Anda di halaman 1dari 30

Luwiharsih

O Agar RS dapat mengetahui dan melakukan


evaluasi sistem MFK dan kinerja manajemen
risiko.

Asesor internal RS melakukan :


1. Identifikasi masalah dan kekuatan didalam
proses MFK
2. Identifikasi atau menetapkan langkah
menanggulangi masalah
3. Evaluasi atau tentukan tingkat kepatuhan
rumah sakit terhadap standar
O
O Pimpinan manajerial

O Para pimpinan RS

O Pokja Akreditasi RS

O Komite K-3 RS/Risk Manajemen


O Telaah dokumen

O Group diskusi

O Pemeriksaan fasilitas
JENIS DOKUMEN REGULASI HASIL REKOMEN
TELAAH DASI
1. Daftar peraturan dan perundangan yang
dipergunakan
2. Program keselamatan dan keamanan
3. Program untuk bahan beracun berbahaya
4. Program manajemen emergensi
5. Program pengamanan kebakaran
6. Program Peralatan medis
7. Program sistem utilitas
8. SK Panitia K-3 RS atau Panitia Risk
Manajemen
9. Program kerja Panitia K-3 RS atau Panitia
Risk Manajemen
10. Data-data monitoring pelaksanaan MFK
11. Laporan kegiatan diklat dan hasil pre-post
test nya.
JENIS DOKUMEN REGULASI HASIL TELAAH REKOMEN
DASI
12. Program diklat MFK termasuk simulasi
13. Ketentuan pemeriksaan fasilitas
14. Ketentuan tentang penyimpanan B-3
15. Ketentuan larangan merokok
16.Ketentuan pemeliharaan peralatan medis
(preventif dan reaktif)
17. Ketentuan recall alat kesehatan
18. Ketentuan uji coba back up air dan listrik
JENIS DOKUMEN IMPLEMENTASI HASIL REKOMEN
TELAAH DASI
1. Ijin RS, genset, insenerator, ipal, petir, boiler, dll
2. Laporan kegiatan dari panitia K-3 RS
3. Data insiden report kecelakaan di RS
4. Jadwal pemeriksaan fasilitas, hasil pemeriksaan,
action plan dan laporan kemajuan/pelaksanaan
dari cation plan
5. Data anggaran untuk perijinan, pemeliharaan
fasilitas
6. MSDS
7. Laporan simulasi disaster plan
8. Hasil pemeriksaan fasilitas rencana
pengamanan kebakaran
9. Hasil audit kepatuhan tidak merokok
10. Data-data monitoring pelaksanaan MFK
11. Lap. kegiatan diklat dan hasil pre-post test nya.
Tujuan
O Sesi ini memberikan acuan untuk melakukan
evaluasi manajemen fasilitas dan keselamatan
(MFK) dan kinerja manajemen risiko.

Tata laksana :
Asesor internal rumah sakit melakukan :
1. Identifikasi masalah dan kekuatan didalam
proses MFK
2. Identifikasi atau menetapkan langkah
menanggulangi masalah
3. Evaluasi atau tentukan tingkat kepatuhan rumah
sakit terhadap standar
O Pimpinan manajerial membuka group

diskusi

O Ka Komite K-3 RS/Risk Manajemen

presentasi program MFK &


pelaksanaannya, kira-2 20 menit

O Tanya jawab
BAHAN DISKUSI
O Hasil identifikasi dan analisis dari risiko

potensial lingkungan di RS

O Hasil identifikasi peranan RS terkait

program disaster, daerah & wilayah.

O Hasil kegiatan tetapi tidak ada

orangnya.
PROSES
MANAJEMEN
FASILITAS &
KESELAMATAN PERBAIKAN

MONITORING PROGRAM

RESPON DIKLAT

luwi-mfk 2062913 PELAKSANAAN


Keselamatan Keamanan Bahan dan Pencegahan Peralatan utilitas Manajemen
Limbah kebakaran Medis/la- Kedarura-
berbahaya boratorium ttan

Program

Diklat
/Latihan

Pelaksanaan

Respon

Monitor

Perbaikan
SIKLUS MANAJEMEN RISIKO MFK
Program
O Risiko lingkungan spesifik apa yang telah
teridentifikasi oleh rumah sakit ?
Pendidikan/Edukasi
O Bagaimana RS melakukan edukasi staf
tentang peranan dan tanggung jawab
terhadap MFK ?
Pelaksanaan
O Prosedur dan pengawasan (fisik dan manusia)
apa yang dilaksanakan oleh rumah sakit
untuk memperkecil dampak dari risiko
terhadap
luwi-mfk 2062913 pasien, pengunjung dan staf ?
SIKLUS MANAJEMEN RISIKO MFK
Respon
O Prosedur apa yg dilaks. RS thd sebuah insiden/kegagalan MFK ?
O Bgmn, kapan dan kepada siapa masalah, insiden, dan/atau
kegagalan MFK dilaporkan di dalam rumah sakit ?

Monitor
O Bgmn kinerja MFK (keg. & komponen fisik) di monitor RS ?
O Kegiatan monitor apa yang telah dilakukan dalam waktu 12 bulan
terakhir ?

Perbaikan
O Masalah MFK apa yang sekarang di analisis ?
O Tindakan apa telah dilakukan sebagai hasil dari kegiatan
luwi-mfk 2062913
monitoring MFK ?
Tujuan pemeriksaan keliling fasilitas ini untuk
memeriksa masalah terkait dibawah ini :
O Fasilitas fisik
O Peralatan medis dan lainnya
O Keamanan dan keselamatan pasien,
pengunjung dan staf
O Pengendalian dan pencegahan infeksi
O Limbah dan bahan berbahaya
O Pendidikan staf
Area pelayanan pasien yang dipilih, rawat
jalan, area tindakan, dan area lainnya,
termasuk, penerimaan pasien, dapur, farmasi,
gudang sentral, laundry (pencucian), kamar
jenazah, gardu listrik. assessor akan memeriksa
apakah koridor dan jalan keluar bebas dari
berbahaya jika terjadi kedaruratan.
Pemeriksaan keliling ini dirancang untuk
mencakup area dengan risiko tinggi dari segi
keselamatan dan keamanan.
O Pimpinan manajerial

O Para pimpinan di RS

O K3 RS

O Pokja akreditasi
O Manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK)
O Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI),
yang terkait dengan fasilitas
O Kualifikasi staf dan pendidikan (KPS), yang
terkait dengan kompetensi staf dalam
penanganan kedaruratan (emergensi)
O Asesmen pasien (AP), yang terkait dengan
fasilitas (keamanan dan keselamatan)
O Manajemen komunikasi dan informasi (MKI)
yang terkait dengan manajemen kedaruratan
Sebelum dilakukan acara keliling, assessor harus menelaah
lebih dahulu rencana perbaikan fasilitas (Facility
Improvement Plan) dan rencana-rencana keselamatan yang
dijelaskan di MFK.2. assessor lalu mengunjungi berbagai
tempat fasilitas untuk memeriksa pelaksanaan dari
rencana ini. assessor juga akan menelaah laporan
pemeriksaan fasilitas yang dibuat oleh rumah sakit.
assessor akan mengunjungi failitias di semua area pasien
dan non pasien
Disemua area ini akan mengamati fasilitas yang
tersedia dan melakukan wawancara dengan staf
untuk mengetahui bagaimana rumah sakit
mengelola fasilitas untuk mencapai:

O Mengurangi dan mengawasi risiko dan bahaya

O Mencegah kecelakaan dan bahaya

O Mempertahankan kondisi aman

O Melaksanakan rencana darurat


Area non pasien yang dikunjungi oleh assessor termasuk :
O Ruang boiler
O Genset
O Area gudang menyimpan barang
O Dok penerima barang
O Sterilisasi sentral
O Laboratorium
O Tempat pencucian (Laundry jika mungkin)
O Layanan makanan, dapur
O Gudang tempat menyimpan aksigen
O Gudang tempat menyimpan bahan berbahaya
O Area yang ditetapkan sebagai area berbahaya seperti, locker, ruangan untuk linen
kotor dan bersih, tempat menyimpan oksigen
O Bagian bawah dari laundry dan sampah
O Ruangan pemanas, pendingin
O Atap
Area non pasien yang dikunjungi oleh assessor termasuk :
O Ruang boiler
O Genset
O Area gudang menyimpan barang
O Dok penerima barang
O Sterilisasi sentral
O Laboratorium
O Tempat pencucian (Laundry jika mungkin)
O Layanan makanan, dapur
O Gudang tempat menyimpan aksigen
O Gudang tempat menyimpan bahan berbahaya
O Area yang ditetapkan sebagai area berbahaya seperti, locker, ruangan untuk linen
kotor dan bersih, tempat menyimpan oksigen
O Bagian bawah dari laundry dan sampah
O Ruangan pemanas, pendingin
O Atap
PEMERIKSAAN FASILITAS
No RUANGAN KONDISI
(atap/langit; pintu/pintu emergency; kunci; ventilasi;
penerangan; lantai; rambu-2/label; jalur evakuasi,
tangga; manajemen peralatan, perkabelan,dll)

1. Ruang Bayi

2. Ruang Anak

3. Ruang ICU

4. Ruang OK

5. Laboratorium

6. Radiologi
RUANGAN
Daerah beresiko  lihat
8.
dokumen identifikasi risiko dari
RS (Daerah yang ditetapkan
sebagai daerah berbahaya
seperti, locker,ruangan untuk
linen kotor dan bersih,tempat
menyimpan oksigen 
daerah beresiko)
No
RUANGAN
9. Gudang Umum

Gudang Tempat menyimpan


10.
bahan berbahaya

11. Gudang Farmasi

Gudang tempat meyimpan


12.
oksigen

Dok tempat penerimaan


13.
Barang

Anda mungkin juga menyukai