Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH ANTARA PENYEDIAAN AIR

MINUM SEBAGAI FAKTOR RISIKO


TERHADAP KEJADIAN DIARE ANAK USIA 5-
10 TAHUN DI DESA LUAR KECAMATAN ALAS
KABUPATEN SUMBAWA

Oleh :
Sandi Prasetya Saputra
11700135

Dosen Pembimbing : Prof. H. Didik Sarudji, MSc


Dosen Penguji : Loo Hian Dao, dr., Msi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan.
Beberapa faktor yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak
memadainya penyediaan air bersih, air tercemar oleh tinja,
kekurangan sarana kebersihan (pembuangan tinja yang tidak
higienis), kebersihan perorangan dan lingkungan yang jelek,
penyiapan makanan kurang matang dan penyimpanan makanan
masak pada suhu kamar yang tidak semestinya (Sander, 2005). Banyak
faktor yang secara langsung maupun tidak langsung menjadi
pendorong terjadinya diare yaitu faktor agent, penjamu, lingkungan
dan perilaku. Faktor lingkungan merupakan faktor yang paling
dominan yaitu sarana penyediaan air bersih dan pembuangan tinja,
kedua faktor berinteraksi bersama dengan perilaku manusia. Apabila
faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta
terakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat, maka
penularan diare dengan mudah dapat terjadi (Zubir et. al., 2006).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan
penelitian sebagai berikut: adakah pengaruh antara penyediaan air
minum sebagai faktor risiko terhadap kejadian diare anak usia 5-10 tahun
di Desa Luar Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa?

1.3 Tujuan Penelitian


 Tujuan umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor risiko
penyediaan air minum terhadap kejadian diare anak usia 5-10 tahun
di Desa Luar Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa.
 Tujuan khusus
1. Mengetahui pengaruh faktor risiko sumber air minum terhadap
kejadian diare anak usia 5-10 tahun di Desa Luar Kecamatan
Alas Kabupaten Sumbawa.
2. Mengetahui pengaruh faktor risiko kualitas sumber air minum
terhadap kejadian diare anak usia 5-10 tahun di Desa Luar
Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa.
3. Mengetahui pengaruh faktor risiko cara pengolahan air minum
terhadap kejadian diare anak usia 5-10 tahun di Desa Luar
Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa.
1.4 Manfaat Penelitian
 Manfaat hasil penelitian bagi institusi
Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini diharapkan
dapat digunakan untuk merumuskan kejadian diare di Desa Luar
Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa.

 Manfaat bagi pengembangan ilmu


Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian ini diharapkan
dapat digunakan sebagai data awal untuk penelitian lebih lanjut.

 Manfaat bagi Peneliti


Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian bagi
peneliti pemula untuk melatih berfikir kritis, obyektif dan
sistematis.

 Manfaat bagi institusi lain


Hasil penelitian dapat ditempatkan di wilayah lain yang
mempunyai kondisi dan karakteristik jawa dengan daerah peneliti.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Diare
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari
biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam. Definisi lain memakai
kriteria frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3x per hari. buang air
besar tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah. (Simabrata, 2006)

Penyebab Diare
 Faktor infeksi (Abdoerrachman, 1985)
1. Infeksi Enteral
2. Infeksi Paranteral
 Faktor malabsorbsi (Abdoerrachman, 1985)
1. Malabsorbsi karbohidrat, pada anak terutama intoleransi laktosa
2. Malabsorbsi lemak
3. Malabsorbsi protein
 Faktor makanan (Abdoerrachman, 1985)
 Faktor psikologis (Abdoerrachman, 1985)
Patofisiologi
Menurut Simadibrata (2007) yang berperan pada terjadinya diare akut
terutama oleh karena infeksi yaitu faktor kausal (agent) dan faktor
penjamu (host).

Gejala Klinis
 Gejala umum
1. Berak cair atau lembek dan sering adalah gejala khas diare
2. Muntah, biasanya menyertai diare pada gastroenteritis akut
3. Demam,dapat mendahului atau tidak mendahului gejala
diare

 Gejala dehidrasi, yaitu mata cekung, ketegangan kulit menurun,


apatis, bahkan gelisah

 Gejala spesifik
1. Vibrio Cholera: diare hebat, warna tinja seperti cucian beras
dan berbau amis.
2. Disentriform: tinja berlendir dan berdarah
Faktor- faktor yang mempengaruhi diare
 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
 Penggunaan sumber air bersih
1. Mencuci tangan dengan sabun oleh ibu ke balita setelah BAB
2. Mencuci tangan dengan sabun setelah membersihkan kotoran
balita
3. Mencuci tangan dengan sabun sebelum menyuapi balita

 Fasilitas Sanitasi Dasar


 Kepemilikan jamban
 Buang air besar di jamban
 Keadaan jamban
 Pengelolaan Sampah

 Penyediaan air minum


 Jenis sumber air bersih
 Kualitas air bersih
 Pengolahan air minum
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis Penelitian

 Jenis sumber air bersih berpengaruh terhadap kejadian diare pada anak
5-10 tahun di Desa Luar Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa

 Kualitas sumber air bersih berpengaruh terhadap kejadian diare pada


anak 5-10 tahun di Desa Luar Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa

 Cara pengolahan air minum berpengaruh terhadap kejadian diare pada


anak 5-10 tahun di Desa Luar Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa
BAB IV
METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain case-control study yang
merupakan penelitian epidemiologi analitik observasional yang
akan menelaah pengaruh antara kejadian diare sebagai faktor efek
dengan penyediaan air minum sebagai faktor risiko.

Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia 5-10 tahun
yang tinggal di Desa Luar Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa

Sampel
Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 36 pasien
puskesmas yang tinggal di di Desa Luar Kecamatan Alas Kabupaten
Sumbawa
Variabel Penelitian

 Variabel bebas (Independent Variable)


 Sumber air bersih
 Kualitas air minum
 Cara pengolahan air

 Variabel terikat (Dependent Variable)


Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah
kejadian diare
Prosedur Penelitian
 Surat ijin
 Kuesioner.
 Lembar persetujuan penelitian (informed consent)
 Lembar observasi.

Analisis
Data yang diperoleh selanjutnya akan diolah dan disajikan
dalam bentuk distribusi frekuensi dan tabel silang dengan
program SPSS. Data yang diolah secara analitik yaitu untuk
mencari hubungan antara penyediaan air minum dengan
kejadian diare di Desa Luar Kecamatan Alas Kabupaten
Sumbawa dengan menggunakan metode odds ratio. Data yang
merupakan faktor risiko dianalisis untuk mengetahui risiko
penyediaan air minum dengan kejadian diare.
Lokasi dan Waktu
Lokasi dan Waktu Penelitian

 TempatPenelitian dilaksanakan di Desa Luar


Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa
 Waktu penelitian adalah bulan Mei sampai dengan
bulan Juli 2015

Anda mungkin juga menyukai