MEMBENCI ANGIN
2. ALUR/PICT :
Alur dalam novel ini termasuk alur campuran, karena pada awal cerita alur yang digunakan
Latar tempat Rumah kardus Tania, toko buku, halte, dunia fantasi (taman bermain), Rumah
Sakti, tempat memkaman Ibu Tania, lingkungan Rumah kardus Tania, kontrakan danar,
singapore), auditorium tempat graduation Tania, latar waktu pagi, siang, sore, malam. Latar
4. TOKOH :
Tania, Danar, Dede, Ibu Ratna, Miranty, Adi, Shony Chan, Anne, Ibu-ibu gendut, penjaga toko
buku.
5. Pertokohan :
Terdapat pada kutipan teks : “Aku dan Dede harus kembali bekerja”. Meskipun dengan kaki
pincang (hal 24)
- Danar =>protagonis
Terdapat pada kutipan teks : “Dia beranjak dari duduknya, mendekat. Jongkok diadapanku,
Mengeluarkan saputangan dari sakku celananya”(hal 23)
Terdapat pada kutipan teks : “semenjak itulah aku tau namanya : Danar, Danar. Nama yang
aneh, itu komentar Dede, nama om kok bisa dobel begitu?”
- Ibu => protagonis
Terdapat pada kutipan teks : “seminggu kemudian ibu mulai bekerja, menjadi
tukang cuci di salah satu laundry mahasiswa’’(hal 34-35)
- Terdapat pada kutipan teks : “knapa kalian tidak mengajak ibu, kak Ratna
dan kak danar naik bingtala?” kak Ratna bertanya sambil tersenyum. (hal 42)
Terdapat pada kutipan teks : “Miranti yang dulu membantu ibu membesarkan
usaha kue, Aku tersenyum senang. Ibu juga pasti senang mendengar kabar ini di
surga” (hal99)
- Jhony chan =>protagonis
Terdapat pada kutipan teks : “si Jhony chan itu juga semakin menyebalkan. Dia
beberapa kali terang-terangan mengajakku jalan bareng.”
- Adi =>protagonis
Terdapat pada kutipan teks : “Adi juga bersbar untuk tidak terlalu melangkah
jauh. Bersbar menunggu. Bersabar dengan semua proses”(hal 186)
- Anne =>tritagonis
Terdapat pada kutipan teks : “Anne juga sedang disana (anne selalu menemaniku
dihari-hari buruk itu; dia memang teman yang bisa diandalkan)”(hal 147)
- Ibu-ibu gendut (mrs. G) =>tritagonis
Orang pertama, karena didalam cerita novel tersebut. Pengarang memakai kata aku.
7. Gaya bahasa :
• Hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan, dalam
novel ini dapat dibuktikan dalam kutipan berikut: “demi membaca e-mail berdarah-
darah itu, esoknya aku memutusan pualng segera ke jakarta.(hal 230)
• Metafora adalah gaya bahasa yang memilki kata yang bukan arti sebenarnya,
melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamman atau perbandingan,
terdapat pada kutipan : “ bagian tajamnya menghadap ke atas, kemudian tanpa
ampun menghantam kakiku yang sehelai punaku tak berbalas saat melewatinya.( hal
22)
• Personifikasiadalah gaya bahasa yang menberika 1 sifat-sifat
manusia pada benda mati. Dalam novel ini dapt dibuktikan
dalam kutipan berikut : “hujan deras turun telah membungkus
kota ini. (hal 13
• Tidak semua yang kita inginkan dapat tercapai jadi kita tidak boleh memaksakan
kehendak
• Kita tidak boleh menyerah begitu saja dengan apa yang kita inginkan. Percayalah apa
kita lakukan pasti ada manfaatnya
• Segala sesuatu sudah ada yang mengatur, yang perlu kita lakukan hanyalah berusaha
dan berdoa agar semua menjadi baik.
• Setiap manusia pasti pernah merasakan kehilangan dan itu sangat menyakitkan.
Cara satu-satunya adalah mengikhlaskan.
• Cinta tak dapat datang dan pergi begitu saja, tapi memberikan pelajaran bagi kita
untuk bagaimana mempertahankannya.
2. Moral : Nilai moral memberi pengetahuan kepada kita bahwa sesuai yang
terlihat sulit, nyatanya tidak seslit yang kita lihat, Jika kita ingin
bersungguh sungguh mencapainya. Sperti dalam novel, tokoj tania
yang pantang menyerah menjalani hidupnya walaupun banyak
rintangan yang menghalanginya. Hal terseut terbukti pada kutipan
“aku menyeka sudut mataku yang berair. Tidak, aku sudah berjanji
kepada Ibu untuk tidak pernah menangis. Apalagi menangis hanya
karenamenginga semua kenangan buruk itu.”(hal 31)
3. Sosial : “Besok pag-pagi Ibu akan menggantikan perban tiu dengan lap
dapur saputangan alwa” ( hal 24)
4. Budaya : “Saat kami akan turun dia memberikan kami selembar uang
sepuluh ribuan”.(hal 24)
- cerita yang kurang masuk akal dengan si Tokoh utama yang jatuh
cinta kepada lelaki yang jauh lebih dewaasa.
Setelah mengenal Danar. Kehidupan Tania, Dede dan Ibunya berubah yang
awalnya tinggal dirumah kardus, searang tinggal dirumah kontrakan yag dibiayai oleh
danar. Tania dan Dede bisa melanjutkansekolah kembali, Danar dan Tania semakin dekat
seperti keluarga. Bahkan Danar pun sering mengajak Tania dan Dede umtuk pergi ke
toko buku yang terletak dijalan marganda raya, hingga tempat tersebut menjadi tempat
Favorit bagi mereka, karena disana mereka bisa bertukar cerita, melamun, mengkhayal
dan menikmati indahnya malam dan dinding kaca lantai dua toko buku tersebut.
beberapa bualan kemuadian, datanglah satu cobaan besar lagi untuk Tania.
Cobaan yang membangun dirinya menjadi pribadi yang lebih kuat. Cobaan tersebut
adalah Ibunya jatuh sakit dan dokter memvonis bahawa ibunya terkena kanker paru-
paru stadium IV. Akhirnya semingg sebelum usia Tania yang ke-13 tahun, Ibunya
meninggal dunia. “bagaikan daun yang tak pernah membenci angin”, dia membiarkan
dirinya jatuh begitu saja tak melawan dan mengikhlaskan semuanya, begitulah semngan
yang diberikan Danar kepada Tania..
stelah sepeninggal Ibunya, Tania kecil harus belajar degan giat agar dapat
meraih kesuksesan dan mamp menaikkan derajat keluarganya. Hingga akhirnya Tania
mendapatkan beasiswa asfan scholarship untuk melanjutkan pendidikan junior high
school atau smpnya disingapura. Taia tumbuh dewasa dinegeri orang.
hari demi hari terlewati. Tania tumbuh menjadi gadis yang semakin besar dan
dewasa. Dia terus belajar dengan giat demi mencapai kesuksesan. Tania harus
nengerjakan laporan akhir aktivitas sosial seior high school untuk kelulusannya. Sebagai
menerima beasiswaa, Tania harus menulis laporan tentang permasalahan negara masing-
masing. Dia diberikan tiket pulang pergi ke jakarta, dan melakukan riset selama dua
minggu. Tapi Tania tidak memberitahuan kepulanganya kepada Danar.
hingga tiba hari kelulusan Tania disenior high school. Dede, Danar dan Rtna
ternyata datang kesekolah Tania. Dihari itu Tania mendapat kabar baik, karena prestasi
yang telah diraihnya. Tania diberi kursi kelas terbaik semestr depan si NUS. Sayangnya
Semua kabar itu tertutup begitu saja pada saat Danar emmutuskan untuk enikah dengan
Ratna. Sejak saat itu, Tania memutuskan untuk tidak pulang ke Indonesia, lebih tepatnya
untuk tidak menghadiri ernikahan Danar. Tania tidak mau datang karena Tania
menganggap Danar mencintainya. Padahal Tania sudah berusaha menjadi yang terbaik,
menuruti semua perkataannya, dan tumbuah menjadi gadis yang cantik, cerdas dan
dewasa.
Lalu Tania memutuskan untuk menemui Danar dibawah pohon linden dan
menanyakan persaan dia kepadanya, Tania memberitahu Danar tentang perasaan dia
kepadanya. Setelah meberitahuakan hal tersebut, mereka sma-sma tau persaan masing-
masing, namun semua sudah terlambat. Biar bagaimnapun danar telah menikah dengan
Rata. Akhirnya tania kembali ke singapura demi memutuskan untk mwninggalkan semua
cerita cintanya dan tidak akan kembali lagi.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH