Anda di halaman 1dari 12

Interaksi Obat

Widhya Aligita, M.Si., Apt.


Interaksi Obat - Obat

Interaksi Obat - Makanan

Interaksi Obat - Suplemen


Interaksi Obat – Obat
 Terjadi ketika pasien mengkonsumsi 2 macam obat atau
lebih.

Tujuan:
 Mengobati satu penyakit
 Mengobati berbagai macam penyakit

Interaksi yang diinginkan

Interaksi yang tidak diinginkan


Akibat dari Interaksi Obat – Obat
Salah satu obat dapat meningkatkan efek obat yang
lain.
 potentiative

Efek Farmakologi Efek Toksik


Ampislin-sulbactam Aspirin-warfarin
Ketika digunakan tunggal, Warfarin adalah
ampilisin cepat mengalami antikoagulan. Ketika
inaktivasi karena enzim digunakan bersama aspirin,
bakteri; sulbactam akan efek antikoagulan akan
menghambat aktivitas meningkat akibat efek
enzim ini. samping aspirin.
Akibat dari Interaksi Obat – Obat
Salah satu obat dapat menurunkan efek obat yang
lain
 inhibitory

Efek Farmakologi Efek Toksik


Propanolol-albuterol Morfin-nalozone
Albuterol digunakan untuk Overdosis morfin dapat
bronkodilator. Propanolol menyebabkan koma dan
(obat jantung) dapat depresi pernafasan.
memberikan efek ke Naloxone dapat
bronkus sehingga menginhibisi efek tersebut.
menghambat efek albuterol.
Akibat dari Interaksi Obat – Obat
Kombinasi obat dapat menghasilkan efek baru yang
tidak muncul jika obat digunakan masing – masing
Contoh:
Alkohol-disulfiram
Ketika digunakan bersamaan, akan menimbulkan efek tidak
nyaman dan berbahaya di pasien, yang tidak muncul jika obat
digunakan masing-masing.
Mekanisme Dasar Interaksi Obat –
Obat
Interaksi kimia atau fisika langsung
Contoh:
Ketika 2 sediaan injeksi dicampurkan dalam satu wadah dan
menghasilkan endapan
 Jangan pernah mencampurkan 2 sediaan larutan kecuali
sudah diyakini tidak terjadi interaksi.

Interaksi farmakokinetik
 Mempengaruhi proses ADME
 dapat meningkatkan atau menurunkan
Mekanisme Dasar Interaksi Obat –
Obat
Interaksi farmakodinamik
 Interaksi dengan reseptor di
tempat yang sama
 Interaksi dengan reseptor di
tempat yang berbeda

Kombinasi efek toksik


 Obat yang memiliki efek
toksik yang sama, akan
meningkat efek toksiknya
jika digunakan bersamaan.
Minimalisasi Interaksi Obat - Obat
 Gunakan obat dalam jenis yang seminimal mungkin.
 Telusuri semua sejarah penggunaan obat pasien.
 Sesuaikan dosis jika ada penambahan atau pengurangan
obat yang dapat mempengaruhi metabolisme.
 Sesuaikan waktu pemakaian obat jika ada obat yang akan
saling mempengaruhi absorpsi.
 Pantau efek toksik yang muncul jika penggunaan 2 obat
yang memiliki efek toksik sama tidak dapat dihindari.
 Pantau respon pasien jika digunakan obat yang indeks
terapinya sempit.
Mekanisme Interaksi Obat – Makanan
 Mempengaruhi absorpsi

Meningkatkan Menurunkan
absorpsi absorpsi
Meningkatkan efek Menurunkan efek
maksimum obat maksimum atau onset obat
Contoh: saquinavir (obat Contoh: absorpsi digoksin
HIV) akan meningkat (obat jantung) akan
absorpsinya jika dikonsumsi menurun jika dikonsumsi
dengan makanan tinggi dengan gandum atau biji
kalori. bunga matahari.
Mekanisme Interaksi Obat – Makanan
Mempengaruhi metabolisme
Contoh:
Jus grapefruit dapat meningkatkan atau menurunkan
metabolisme obat.

Mempengaruhi toksisitas obat


Contoh:
Obat penghambat MAO (antidepresan) dengan makanan
tinggi tyramine (keju, ragi, wine) dapat meningkatkan
tekanan darah sampai ke level yang mengancam jiwa.
Mekanisme Interaksi Obat – Makanan
Menghambat efek obat
Contoh:
Makanan tinggi vitamin K (brokoli, kol) dapat menghilangkan
efek dari warfarin (antikoagulan)

Anda mungkin juga menyukai