Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG FISIOTERAPI DADA

TERHADAP KEMAMPUAN MELAKUKAN FISIOTERAPI DADA SECARA


MANDIRI PADA PASIEN TB PARU DI BALAI KESEHATAN PARU
MASYARAKAT WILAYAH PATI

RETNO DWI LESTARI


2011011324

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CENDEKIA UTAMA KUDUS
FEBRUARI, 2013
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Hasil studi pendahuluan pada tanggal 23 - 28


Januari 2013 didapatkan dari 10 pasien TB paru
yang berobat di BKPM, sebanyak 8 (80%)
mengatakan tidak tahu fisioterapi dada tidak
pernah mendengar terapi tersebut. Pasien juga
mengatakan tidak tahu cara mengeluarkan dahak
yang selama ini membuat sesak dada pasien.
TUJUAN PENELITIAN
Mengetahui pengaruh pendidikan
kesehatan tentang fisioterapi dada terhadap kemampuan
melakukan fisioterapi dada secara mandiri.

• Mendeskripsikan kemampuan melakukan fisioterapi dada


sebelum pendidikan kesehatan.
• Mendeskripsikan kemampuan melakukan fisioterapi dada
sebelum pendidikan kesehatan.
• Menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan tentang
fisioterapi dada terhadap kemampuan melakukan fisioterapi
dada secara mandiri.
Tuberculosis Paru

Tuberkulosis (TB) Paru adalah


penyakit infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberculosis dengan
gejala yang sangat bervariasi.
Pendidikan Kesehatan

Kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan


cara menyebarkan pesan, menanamkan
keyakinan, sehingga masyarakat tidak hanya
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan
bisa melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan.
KEMAMPUAN

Kecakapan atau potensi menguasai


suatu keahlian yang merupakan
bawaan sejak lahir atau merupakan
latihan atau praktik dan digunakan
untuk mengerjakan sesuatu yang
diwujudkan melalui tindakannya.
FISIOTERAPI DADA
Tindakan keperawatan untuk melepaskan
sekret dari saluran nafas bagian bawah.
Fisioterapi dada ini walaupun caranya
kelihatan tidak istimewa tetapi ini sangat
efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan
memperbaiki ventilasi pada pasien dengan
fungsi paru yang terganggu
TUJUAN FISIOTERAPI DADA
 Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh
mendapatkan oksigen yang cukup
 Mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot
pernafasan
 Membantu membersihkan sekret dari bronkus
 Mencegah penumpukan secret
 Memperbaiki pergerakan dan aliran secret
 Pengobatan dan pencegahan pada penyakit paru
obstruktif menahun
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kemampuan :
1 Faktor Fisiologis
2 Gangguan Intelektual
3 Faktor Lingkungan
4 Faktor Psikologis
KERANGKA TEORI

KEMAMPUAN PASIEN
MELAKUKAN FISIOTERAPI
DADA SECARA MANDIRI

Tujuan Pendidikan Kesehatan :


1 Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai
dalam masyarakat.
2 Menolong individu agar mampu secara mandiri atau
berkelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai
tujuan hidup sehat.
3 Mendorong pengembangan dan penggunaan secara
tepat sarana pelayanan kesehatan yang ada.
KERANGKA KONSEP

Variabel Independent Variabel Dependent

Pendidikan Kemampuan Pasien


Kesehatan TB Dalam
Fisioterapi Dada Melakukan
Fisioterapi Dada
HIPOTESIS PENELITIAN

Ha : ada pengaruh pendidikan kesehatan


tentang fisioterapi dada terhadap
kemampuan melakukan fisioterapi dada
secara mandiri pada pasien TB paru di
Balai Kesehatan Paru Masyarakat
Wilayah Pati.
RANCANGAN
JENIS PENELITIAN PENELITIAN

pra eksperimental One-Group Pra Test


– Post Test Design
Pasien di BP4 dalam masa
POPULASI pengobatan fase intensif
sejumlah 34 pasien.

Setelah perhitungan rumus dan


penambahan 20% antisipasi
SAMPEL drop out didapatkan jumlah
sampel 37 responden

TEHNIK
Accidental Sampling
SAMPLING
DEFINISI OPERASIONAL

Variabel Alat Ukur dan Hasil


Definisi Operasional Skala
Penelitian Cara Ukur Ukur
Variabel Pengajaran tentang Menggunakan - -
Independen fisioterapi dada yang leaflet dan
Pelatihan diberikan oleh peneliti materi
Fisioterapi untuk meningkatkan pendidikan
Dada keterampilan pasien TB kesehatan dan
paru mengeluarkan SAP.
dahaknya.
Variabel Definisi Alat Ukur dan Cara
Hasil Ukur Skala
Penelitian Operasional Ukur
Variabel Keahlian Menggunakan Skor : Ordinal
Dependen melakukan pedoman observasi a. Baik :
Kemampuan fisioterapi dada sesuai modifikasi 14-18
secara mandiri tahap kerja SOP b. Sedang :
yang dapat dengan 6 item 10-13
dilakukan oleh penilaian. Penilaian c. Kurang :
pasien TB paru kemampuan yaitu : 6-9
setelah a. “Dilakukan baik”
pendidikan nilai 3.
kesehatan. b. “Dilakukan
kurang baik” nilai
2.
c. “Tidak dilakukan”
nilai 1.
Cara Pengumpulan Data

Uji Validitas Uji reliabilitas

Instrument yang digunakan merupakan


hasil modifikasi dari Standart
Operasional Prosedur keperawatan
Jateng (2006), sehingga peneliti
menggunakan uji validitas dengan
teknik content validity
HASIL
Analisa Univariat
Kemampuan Sebelum Pendidikan Kesehatan

Kemampuan Sebelum Frekuensi %


Pendidikan Kesehatan
Kemampuan Baik 12 32,4
Kemampuan Sedang 9 24,3
Kemampuan Kurang 16 43,3
Jumlah 37 100
Kemampuan Sesudah Pendidikan Kesehatan

Kemampuan Sesudah Frekuensi %


Pendidikan Kesehatan
Kemampuan Baik 18 48,7
Kemampuan Sedang 15 40,5
Kemampuan Kurang 4 10,8
Jumlah 37 100
ANALISA BIVARIAT
Sebelum Sesudah
Kemampuan Keluarga Pendidikan Pendidikan Z ρ
Kesehatan Kesehatan
f % f %
Kemampuan Baik 12 32,4 18 48,7 -3,626 0,000
Kemampuan Sedang 9 24,3 15 40,5
Kemampuan Kurang 16 43,3 4 10,8
Total 37 100 37 100
PEMBAHASAN
Kemampuan Sebelum Pendidikan Kesehatan
Sesuai penelitian sebelum diberikan pendidikan kesehatan, mayoritas
kemampuan responden kurang sebanyak 16 (43,3%).
Hal ini dikarenakan pengetahuan kurang tentang fisioterapi dada sehingga
responden tidak dapat melakukan fisioterapi dada pada pasien TB paru.
Hal tersebut juga sesuai pendapat Jazzila (2009) yang membagi kemampuan
menjadi dua bagian yaitu kemampuan kognitif dimana kemampuan
seseorang yang dapat diukur melalui tingkat pengetahuan individu.
Selanjutnya kemampuan keterampilan dimana kemampuan seseorang diukur
melalui keterampilan yang dimiliki oleh individu.

Penelitian Rozaq (2009) dengan judul “Efektivitas Pemberian Fisioterapi


Dada Terhadap Pengeluaran Sekret Pada Anak Dengan Pneumonia
DiBangsal Dahlia RSUP NTB” didapatkan hasil pemberian fisioterapi dada
efektif untuk membantu pengeluaran sekret dengan nilai p value 0,001.
Kemampuan sesudah pendidikan Kesehatan

Sesuai penelitian sesudah diberikan pendidikan kesehatan, mayoritas


kemampuan responden baik yaitu sebanyak 18 (48,7%)

Meskipun ada perubahan penelitian ini, tetapi masih ada 4 responden yang
masih mempunyai kemampuan kurang. Hal tersebut dimungkinkan karena
responden yang tidak tahu tujuan fisioterapi dada, responden yang kurang
antusias mengikuti pendidikan responden.
Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna
bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis
(Hidayati, 2009).

Penelitian Hendra (2011) dengan judul “Pengaruh Mobilisasi dan Fisioterapi


Dada Terhadap Kejadian Ventilator Associated Pneumonia (VAP) pada Pasien
Terpasang Ventilator di Unit Perawatan Intensif RS Dr. M Djamil Padang
Tahun 2011” didapatkan ada perbedaan yang bermakna antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dengan nilai p = 0,009.
ANALISA BIVARIAT
Hasil hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon. Hasil uji
dapat dianalisa bahwa nilai z hitung -3,626 > 1,96 (ρ = 0,000).
Hal tersebut dimungkinkan motivasi responden ingin melakukan
tindakan fisioterapi dada cukup tinggi sehingga terjadi perubahan
kemampuan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan. Metode yang
digunakan peneliti melakukan pendidikan kesehatan juga sangat
mempengaruhi keberhasilan dari pendidikan kesehatan.

Sedangkan penelitian lain oleh Darsana (2010) dengan hasil penelitian


didapatkan bahwa t hitung (3,296) dengan p value 0,009 dengan
kesimpulan ada pengaruh fisioterapi dada terhadap saturasi O2 pada
pasien PPOK di Ruang Ratna Rumah Sakit Sanglah Denpasar.
MATUR SUWUN

Anda mungkin juga menyukai