Anda di halaman 1dari 28

Perkembangan suatu penyakit itu tanpa

campur tangan medis atau bntuk intervensi


lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung
secara natural (Fletcher,1997).

Tahap – Tahap Kejadian penyakit :


1. Mulai timbulnya patologi penyakit
2. Tahap presimtomatis
3. Scr klinis nyata sampai tahap akhir.
1. Stimulus penyakit : interaksi antara host,
agent dan environmen yang memicu proses
penyakit
2. Periode Pre Patogenesis : periode saat
terjadinya stimulus penyakit sampai
terjadinya respon dari tubuh
3. Periode Patogenesis : Periode dari mulainya
respon sampai proses berhenti karena
sembuh, carier atau mati.
4. Masa Inkubasi : periode waktu dari pemaparan
sampai timbulnya gejala penyakit.
Pada periode ini dapat dideteksi perubahan
patologik dengan tes laboratorium, radiologik, dan
metode skrining lainnya.

5. Window period : Periode sub klinis (tanpa


gejala) namun mampu menularkan penyakit.
Contohnya : HIV / AIDS.

6. Faktor Risiko :
Faktor yg sudah ada dan berhubungan dg
peningkatan kemungkinan berkembangnya suatu
penyakit.
1. Untuk diagnostik : masa inkubasi dpt
dipakai sbg pedoman penentuan jenis
penyakit.
2. Untuk pencegahan : tahu rantai perjalanan
penyakit mudah mencari titik potong
3. Untuk terapi : biasanya diarahkan ke fase
awal penyakit.
1. Tahap kerentanan (Stage of Susceptibility)
Penyakit blm berkembang tetapi faktor
untuk timbulnya penyakit sdh terjadi.
ex: - peningkatan kolesterol darah
meningkatkan probabilitas thd jantung
koroner.
- pengasuhan t’adequat mrpkan faktor
risk penyakit gangguan jiwa.
Berdasarkan perubahan jaringan yg timbul
masuk tahap Prepatogenesis.

Pd saat ini terjadi interaksi antara host dan


agent yg msh berada diluar tubuh. Tanda –
tanda penyakit belum ada.
- Sudah masuk ke fase Patogenesis
- Tidak terjadi manifestasi penyakit tetapi
telah terjadi perubahan sbg hasil interaksi
dari faktor patogen.

contoh : aterosklerosis pada pembuluh darah


koroner.
 Telah terjadi perubahan target organ shg
bisa dikenali gejala dan tandanya.
 Tahap presimtomatis dan klinis masuk pada
tahap Patogenesis.
 Tahap patogenesis meliputi :
a. Tahap inkubasi
a/.waktu antara masuknya bibit penyakit
sampai timbl gejala.
agen sdh masuk ttp gejala klinis belum
tampak.
b. Tahap penyakit dini
mulai munculnya penyakit namun ringan.
Host msh bisa beraktivitas sehari-hari

c. Tahap Penyakit Lanjut


penyakit bertambah berat dg kelainan
patologis lainnya. Host memerlukan
perawatan.
d. Tahap Akhir Penyakit
keadaan berakhirnya perjalanan penyakit :
- sembuh sempurna
- sembuh dg cacat
- karier
- kronis
- meninggal dunia
Faktor yang berperan dlm transmisi
penyakit :
1. Tempat keluarnya penyakit
2. Reservoir atau perantara
3. Tempat masuknya penyakit
1. Saluran pernafasan : TBC , influensa
2. Saluran pencernaan : Thipoid, disentri,
hepatitis
3. Saluran kemih : Go, siphilis
4. Kulit : cacar,penyakit kulit lain.
5. Conjuctiva : konjungtivitis
Pencegahan Penyakit
Epidemiologi mrpk ilmu dasar pencegahan dg
sasaran :

Mencegah dan menanggulangi penyakit yg terjadi


pada masyarakat

Dg cara :
Mengidentifikasi faktor risiko penyakit dan dapat
dimodifikasi atau diintervensi.
1. Pencegahan Primordial
2. Pencegahan Primer
3. Pencegahan Sekunder
4. Pencegahan Tersier
Tujuan untuk menghindari terbentuknya pola
hidup sosial ekonomi dan kultural yg
diketahui mempunyai kontribusi untuk
meningkatkan risiko penyakit.

Upaya primordial untuk penyakit jantung


koroner :
- Kebijakan nasional nutrisi agrokultur
- Promosi aktivitas fisik / olahraga
- Larangan merokok
Merupakan upaya pencegahan yang dilakukan
saat proses penyakit belum mulai (pada
periode pre patogenesis)

Tujuan : mengurangi insidensi penyakit dg cara


mengendalikan penyebab penyakit dan fx.
Risk nya.

Ex :
- Penggunaan kondom untuk menegah HIV
- Pengurangan kadar paparan dlm batas t3
untuk industri
Terdiri dari :
1. Peningkatan Derajat Kesehatan (Health
Promotion).
a. meningkatkan derajat kesehatan
perorangan dan masyarakat scr optimal
(gizi cukup, pendidikan kesehatan)
b. mengurangi peranan penyebab serta
derajat risiko (konseling perkawinan,
penyuluhan K3)
c. meningkatkan scr optimal lingkungan yg
sehat (rumah sehat, dll)
2. Perlindungan Khusus (Specific Protection)
untuk meningkatkan daya tahan
/mengurangi risiko penyakit t3.
- Imunisasi
- Penggunaan nutrisi khusus
- Menghindari alergen2
strategi pada pencegahan primer yaitu :
1. Strategi Populasi
fokus pada populasi secara keseluruhan dg
7an mengurang risiko rerata.

2. Strategi Individual
adalah strategi pada individu yg mempunyai
risiko tinggi sbg akibat dari adanya paparan
tertentu.
Adalah upaya pencegahan yg dilakukan saat
proses penyakit sudah berlangsung namun
belum timbul gejala.

Tujuan nya adalah untuk menghentikan proses


penyakit lebih lanjut dan mencegah
komplikasi.

Contoh :
- skrinning
- Pemeriksaan khusus / selektif
Terdiri dari :
1. Diagnosis dini
2. Pemberian pengobatan
- Mengobati dan mencegah penyakit agar tidak
berlanjut.
- Mencegah terjadinya penularan penyakit
- Mencegah terjadinya komplikasi
Tujuan untuk
1. menurunkan kelemahan dan kecacatan
2. memperkecil penderitaan dan membantu
penderita untuk melakukan penyesuaian –
penyesuaian thd kondisi yg t’dapat diobati
lagi.
Pencegahan tersier terdiri dari:
a. Pembatasan kecacatan
- Pengobatan yang cukup
- Penyediaan fasilitas untuk membatasi
kecacatan dan kematian.
b. Rehabilitasi
- Penyediaan fasilitas untuk latihan sehingga
fungsi tubuh dimanfaatkan seoptimal
mungkin
- Penempatan kerja secara selektif
PRE PATOGENESIS UNDERLYING PRIMORDIAL
CONDITION PREVENTION

HEALTH PROMOTION PRIMARY


& SPESIFIC PREVENTION
PROTECTION
PATOGENESIS EARLY DISGNOSIS & SECONDARY
PROMPT TREATMENT PREVENTION

DISABILITY TERTIARY
LIMITATION & PREVENTION
REHABILITATON
Trimakasih

Anda mungkin juga menyukai