Anda di halaman 1dari 42

FASILITASI PENGEMBANGAN

KURIKULUM 2013

Drs. Inti Murdaningarso, M.Pd


Ade Sopiali, S.Pi,M.Pd
Pengawas SMK Jepara

Jepara, 13-14 Oktober 2014


Hal-hal positif yang sudah dilaksanakan SMK:

 Beberapa SMK telah melaksanakan workshop sosialisasi


Kur’13 secara mandiri
 Ada software penilaian dan analisisnya (Alhikmah)
 Software SIFAD dan SIPOR (Wikrama)
 Sekolah sedang membuat dokumen KTSP Kur’13 (buku I
dan II)
 Banyak sekolah sudah melakukan koordinasi dg sekolah
lain (saling sharing)
 Guru sudah mengikuti diklat kur’13 namun banyak juga
guru yang belum
 Perlu penguatan Tim pengembangan mutu pembelajaran
(khusus mengawasi KBM)
 Guru agar disiapkan menghadapi perubahan kurikulum
 RPP sudah dibuat namun jangan hanya memenuhi
administrasi shg perlu supervisi KS
Hal-hal positif yang sudah dilaksanakan SMK:

 Diundang sosialisasi software penilaian (Tsamrotul)


 Semua SMK menampilkan aura optimis dan penuh
semangat untuk terus menerapkan kur’13
 Hal yang timbul ini bukan kesulitan/kendala namun
tantangan masa depan untuk menerapkan kur’13
secara utuh shg SMK giat share pengalaman/studi
banding
 Belum pernah pelatihan kur’13 bagi guru produktif
 Silabus grafika belum ada
 Keterlambatan buku pegangan siswa dan guru, terutama
mapel produktif
 Komunikasi guru-siswa lemah (bicara ngoko)
 Keraguan sekolah krn kurangnya pelatihan ttg.kur’13
 Wakakur dan beberapa KS belum di diklat kur
 Sarpras sekolah belum lengkap
 Sekolah masih gagap menghadapi perubahan kur’13
 Kegiatan MGMP ditingkatkan
 Penerapan pembelajaran saintifik kurang dukungan dari
siswa, orang tua dan lingkungan
 Kesulitan pembuatan RPP
 Kurangnya pemahaman ttg. Kur’13
 Sulitnya memperoleh materi keahlian C2-C3
 Pembuatan Dokumen KTSP Kur’13 belum melibatkan
DU/DI dan Konselor/Narasumber
 Kesulitan TIK ( belum mempunyai LCD dan ada guru
yang belum menguasai komputer)
 Supervisi akademik KS dan Pengawas Sekolah minim
 Kesulitan penilaian (tertatih-tatih)
 Silabus kompetensi keahlian pemasaran belum ada
 Program matrikulasi kelas XI belum jelas
 Ada mapel yang waktunya kurang dan ada yang lebih
 Kesulitan pembelajaran prakarya dan
kewirausahaan
 KKM bingung (seharusnya terendah 2,66)
 PLN nyala hanya malam hari (Karimunjawa)
 Perlu ada ‘imam’ dlm implementasi kur’13
 Perubahan mendadak kurikulum farmasi
Solusi....
PELAJARI...
 Penyusunan Kurikulum SMK Tahun 2014 berlandaskan pada :
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
 Pemerintah Nomor 81A Tahun 2013 tentang Kurikulum
 Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Dasar dan Menengah
 Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar
dan Menengah;
 Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
 Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan
Dasar dan Menengah;
 Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMK
 Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
 Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler
 Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
 Permendikbud Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan
Perubahan yang Mempengaruhi Pola Pikir
No Rumusan Kurikulum Baru
1 Pembelajaran disusun seimbang mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan
2 Lintasan yang berbeda untuk proses pembentukan tiap
kompetensi
3 Keterampilan ditekankan pada keterampilan berfikir menuju
terbentuknya kreativitas. Kemampuan psikomotorik adalah
penunjang keterampilan.
4 Pembelajaran melalui pendekatan scientific:
-Mengamati
-Menanya
-Mencoba
-Menalar
-Mengkomunikasikan
(berlaku untuk semua mapel/tema)
5 Model Pembelajaran:
-Discovery learning
-Project based learning
Perubahan Pola Pikir
No Pola Pikir
1 Guru dan Buku Teks bukan satu-satunya sumber belajar
2 Kelas bukan satu-satunya tempat belajar
3 Belajar dapat dari lingkungan sekitar
4 Mengajak siswa mencari tahu, bukan diberi tahu
5 Membuat siswa suka bertanya, bukan guru yang sering
bertanya
6 Menekankan pentingnya kolaborasi  Guru dan siswa adalah
rekan belajar
7 Proses nomer satu, hasil nomer dua
8 Teaching  Tutoring
9 Siswa memiliki kekhasan masing-masing
Ada apa di Permendikbud No. 81A/2013?

 Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang


dalam dokumen kurikulum, kegiatan pembelajaran
perlu menggunakan prinsip yang:
1) berpusat pada peserta didik,
2) mengembangkan kreativitas peserta didik,
3) menciptakan kondisi menyenangkan dan
menantang,
4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan
kinestetika, dan
5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam
melalui penerapan berbagai strategi dan metode
pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual,
efektif, efisien, dan bermakna.
Ada apa di Permendikbud No. 81A/2013?

Pembelajaran harus
bergeser dari “diberi tahu”
menjadi “aktif mencari
tahu”.
Tantangan Eksternal

Tantangan Masa Depan


• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, AFTA, AFLA
• Masalah lingkungan hidup.
• Kemajuan teknologi informasi.
• Konvergensi ilmu dan teknologi.
• Ekonomi berbasis pengetahuan.
• Kebangkitan industri kreatif dan budaya.
• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia.
• Pengaruh dan imbas teknosains.
• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan.
• Materi TIMSS dan PISA.

13
PARADIGMA

Tradisional Berfokus Pada Siswa

Hanya Penerima Aktif Mencari


Informasi Informasi
(Pengetahuan)

Pendidikan lebih
Pendidikan tidak hanya
ibarat mengisi gelas
Tetapi memberikan
rangsangan agar siswa
kosong, sebagai target menjadi pembelajar
memenuhi kewajiban yang aktif
MASA LALU: pembelajaran sering
bersifat pendengar pasif dan duduk
manis
21st Century Classroom

Dynamic
Demanding
Directed
What’s Changed?
Collaboration

Communication

Critical Thinking

Computers
18
Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Kurikulum 2013

Sedang Dikerjakan

Telah dan terus


Dikerjakan

-Peningkatan Kualifikasi &


Sertifikasi
-Pembayaran Tunjangan
Sertifikasi
-Uji Kompetensi dan
Pengukuran Kinerja

-Rehab Gedung Sekolah


-BOS
-Penyediaan Lab dan Manajemen Berbasis
-Bantuan Siswa Miskin
Perpustakaan Sekolah
-BOPTN/Bidik Misi (di PT)
-Penyediaan Buku
Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045
"Bonus Demografi" 100 tahun kemerdekaan

Modal -Kurikulum
Kompeten
SDM Pembangunan - PTK

8 SNP
-Sarpras
Usia Produktif Transformasi Melalui Pendidikan
-Pendanaan
Melimpah Beban -Pengelolaa
Tidak Kompeten
Pembangunan n
....Indonesia’s economy has enormous promise...
.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....

Perlu dipersiapkan
social engineering

Perlu peningkatan
akses, kualitas dan
relevansi
pendidikan

Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)
Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)

Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi


manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha


Sikap Spiritual
Esa
berakhlak mulia, sehat, mandiri, dan demokratis
Sikap Sosial
serta bertanggung jawab
Pengetahuan berilmu
Keterampilan cakap dan kreatif
Langkah Penguatan Tata Kelola
• Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri
dari:
– Buku pegangan siswa
– Buku pegangan guru
• Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan
sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain
yang dapat mereka manfaatkan.
• Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan
oleh pusat dan daerah dalam pelaksanaan
pembelajaran.
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan,
1/3 sisanya berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
Pembelajaran berbasis
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: intelejensia tidak akan
- Observing [mengamati] memberikan hasil siginifikan
- Questioning [menanya] (hanya peningkatan 50%)
- Associating [menalar] Personal dibandingkan yang berbasis
kreativitas (sampai 200%)
- Experimenting [mencoba]
- Networking [Membentuk jejaring] Inter-personal

Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan


pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba
[observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu,
dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we
learn from research?:
Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui:
• tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar
[banyak/semua jawaban benar],
• mentolerir jawaban yang nyeleneh,
• menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
• memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang
kurang jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait
dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya
• memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif

Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup proses penilaian yang


menekankan pada proses dan hasil sehingga diperlukan penilaian berbasis
portofolio (pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi
jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian
25
spontanitas/ekspresif, dll)
Membentuk Kemampuan Pikir Order Tinggi Sejak Dini
Center on the Developing Child, Harvard University [2011]. Building
the Brain ‘ATC’ System: How Early Experiences Shape the
Development of Executive Function.
• Arsitektur otak dibentuk berdasarkan lapisan-lapisan yang berisi jaringan-
jaringan neuron yang terkait satu sama lain
• Jejaringan tersebut terbentuk mulai masih anak-anak, walaupun masih
berkembang sampai umur 30 tahun tetapi penambahannya tidak secepat pada
saat anak-anak
• Kompleksitas jaringan tersebut menentukan tingkat kemampuan berfikir
seseorang [low order of thinking skills untuk pekerjaan rutin sampai high order
of thinking skills untuk pekerjaan pengambilan keputusan eksekutif ]
• Untuk itu diperlukan sistem pembelajaran yang dapat membangun kemampuan
high order thinking skill tersebut [melalui mencari tahu bukan diberi tahu] sejak
dini melalui pemberian kebebasan untuk menentukan apa yang harus dilakukan

Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan proses mengamati,


menanya, menalar, menyimpulkan sampai memutuskan sehingga peserta didik
sejak kecil sudah terlatih dalam berfikir tingkat tinggi yang nantinya diperlukan
26
untuk pengambilan keputusan
Langkah Penguatan Proses
Proses Karakteristik Penguatan

Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba,


menalar,....

Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk


semua mata pelajaran
Pembelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery learning]

Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa


pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif

Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi

Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran mendalam


Penilaian [bukan sekedar hafalan]

Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa


Menggunakan portofolio pembelajaran siswa
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Ciri Abad 21 Model Pembelajaran
Pembelajaran diarahkan untuk mendorong
Informasi peserta didik mencari tahu dari berbagai
(tersedia dimana saja, kapan saja) sumber observasi, bukan diberi tahu

Pembelajaran diarahkan untuk mampu


Komputasi merumuskan masalah [menanya], bukan
(lebih cepat memakai mesin) hanya menyelesaikan masalah [menjawab]

Pembelajaran diarahkan untuk melatih


Otomasi berfikir analitis [pengambilan keputusan]
(menjangkau segala pekerjaan rutin) bukan berfikir mekanistis [rutin]

Pembelajaran menekankan pentingnya


Komunikasi kerjasama dan kolaborasi dalam
(dari mana saja, ke mana saja) menyelesaikan masalah
Tujuan dan Tema Kurikulum 2013: APIK

Permendibud:
Kurikulum yang dapat
menghasilkan insan
indonesia yang:
Beriman,
Produktif
Kreatif Produktif, Kreatif,
Inovatif
Afektif
Inovatif,
Afektif
melalui penguatan
Sikap,
Keterampilandan
Pengetahuan
yang terintegrasi
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) - RINGKAS
DOMAIN SD SMP SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB
SIKAP
DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA
DUNIA DAN PERADABANNYA

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar + Mencipta

KETERAMPILAN
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN KREATIF DALAM
RANAH ABSTRAK DAN KONKRET

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi

PENGETAHUAN PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN
BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN

Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;


1. Perkembangan psikologis anak
2. Lingkup dan kedalaman materi
3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan
5. Lingkungan
Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006

Kerah Saku

Lengan Kiri Lengan Kanan

Muka Kiri Muka Kanan


Belakang
Pola Pikir Kurikulum 2013
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru
Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm;
Lengan 58 cm)

38 cm
saku 58 cm
92 cm
83 cm
86 cm
kerah Belakang
Lengan Kiri Muka Kiri Muka Kanan Lengan Kanan
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008

Kehidupan dan Karir Pembelajaran dan Inovasi Informasi, Media and


• Fleksibel dan adaptif • Kreatif dan inovasi Teknologi
• Berinisiatif dan mandiri • Berfikir kritis menyelesaikan masalah • Melek informasi
• Keterampilan sosial dan budaya • Komunikasi dan kolaborasi • Melek Media
• Produktif dan akuntabel • Melek TIK
• Kepemimpinan&tanggung jawab

Kerangka ini menunjukkan


bahwa berpengetahuan
[melalui core subjects] saja
tidak cukup, harus dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif - kritis
-Berkarakter kuat [bertanggung
jawab, sosial, toleran,
produktif, adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan
informasi dan berkomunikasi
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,...
Kerangka Kompetensi Abad 21
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
•Mendukung Keseimbangan
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak
penilaian: tes satandar serta
penilaian normatif dan sumatif hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
•Menekankan pada pemanfaatan termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan
umpan balik berdasarkan kinerja dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
peserta didik
•Membolehkan pengembangan
portofolio siswa

•Menciptakan latihan pembe-


lajaran, dukungan SDM dan
infrastruktur
•Memungkinkan pendidik untuk
berkolaborasi, berbagi pengala-
man dan integrasinya di kelas
•Memungkinkan peserta didik
untuk belajar yang relevan
dengan konteks dunia
•Mendukung perluasan
keterlibatan komunitas dalam
pembelajaran, baik langsung
maupun online
APA YANG YANG BERUBAH?

SKL ISI
PENILAIAN PROSES
ARAH PERUBAHAN GLOBAL
way of thingking
(Keterampilan berpikir)

way of working
KOMPTENSI (keterampilan Berkarya)
ABAD 21
(Grifin 2010) Tools of working (keterampilan
menggunakn alat bekerja

living in the world


(keterampilan hidup)
Elemen Perubahan: EKSKUL PRAMUKA
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
Ekstrakurikuler • Pramuka • Pramuka (wajib)
(wajib)
• OSIS
• UKS
• UKS
• PMR
• PMR
• Bahasa Inggris
• Dll
• Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa
dalam permasalahan kemasyarakatan (menjadi
bagian dari pramuka)

Pramuka Sarat Nilai Karakter


Pramuka alat permersatu bangsa
SMALL CHANGES

...guru yang pura-


...guru yang sok pura tidak tahu?
tahu?
Kebijakan Umum 2015

 Penyempurnaan Renstra 2015-2019


 Perencanaan T-1 berdasarkan Data Verifikasi Wilayah,
Pemetaan Wilayah, serta Kajian Ilmiah
 Penyempurnaan Kurikulum sesuai kebijakan
 BOS naik Rp 1.200.000 per siswa
 Pemanfaatan ICT: Dapodikmen, Kontent e-Book, Tablet
untuk Monev dan Verifikasi Wilayah, e-Bantuan, e-Layanan,
e-Procurment
 Pengembangan 1.650 SMK Rujukan
 Pencitraan melalui Media TV Nasional dan Daerah, Internet,
dan Cetak
 Pembentukan TUK, Kelompok Program Keahlian,
 Pemetaan SKL
USULAN PROGRAM DIT. PSMK 2015 (1)
(dalam ribuan rupiah)
NO PROGRAM/KEGIATAN VOL SATUAN SAT BIAYA DANA

1 USB 35 Unit 1.859.555 167.359.962

2 RKB 3100 Ruang 178.560 630.317.182

3 RPS/Lab/Ruang Kesenian 300 Ruang 201.590 60.477.071

4 Peralatan Praktik 1.600 Paket 128.370 203.026.044

5 Peralatan e-Pembelajaran 12.800 Unit 3..0145 39.839.965


Pengembangan SMK Berbasis
6 90 SMK 777.946 70.015.170
Komunitas
7 BOS SMK 4.475329 Siswa 1.204 5.279.368.620

8 BSM 550.000 Siswa 1.008 582.120.000

9 SMK Rujukan 130 SMK 1.010.000 1.666.500.000


USULAN PROGRAM DIT. PSMK 2015 (2)
(dalam ribuan rupiah)
NO PROGRAM/KEGIATAN VOL SATUAN SAT DANA
BIAYA

10 Rehab 130 Paket 55.722 7.243.973

11 Lomba-Lomba dan Keg Kesiswaan 8.132 Bidang 22.279 91.173.178

Beasiswa Prestasi dan Keahlian


12 19.655 Siswa 1.975 36.280.373
Khusus
Kurikulum 2013 dan
13 953 SMK 151.233 87.143.083
Pendampingan Guru Produktif
Perencanaan, Pengembangan,
15 84 Paket 492.303 41.353.485
dan Pencitraan
Pendataan, Pemetaan, dan
16 569 Paket 50.951 28.991.381
Monev
Partnership, Kolaborasi, dan SMK
17 83 Paket 199.829 16.585.807
Berbagi

18 Tata Kelola Pelayanan 26 Paket 836.803 21.756.879


Tanggap Dalam Melayani
Bersaing Meraih Prestasi

bijak memberi teladan,


gigih menciptakan peluang,
sabar memberi dorongan

Anda mungkin juga menyukai