Anda di halaman 1dari 21

S1

Teknik Kimia
Kelas C

DINAMIKA

Yashinta Lola Iriadi ( 1407120998 )


Geo Rayfandy ( 1507123614 )
Septiani Adeka ( 1507110574 )
Anton Algrinov ( 1507114913 )
Teddy Pratama ( 1507112844 )
Pengertian Dinamika
Dinamika Partikel adalah Cabang dari Ilmu Mekanika
(Gerak) yang mempelajari gerak dan penyebab dari
gerak itu (gaya).

GERAK DAN GAYA.


Gaya : ialah suatu tarikan atau dorongan yang dapat
menimbulkan perubahan gerak. Dengan demikian
jika benda ditarik/didorong dan sebagainya maka
pada benda bekerja gaya dan keadaan gerak benda
dapat dirubah.
Gaya adalah penyebab gerak.
Gaya termasuk besaran vektor, karena
gaya ditentukan oleh besar dan arahnya.
HUKUM NEWTON
Hukum Newton I

Menurut Hukum pertama Newton, setiap benda memiliki sifat inert (lembam),
artinya bila tidak ada ganguan dari luar benda cenderung mempertahankan
keadaan geraknya (diam atau bergerak).

“A body remains at rest or moves


in a straight line at a constant speed
unless acted upon by a force.”

Sebuah benda tetap diam atau


tetap bergerak lurus dengan
kecepatan konstan, kecuali ada
F = 0 dan a = 0 gaya luar yang bekerja padanya
HUKUM NEWTON

Aplikasi Hukum Newton I

•Contoh :
•Sebuah bola sepak tidak berhenti di udara

• Sebuah pinsil tidak menggelinding, kecuali digelindingkan


HUKUM NEWTON

Hukum Newton II

Hukum kedua Newton menyatakan hubungan antara gaya dan


perubahan keadaan gerak secara kuantitatif (a). Newton menyebutkan
bahwa kecepatan perubahan kuantitas gerak suatu partikel sama dengan
resultan gaya yang bekerja pada partikel tersebut. Dalam mekanika klasik
pada umumnya massa partikel m adalah tetap, hukum II Newton
dituliskan sbb:

 F atau
a  F  m .a
m

Gaya Penggerak Gerakkan


APLIKASI HUKUM KEDUA NEWTON
HUKUM NEWTON

Hukum Newton III

“Whenever one body exerts a force on a second body,


the second body exerts an equal and opposite force
on the first body.”

Bila sebuah benda A melakukan gaya pada benda B, maka benda B juga
akan melakukan gaya pada benda A yang besarnya sama tetapi berlawana
arah.
Gaya yang dilakukan A pada B disebut : gaya aksi.
Gaya yang dilakukan B pada A disebut : gaya reaksi.
maka ditulis :

Faksi = - Freaksi

Hukum Newton I I I disebut juga Hukum Aksi - Reaksi.


HUKUM NEWTON

Aplikasi Hukum Newton III

F2
F1
GAYA

1. Gaya Berat (W)

• gaya tarik bumi pada benda


• menyebabkan benda jatuh ke tanah
• ada massa m
• arah selalu vertikal ke bawah
w=mg ( g = 10 m/s2 )

w
GAYA
2. Gaya Tegangan Tali
• Ada tali

• Tali tegang ( tidak kendor )

• Bila tali tak bermassa, T di ujung – ujung tali sama besar

• Pada katrol tak bermassa, T di kiri kanan katrol sama tali tak membuat katrol berputar

T1
T3 T3 = T2+ Wt
Massa tali diabaikan
Wt = 0
Wt T3 = T2
W
T2
W = T1
T di ujung tali tak bermasa
T1 = T2 : pasangan aksi - reaksi sama besar
Katrol tak bermassa;
katrol licin

T1 T2 Katrol tak berputar


( Tali numpang lewat )

T1 = T2
GAYA

3. Gaya Normal

- benda bertumpu pada benda lain

- reaksi gaya tekan

- arahnya selalu tegak lurus permukaan yang ditekan


DIAM

N N
N=W

a
W cos a
W W
BERGERAK N = W cos a

v N

N=W
GAYA
4. Gaya Gesek
Permukaan Kasar
Kinetik Statik
bergerak diam
- fk = mk N - fs ≠ ms N
- fs = gaya pendorong
- berlawanan arah
gerak benda - tepat akan bergerak :

( fs ) maks= ms N
- berlawanan kecenderungan
arah gerak
USAHA
Dalam fisika, usaha didefinisikan sebagai gaya yang
bekerja pada suatu benda yang menyebabkan benda
tersebut berpindah.
USAHA

Secara matematis, usaha yang dilakukan orang ter


sebut adalah :

W = F.s

dengan W : Usaha (Joule)


F : Gaya ( N )
s : Perpindahan (m)
USAHA

Usaha oleh gaya yang membentuk Sudut

Secara matematis, usaha yang dilakukan orang tersebut adalah :

dengan W : Usaha (Joule)


F: Gaya ( N )
s : Perpindahan (m)
θ : Sudut yang dibentuk dari gaya dan perpindahan
DAYA
Daya adalah kecepatan melakukan usaha per satuan waktu,
atau daya persatuan waktu.

Dapat dituliskan secara sistematis, yaitu:

𝑊
P=
𝑡
Dengan,
W : usaha (Joule)
t : waktu (s)
P : Daya (J/s = Watt)
Torsi
Torsi atau momen gaya adalah hasil perkalian antara gaya
dengan lengan gaya

  
  r F
Keterangan:
 = torsi (Nm)
r = lengan gaya (m)
F = gaya (N)
Torsi
Jika gaya F yang bekerja pada jarak r arahnya
tidak tegaklurus terhadap sumbu rotasi putar
benda maka besar torsi pada benda.

  Fr sin 
Keterangan:
 = torsi (Nm)
r = lengan gaya (m)
F = gaya (N)
 = sudut antara gaya dan sumbu rotasi pu
tar
Torsi positif
Torsi negatif

  ( Fi ri )
i

Anda mungkin juga menyukai