Anda di halaman 1dari 38

Refleksi Kasus

“ DEMAM DENGUE”
PENDAHULUAN
Demam dengue merupakan penyakit demam akut
yang disebabkan oleh virus dengue genus Flavivirus,
famili Flaviviridae, mempunyai 4 jenis serotipe yaitu
DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4, dan ditularkan melalui
perantara nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
REFLEKSI KASUS
STATUS PASIEN
 Identitas Penderita :
Tgl masuk : 8 / 11 / 2016
 Nama : An. HA
 Kelamin : Laki-Laki
 Tanggal Lahir/Usia : 23 Maret 2015/1 tahun 7 bulan
 Alamat : Jl. Malontara, Pengau
 Agama : Islam
Anamnesis
 Keluhan Utama : Demam
 Riwayat penyakit sekarang :
Pasien anak laki-laki usia 1 tahun 7 bulan masuk ke RS dengan
keluhan demam. Demam tinggi timbul mendadak, dirasakan sejak ± 5
hari yang lalu, demam naik turun dan demam turun dengan pemberiam
obat penurun panas oleh puskesmas. Pasien juga mengalami BAB
konsistensi cair warna hijau kuning selama 2 hari sebelum masuk rumah
sakit. Pasien tidak berkeringat dingin, serta tidak ada riwayat berpergian
2 minggu terakhir. Keinginan minum, nafsu makan, dan tidur pasien
baik, serta buang air kecil lancar.
 Riwayat penyakit sebelumnya
Menurut keluarga pasien, anak tidak pernah menderita demam seperti
yang dialami sekarang. Tidak ada riwayat kejang sebelumnya dan tidak ada
riwayat campak.

 Riwayat penyakit keluarga


Saat ini, di lingkungan keluarga pasien, ada keluhan serupa (demam)
seperti yang dialami pasien 1 minggu yang lalu. Ibu pasien menyangkal
adanya riwayat malaria, DM, asma, maupun hipertensi.

 Riwayat Sosial-ekonomi
Menengah

 Riwayat Kebiasaan dan Lingkungan


Merupakan anak yang aktif . Pasien tinggal di lingkungan rumah yang
padat.
 Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Pasien lahir secara spontan di Puskesmas Mabelopura, cukup bulan, dan dibantu
oleh bidan. Berat badan lahir 2700 gram, panjang badan 40 cm. Warna ketuban putih
jernih. Selama kehamilan, ibu pasien tidak menderita sakit ataupun masalah lainnya. Ibu
pasien rajin melakukan kontrol ke puskesmas, sebanyak 4 kali.

 Kemampuan dan kepandaian bayi


Membalik badan (2 bulan), tengkurap (6 bulan), duduk (9 bulan), berdiri (1
tahun), jalan (1 tahun 2 bulan), bicara (1 tahun 2 bulan).

 Anamnesis Makanan
ASI ekslusif : 0 - sekarang
Susu formula : 0 – sekarang
Bubur saring : 6 bulan
Makanan rumah : 1 tahun

 Riwayat imunisasi
Imunisasi dasar lengkap
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum : Sakit sedang
 Kesadaran : Compos Mentis
 Berat Badan : 8,5 kg
 Tinggi Badan : 72 cm
 Status Gizi : Z-score (-1) – (0) Gizi Baik
TANDA VITAL
 Denyut Nadi : 100 x/menit
 Suhu : 38.9 0C
 Respirasi : 29 x/menit
 Kulit
- Warna : Sawo matang, sianosis (-)
- Efloresensi : Petechiae tidak tampak
- Turgor : Segera kembali
- Kelembaban : Cukup

 Kepala
- Bentuk : Normocephalus
- Rambut : Warna hitam, tidak mudah dicabut,
tebal, alopecia (-)
 Mata:
- Konjungtiva : Anemis (-/-)
- Sklera : Ikterik (-/-)
- Refleks cahaya : RCL (+/+) / RCTL (+/+)
- Refleks kornea : (+/+)
- Pupil : Bulat, isokor
- Exophthalmus : (-/-)
- Cekung : (-/-)
 Hidung:
- Pernafasan cuping hidung : tidak ada
- Epistaksis : tidak ada
- Rhinorrhea : tidak ada
 Mulut:
- Bibir : Kering (-), sianosis (-), stomatitis (-)
- Gigi : Tidak ditemukan karies
- Gusi : Tidak ditemukan adanya perdarahan
 Lidah:
- Tremor : (-)
- Kotor/Berselaput: (-)
- Warna : Merah muda
 Telinga:
- Sekret : Tidak ditemukan
- Serumen : Minimal
- Nyeri : Tidak ada
 Leher:
- Kelenjar getah bening : Pembesaran (- /-), nyeri tekan (-)
- Kelenjar Tiroid : Pembesaran (-), nyeri tekan (-)
- Trakea : Posisi central
- Kaku Kuduk : (-)
- Faring : Hiperemis (-)
- Tonsil : T1-T1
 Paru-paru
 Inspeksi : Ekspansi paru simetris bilateral kanan =
kiri, tampak retraksi (-), jejas (-), bentuk
normochest, pola pernapasan kesan
normal.
 Palpasi : Ekspansi dada simetris, vocal fremitus
simetris kanan = kiri, nyeri tekan (-).
 Perkusi : Sonor di semua lapang paru
 Auskultasi: Vesicular (+/+)Suara napas tambahan:
Ronkhi (-/-), Whezzing (-/-)
 Jantung
 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba pada SIC V arah medial
linea midclavicula sinistra
 Perkusi
- Batas atas: SIC II linea midclavicularis dextra et parasternalis
sinistra
- Batas kiri: SIC V linea midclavicularis sinistra
- Batas kanan: SIC V linea parasternalis dextra
 Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler, bunyi
tambahan: murmur (-), gallop (-).
 Abdomen
 Inspeksi : Tampak datar, kesan normal
 Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
 Perkusi : Bunyi timpani (+) diseluruh abdomen,
dullness (+), pada area hepar & lien. Asites
(-)
 Palpasi : Nyeri tekan abdomen (+), distensi (-),
meteorismus (-).
- Hati : Tidak teraba
- Lien : Tidak teraba
- Ginjal: Tidak teraba
 Anggota Gerak:
 Ekstremitas superior: Akral hangat (+/+), edema (-/-)
 Ekstremitas inferior: Akral hangat (+/+), edema (-/-)
 Genitalia: Dalam batas normal
 Otot-Otot: Eutrofi , kesan normal
 Refleks: Fisiologis ( ), patologis ( )
 Laboratorium (8 November 2016)
 WBC : 2.5 x 103/mm3
 RBC : 4.62 x 106/mm3
 Hgb : 10.0 g/dl
 Hct : 30.4 %
 PLT : 114 x 103/mm3
Resume:
Pasien anak laki-laki usia 1 tahun 7 bulan, berat
badan 8,5 kg masuk ke RS dengan keluhan febris.
Febris mendadak tinggi, dirasakan sejak ± 5 hari
yang lalu, pola febris bifasik, turun dengan
antipiretik. Pasien juga mengalami BAB dengan
konsistensi cair warna kuning selama 2 hari
sebelum masuk rumah sakit. Pasien tidak
berkeringat dingin, serta tidak ada riwayat
berpergian 2 minggu terakhir. Keinginan minum,
nafsu makan, & tidur baik, buang air kecil lancar.
Pada pemeriksaan fisik, didapatkan keadaan
umum sakit sedang, kesadaran compos mentis,
denyut nadi 100×/menit kuat angkat, respirasi 29
×/menit, suhu axilla 38,9 0C. Pada pemeriksaan
sistem lain dalam batas normal. Hasil
pemeriksaan hematologi rutin tanggal 8
November 2016 leukosit 2,5×103/uL, trombosit
114×103/uL, hematokrit 30,4%, hemoglobin 10,0
g/dl, & eritrosit 4,62×106/uL.
Diagnosis Kerja
 Demam Dengue
 Terapi Medikamentosa:
 IVFD Asering 100 ml/jam
 IVFD Asering 12 tpm
 Paracetamol syr 3×1 cth (kalau perlu)
 Inj. Dexamethasone 2mg/8jam/IV
 Cefadroxile 125 mg 3×1 cth

 Terapi Non-Medikamentosa:
 Kompres air hangat jika demam.
 Anak diajurkan cukup minum, berikan cairan yang
mengandung elektrolit seperti jus buah, oralit atau air
tajin.
 FOLLOW UP (Rabu, 9/11/2016, Perawatan Hari 2)
 S : Demam (+) hari ke-5, Badan lemas (-), nyeri-nyeri sendi (-), sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), sakit perut (-), batuk (+) jarang, flu (+).
BAB (hari ke-1) konsistensi cair warna hitam, BAK lancar.

O : Kesadaran : Kompos mentis


KU : Sakit sedang
Suhu : 39,5°C
Nadi : 110 x/menit
Pernafasan : 30 x/menit
Berat Badan : 8,5 kg
Tinggi badan : 72 cm
Status Gizi : Z-score (-1)-(0) Gizi Baik
Paru-paru
 Inspeksi : Ekspansi paru simetris bilateral
 Palpasi : Vocal Fremitus kanan = kiri
 Perkusi : Sonor +/+
 Auskultasi : Vesicular +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Jantung
 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba pada SIC V arah medial linea midclavicula sinistra
 Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
 Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler, bunyi tambahan: murmur (-), gallop (-).
Abdomen
 Inspeksi : Tampak datar, ruam (+)
 Auskultasi : Terdengar peristaltik usus (+), kesan menurun
 Perkusi : Timpani pada 4 kuadran abdomen
 Palpasi : Nyeri tekan (-), Organomegali (-)
Pemeriksaan Lain
 Kulit : Efloresensi berupa petechiae tidak ditemukan
 Lidah kotor : (-)
 Ekstremitas : Akral hangat
 Turgor : Kembali segera
Hasil Laboratorium (09/11/2016):
 HB : 10,9g/dL
 WBC : 6,21×103/uL
 RBC : 5,37×106/uL
 PLT : 76×103/uL
 HCT : 35,4%
 A : Demam Dengue

 P : IVFD Asering + Adona 2 cc 16 gtt/m lanjut


IVFD Asering 12 tpm
Inj. Ceftriaxone 300mg/12jam/IV
Inj. Dexamethasone 2mg/8jam/IV
Paracetamol syr 3×1 cth (kalau perlu)
Zink 20mg 1×1 tab
Obs. TTV + takar urin/jam
Cek DL besok pagi
 FOLLOW UP (Kamis, 10/11/2016, Perawatan Hari 3)
S Demam hari ke-6 (Bebas demam hari 1). Badan lemas (-), nyeri-nyeri sendi (-), sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), sakit perut (-), batuk (-),
flu (-). BAB dan BAK lancar.

O: Kesadaran : Kompos mentis


KU : Sakit sedang
Suhu : 37,2°C
Nadi : 116 x/menit
Pernafasan : 34 x/menit
Berat Badan : 8,5 kg
Tinggi badan : 72 cm
Status Gizi : Z-score (-1)-(0) Gizi Baik
Paru-paru
 Inspeksi : Ekspansi paru simetris bilateral
 Palpasi : Vocal Fremitus kanan = kiri
 Perkusi : Sonor +/+
 Auskultasi : Vesicular +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Jantung
 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba pada SIC V arah medial linea midclavicula sinistra
 Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
 Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler, bunyi tambahan: murmur (-), gallop (-).
Abdomen
 Inspeksi : Tampak datar, ruam (+)
 Auskultasi : Terdengar peristaltik usus (+), kesan menurun
 Perkusi : Timpani pada 4 kuadran abdomen
 Palpasi : Nyeri tekan (-), Organomegali (-)
Pemeriksaan Lain
 Kulit : Efloresensi berupa petechiae tidak ditemukan
 Lidah kotor : (-)
 Ekstremitas : Akral hangat
 Turgor : Kembali segera
Hasil Laboratorium (10/11/2016):
 HB : 10,3 g/dL
 WBC : 8,8 ×103/uL
 RBC : 4,84 ×106/uL
 PLT : 44×103/uL
 HCT : 31,4%
 A : Demam Dengue

 P : IVFD Asering 12 gtt/m


Inj. Ceftriaxone 300 mg/12jam/IV
Inj. Dexametason 2 gr/ 8j/ IV
Paracetamol syr 3×1 cth (kalau perlu)
Zink 20mg 1×1 tab
Obs. TTV + takar urin/jam
Cek DL besok pagi
 FOLLOW UP (Jumat, 11/11/2016, Perawatan Hari 4)
S Demam hari ke-7 (Bebas demam hari ke-2). Badan lemas (-), nyeri-nyeri sendi (-), sakit kepala(-), muntah(-), sakit perut (-), batuk (-), flu (-).
BAB dan BAK lancar.

O: Kesadaran : Kompos mentis


KU : Sakit sedang
Suhu : 36,9°C
Nadi : 118 x/menit
Pernafasan : 35 x/menit
Berat Badan : 8,5 kg
Tinggi badan : 72 cm
Status Gizi : Z-score (-1)-(0) Gizi Baik
Paru-paru
 Inspeksi : Ekspansi paru simetris bilateral
 Palpasi : Vocal Fremitus kanan = kiri
 Perkusi : Sonor +/+
 Auskultasi : Vesicular +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Jantung
 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba pada SIC V arah medial linea midclavicula sinistra
 Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
 Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler, bunyi tambahan: murmur (-), gallop (-).
Abdomen
 Inspeksi : Tampak datar, ruam (+)
 Auskultasi : Terdengar peristaltik usus (+), kesan menurun
 Perkusi : Timpani pada 4 kuadran abdomen
 Palpasi : Nyeri tekan (-), Organomegali (-)
Pemeriksaan Lain
 Kulit : Efloresensi berupa petechiae tidak ditemukan
 Lidah kotor : (-)
 Ekstremitas : Akral hangat
 Turgor : Kembali segera
Hasil Laboratorium (11/11/2016):
 HB : 8,9 g/dL
 WBC : 6,7 ×103/uL
 RBC : 4,25 ×106/uL
 PLT : 71×103/uL
 HCT : 28,3%
 A : Demam Dengue

 P : IVFD Asering 16 gtt/m


Inj. Ceftriaxone 300 mg/12jam/IV
Inj. Dexametason 2 gr/ 8j/ IV
Paracetamol syr 3×1 cth (kalau perlu)
Zink 20mg 1×1 tab
Obs. TTV + takar urin/jam
Cek DL besok pagi
 FOLLOW UP (Sabtu, 12/11/2016, Perawatan Hari 5)
S :Demam hari ke-8 (Bebas demam hari ke-3). Badan lemas (-), nyeri-nyeri sendi (-), sakit kepala (+), mual (-), muntah (-), sakit perut (-), batuk
(-), flu (-). BAB dan BAK lancar.

O: Kesadaran : Kompos mentis


KU : Sakit sedang
Suhu : 36,6°C
Nadi : 110 x/menit
Pernafasan : 32 x/menit
Berat Badan : 8,5 kg
Tinggi badan : 72 cm
Status Gizi : Z-score (-1)-(0) Gizi Baik
Paru-paru
 Inspeksi : Ekspansi paru simetris bilateral
 Palpasi : Vocal Fremitus kanan = kiri
 Perkusi : Sonor +/+
 Auskultasi : Vesicular +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Jantung
 Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
 Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba pada SIC V arah medial linea midclavicula sinistra
 Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
 Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 murni reguler, bunyi tambahan: murmur (-), gallop (-).
Abdomen
 Inspeksi : Tampak datar, ruam (+)
 Auskultasi : Terdengar peristaltik usus (+), kesan menurun
 Perkusi : Timpani pada 4 kuadran abdomen
 Palpasi : Nyeri tekan (-), Organomegali (-)
Pemeriksaan Lain
 Kulit : Efloresensi berupa petechiae tidak ditemukan
 Lidah kotor : (-)
 Ekstremitas : Akral hangat
 Turgor : Kembali segera
Hasil Laboratorium (12/11/2016):
 HB : 9,3 g/dL
 WBC : 7,1 ×103/uL
 RBC : 4,8 ×106/uL
 PLT : 110×103/uL
 HCT : 27,9%
 A : Demam Dengue

 P : Zink 20mg 1×1 tab


Boleh pulang
140

120

100

80
Suhu
Nadi
60 Pernapasan

40

20

0
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5

GRAFIK KEADAAN TANDA-TANDA VITAL


Diskusi

Skema kriteria diagnosis infeksi dengue menurut WHO 2011


Diagnosis Klinis
 Demam 2-7 hari yang timbul mendadak, tinggi,
terus-menerus, bifasik.
 Manifestasi perdarahan
 Nyeri kepala, mialgia, artralgia dan nyeri retroorbital.
 Dijumpai kasus DBD baik di lingkungan sekolah,
rumah, atau sekitar rumah.
 Leukopenia < 4.000/mm3
 Trombositopenia <100.000/ mm3

Diagnosis DD = Demam + ≥ 2 manifestasi klinis + trombositopenia + leukopenia


Perjalanan Penyakit Infeksi Dengue

• Days of Illness : Demam hari ke 5


• Temperature :-
• Potential Clinical Issues : Adanya manifestasi perdarahan (Melena)
• Laboratory Changes : Peningkatan Hematokrit
• Serologi dan Virologi : Ig-G dan Ig-M tidak diperiksa
Warning Sign
 Tidak ada perbaikan klinis/perburukan saat sebelum atau
selama masa transisi ke fase bebas demam/sejalan dengan
proses penyakit.
 Muntah yg menetap, tidak mau minum.
 Nyeri perut hebat.
 Letargi dan/atau gelisah, perubahan tingkah laku mendadak.
 Perdarahan: epistaksis, buang air besar hitam, hematemesis,
menstruasi yang hebat, warna urin gelap
(hemoglobinuria)/hematuria.
 Giddiness (pusing/perasaan ingin terjatuh).
 Pucat, tangan - kaki dingin dan lembab
 Diuresis kurang/tidak ada dalam 4-6 jam
Terapi
 Fase Kritis: Pada fase kritis pemberian cairan sangat
diperlukan yaitu kebutuhan rumatan + deficit, disertai
monitor keadaan klinis dan laboratorium setiap 4-6
jam
 Terapi Cairan : IVFD Asering + Adona 2 cc 16 gtt/m
lanjut IVFD Asering 12 tpm
 Terapi Perdarahan : Adona 2 cc
 Terapi Pencegahan Infeksi Sekunder : Inj.
Ceftriaxone 300mg/12jam/IV dan Inj. Dexamethasone
2mg/8jam/IV
 Terapi Simptomatik : Paracetamol syr 3×1 cth
 Terapi BAB cair : Zink 20mg 1×1 tablet
Indikasi Pulang
 Bebas demam minimal 24 jam tanpa
menggunakan antipiretik
 Nafsu makan telah kembali
 Perbaikan klinis, tidak ada demam, tidak ada
distres pernafasan, dan nadi teratur
 Diuresis baik
 Minimum 2-3 hari setelah sembuh dari syok
 Tidak ada kegawatan napas karena efusi pleura,
tidak ada asites
 Trombosit >50.000 /mm3
Prognosis
 Prognosis demam dengue dapat beragam, dipengaruhi
oleh adanya antibodi yang didapat secara pasif atau
infeksi sebelumnya. Pada DBD, kematian telah terjadi
pada 40-50% pasien dengan syok, tetapi dengan
penanganan intensif yang adekuat kematian dapat
ditekan <1% kasus. Keselamatan secara langsung
berhubungan dengan penatalaksanaan awal dan
intensif .
 Pada kasus ini, prognosis pasien baik karena
penatalaksanaan awal yang adekuat dan intensif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai