fasyankes?
Apakah Bapak Darma perlu dirawat/ dirujuk?
Apakah tatalaksana yang harus diberikan selanjutnya?
 

34
Ibu Anti berusia 32 tahun datang ke poliklinik rumah sakit dengan
keluhan sesak napas yang hilang timbul dan batuk terutama di malam
hari menjelang subuh, sejak 1 bulan terakhir. Ibu Anti adalah
penderita eksim pada kulit kaki yang sering hilang timbul. Keluhan
bersin, batuk dan sesak napas sering timbul bila Ibu Anti
membersihkan rumah, kelelahan atau mencium bau-bauan yang
tajam dan mereda dengan obat sesak napas yang dibeli di apotik.
Pada pemeriksaan fisis didapatkan tidak tampak sesak, pernapasan 16
x /menit, nadi 80x/menit dan tidak ada penggunaan otot bantu napas.
Pemeriksaan fisis paru bunyi napas vesikuler dan terdengar mengi
dikedua lapangan paru.
 

35
Pertanyaan:
Apa kemungkinan diagnosis kerja dan diagnosis banding untuk
kasus di atas dan jelaskan alasannya
Adakah pemeriksaan penunjang lanjutan yang perlu dilakukan
Apakah klasifikasi dari penyakit Ibu Anti?
Adakah kemungkinan penyakit penyerta?
Pengobatan apa yang akan diberikan (jangka pendek dan jangka
panjang)
Bagaimana monitoring pengobatan yang direncanakan
Apakah diperlukan tatalaksana lain di luar pengobatan (non
farmako terapi)
Apakah pasien perlu dikelola bersama dengan yankes

36
Pasien laki-laki- 47 tahun datang dengan keluhan tiba –
tiba pelo dan wajah menjadi mencong sejak sejak tadi
pagi, sebelumnya dia sering mengeluhkan kesemutan
dan kram, ada riwayat kolesterol tinggi namun tidak
minum obat, jarang olah raga.
(Alur TIA/Stroke)

37
Datang seorang wanita 62 tahun dengan keluhan
sesak napas yang akhir-akhir ini sering dikeluhkan
sesak terutama bila berjalan agak jauh dan melakukan
kegiatan rumah tangga biasa seperti menyapu dan
mencuci. Wanita ini gemuk. Akhir-akhir ini dia juga
mengeluhkan kakinya sering bengkak bila lama duduk.
Ada riwayat hipertensi namun tidak control teratur
dan tidak minum obat teratur.
( Alur gagal jantung)
Pasien laki-laki berumur 56 tahun, gemuk datang
dengan keluhan nyeri dada sejak 2 jam yang lalu,
ketika nyeri datang pasien sedang tidak melakukan
apa-apa. Riwayat merokok sejak 15 tahun yang lalu.
Sifat nyeri dada seperti tertekan dan menjalar ke muka
dan lengan. Riwayat penyakit lain tidak diketahui.
(alur angina, IMA/nyeri dada)

39
Seorang petugas instalasi listrik ditemukan tergeletak
di bawah tangga dekat tiang listrik. Beberapa saat
sebelumnya terlihat percikan api di ujung tiang listrik
tersebut. Lelaki tersebut tidak sadar tetapi masih
bernapas. Di telapak tangannya ditemukan luka bakar
di telapak tangan kanannya.

BAGAIMANA PENANGANAN SELANJUTNYA ?

40
Seorang anak lelaki berteriak minta tolong
ketika melihat temannya yang sedang
berenang terseret ombak ke daerah perairan
yang lebih dalam.

APA YANG AKAN ANDA LAKUKAN ?

Seorang wanita ditemukan dalam kondisi


tidak sadar di tepi sungai.
Bibir dan ujung-ujung tangannya
sudah nampak kebiruan.
BAGAIMANA PENANGANAN SELANJUTNYA ?

41
Di jalan raya menuju ke daerah pegunungan terjadi kecelakaan
mobil yang tergelincir ke kali di tepi jalan. Mobil sempat
terguling-guling sebelum sampai akhirnya menabrak pohon di
bagian samping. Di dalam mobil terdapat seorang pengemudi
dan seorang penumpang. Si pengemudi terjepit antara setir dan
pintu yang menabrak pohon sementara penumpang terlempar
keluar dari mobil melalui kaca samping dalam kondisi sadar
tetapi tidak dapat menggerakan kedua kakinya.

APA YANG HARUS ANDA LAKUKAN ?

42
Kecelakaan lalu lintas terjadi antara mobil dengan
sepeda motor di jalan raya. Tabrakan terjadi sesaat
sepeda motor dengan kecepatan tinggi keluar dari
sebuah gang menuju jalan raya tertabrak mobil yang
melintas. Pengendara motor terlempar ke trotoar dalam
kondisi tidak bergerak.

APAKAH YANG HARUS ANDA LAKUKAN ?

43
Kecelakaan lalu lintas terjadi antara mobil dengan
sepeda motor di jalan raya. Tabrakan terjadi sesaat
sepeda motor dengan kecepatan tinggi keluar dari
sebuah gang menuju jalan raya tertabrak mobil yang
melintas. Pengendara motor terlempar ke trotoar dalam
kondisi tidak bergerak.

APAKAH YANG HARUS ANDA LAKUKAN ?

44
STUDY KASUS

Seorang perempuan umur 35 tahun, menikah pada umur 20


tahun, isteri ke-2, mengalami keputihan, pendarahan per-
vaginam: pasca coital, antar-menstruasi, pasca-menopause,
nyeri perut bagian bawah, Lesi putih , timbul ulserasi pada
mulut rahim (curiga kanker leher rahim)
Alur_IVA.docx

45
STUDY KASUS

Seorang perempuan umur 45 tahun, menikah pada umur 25


tahun, ada riwayat keluarga menderita kanker yaitu tante
terkena kanker payudara, kakek terkena kanker colon, benjolan
di payudara, retraks ikulit, puting susu mengeluarkan cairan /
darah, payudara membesar sebelah, teraba nodul (curiga
kanker payudara)
, Alur_CBE.docx

46
Seorang laki-laki, umur 62 tahun mengalami kesulitan dalam buang air kecil,
pancaran seni tidak beraturan, rasa ingin buang air kecil terus menerus / anyang-
anyangan, BB menurun terus-menerus sudah dua bulan, KGD normal

Seorang laki-laki , umur 53 tahun, penderita TB paru dengan keluhan batuk kronik
>3 minggu, berdarah, nyeri dada, sesak nafas, suara serak, bendungan di leher,
riwayat merokok aktif atau pasif, sudah minum obat TB sebulan belum ada
perbaikan
(Tabel kanker)

47
Seorang laki-laki umur 64 tahun, mengalami keluhan penurunan
berat badan, disfagia, dispepsia, nyeri perut, cepat kenyang,
pencernaan terganggu, keasaman dan bersendawa, diare,
berulang, sembelit, anemia defisiensi zat besi
(Deteksi dini kanker)

48
Satu keluarga beranggotakan ayah, ibu dan tiga orang anak
mengalami muntah-muntah dan diare setelah mengkonsumsi
makanan hasil olahan jamur yang berasal dari ladangnya. Salah
seorang anaknya mengalami penurunan kesadaran.

BAGAIMANA PENANGANAN SELANJUTNYA ?

Seorang lelaki petani ditemukan tidak sadarkan diri di kebun


belakang rumahnya. Sejak pagi hari,aktifitasnya adalah
membersihkan kebunnya. Didapati luka bekas gigitan di betis
kanannya.

BAGAIMANA PENANGANAN SELANJUTNYA ?

49
Seorang anak laki-laki (11 tahun) dan adiknya perempuan (8 tahun) dibawa
ke tempat praktek dokter anak diantar oleh ibunya. Sang ibu menerangkan
bahwa kedua anaknya panas tinggi dan mengeluh sakit kepala. Bahkan sang
adik juga mengeluh buang air kecilnya bercampur darah (kemerahan). Sang ibu
baru saja menyadari bahwa penyakit anak-anaknya tersebut muncul menjelang
hari persidangan perceraiannya dengan suaminya. Ia juga menambahkan
bahwa anak perempuannya akhir-akhir ini sering mengalami mimpi buruk dan
prestasi belajarnya menurun.
Ibu kemudian menjelaskan bahwa ia dan suaminya sejak enam bulan terakhir
sibuk dengan proses perceraian, selain kesibukan masing2 sebagai pegawai
swasta. Alasan perceraian adalah bahwa hubungan keduanya telah demikian
buruk sehingga sudah tidak dapat diperbaiki. Sebelumnya mereka memang
seringkali bertengkar selama lebih dari lima tahun. Sang ibu sadar bahwa
kedua anaknya boleh dikatakan telah kurang diperhatikan olehnya ataupun
oleh suaminya.

Dokter menimbang-nimbang kasus apakah yang sedang ia hadapi?

50
Seorang anak perempuan 8 thn, datang dengan pucat dan nyeri di lutut
kiri. Semalam demam tinggi

Anamnesis tambahan ?
Anamnesis
Pucat : sejak kapan, nutrisi, perdarahan
• Nyeri : lokal/sistemik, sesaat / terus-menerus
• Demam : pola
• Trauma ?
• Bengkak –progesifitas, tanda radang ?
• Gejala ?

Pemeriksaan fisik :
• Anak datang digendong, gizi kurang, tampak kesakitan
• Kead Umum
• Kedaruratan (sesak, kesadaran, pucat)
• Tanda vital
• Lokal :
– Lutut kiri bengkak
– Nyeri pada perabaan dan pergerakan (Alur osteosarcoma)
EMAIL : jantungpptm@yahoo.com
banonah_lily@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai