PROYEK KONSTRUKSI
• Hukum mengatur tingkah laku atau tindakan manusia dalam masyarakat. Peraturan berisikan
perintah dan larangan untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Hal ini dimaksudkan
untuk mengatur perilaku manusia agar tidak bersinggungan dan merugikan kepentingan umum.
• Peraturan hukum ditetapkan oleh lembaga atau badan yang berwenang untuk itu. Peraturan hukum
tidak dibuat oleh setiap orang melainkan oleh lembaga atau badan yang memang memiliki kewenangan
untuk menetapkan suatu aturan yang bersifat mengikat bagi masyarakat luas.
• Penegakan aturan hukum bersifat memaksa. Peraturan hukum dibuat bukan untuk dilanggar namun
untuk dipatuhi. Untuk menegakkannya diatur pula mengenai aparat yang berwenang untuk mengawasi
dan menegakkannya sekalipun dengan tindakan yang represif. Meski demikian, terdapat pula norma
hukum yang bersifat fakultatif/melengkapi.
• Hukum memiliki sanksi dan setiap pelanggaran atau perbuatan melawan hukum akan dikenakan
3
sanksi yang tegas. Sanksi juga diatur dalam peraturan hukum.
Hukum Tuhan (Lex Aeterna + Lex Livina)
Yaitu hukum yang abadi atau hukum berkaitan dengan akal ke-Ilahi-an (rasio
Tuhan) digabungkan dengan hukum Ketuhanan berupa petunjuk-petunjuk khusus
yang berasal dari Tuhan (diwahyukan Tuhan).
St. Thomas Aquinas Hukum Alam (Lex Naturalis)
(1225-1274)
membedakan hukum Yaitu hukum yang berasal dari Lex Aeterna yang ada dalam alam pikiran manusia
menjadi : untuk membedakan baik dan buruk
Hukum Kemanusiaan (Lex Humana)
yaitu kesepakatan yang dibuat oleh sekelompok manusia untuk mengatur
kehidupan manusia tersebut. → merupakan hukum positif yang berlaku bagi setiap
manusia pada kelompok tersebut.
Jenis Hukum dan Pembentukannya
Aspek hukum adalah kumpulan berbagai aspek peraturan yang mengatur kehidupan manusia
dan mempunyai tingkatan hukum, dimana hukum tingkat diatas merupakan sumber hukum
bagi hukum pada tingkat dibawahnya..
(1) Memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan jasa konstruksi untuk mewujudkan struktur
usaha yang kokoh, andal, berdaya saing tinggi, dan hasil pekerjaan konstruksi yang berkualitas.
(2) Mewujudkan tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang menjamin kesetaraan kedudukan
antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam hak dan kewajiban, serta meningkatkan kepatuhan
pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tujuan Hukum dalam Konstruksi
Aspek
2 Hukum Administrasi Negara
1 Aspek Hukum Keperdataan
Menyangkut tantanan administrasi yang
Menyangkut sahnya suatu perjanjian yang harus dilakukan dalam memenuhi
berkaitan dengan kontrak pekerjaan jasa proses pelaksanaan kontrak dan
konstruksi, yang memenuhi legalitas peraturan perundang-undangan yang
perusahaan, perizinan, sertifikasi dan mengatur tentang konstruksi.
harus merupakan kelengkapan hukum 3 Aspek Hukum Pidana
para pihak dalam perjanjian.
menyangkut ada tidaknya sesuatu
4 Aspek Hukum Ketenagakerjaan unsur pekerjaan yang “terkena” ranah
pidana.
Menyangkut aturan ketenagakerjaaan Aspek Hukum Pertanahan
5
terhadap para pekerja pelaksana jasa
konstruksi. menyangkut kepemilikan tanah yang
digunakan dalam pembangunan
6 Aspek Hukum Pendanaan konstruksi.
7 Aspek Hukum Lingkungan
Menyangkut pendanaan yang digunakan
untuk membiayai pekerjaan konstruksi. 8
menyangkut masalah lingkungan
disekitar konstruksi.
Aspek Hukum dalam Konstruksi
9