Demam Tifoid
Demam Tifoid
DEMAM TIFOID
Nama : Nur Shanty
Pembimbing Klinik : dr. Winarny Sp. A
PENDAHULUAN
• Demam tifoid ialah suatu sindroma sistemik penyakit infeksi akut pada usus
halus dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada
saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.
• Insidensi : Amerika Serikat adalah 0,2 per 100.000.
Eropa 4-15 per 100.000.
• Manusia
adalah sebagai sumber penularan yang utama. Cara penularan
pada umumnya adalah melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi.
KASUS
Identitas Pasien
• Nama penderita : An. A
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Umur : 4 Tahun
• Tanggal masuk RS : 22 Desember 2015
• Ruang Perawatan : Nuri Atas
ANAMNESIS
• Keluhan Utama : Panas
• Riwayat penyakit sekarang:
• Pasien masuk dengan keluhan panas. Panas dirasakan sejak 14 hari
sebelum masuk rumah sakit. Panas dirasakan setiap hari, naik turun, dan
terutama dirasakan pada malam hari. Kejang tidak ada. Batuk (+) sejak 1
minggu yang lalu, lendir (-), beringus tidak ada, mimisan tidak ada. Pasien
mengeluh muntah sebanyak 1 kali sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit,
tidak menyembur, berisi makanan yang dimakan, darah tidak ada. BAB tidak
lancar, terakhir kali BAB 2 hari sebelum masuk rumah sakit sebanyak 1 kali,
konsistensi BAB 2 hari yang lalu biasa, tidak ada nyeri perut saat BAB. BAK
lancar.
• Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
• Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama dengan pasien tidak ada.
• Riwayat Kebiasaan dan Lingkungan:
Sumber air di lingkungan tempat tinggal pasien adalah air PDAM. Air yang
dikonsumsi sehari-hari adalah dari air galon.
• Kemampuan dan Kepandaian anak:
Pasien membalikkan badan saat usia 6 bulan, duduk saat usia 8 bulan,
berdiri saat 10 bulan, Tidak ada keterlambatan pertumbuhan dan
perkembangan.
• Anamnesis Makanan:
ASI diberikan sampai usia 2 tahun. 6 bulan mulai diberikan bubur saring,
makanan keluarga diberikan saat 1 tahun. Pasien sering makan jajanan.
• Riwayat kehamilan dan persalinan :
Kunjungan ANC rutin setiap bulan selama kehamilan, lahir spontan dirumah
dengan berat badan lahir 2800 gram ditolong oleh bidan.
• Riwayat Imunisasi :
Imunisasi dasar lengkap
PEMERIKSAAN FISIS
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Apatis
• Pengukuran Tanda vital :
TD : 100 / 70 mmHg
Nadi : 100 kali/menit, reguler, kuat angkat
Suhu : 39,5° C
Respirasi : 40 kali/menit
• Berat badan : 12,5 kg
• Tinggi badan : 90 cm
• Status gizi : Z-Score antara (0) dan (-1) SD (Gizi baik)
CONTINUE ...
• Kulit :
Warna : Sawo matang
Sianosis : tidak ada
Turgor : cepat kembali
Kelembaban : cukup
• Kepala:
Bentuk : Normocephal
Rambut : Warna hitam, tampak kering, tidak mudah dicabut, alopesia (-)
Mata : Palpebra : edema (-/-)
Konjungtiva : anemis (-/-)
Sklera : ikterik (-/-)
Refleks cahaya : (+/+)
Refleks kornea : (+/+)
Pupil : Bulat, isokor
Exophthalmus : (-/-)
Cekung : (-/-)
Telinga : Sekret : (-/-)
Hidung : Pernafasan cuping hidung : tidak ada
Epistaksis : tidak ada
Sekret : tidak ada
Mulut : Bibir : bibir kering, tidak hiperemis
Gigi : tidak ada karies
Gusi : tidak berdarah
Lidah : kotor (+), tepi hiperemis (+), tremor (+)
Leher : Pembesaran kelenjar leher : -/-
Faring : tidak hiperemis
Tonsil : T1/T1 tidak hiperemis
Jantung :
Dinding dada/paru : Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC V linea midclavicula
sinistra
Inspeksi : Bentuk : simetris
Perkusi :
Dispnea : tidak ada
Batas jantung kanan :
Retraksi : tidak ada
SIC IV linea parasternal dextra
Palpasi : Vokal fremitus: simetris ki=ka
Batas jantung atas :
Perkusi : Sonor diseluruh lapang paru
SIC II linea parasternal sinistra
Auskultasi :
Batas jantung kiri :
Suara Napas Dasar : Bronchovesikuler +/+
SIC V linea midclavicula sinistra
Suara Napas Tambahan :
Auskultasi : Suara dasar : S1 dan S2 murni, regular
Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Bising : tidak ada
Abdomen :
Inspeksi : Kesan datar
Auskultasi : Bising usus (+) kesan normal
Perkusi : Timpani (+)
Asites (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Organomegali (-)
Ekstremitas : Akral hangat, edem tidak ada
Genitalia : tidak ada kelainan
Otot-otot : Atrofi (-)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM TANGGAL 21 Desember 2015
• Pasien masuk dengan keluhan febris yang dirasakan sejak 14 hari sebelum masuk
rumah sakit. Febris bersifat remiten. Epistaksis (-), batuk (+) sejak 1 minggu yang
lalu, sekret (-), rhinorea (-). Pasien mengeluh vomitus sebanyak 1 kali sejak 2 hari
sebelum masuk rumah sakit, tidak menyembur, berisi makanan yang dimakan.
Defekasi tidak lancar, terakhir kali defekasi 2 hari sebelum masuk rumah sakit
sebanyak 1 kali, konsistensi biasa, tidak ada nyeri perut saat defekasi. Mikturisi
lancar.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran
apatis, gizi baik. Pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 100/70
mmHg, nadi 100x/menit, reguler, kuat angkat, respirasi 40x/menit, suhu 39,5oC.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan rambut kering, mukosa bibir kering, lidah kotor
dan pemeriksaan thorax dan abdomen dalam batas normal.
IVFD Ringer Laktat 18 tetes per menit
• DIAGNOSA KERJA Injeksi Ceftriaxone 400 mg/12 jam/iv
Paracetamol syrup 120 mg/5 ml, 4 x 1 cth
Demam Tifoid Dexamethasone 2mg/8jam/iv
Puyer batuk 3 x 1 pulv :
• DIAGNOSA BANDING Salbutamol 1 mg
Ambroxol 6 mg
• Malaria Histapan 15 mg
Bed Rest Total
Diet makanan lunak, tinggi serat
FOLLOW UP TANGGAL 23/12/2015
Subject Panas (+), batuk(+), sakit perut (-), belum bab sejak 3 hari yang lalu, BAK lancar.
Demam tifoid
Assesment
IVFD Ringer Laktat 18 tetes per menit
Plan Injeksi Ceftriaxone 400 mg/12 jam/iv
Injeksi Dexamethasone 2mg/8jam/iv
Paracetamol syrup 120 mg/5 ml, 3 x 1 cth (KP)
Puyer batuk 3 x 1 pulv
Bed Rest total
Makanan lunak + tinggi serat
FOLLOW UP TANGGAL 24/12/2015 :
Subject Panas (-), bebas panas 1 hari, batuk sesekali, sakit perut (-), BAB (+) biasa BAK lancar .
Masuk kembali ke
organ tubuh ke hati,
limpa dan dikeluarkan
ke usus (reinfkesi)
MANIFESTASI KLINIS
• Anak tampak sakit sedang atau berat
• Kesadaran apatis
• Demam (remitten)
• Lidah berselaput putih disertai tremor
• Bercak merah (rose spot)
• Lesu
• Anoreksia
• Mialgia
• Sakit kepala
• Nyeri perut
• Diare atau konstipasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kesadaran : apatis
• Rambut & bibir kering
Pemeriksaan
fisik • Lidah kotor & tremor
• Leukosit Normal
Pemeriksaan • Widal : Salmonella typhi O +1/160
penunjang
PENATALAKSANAAN
• PERAWATAN
• Tirah baring : penderita harus istirahat 5-7 hari bebas panas.
• Imobilisasi secara bertahap :
• Hari 1 : duduk 2 x 15 menit
• Hari 2 : duduk 2 x 30 menit
• Hari 3 : jalan dan pulang
• DIET
• diet makanan lunak, biasanya diawali dengan pemberian bubur saring.
• Medikamentosa
• Kloramfenikol (lini pertama ) : 50-100 mg/KgBB/hari (10-14 hari)
• Amoksisilin : 100 mg/kgBB/hari secara oral dibagi dalam 3-4 dosis
• Kotrimoksazole 6mg/kgBB/hari
• Ceftriaxone 80mg/kgBB/haru
• Cefixime 10mg/kgBB/haru
• Prognosis pada pasien dengan demam tifoid tergantung pada terapi yang
cepat diberikan, usia penderita, keadaan kesehatan sebelumnya, dan ada
tidaknya komplikasi penyerta.
• Pada kasus ini prognosis pasien tergolong bonam (baik) sebab tidak
ditemukannya komplikasi pada pasien ini.
•TERIMAKASIH