HOT ISSUE :

CUACA DAN
VARIABILITAS IKLIM
 CUACA MUSIM IKLIM

DAY TO DAY BULAN PULUHAN TAHUN

RATA-RATA CUACA (ATM), GLOBAL WARMING

RELATIF SINGKAT PERIODIK

VARIABILITAS IKLIM
SUHU, TEKANAN
M.HUJAN
ANGIN,JARAK PANDANG
M. KEMARAU PERUBAHAN IKLIM
AWAN, RADIASI MATAHARI
M. PANCAROBA
ENDAPAN (PRESIPITASI)

JANGAN SALAH DEFINISI……!!!

 WEATHER PARAMETER

temperature precipitation

wind speed humidity

wind direction cloud cover

air pressure sunshine
 SYMBOL PARAMETER/UNSUR CUACA

1. TEKANAN (P)
2. ARAH DAN KECEPATAN ANGIN (dddff)
3. SUHU UDARA DAN DEW POINT (T dan Td)
4. KELEMBAPAN (RH)
5. VISIBILITI (V)
6. HUJAN (RR)
7. RADIASI MAHATARI
8. JENIS DAN KETINGGIAN AWAN (N, CL, CM,
CH)
 LAPSE RATE

dT
 
dt
Dry adiabatic lapse rate: -9.8 °C/km

moist adiabatic lapse rate: - 6 °C/km

 TEKANAN UDARA (P)
- PROSES TERJADI ANGIN
- LOW OR HIGH TERKAIT DG MASSA UDARA
- BERKAITAN DENGAN RIDGE DAN TROUGH
- TAKE OFF AND LANDING
- TROPICAL CYCLONE

1 mb = 28 FEET
ARAH DAN KECEPATAN AN ANGIN (dddff)

- PEMBAWA MASS A UDARA

- TORNADO/PUTTING BELIUNG
- ANGIN KENCANG
- ANGIN GLOBAL DAN LOKAL
- ENERGY TERBARUKAN
- TAKE OFF LANDING PESAWAT
 SUHU UDARA (T /Td)

- PENGUKURAN BIASA
- DEW POINT
- KAITAN DENGAN ANGIN
- SUHU UDARA MINIMUM/MAKSIMUM
- TAKE OFF DAN LANDING PESAWAT
 RADIASI MATAHRI DAN KELEMBAPAN

- RADIASI : LAMANYA PENYINARAN MATAHARI

- ENERGY DAN TANAMAN
- KELEMBAPAN : TINGKAT KANDUNGAN UAP
AIR- RUANGAN
 VISIBILITI
1. JARAK PANDANG : OBJEK YG MASIH DPT
DILIHAT
2. VERTIKAL DAN HORIZONTAL
3. TAKE OFF DAN LANDING PESAWAT
4. KAITAN DENGAN AWAN DAN HUJAN
 PRESIPITASI (ENDAPAN)
Presipitasi : Endapan di amtosfer dalam bentuk
- hujan,
- salju
- hujan es,
- aerosol mis. embun dan kabut di atmosfer.

Di Indonesia familiar dengan hujan, yg

proses terjadinya dibagi menjadi :
- Hujan konvektiv atau zenith
- Hujan siklonik
- orografi
 HUJAN KONVEKTIF
• Hujan yang disebabkan
adanya udara terangkat
secara vertikal akibat
dari radiasi yang kuat
atau proses konvektif,
biasanya hujan ini
sering diiringin dengan
angin kencang dan proses hujan
hujan lebat. konvektif
 HUJAN SIKLONIK
• Hujan terjadi akibat udara lembab panas
terangkat ke atas oleh lapisan udara yang
lebih dingin dan lebih rapat.
• Disebut juga akibat adanya sistim adveksi

Proses hujan siklonik

 HUJAN OROGRAFIK
• Hujan ini terjadi karena massa udara lembab terangkat ke atas
oleh angin karena adanya gunung/pegunungan. Udara
lembab yang melintasi daerah pegunungan akan naik dan
mengalami pendinginan, sehingga terbentuk awan dan hujan.

Proses hujan orografik

 Global Energy Balance

Incoming = 45 +88 = 133

Outgoing = 104 + 24 + 5 = 133
From Cunningham & Cunningham, 2004, Fig. 9.2
POLA TEKANAN UDARA JANUARI

Fig. 7-22a, p. 188

POLA TEKANAN UDARA JULI

Fig. 7-22b, p. 189

 Monsoon Processes
SW Monsoon NE Monsoon

Summer Winter
Monsoon Processes
Global Winds

22
 Polar Easterlies

• KUTUB - 60 degrees
N&S
• AREA:
– UDARA DINGIN,
BERGERAK TURUN KE
LINTANG BAWAHNYA
– BIASANYA UDARA
DINGIN DI US

23
Westerlies

• ANTARA 30 & 60 degrees N

&S
• AREA:
– MENGALIR KERAH KUTUB
DARI BARAT KE TIMUR
– MEMBAWA UDARA LEMBAB
DI US,
– PRODUKSI HUJAN DAN SALJU
– MEMPENGARUHI CUACA
HARIAN

24
 Trade winds
• 30 – EKUATOR
• AREA:
– EFFEK CORIOLIS
DENGAN
LENGKUNGAN
• Curve to west in
NH
• Curve to east in SH
– AREA LUAS DARI
EROPAH -US

25
 Doldrums
• SEPANJANG EKUATOR
• AREA:
– KEADAAN YG LEMAH
– MENDEKATI PERTEMUAN
ANGIN TRADE
– ITCZ
– UDARA HANGAT , UDARA
VERTIKAL BERKAIATAN
DENGAN TEKANAN RENDAH
(remember air moves from
high to low pressure, so
there is NO wind if there is
no high pressure)

26
JETSTREAM

27
 5 TYPE ZONE IKLIM

• Tropical
• Mid Latitude
• High Latitude
• Dry
• Highland
 Rezim iklim
• Rain forest – iklim tropis basah mendapat hujan sepanjang
tahun
• Savanna – padang rumput di zona iklom tropis basah da kering
• Desert – kering, dengan curah hujan kurang 25 cm pertahun
• Steppe – padang rumput di semi iklim kering
• Humid subtropical – iklim semi basah.
• Subarctic – A climate zone that lies north of the humid
continental climate zone, with short, cool summers and long
bitterly cold winters.
• Tundra – A polar climate region, found across northern Alaska,
Canada, and Russia, with short, cool summers and bitterly cold
winters.
• Permafrost – Permanently frozen soil found in the tundra
climate region.
World climate zones
RAINFALL IN THE WORLD
 Köppen Climate System

Figure 10.5
 Dasar pertimbangan dalam
menentukan Type Iklim

• Curah Hujan (Presipitasi)

• Temperatur
• Penguapan (Evaporasi)
• Formasi Tumbuhan (Vegetasi)
 Type Iklim Menurut MOHR

Yang Menjadi dasar adalah Bulan Basah & Bulan

Kering

Bulan basah  bulan yg memiliki curah hujan > 100

mm

Bulan kering  bulan yg memiliki curah hujan < 60

mm

Bulan Lembab  beraa diantara bulan basah dan

bulan kering.
 Iklim Menurut SCHMIDT FERGUSON

• Prinsip dasar dengan mengambil data bulan

basah dan bulan kering selama 10 tahun
 0 ≤ Q < 0,143 === A = sangat basah
0,143 ≤ Q < 0,333 === B = basah
0,333 ≤ Q < 0,600 === C = agak basah
0,600 ≤ Q < 1,000 === D = sedang
1,000 ≤ Q < 1,670 === E = agak kering
1,670 ≤ Q < 3,000 === F = kering
3,000 ≤ Q < 7,000 === G = sangat kering
7,000 ≤ Q < ~ === H = luar biasa kering
 Type Iklim menurut OLDEMAN
5 zona bulan basah berturut-turut, yakni :

1) Zona A,  bln basah < 9 kali berturut

2) Zona B,  bln basah 7 – 9 kali berturut
3) Zona C,  bln basah 5 – 6 kali berturut
4) Zona D,  bln basah 3 – 4 kali berturut
5) Zona E,  bln basah < 3 kali berturut
Penggolongan Iklim Mnrt KOPPEN
Dasar Klasifikasi : Curah hujanTemperatur dan Vegetasi khusus

Koppen membagi 5 bagian Iklim ;

1. Type A : Iklim hujan tropis (tropical rainy climate)

Af : Iklim hutan hujan trofis (tropical rainy forest climate)
Am : Monsoon climate
An : Iklim padang rumput (Savanna climate)

2. Type B : Iklim kering

Bs : Iklim steppa (Steppe climate)
Bw : Iklim gurun (Desert climate)
 Penggolongan Iklim Mnrt KOPPEN ….

3. Type C : Iklim hujan cukup panas (temperate rainy climate)

Cw: hangat dgn udara kering (warm with dry winter)
Cf : hangat dgn udara basah (warm moist in all season)
Cs : hutan salju dgn udara kering (snow forest with dry winter)

4. Type D : Iklim hutan salju dingin (Cold snow forest climate)

Df : hutan salju lembab di segala musim (snow forest moist in all
season)
Dw : hutan salju dgn udara kering (snow forest with dry winter)

5. Type E : Polar climate

Et: tundra
Ef: salju abadi & es (perpetual snow and ice)
 Iklim Menurut TRORNTHWAITE

Klasifikasi iklim di dasarkan pd :

1. Rasio Efek Presipitasi (Presipitation

Effect Ratio), == PE Ratio

2. Rasio Efek Temperatur (Temperature

Effect Ratio) == TE Ratio
REVIEW

POLA UMUM TYPE HUJAN DI INDONESIA

 EQUATORIAL TYPE
600

450

300

150

0
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEPT OCT NOV DEC
 MONSOON TYPE

450

300

150

0
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
 LOCAL TYPE
600

450

300

150

0
JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC
Climate graphs temperature and precipitation
 IKLIM

VARIBILITAS IKLIM

PERUBAHAN IKLI M
 IKLIM CON’T
perubahan iklim adalah perubahan kondisi
meteorologi dalam beberapa tahun terakhir.
Perubahan ini meliputi parameter seperti temperatur
dan curah hujan tapi biasanya ditandai dengan
gejala perubahan yang lebih umum, misalnya lebih
panas, lebih kering atau matahari bersinar lebih
terang.

Variabilitas iklim adalah fluktuasi unsur iklim yang

terjadi secara tiba-tiba namun tidak berlangsung
lama.

Perubahan iklim akan memperbesar nilai variabilitas

iklim dan mempercepat periode terjadinya variabilitas
iklim tersebut. Dengan kata lain, cuaca ekstrim muncul
sebagai wujud dari variabilitas iklim
 IKLIM CON’T

Climate variability
– The way climate fluctuates yearly above or below a long-
term average value.

Climate change
– Long-term continuous change (increase or decrease) to
average weather conditions or the range of weather.

Climatological normal
– 30-year average of a weather variable.
 IKLIM CON’T

Climate change refers to a change in the state of the climate

that can be identified (e.g., by using statistical tests) by
changes in the mean or variability of its properties, and that
persists for an extended period, typically decades or longer.

Climate variability refers to variations beyond individual

weather events in the mean state and other statistics of the
climate (such as standard deviations, the occurrence of
extremes, etc.) on all spatial and temporal scales.

This includes “internal variability”.

 IKLIM CON’T
Climate Change vs. Variability
14.
58.0
5
14.4
57.8
14.3 Variability
57.6
14.2

14.1 Average 57.4

14.0 57.2

13.9 57.0

13.8 56.8
13.7 56.6
13.6
56.4
13.5
56.2
13.4
1840 1860 1880 1900 1920 1920 1940 1960 1980 2000

www.gcrio.org/ipcc/qa/cover.html (modified)
Global surface temperature 1855-2010

How is this curve calculated?

Global mean temperatures are rising faster with time
Warmest 12 years:
1998,2005,2003,2002,2004,2006,
2001,1997,1995,1999,1990,2000

Period Rate
50 0.1280.026
100 0.0740.018
Years /decade
 Causes
• Increased
concentration of CO2
(right)
– Burning fossil fuels in
cars, industry and
homes
– Deforestation
– Burning of forests
TRENDING EMISI GAS
 Atmospheric Feedbacks
POSITIVE NEGATIVE
Increased CO2 More water
vapor & other
+ changes
Higher temperature
+ Increased cloud cover
More water vapor

More reflected solar radiation

–
More absorbed infrared radiation
Lower temperature
+ +
Higher temperature Less water vapor

+
More water vapor
 Potential Climate Change Impacts
Health
Weather-related mortality
Infectious diseases
Air-quality respiratory illnesses

Agriculture
Crop yields
Climate Changes Irrigation demands

Temperature Forests
Change in forest composition
Shift geographic range of forests
Forest health and productivity
Precipitation
Water Resources
Changes in water supply
Water quality
Sea Level Rise Increased competition for water

Coastal Areas
Erosion of beaches
Inundation of coastal lands
Costs to protect coastal communities

Species and Natural Areas

Shift in ecological zones
Loss of habitat and species
Source: EPA
 PROTOKOL KYOTO
Protokol Kyoto adalah sebuah persetujuan sah di mana negara-
negara perindustrian akan mengurangi emisi gas rumah kaca
mereka secara kolektif sebesar 5,2% dibandingkan dengan tahun
1990

Tujuannya :
 mengurangi rata-rata emisi dari enam gas rumah kaca – karbon
dioksida, metan, nitrous oxide, sulfur heksafluorida, HFC, dan
PFC
 masa lima tahun antara 2008-2012. Dengan pengurangan Target
nasional
 6% Uni Eropa,
 7% AS
 6% Jepang,
 0% Rusia,\
 penambahan yang diizinkan sebesar 8% untuk Australia dan
10% untuk Islandia
 UNFCCC: United Nations Framework Convention on Climate Change

Intergovermental panel on climate change

ACME - Session 4 - Introduction to UNFCCC and Kyoto protocol - 21 / 48

 Payments for ecosystem services:
Carbon storage and the UNFCCC
• Main international agreements on climate change
– 1992: UN Framework Convention on
Climate Change (UNFCCC)
– 1997: Kyoto Protocol
• Complemented by other CoP agreements
e.g. Marrakesh CoP7 2001, Milan CoP9 2003
• Adaptation in the international agreements
– Almost nothing
– Impacts and adaptation in national communications
– National Adaptation Programs of Actions for Least Developed Countries
• Emphasis on mitigation
 Climate Policy Timeline

1992: 2005:COP11 2007:

UNFCCC 1997: Kyoto entered COP13 2010: COP
establishe Kyoto into force; Bali 16 Cancun
d Protocol REDD Roadmap Agreements
adopted introduced

1990 1995 2000 2005 2007 2010 2012 2013

2001:
1988: Marrakesh
IPCC Accords
establishe 2008: KP 1st Warsaw
signed commitment REDD+
d 1994:
UNFCCC enter period Framework
into force begins
 Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD)

REDD+ evolution under the UNFCCC

COP 15/
SBSTA/Mont COP 13/ Copenhagen COP 16/
COP
real 2005 Bali 2007 2009 Cancun 19/Warsaw
2010 REDD+
Framework
UNFCCC 2013

Opening 2 Decisions: BAP & Decision Decision

2/CP. 13 (policy)/ 4/CP.15 1/CP.16
Agenda Opening of AWGs
Item 5 LCA & KP (methods) (policy)
 5 point COP 21 PARIS

Ada 5 poin utama yang merupakan kesimpulan dari Kesepakatan Paris,

yaitu:
1) Upaya mitigasi dengan cara mengurangi emisi dengan cepat untuk
mencapai ambang batas kenaikan suhu bumi yang disepakati, yakni di
bawah 2 derajat Celcius dan diupayakan ditekan hingga 1,5 derajat
Celcius.
2) Sistem penghitungan karbon dan pengurangan emisi secara transparan.
3) Upaya adaptasi dengan memperkuat kemampuan negara-negara untuk
mengatasi dampak perubahan iklim.
4) Kerugian dan kerusakan dengan memperkuat upaya pemulihan akibat
perubahan iklim.
5) Bantuan, termasuk pendanaan bagi negara-negara untuk membangun
ekonomi hijau dan berkelanjutan.
Sebanyak 195 dari 196 negara anggota UNFCCC
menyepakati Paris Agreement sebagai protokol baru yang
akan menggantikan Protokol Kyoto sebagai kesepakatan
bersama untuk menangani perubahan iklim dengan
berbagai aspeknya dan berkomitmen untuk melakukan
pembangunan yang rendah emisi.

UNFCCC tujuan utama perjanjian baru tersebut adalah

menjaga kenaikan temperatur global abad ini di bawah 2
derajat Celcius dan untuk mendorong upaya untuk
membatasi kenaikan suhu lebih jauh ke 1,5 derajat
Celsius di atas tingkat pra-industri. Batas kenaikan 1,5
derajat Celcius merupakan batas kenaikan suhu global
agar dunia relatif aman dari dampak terburuk dari
perubahan iklim.
COP 22 DILAKSANAKAN DI MAROCO
BULAN NOVEMBER 2016

TARGET:
1. EVENT NEGOISASI AGREEMENT COP21
2. KENAIKAN SUHU MUKA LAUT DIBAWAH 2
DERAJAT
3. LAPORAN KEBIJAKAN DAN LANGKAH
PRAKTIS DARI BERBAGAI NEGARA
ANGGOAT UNFCC/RATIFIKASI SERTA
KERJASAMA YG DILAKUKAN
DLAMMENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM
TAHUN EL NINO DAN LA NINA