c. Hidrophiidae
RACUN ULAR
1. Peptida : merusak endotel edema
2. Enzym :
a. protease dan L-aminoacid oxidase nekrosis
b. hyaluronidase penyebaran toksin
c. phospholipase eritrosit dan otot
3. Neurotoksin : blok neuromuscular junction
4. Lain-lain :
a. endonuclease, haemolysin, cardiotoxin
b. alkaline / acid phosphatase
c. cholinesterase
Gejala dan tanda-tanda
gigitan ular akan bervariasi sesuai spesies ular
yang menggigit dan banyaknya bisa yang
diinjeksikan pada korban. Gejala dan tanda-
tanda tersebut antara lain adalah tanda gigitan
taring (fang marks), nyeri lokal, pendarahan
lokal, memar, pembengkakan kelenjar getah
bening, radang, melepuh, infeksi lokal, dan
nekrosis jaringan (terutama akibat gigitan ular
dari famili Viperidae).
1. Elapidae
Cobra biasanya menyebabkan nyeri dan bengkak pada daerah yang digigit
yang berlanjut menjadi gejala neurologik seperti ptosis, ophtalmoplegia,
disfagi, afasia dan paralisa pernapasan.
Ptosis
2.Viperidae
Efek racun viper yang lain menyebabkan efek lokal yang hebat seperti nyeri,
bengkak, bula, bengkak, nekrosis dan kecenderungan perdarahan sistemik
Perdarahan sulkus
ginggiva setelah gigitan
ular viper
Pictures from: AVRU (Australian Venom Research Unit). (December 2006) Pressure Immobilisation Bandaging.
(Online) http://www.avru.org/firstaid/firstaid_pib.html (Retrieved 29-8-08)
Klasifikasi menurut Schwartz
Derajat 0 dan 1 tidak perlu SABU. Evaluasi dalam 12 jam. Jika derajat meningkat,
berikan SABU
Derajat 2 3-4 vial SABU; Derajat 3 5-15 vial SABU; Derajat 4 berikan
penambahan 6-
8 vial SABU