Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KASUS : HIPERTENSI

22 September 2018

Disusun oleh :

Ummu Saidah C111 12 312


Hadi Tryadi C111 12 331
Marina Ariesta C C111 13 580
STATUS PASIEN

Identitas Pasien

Nama : Tn. Muhammad Syafri Said


Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 10 Agustus 1976
Umur : 42 tahun
Alamat : Makkiobaji B12/2
Agama : Islam
Status : Kawin
Pekerjaan : Swasta
Penjamin : BPJS
ANAMNESIS

Keluhan Utama : Pusing.

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pusing dirasakan sejak 3 hari yang lalu. Pusing
terasa berputar. Pasien juga mengeluh terasa berat
pada tengkuk dan kadang terasa jantung berdebar-
debar. Mual muntah disangkal, mata kabur di
sangkal. Nyeri dada tidak ada. Buang air kecil
lancar, buang air besar kuning kesan normal.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

Pasien mengatakan sebelumnya pernah merasakan


keluhan yang sama dengan tekanan darah 150/100,
riwayat kolesterol ada, riwayat DM tidak ada,
riwayat penyakit jantung tidak ada, riwayat asam
urat tidak ada, riwayat keluhan serupa di keluarga
ada.
RIWAYAT PENGOBATAN

Riwayat mengkonsumsi obat-obat antihipertensi ada


yaitu Amlodipine 5 mg tetapi tidak rutin, riwayat
mengkonsumsi obat kolesterol ada, pasien juga
mengkonsumsi vitamin B1, B6, B12 selama satu
bulan terakhir, riwayat mengkonsumsi obat-obatan
penyakit jantung tidak ada.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Ayah kandung pasien pernah menderita hipertensi.
Pasien riwayat konsumsi makanan tinggi garam dan
tinggi lemak. Riwayat kebiasaan konsumsi alkohol
disangkal, merokok (+)
PEMERIKSAAN FISIK

•Status Generalis
Keadaan Umum : Sakit sedang
Kesadaran : GCS 15 (E4M6V5)

Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 170/100 mmHg Nadi: 90x/menit
Laju nafas : 20x/menit Suhu: 36,5 °C

Antropometri
Berat badan : 107 kg
Tinggi badan : 164 cm
IMT : 39,9 ( Obesitas II )
STATUS LOKALIS

• Kepala dan leher :


Anemis (-/-), ikterik (-/-), pembesaran KGB (-)
• Thorax
– Paru :
• Inspeksi : Pergerakan dada simetris, D=S
• Palpasi : Fremitus raba simetiris, D=S
• Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru
• Auskultasi : Suara nafas vesikuler, rhonki (-), wheezing (-)
– Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V MCL (S)
• Perkusi :
Batas jantung kanan : ICS III PSL (D)
Batas jantung kiri : ICS V MCL (S)
Auskultasi : S1 S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
STATUS LOKALIS

• Abdomen
– Inspeksi : Datar, ikut gerak nafas
– Palpasi : Nyeri tekan (-)
– Perkusi : Timpani
– Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal

• Ekstremitas :
Akral hangat, edema (-), kelemahan pada kedua
tungkai (-) , parestesia pada jari-jari kedua kaki (-),
atrofi otot (-).
PENATALAKSANAAN
Personal care
• Initial Plan
Usulan Pemeriksaan Penunjang:
Pemeriksaan GDS dan kolesterol

• Non Medikamentosa
– Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi
– Pengaturan cara dan pola makan berupa makanan rendah
garam
– Diet tinggi protein, rendah karbohidrat, rendah lemak, dan
tinggi serat

• Medikamentosa
– Amlodipine 10 mg 1x1
– Vit.B1, B6, B12 2x1
KIE (KONSELING, INFORMASI, DAN EDUKASI)

• Edukasi untuk minum obat secara teratur dan tiap


hari
• Penjelasan keluarga pasien tentang penyakit
hipertensi serta pencegahan komplikasi.
• Mulai membiasakan diri tidak memakan makanan
tinggi natrium dan tinggi lemak
• Tanda-tanda kegawatan atau muncul komplikasi
dari hipertensi segera bawa pasien ke rumah sakit
• Olahraga teratur (olahraga aerobik)
• Kontrol setiap bulan ke puskesmas atau klinik
dokter keluarga untuk cek tekanan darah
MONITORING

 Pasien secara rutin memeriksakan dirinya ke


pelayanan kesehatan 1 minggu setelah keluhannya
berangsur pulih untuk memantau tekanan darah dan
keefektifan pengobatan.
– Family Focus
• MEMBERIKAN PENGETAHUAN KEPADA
KELUARGA PASIEN TENTANG PENCEGAHAN
TERJADINYA KOMPLIKASI HIPERTENSI.
• MENINGKATKAN IMUNITAS PASIEN DENGAN
MAKAN MAKANAN BERGIZI DAN SEIMBANG.
• PASIEN MENDAPATKAN DUKUNGAN
PSIKOLOGIS DARI KELUARGA

– Community Focus
•PASIEN JUGA MENDAPATKAN DUKUNGAN
PSIKOLOGIS DARI DOKTER DAN TENAGA
MEDIS LAINNYA
•MENJAGA GAYA HIDUP SEHAT DI
LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL OLEH
SELURUH WARGA TEMPAT PASIEN TINGGAL
PROGNOSIS

 Ad vitam : ad bonam
 Ad fungsionam : ad bonam
 Ad sanationam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Hipertensi adalah suatu kondisi medis yang
kronis di mana tekanan darah meningkat di atas
tekanan darah yang disepakati normal, yaitu
tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau
tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada
pemeriksaan yang berulang
PATOFISIOLOGI
 Susunan Saraf Otonom
Aktivitas saraf simpatis (adrenergik) meningkat
menyebabkan TD meningkat
 Otoregulasi Perifer

Apabila TD turun, maka ginjal akan menahan


lebih banyak garam dan air untuk meningkatkan
TD, demikian pula sebaliknya. Apabila sistem ini
terganggu, makan akan terjadi lebih banyak
darah mengalir dalam sirkulasi, meningkatkan
pre-load, yang pada akhirnya akan
meningkatkan TD.
 Mekanisme Hormonal dan Vasopressor
 Pengaruh Elektrolit
Studi epidemiologi menunjukkan bahwa diit
tinggi garam (Na+) berhubungan dengan
prevalensi Hipertensi yang tinggi
 Kerusakan Endotel

Kerusakan endotel selanjutnya menyebabkan


remodeling vaskular dan penurunan compliance
yang akhirnya meningkatkan resistensi perifer.
DIAGNOSIS
 Manifestasi klinis
- Umumnya tidak spesifik
- Sakit kepala
- Tegang di belakang leher
- Kardiomegali
- Edema

 Pemeriksaan fisik
Pengukuran tekanan darah dengan tensimeter
KLASIFIKASI BERDASARKAN ETIOLOGI
 Hipertensi primer
 Hipertensi sekunder
HIPERTENSI PRIMER
Penyebabnya merupakan interaksi yang kompleks
antara faktor genetik dan berbagai faktor lingkungan, di
antaranya adalah:

 Hiperaktif susunan saraf adrenergik


 Kelainan pertumbuhan pada sistem kardiovaskular dan
ginjal
 Gangguan sistem RAA
 Gangguan natriuresis
 Gangguan pertukaran ion positif
 Lain-lain: obesitas, konsumsi diit tinggi natrium atau
diit rendah potasium, konsumsi alkohol berlebihan,
merokok, polisitemia atau peningkatan viskositas darah.
HIPERTENSI SEKUNDER
Prevalensi HT sekunder adalah sekitar 5-8% dari seluruh
penderita HT.

 Genetik
 Penyakit parenkim ginjal
 Hipertensi renovaskular
 Hiperaldosteronisme primer
 Sindrom Cushing
 Feokromositoma
 Koarktasio aorta
 Kehamilan
 Penggunaan estrogen
 Lain-lain.
STRATEGI PENGOBATAN

 Tujuan pengobatan HT :
Menurunkan morbiditas dan mortalitas, serta
memperbaiki kualitas hidup pasien.
 Pemberian obat antihipertensi selalu mulai
dengan dosis kecil, kecuali TD yang sangat tinggi
 Target tekanan darah yang dianjurkan adalah
<140/90 mmHg tanpa melihat umur.
NON FARMAKOLOGIS
 Penurunan berat badan
Mengganti makanan tidak sehat dengan memperbanyak
asupan sayuran dan buah-buahan
 Mengurangi asupan garam
Dianjurkan untuk asupan garam tidak melebihi 2 gr/ hari
 Olah raga
Olah raga yang dilakukan secara teratur sebanyak 30 – 60
menit/ hari, minimal 3 hari/ minggu, dapat menolong
penurunan tekanan darah.
 Mengurangi konsumsi alkohol
 Konsumsi alkohol lebih dari 2 gelas per hari pada pria atau 1
gelas per hari pada wanita, dapat meningkatkan tekanan
darah.
 Berhenti merokok
FARMAKOLOGI
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai