Henni Pertiwi Rizki Fitriana Defenisi Tetralogi fallot (TF) adalah kelainan jantung bawaan dengan gangguan sianosis yang ditandai dengan kombinasi 4 hal yang abnormal meliputi defek septum ventrikel, stenosis pulmonal, overriding aorta, dan hipertrofi ventrikel kanan. Etiologi Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung bawaan tidak diketahui secara pasti. diduga karena adanya faktor endogen dan eksogen. Faktor –faktor tersebut antara lain : 1. Faktor endogen Berbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosom, contohnya down syndrome, marfan syndrome. Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan misalnya VSD, pulmonary stenosis, and overriding aorta. Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus, hipertensi, kolesterol tinggi, penyakit jantung atau kelainan bawaan 2. Faktor eksogen Riwayat kehamilan ibu : sebelumnya ikut program KB oral atau suntik, minum obat-obatan tanpa resep dokter, (thalidmide, dextroamphetamine. aminopterin, amethopterin, jamu) Ibu menderita penyakit infeksi : rubella Efek radiologi (paparan sinar X) Ibu mengonsumsi alcohol dan merokok saat mengandung. Manifestasi klinis Murmur sianosis Warna kulit pucat Frekuensi pernafasan yang meninggi Kulit terasa dingin BB yang rendah Susah untuk diberi makan karena klien cepat lelah ketika diberi makan Clubbing finger’s Patofisiologi Tetralogy of fallot biasanya berakibatkan oksigenasi yang rendah berhubungan dengan tercampurnya darah yang deoksigenasi dan oksigenasi pada ventricle kiri yang akan dipompakan ke aorta karena obstruksi pada katup pulmonal. Ini dikenal dengan istilah right-to-left shunt. Hal ini sering mengakibatkan kulit bayi menjadi pucat dan terlihat biru. Apabila Tetralogy of fallot tidak ditangani pada jangka waktu yang panjang, maka akan mengakibatkan hipertrofi ventricle kanan progressive dan dilatasi berhubung dengan resistensi yang meningkat pada ventricle kanan. Hal ini dapat menyebabkan DC kanan yang bisa berakhir dengan kematian. Pemeriksaan Diagnostik Laboratorium Gambaran radiologis Eleokardiogramktr Ekokardiogram Kateterisasi jantung Penatalaksanaan 1. Pada penderita yang mengalami serangan sianosis maka terapi ditujukan untuk memutus patofisiologi serangan tersebut, antara lain dengan cara : a) Posisi lutut ke dada agar aliran darah ke paru bertambah b) Morphine sulfat 0,1-0,2 mg/kg SC, IM atau Iv untuk menekan pusat pernafasan dan mengatasi takipneu. c) Bikarbonas natrikus 1 Meq/kg BB IV untuk mengatasi asidosis d) Oksigen dapat diberikan 2. Tindakan Bedah 3. Pengobatan Konservatif Kasus Asti, seorang anak perempuan berusia 18 bulan datang ke klinik Special Dental Care Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung tanggal 07 Oktober 2017 atas rujukan dari Bagian Kardiolog Anak untuk mencari fokal infeksi dan penatalaksanaannya sebelum dilakukan operasi jantung di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta. Pasien didiagnosis dengan Tetralogi Fallot, dengan gejala-gejala klinis berupa mudah lelah, sesak napas. Pasien Diagnosis kerja akhir dari Bagian Kardiologi Anak adalah DF, yaitu compensated heart disease, DA, yaitu TOF. Pasien tampak lemah dan kebiruan, ibu kalien mengatakan klien mengalami kesulitan dalam bernafas dan tidak nafsu makan. Pada pemeriksaan klinis ditemukan keadaan sebagai berikut, status umum berupa nadi suhu = 36oC, nadi = 80 x / menit, respirasi = 40x/ menit, tekanan darah = 100 x/80 mmHg, BB = 9 kg sebelum sakit, saat dikaji BB 7 kg, TB = 75 cm. Pada status lokalis terlihat ekstra oral tidak ada kelainan. Riwayat Kesehatan Riwayat kesehatan sekarang Keluhan utama : klien mengalami kesulitan dalam bernafas (sesak napas) Riwayat kesehatan masa lalu Ibu klien mengatakan, klien sebelumnya belum pernah mengalami penyakit seperti ini. Riwayat keluarga Adanya penyakit tertentu dalam keluarga, yaitu ibu klien menderita hipertensi dan saat hamil sering mengkonsumsi obat – obatan tanpa resep dokter. Analisa data Diagnosa Keperawatan Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan hipoksemia Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang minat pada makanan evaluasi