Anda di halaman 1dari 28

RESUSITASI CAIRAN

LENI ARIA NASTA


SOFIA MUTIARA
Resusitasi cairan
Apabila terjadi penurunan preload akibat
perdarahan, dehidrasi, dll maka diberikan
resusitasi cairan. Cairan resusitasi tidak
boleh yang mengandung dextrose. Cairan
resusitasi bisa dengan cairan kristaloid,
koloid, dan produk darah.
PARAMETER PENILAIAN RESUSITASI
1. Tekanan Darah
2. Frekuensi nadi
3. Frekuensi pernafasan
4. Capillary refill
5. Urin (N=>0,5 cc/kgbb/jam
6. kesadaran
Kompartemen cairan
Fungsi cairan tubuh
1. Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel
2. Mengeluarkan buangan-buangan sel
3. M embantu dalam metabolisme sel
4. Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
5. Membantu memelihara suhu tubuh
6. Membantu pencernaan
7. Mempemudah eliminasi
8. Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP,
SDM)
TERAPI CAIRAN
1. Resusitasi
a. Kristaloid dan koloid
 GANTI KEHILANGAN AKUT
(HEMORRHAGI, GI LOSS)

2. Rumatan
Elektrolit dan nutrisi
  GANTI KEHILANGAN NORMAL
(IWL+URINE+FESES)
 SUPPORT NUTRISI
PERBEDAAN CAIRAN KRISTALOID DAN
KOLOID

A. Kristaloid
 Merupakan cairan yang mengandung substansi
yang dapat melewati membrane semipermeabel
seperti membrane pembuluh darah.
 Berat molekul (BM) kecil kurang dari 8000 Dalton
 Pemberian 1000 cc kristaloid dapat memberikan
peningkatan volume plasma 200 cc atau 20%.
 Dimana cairan kristaloid dengan cepat akan
mengisi ruangan interstitial lebih dulu, sebelum
bertahan lama di dalam pembuluh darah.
 Contoh larutan ini adalah larutan salin dan ringer
laktat atau asetat.
 Koloid
 Cairan plasma expander, yaitu cairan yang dapat dengan
cepat menggantikan volume plasma dengan perbandingan
yang sama
 Pemberian 1cc koloid dapat mengantikan 1cc volume darah
yang hilang, Koloid juga bertahan lama di pembuluh darah.
 Sifat ini terjadi karena berat molekul koloid yang
cukup besar sehingga dapat menutupi pori-pori
atau permeabilitas pembuluh darah.
 Penggunaan koloid harus hati-hati karena dapat
mengganggu fungsi ginjal dan proses
penggumpalan darah
 Contoh larutan kristaloid adalah dekstran 40,
dekstran 70, hydroxyethyl strach (HES)130, HES
300, dan gelatin
a. Koloid alami

Yaitu fraksi protein plasma 5% dan alumin


manusia (5 dan 2,5%). Fraksi protein plasma
selain mengandung albumin (83%) juga
mengandung alfa globulin dan beta globulin.
b. Koloid sintesis
• Dektran

Dextran 40 (rhemacrodex) dengan berat molekul


40.000 dan dextran 70 (macrodex) dengan berat
molekul 60.000-70.000. walaupun dextran 70
meupakan volume expander yang lebih baik
dibandingkan denfan dextran 40,
tetapi dextran 40 mampu memperbaiki aliran
darah lewat sirkulasi mikro karea dapat
menurunkan kekentalan (viskositas) darah.
Selain itu dextran mempunyai efek anti
trombotik yang dapat mengurangi platelet
adhesiveness
Menekan aktivitas faktor VIII, meningkatkan
fibrinolisis dan melancarkan aliran darah. Pemberian
Dextran meleihi 20 ml/KgB/hari dapat menganggu
cross match, waktu perdarahan memanjang (Dextran
40) dan gagal ginjal. Dextran dapat menimbulkan
reaksi anafilaktik yang dapat dicegah yaitu dengan
memberikan Dextran 1 (promit) terlebih dahulu 1.
• Hydroxylethyl Starch (HES)

Tersedia dalam larutan 6%dengan erat molekul


10.000-1.000.000, rata-rata 71.000 osmolaritas 310
mOsm/L dan tekanan onkotik 30 mmhg. Larutan ini
pada orang normal akan dikeluarkan 46% lewat urin
dalam aktu 2 hari dan sisanya 64% dalam waktu 8
hari.
• Gelatin

Larutan koloid 3,5-4 % dalam balanced electrolyte


dengan berat molekul rata-rata 35.000 dibuat dari
hidrolisa kolagen binatang. Ada 3 macam gelatin,
yaitu:
 Modified fluid gelatin
 Urea linked gelatin
 Oxpoly gelatin
Rekalikrein activators seringkali
terdapat dalam fraksi protein
plasma dibandingkan dalam
albumin. Oleh sebab itu pemberian
infuse dengan fraksi protein plasma
seringkali menimbulka hipotensi
dan kolas kardiovaskular.
KRISTALOID KOLLOID

Efek volume - Lebih baik (efesien.


interstitial Volume lebih kecil,
menetap lebih lama)
Efek volume Lebih baik -
interstisial
Sembab paru Keduanya sama- Menyebabkan
sama potensial sembab paru
Sembab perifer sering Jarang

koagulopati - Dektran> kanji


hidroksi etil
Aliran urine Lebih besar GFR menurun

Reaksi-reaksi Tidak ada Jarang

Harga Murah Albumin mahal,


lainnya sedang
Terapi cairan rumatan
(maintenance)
 Terapirumatan bertujuan memelihara
keseimbangan cairan tubuh dan nutrisi. Diberikan
dengan kecepatan 80 ml/jam. Untuk anak gunakan
rumus 4:2:1, yaitu :

a. 4 ml/kg/jam untuk 10 kg pertama


b. 2 ml/kg/jam untuk 10 kg kedua
c. 1 ml/kg/jam tambahan untuk sisa berat badan
 Terapi rumatan dapat diberikan infus cairan
elektrolit dengan kandungan karbohidrat atau infus
yang hanya mengandung karbohidrat saja. Larutan
elektrolit yang juga mengendung karbohidrat
adalah larutan KA-EN, dextran + saline, DGAA,
Ringer's dextrose, dll.
 Sedangkan larutan rumatan yang mengandung
hanya karbohidrat adalah dextrose 5%. Tetapi
cairan tanpa elektrolit cepat keluar dari sirkulasi
dan mengisi ruang antar sel sehingga dextrose tidak
berperan dalam hipovolemik.
 Dalam terapi rumatan cairan keseimbangan kalium perlu
diperhatikan karena seperti sudah dijelaskan kadar berlebihan
atau kekurangan dapat menimbulkan efek samping yang
berbahaya. Umumnya infus konvensional RL atau NS tidak
mampu mensuplai kalium sesuai kebutuhan harian. Infus KA-
EN dapat mensuplai kalium sesuai kebutuhan harian.
 Pada pembedahan akan menyebabkan cairan pindah ke
ruang ketiga, ke ruang peritoneum, ke luar tubuh. Untuk
menggantinya tergantung besar kecilnya pembedahan,
yaitu :
a. 6-8 ml/kg untuk bedah besar
b. 4-6 ml/kg untuk bedah sedang
c. 2-4 ml/kg untuk bedah kecil
 Metabolisme asetat dan laktat
Asetat dimetabolisme lebih cepat di otot menjadi
bikarbonat sehingga dapat mencegah terjadinya
asidosis metabolik. Sedangkan laktat
dimetabolisme lebih lambat di hati. Latat kurang
efisien untuk mengatasi asidosis dibanding asetat.
Macam Infus

 NaCl 0,9 %: 0,9 gram NaCl dalam 100 ml air.


 Ringer laktat (RL). Hati-hati pemberian pada pasien
gangguan ginjal atau hati.
 Ringer asetat (RA). Hati-hati pemberian pada pasien
gangguan ginjal.
 Dekstrosa 5 % (D5).
 Dekstrosa 10 % (D10).
 Dekstrosa 40 % (D40).
 D5‒½NS.
 D5‒¼NS.
 HES.
 Aminovel.
TERIMAKASIH
RUMUS
Jumlah tetesan permenit =
jumlah kebutuhan cairan x faktor tetes
Waktu (menit)

Faktor tetes
dewasa = 20
Anak = 60
Contoh
Serang pasie datang ke rumah sakit dan
membutuhkan 500 ml RL cair. Bagaimana infus
diperlukan jika kebutuhan cairan pasin harusdicapai
dalam 100 menit?

Cairan = 500 ml (cc)


Waktu = 100 menit
Faktor tetes = 20 tetes
Jumlah tetesan per menit
500 ml x 20 tetes
100 menit
= 100 tetes permenit

Perdetik = 100 / 60 = 1,6 ( dibulatkan


menjadi 2 )

Anda mungkin juga menyukai