Anda di halaman 1dari 27

Dr. dr.

Taufik Suryadi, SpF


 Berasal dari kata Thanatos yg artinya
berhubungan dgn kematian, Logos artinya
ilmu pengetahuan,
 Tanatologi adalah bagian dari ilmu
kedokteran forensik yg mempelajari kematian
& perubahan yg terjadi setelah kematian serta
faktor yg mempengaruhi perubahan tsb.
 MATI SOMATIS/KLINIS
 MATI SURI
 MATI SEREBRAL
 MATI BATANG OTAK
 MATI SELULER/MOLEKULER
 1. TANDA KEMATIAN PRIMER/TIDAK PASTI
 A. BERHENTINYA RESPIRASI
 B. BERHENTINYA SIRKULASI
 C. BERHENTIYA SISTEM SUSUNAN SARAF PUSAT
 2. TANDA KEMATIAN SEKUNDER/PASTI
 A. LEBAM MAYAT/LIVOR MORTIS
 B. KAKU MAYAT/RIGOR MORTIS
 C. PENURUNAN SUHU TUBUH/ALGOR MORTIS
 D. PEMBUSUKAN/DECOMPOSITION
 E. ADIPOSERA/LILIN MAYAT
 F. MUMMIFIKASI
 MEKANISMENYA :
 Setelah mati klinis karena pengaruh gravitasi
eritrosit akan menepati bagian terendah,
mengisi vena & venula membentuk bercak
warna merah ungu (livede), kecuali pada
bagian tubuh yg tertekan alas keras
Kegunaannya :
- Dapat sebagai tanda pasti kematian
- Memperkirakan sebab kematian
- Memperkirakan saat kematian
- Mengetahui perubahan posisi mayat
 Dapat memperkirakan sebab kematian :
 Lebam berwarna merah terang pada
keracunan CO dan sianida, berwarna
kecoklatan pada keracunan nitrat dan
sulfonal.
 Dapat memperkirakan saat kematian :
 Karena adanya pola pada perubahan, yaitu
lebam muncul 30 menit, kurang dari 6-8 jam
hilang pada penekanan, lebih dari 6-8 jam
tidak hlang dgn penekanan/menetap
 MEKANISMENYA :
 Dipengarui oleh kadar ATP, jika ATP habis
maka aktin dan miosin menggupal & otot
menjadi kaku.
 Kegunaannya :
 Menunjukkan tanda pasti kematian
 Memperkirakan saat kematian
 Faktor-faktor yg mempercepat kaku mayat :
 Aktivitas fisik sebelum meninggal
 Suhu tubuh yg tinggi
 Bentuk tubuh kurus & otot-otot kecil
 Suhu lingkungan tinggi
 Dapat memperkirakan saat kematian :
 Karena adanya pola terjadi kaku mayat, yaitu
kaku mayat muncul 2 jam setelah mati klinis
dimulai dari bagian luar tubuh (otot-otot kecil)
kearah dalam (sentripetal), setelah 12 jam kaku
mayat menjadi lengkap, dipertahankan selama
12 jam & kemudian menghilang dalam urutan
yg sama
 A. CADAVERIC SPASME
 B. HEAT STIFFENING
 C. COLD STIFFENING
 Penurunan suhu tubuh terjadi karena proses
pemindahan panas dari suatu benda ke
benda yg lebi dingin,melalui cara radiasi ,
konduksi, evaporasi dan konveksi.
 Grafik penurunan suhu tubuh ini hampir
berbentuk kurva sigmoid atau seperti huruf S.
 Faktor-faktor yg mempercepat penurunan
suhu :
 Suhu lingkungan yg rendah
 Lingkungan berangin dgn kelembaban rendah
 Tubuh yg kurus & tidak berpakian atau
berpakian tipis.
 Kegunaannya :
 Untuk memperkirakan saat kematian di TKP
(tempat Kejadian Peristiwa)
 Dengan Catatan :
 Suhu Lingkungan diukur & dianggap konstan
 Suhu saat kematian dianggap 37 derajat celcius
bila tdk ada demam
 Suhu rectal diukur selama 15 menit bisa 4-5 x
 Degan Rumus :
 Suhu tubuh saat kematian – suhu rectal
 rata-rata penurunan suhu tiap jam
 Yaitu :
 37o C – t rectal
 toC
 Pembusukan : proses degradasi jaringan yg
terjadi akibat autolisis & kerja bakteri.
 Autolisis : terjadi dlm keadaan steril akibat
aktivitas enzim yg dilepas sel postmortem.
 Bakteri : yg normal hidup dlm tubuh,
terutama bakteri usus (Clostridium welchii)
 Pembusukan mulai tampak kira-kira 24 jam
postmortem, berupa warna kehijauan pada
perut kanan bawah (sekum).
 Hal tersebut karena banyak cairan, banyak
bakteri & dekat dinding perut.
 Warna kehijauan karena : terbentuk sulf-met-
hemoglobin.
 Warna kehijauan menyebar ke seluruh perut &
dada, bau busukpun mulai tercium.
 Pembuluh darah bawah kulit tampak melebar
& berwarna hijau kehitaman.
 Kulit ari mengelupas atau membentuk bulla
(gelembung),
 Pembentukan gas di dlm tubuh ( lambung &
usus ), selanjutnya rambut mudah dicabut,
kuku mudah lepas, wajah menggembung, &
lidah menjulur sehingga sulit dikenali.
 Telur larva dapat ditemukan berapa jam
postmortem di alis mata & lubang hidung.
 Dengan mengukur panjang larva maka dapat
diketahui usia larva yg dapat dipergunakan
saat kematian.
 Terbentuknya bahan yg berwarna keputihan,
lunak atau berminyak, berbau tengik yg
terjadi di dlm jaringan lunak tubuh
postmortem
 Karena hidrolisis & hidrogenisasi lemak tubuh
sehingga terbentuk asam lemak jenuh
postmortem.
 Hidrolisis terjadi karena adanya enzim
lesitinase dari Clostridium Welchii
 Adiposera akan membuat gambaran
permukaan luar tubuh dpt bertahan hingga
bertahun-tahun, sehigga identifikasi mayat &
perkiraan sebab kematian masih
dimungkingkan
 Faktor-faktor yg mempermudah terbentukya
adiposera :
- suhu yg hangat serta
- Kelembaban & asam tubuh yg cukup
Adiposera tampak jelas umumnya setelah 12
mgg atau lebih.
 Mummifikasi terjadi bila keadaan lingkungan
menyebabkan pengeringan dgn cepat shg dpt
menghentikan proses pembusukan.
 Jaringan menjadi gelap, keras dan kering
 Membutuhkan waktu yg lama.
 Tanatologi adalah cabang ilmu kedokteran forensik
yg mempelajari tentang kematian & perubahan-
perubahan Yg terjadi setelah kematian serta
faktor-faktor yg mempengaruhi perubahan tsb.
 Tanatologi dapat digunakan untuk menentukan
perkiraan saat kematian serta sebab kematian
secara tdk langsung, dimana hal ini sangat
membantu proses penegakan hukum.

Anda mungkin juga menyukai