Anda di halaman 1dari 19

NILAI RATA-RATA

(CENTRAL TENDENCY)
 Nilai rata-rata ialah suatu nilai yang dapat
mewakili sekelompok nilai hasil pengamatan
 Memiliki kecenderungan untuk berada
ditengah-tengah suatu distribusi sehingga
disebut juga Kecenderungan Nilai Tengah
(Central Tendency)
Mengapa nilai rata-rata diperlukan ???
Memberikan gambaran deskriptif terhadap
data yang diperoleh
Membandingkan gambaran deskriptif suatu
kelompok dengan kelompok lain
Sebagai dasar dalam perhitungan statistik
inferensial
NILAI RATA-RATA
(CENTRAL TENDENCY)

Mean atau Arithmetic


Mean
Weighted Mean
Median
Modus
Sifat dari Mean :
a) Ukuran nilai tengah yang paling sering
digunakan
b) Merupakan wakil dari keseluruhan nilai
c) Berasal dari semua nilai pengamatan

Rumus Mean ialah jumlah semua hasil pengamatan


(Ʃx) dibagi dengan banyaknya pengamatan (n),
Rumus (1) :
(1) x = Ʃx
n
Cara Perhitungan Rata-Rata
Consal 1 :
Hasil pengukuran berat badan 10 orang
penderita diabetes melitus yang dirawat di
Rumah Sakit M adalah sbb :
65,60, 55, 70, 67, 53, 61, 64, 75 dan 50 (dalam kg)
Dengan menggunakan rumus.1 maka :
x = Ʃx =
n
= 65+60+55+70+67+53+61+64+75+50
10
= 62 kg
Rumus (1) hanya dapat digunakan pada jumlah
pengamatan yang tidak banyak sedangkan jika data
yang tersedia cukup banyak yaitu dengan beberapa
rumus yaitu :
(2) Data disusun dalam bentuk distribusi frekuensi tanpa
Ket : x = rata-rata
pengelompokkan
Ʃ = jml
Rumus (2) : x = Ʃfixi f = frekuensi
Ʃfi x = hasil pengamatan
(3) Data disusun dalam bentuk distribusi frekuensi dengan
Ket : x = rata-rata
interval kelas yang sama
Ʃ = jml
Rumus (3) : x = Ʃfi Nt f = frekuensi
Ʃf Nt = nilai tengah kelas
Contoh 2 : Hasil pengukuran berat badan 30 orang
penderita diabetes melitus yg dirawat di R. Sakit M sbb:
Berat Badan (kg) f f.x
Dengan menggunakan
rumus.2 43 4 172
x = Ʃfx maka : 50 4 200
55 1 55
n 60 2 120
= 1.866 62 1 62
30 63 1 63
= 62.2 kg 65 3 195
67 2 134
68 1 68
69 1 69
70 3 210
71 1 71
72 3 216
75 1 75
78 2 156

Jumlah 30 1.866
Contoh 3 :
Hasil pengukuran berat badan 30 orang penderita
diabetes melitus yang dirawat di Rumah Sakit M adalah
sbb : (frekuensi distribusi dikelompokkan)
Berat Badan f Nt f.Nt Dengan
(kg)
menggunakan
41 - 45 4 43 172 rumus.3
46 - 50 4 48 192
x = Ʃfi Nt
51 - 55 1 53 53
Ʃfi
56 - 60 2 58 116
61 - 65 5 63 315 = 1.845
66 - 70 7 68 476 30
71 - 75 5 73 365
76 - 80 2 78 156 = 61.5 kg
Jumlah 30 1.845
Menghitung rata-rata yang terdiri dari
beberapa kelompok dengan jumlah
pengamatan setiap kelompoknya berbeda
sehingga memerlukan pembobotan (weighted)
Rata-rata dengan pembobotan (weighted
mean) ialah rata-ratakan k buah nilai x1,
x2,...xk dengan dengan memberi pembobot
w1, w2,....wk pada nilai-nilai tsb
Dengan rumus :
Kelomp Berat Badan Contoh 5.
ok (kg)
Pengukuran rata-rata berat badan 3
50 kelompok penderita penyakit paru-
1 (n = 3) 55 paru yang masing-masing kelompok
54
terdiri dari 3,5 dan 10 orang dengan
50 berat badan sbb :
53
2 (n = 5) 52
55 Dengan
57
menggunakan
rumus yaitu :
dengan w1 =3 ; x1 = 53 ; w2 = 5 ; x2
51 48
3 (n = 55
57
47
58
= 53.5 ; w3 = 10 ; x3 = 54.9, maka :
10) 60
52
59
62 xw = (3x53)+(5x53.5)+(10x54.9)
3+5+10
= 54.17 kg
 Median membagi data menjadi dua bagian
yaitu 50% data berada dibawah nilai median
dan 50% data berada di atas nilai median
 Sifat-sifat median :
Median dapat digunakan untuk data
kuantitatif baik kontinue maupun diskrit
Dapat digunakan untuk data kualitatif yaitu
variabel yang berskala ordinal
 Mengurutkan data dari terkecil ke terbesar
 Menentukan posisi median yaitu (n+1)/2
 Menghitung nilai median
Contoh :
Data : 2,3,4,2,3,5,3,6,3,4
Diurutkan menjadi : 2,2,3,3,3,3,4,4,5,6
Posisi median : (10 + 1)/2 = 5.5 (berarti antara
angka ke-5 dan ke-6)
Nilai median adalah (3+3)/2 = 3
 Rumus median untuk data berkelompok

Med

Ket :
b = tepi bawah kelas median yaitu kelas interval
dimana median akan terletak
p = panjang kelas median
n = banyaknya data
F = jumlah semua frekuensi yang terletak sebelum
kelas median
f = frekuensi kelas median
Contoh 6 :
NILAI FREKUE Menggunakan rumus
NSI median untuk data
berkelompok yaitu :
30-39 4
40-49 6 Med
50-59 8
60-69 12
70-79 9
dengan b = 59.5 ; p = 10 ;
80-89 7
F = 18 ; f = 12 maka : Med
90-99 4 = 59.5 + 10((1/2 x 50)-18)
12
= 59.5 + 5.83 = 65.3
50
Secara kuantitatif nilai yang paling banyak
muncul atau frekuensi paling besar
Sifat-sifat modus :
Tidak memperhitungkan seluruh
pengamatan
Jarang dipakai untuk analisis statistik
Proses perhitungannya :
 Mengurutkan data dari terkecil ke
terbesar
 Bisa mengandung 1 modus, 2 modus dst

serta tidak ada modus

Contoh :
 Data : 2,3,4,2,3,5,3,6,3,4, Mod = 3

 Data 2,3,4,2,3,5,3,2,3,2, Mod = 2 dan 3

 Data 2,3,4,5,6,7,8,9, tidak ada modus


Rumus mencari modus untuk data berkelompok :
Mod

Ket :
b = tepi bawah kelas modus yaitu kelas interval
yang memiliki frekuensi terbanyak
p = panjang kelas modus
b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi
kelas interval sebelumnya
b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi
kelas interval sesudahnya
Contoh 7 :
Berat badan 10 wanita hamil yang datang ke RS dikota
B pada bulan Nopember 2008 adalah sbb :
NILAI FREKUENSI Menggunakan rumus modus
untuk data berkelompok yaitu :
30-39 4
40-49 6
50-59 8 Mod
60-69 12
70-79 9 dengan b = 59.5 ; p = 10 ; b1
80-89 7 = 12-8 = 4 ; b2 = 12 –
90-99 4 9 = 3 maka :
Mod = 59.5 + 10 x (4/(4+3))
= 59.5 + 5.71 = 65.21
50

Anda mungkin juga menyukai