Anda di halaman 1dari 20

OLEH KELOMPOK 3:

Navillata Birra Amirra


Henni Pertiwi
Rizki Fitriana
Defenisi
Tetralogi fallot (TF) adalah kelainan jantung bawaan
dengan gangguan sianosis yang ditandai dengan
kombinasi 4 hal yang abnormal meliputi defek septum
ventrikel, stenosis pulmonal, overriding aorta, dan
hipertrofi ventrikel kanan.
Etiologi
Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung bawaan
tidak diketahui secara pasti. diduga karena adanya faktor
endogen dan eksogen. Faktor –faktor tersebut antara lain :
1. Faktor endogen
 Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom, contohnya down
syndrome, marfan syndrome.
 Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan
misalnya VSD, pulmonary stenosis, and overriding aorta.
 Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus,
hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit jantung atau kelainan bawaan
2. Faktor eksogen
 Riwayat kehamilan ibu : sebelumnya ikut program KB oral atau suntik,
minum obat-obatan tanpa resep dokter, (thalidmide,
dextroamphetamine. aminopterin, amethopterin, jamu)
 Ibu menderita penyakit infeksi : rubella
 Efek radiologi (paparan sinar X)
 Ibu mengonsumsi alcohol dan merokok saat mengandung.
Manifestasi klinis
 Murmur
 sianosis
 Warna kulit pucat
 Frekuensi pernafasan yang meninggi
 Kulit terasa dingin
 BB yang rendah
 Susah untuk diberi makan karena klien cepat lelah
ketika diberi makan
 Clubbing finger’s
Patofisiologi
Tetralogy of fallot biasanya berakibatkan oksigenasi
yang rendah berhubungan dengan tercampurnya darah
yang deoksigenasi dan oksigenasi pada ventricle kiri yang
akan dipompakan ke aorta karena obstruksi pada katup
pulmonal. Ini dikenal dengan istilah right-to-left shunt.
Hal ini sering mengakibatkan kulit bayi menjadi pucat dan
terlihat biru.
Apabila Tetralogy of fallot tidak ditangani pada
jangka waktu yang panjang, maka akan mengakibatkan
hipertrofi ventricle kanan progressive dan
dilatasi berhubung dengan resistensi yang meningkat
pada ventricle kanan. Hal ini dapat menyebabkan DC
kanan yang bisa berakhir dengan kematian.
Pemeriksaan Diagnostik
 Laboratorium
 Gambaran radiologis
 Eleokardiogramktr
 Ekokardiogram
 Kateterisasi jantung
Penatalaksanaan
1. Pada penderita yang mengalami serangan sianosis maka terapi
ditujukan untuk memutus patofisiologi serangan tersebut, antara
lain dengan cara :
a) Posisi lutut ke dada agar aliran darah ke paru bertambah
b) Morphine sulfat 0,1-0,2 mg/kg SC, IM atau Iv untuk menekan
pusat pernafasan dan mengatasi takipneu.
c) Bikarbonas natrikus 1 Meq/kg BB IV untuk mengatasi asidosis
d) Oksigen dapat diberikan
2. Tindakan Bedah
3. Pengobatan Konservatif
Kasus
Asti, seorang anak perempuan berusia 18 bulan datang ke klinik Special
Dental Care Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung tanggal 07 Oktober 2017 atas
rujukan dari Bagian Kardiolog Anak untuk mencari fokal infeksi dan
penatalaksanaannya sebelum dilakukan operasi jantung di Rumah Sakit Harapan
Kita Jakarta. Pasien didiagnosis dengan Tetralogi Fallot, dengan gejala-gejala klinis
berupa mudah lelah, sesak napas. Pasien Diagnosis kerja akhir dari Bagian
Kardiologi Anak adalah DF, yaitu compensated heart disease, DA, yaitu TOF. Pasien
tampak lemah dan kebiruan, ibu kalien mengatakan klien mengalami kesulitan
dalam bernafas dan tidak nafsu makan. Pada pemeriksaan klinis ditemukan keadaan
sebagai berikut, status umum berupa nadi suhu = 36oC, nadi = 80 x / menit, respirasi
= 40x/ menit, tekanan darah = 100 x/80 mmHg, BB = 9 kg sebelum sakit, saat
dikaji BB 7 kg, TB = 75 cm. Pada status lokalis terlihat ekstra oral tidak ada
kelainan.
Riwayat Kesehatan
 Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan utama : klien mengalami kesulitan dalam
bernafas (sesak napas)
 Riwayat kesehatan masa lalu
Ibu klien mengatakan, klien sebelumnya belum
pernah mengalami penyakit seperti ini.
 Riwayat keluarga
Adanya penyakit tertentu dalam keluarga, yaitu ibu
klien menderita hipertensi dan saat hamil sering
mengkonsumsi obat – obatan tanpa resep dokter.
Analisa data
Diagnosa Keperawatan
 Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
hipoksemia
 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan
 Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan kurang minat pada
makanan
evaluasi

Anda mungkin juga menyukai