Anda di halaman 1dari 74

FISIOLOGI KEHAMILAN

FIRDHA KUMALA INDRIYANI_20134011070_UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


 Siklus menstruasi dibagi menjadi 3 fase
(Siklus Ovarium)
 1. Fase Folikular
 2. Fase Ovulasi
 3. Fase Luteal
Fase Folikular
 Pada awal siklus LH dan FSH sudah disekresikan untuk mematangkan
atau memacu pengembangan 10-20 folikel di ovarium.
 Pada hari ke-5-7 hanya ada 1 folikel dominan yang terjadi, sisanya
mengalami atresia.
 Folikel primordial  folikel preantral folikel antral  folikel
praovuasi

Fase Ovulasi
 Terjadi karena ada LH surge, konsentrasi LH pada titik tertinggi  ovum
bisa dikeluarkan dari folikel
 Ovulasi --< 24-36 jam pasca puncak kadar estrogen dan 10-12 jam pasca
puncak LH
Fase Luteal
 Setelah melewati fase ovulasi dan ovum keluar  sel granulose membesar
timbul vakuol dan penumpukkan pigmen kuning  corpus luteum
 Corpus luteum  meningkatkan progestron dan estrogen serta androgen
menuju sel target (sekitar 8 hari setelah surge LH)
 Jika terjadi fertilisasi  corpus luteum  progesterone akan tetap
tinggi karena ada stimulus dari HCG yg dihasilkan sel trfoblas
 Jika tidak terjadi fertilisasi  corpus luteum akan mengalami regresi
9-10 hari pasca ovulasi  corpus albicans.
 Penurunan estrogen dan progesterone  peluruhan lapisan
endometrium fungsionalis
Fase Proliferasi

 Fase proliferasi berjalan bersama dg fase folikular


 Fase pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak
sekitar hari ke-5 sampai hari ke 014 dari siklus mens
 Permukaan endometrium secara lengkap kmbali
normal sekitar 4 hari atau menjelang perdarahan
berhenti
 Tergantung proliferasi estrogen yang berasal dari
folikel ovarium
Fase Sekresi/Luteal

 Pasca ovulasi  corpus luteum menghasilkan estrogen dan


profesterone
 Memengaruhi pertumbuhan endometrium dari fase proliferasi menjadi
fase sekresi
 Endometrium tetap tumbuh dengan struktur dan tebal yang tetap
 Kelenjar menjadi berliku, stoma edema, a spiralis terpilin
 Jika ada fertilisasi --< endometrium akan terjadi implantasi ovarium
 Jika tidak ada fertilisasi  akan masuk fase deskuamasi
Transpor Ovum yg telah dibuahi
 Setelah pembuahan, ovum yg telah dibuahi
memerlukan waktu 3-5 hari untuk sampai
pada uterus
 Saat transpor dipengaruhi oleh kerja sekresi
epitel tuba dan kerja epitel bersilia pada
tuba
 Tuba falopi dilapisi permukaan kriptoid
yang tidak rata sehingga menghalangi
jalannya ovum walaupun ada arus cairan
dari epitel sekresi tuba
 Itsmus tuba juga hanya berkontraksi spastik
selama 3 hari

 Setelah 3 hari, peningkatan kadar progesteron dari sekresi korpus


luteum  memacu peningkatan reseptor progesteron pada sel-sel
otot polos tuba falopi  progesteron mengaktivasi reseptor  efek
relaksasi tuba  ovum dapat masuk uterus
 Transpor ovum yang tertunda ini  memungkinkan terjadinya
beberapa tahapan pembelahan sel sebelum tahap blastokista (kira2
100 sel)
 Selama di tuba falopi, blastokista mendapat nutrisi dari sel sekret
tuba falopi
Implantasi Blastokista

 Setelah mencapai uterus, blastokista yg sedang berkembang


tetap tinggal di kavum uteri selama 1-3 hari lagi sebelum
implantasi di endometrium.
 Sebelum implantasi, blastokista mndapat nutrisi dari sekresi
endometrium uterus.

 Implantasi terjadi hari 6-7 pasca fertilisasi


 1. Aposisi –pelekatan dini blastokista ke
dinding uteri
 2. Adhesi – meningkatnya kontak fisis
blastokista (sel2 trofoblast) dan epitel uterus
 oleh enzim proteolitik
 3. Invasi – penetrasi dan invasi
sinsitiotrofoblas ke dalam endometrium (1/3
bag dalam miometrium dan pemb. Darah
uterus)
IMPLANTASI

 Setelah berada dalam uterus, sel telur yang telah


mengalami fertilisasi menempel pada endometrium.
 Proses tersebut dinamakan IMPLANTASI.
 Sel-sel telur terus membelah diri..
Implantasi / Nidasi

 Kontak antara zigot stadium Blastokista dengan


dinding rahim  menimbulkan berbagai reaksi
seluler  shg sel trofoblas menempel dan infiltrasi
pd lap. epitel endometrium uterus.
 Tahap ini disebut sebagai implantasi / nidasi yang
terjadi kurang lebih enam hari setelah konsepsi.
 Apabila sudah terjadi implantasi / nidasi maka
baru dikatakan terjadi kehamilan (Gravid)
 hari ke empat inti blastokista telah sampai
pada permukaan stoma endometrium.
 hari ke enam  blastokista mulai masuk ke
dalam stoma endometrium.
 hari ke sepuluh  blastokista telah terbenam
seluruhnya ke dalam stroma endometrium,
sehingga tahap implantasi / nidasi berakhir.
Tahapan pembelahan zigot hasil fertilisasi dalam
perjalanan ke uterus untuk proses implantasi.
PLASENTA

 Pada ± minggu ke 16 seluruh kantong rahim telah


ditutupi oleh vili korialis.
 Setelah kantung membesar, vili diseberang janin
(daerah desidua capsularis) terjepit, mengalami
degenerasi, sehingga menjadi halus (korion halus).
 Vili di desidua basalis berkembang dengan cepat
membentuk plasenta (Plasenta Pars Fetalis).
Fungsi plasenta

1. Nutrisi  alat yang menyalurkan makanan dari ibu


ke janin
2. Ekskresi alat yang menyalurkan hasil metabolisme
dari janin ke ibu.
3. Respirasi  menyalurkan O2 dari ibu ke janin
4. Alat pembentuk hormone (Endokrin)
5. Alat penyalur antibody dari ibu ke janin
(Imunologi)
6. Farmakologi  menyalurkan obat yang dibutuhkan
janin, dari sang ibu
Faktor Hormonal dalam kehamilan

 Plasenta membentuk sejumlah besar hormon;


 1. Human Chorionic Gonadotropin
 2. Estrogen
 3. Progesteron
 4. Human Chorionic Somatotropin
Human Chorionic Gonadotropin
 HCG disekresi ole sel-sel  Fungsi HCG  mencegah involusi
sinsitial trofoblas ke dalam korpus luteum  korpus luteum
cairan ibu. tetap menyekresi progesteron dan
 Sekresi HCG dapat diukur estrogen  mencegah menstruasi
pertama kali dalam darah 8-9 dan endometrium terus tumbuh
hari setelah ovulasi segera sehingga menyimpan nutrisi
setelah blastokista berimplantasi dalam jumlah besar (desidua)
 Sekresi meningkat dengan cepat  Setelah minggu ke-12  plasenta
dan mencapai maksimum kira- menyekresi sejumlah progesteron
kira 10-12 hari kehamilan dan dan estrogen yang cukup untuk
menurun kembali sampai kadar mempertahankan kehamilan
yg lebih rendah menjelang 16-20 selama sisa periode kehamilan
minggu  Korpus luteum berinvolusi
perlahan  pada minggu ke-13
sampai 17
Efek HCG pada Testis Janin

 HCG merangsang sel-sel interstitial testis fetus pria


 pembentukan testosteron pada fetus pria sampai
waktu lahir
 Sekresi testosteron 
1. Tumbuhnya organ kelamin pria
2. Menyebabkan desensus testis pada skrotum pria
Sekresi estrogen oleh plasenta

 Sel sinsitial trofoblas plasenta  menyekresikan


estrogen dan progesteron
 Estrogen tidak langsung disekresikan dari plasenta.
 Estrogen dibentuk dari dehidroepiandrosteron dan
16-hidroksidehidroepiandrosteron yang dibentuk
dari klj adrenal ibu dan klj adrenal fetus
 Androgen yang lemah  ditranspor ke plasenta dan
diubah oleh sel-sel trfoblas menjadi estradiol,
estron, dan estriol.
Fungsi Estrogen dalam Fungsi Progesteron dalam
Kehamilan Kehamilan
 1. Progesteron menyebabkan sel-sel
 1. Pembesaran uterus
desidua tumbuh di endometrium
 2. Pembesaran payudara dan uterus  sel-sel ini memainkan
pertumbuhan struktur duktus peranan penting dalam nutrisi embrio
payudara ibu awal
 3. Pembesaran genitalia eksterna  2. Progesteron menurunkan
wanita kontraktilitas uterus gravid 
 4. Merelaksasi ligamentum pelvis mencegah kontraksi uterus yg
 persendian sakroiliaka menjadi menyebabkan abortus spontan
relatif lentur dan simfisis pubis  3. Membantu perkembangan hasil
menjadi elastis  mempermudah konsepsi bahkan sebelum implantasi 
pasase fetus melalui jalan lahir progesteron meningkatkan sekresi tuba
 5. Memengaruhi kecepatan falopi dan uterus ibu untuk
reproduksi sel pada embrio awal menyediakan nutrisi untuk
perkembangan morula dan blastokista
 4. Progesteron membantu estrogen
mempersiapkan payudara ibu untuk
laktasi
Human Chorionic Somatotropin

 Fungsi hormon ini adalah untuk menurunkan


sensitivitas insulin dan menurunkan penggunaan
glukosa pada ibu  glukosa yang tersedia untuk
fetus lebih besar.
 Meningkatkan pelepasan asam lemak bebas dari
cadangan lemak ibu  menyediakan sumber energi
pengganti untuk metabolisme ibu selama kehamilan
PERKEMBANGAN JANIN

• Sekitar 3 minggu pasca ovulasi, mulai


terjadi pembentukan otak, sumsum tulang
belakang, dan jantung.
• Sekitar minggu ke 5 sudah terjadi detak
jantung janin
• Tali pusat terlihat setelah minggu ke 7
• Disebut janin setelah kehamilan 8 minggu
atau sekitar 2.5 cm.
• Persalinan aterm terjadi pada kehamilan
40 minggu
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 4 MINGGU

 Sudah mulai terlihat


struktur yang akan
membentuk muka dan
leher.
 Terjadi perkembangan
pembentukan jantung dan
pembuluh darah
 Terjadi pula pembentukan
paru, lambung dan hepar.
 Umumnya tes kehamilan
sudah positif.
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 8 MINGGU

• Ukuran mencapai seukuran


buah anggur – diameter
sekitar 2.5 cm.
• Telah terjadi pembentukan
kelopak mata dan telinga ;
kadang-kadang terlihat
adanya pangkal hidung
• Tungkai dan lengan sudah
terbentuk secara lengkap
• Jari-jari sudah semakin
panjang dan terpisah satu
sama lain. .
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 12 MINGGU

 Panjang janin sekitar 5 cm,


mulai terlihat gerakan
janin.
 Rahim mulai dapat diraba
pada perabaan dinding
perut.
 Dengan alat khusus, sudah
dapat didengar detak
jantung janin
 Alat kelamin sudah mulai
jelas..
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 16 MINGGU

 Panjang janin sekitar 11-12 cm dan


berat sekitar 250 gram
 Rahim teraba sekitar pertengahan
simfisis pusat
 Mata sudah dapat berkedip dan
proses pembentukan jantung dan
pembuluh darah sudah sempurna.
 Jari-jari tangan sudah memiliki
sidik jari.
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 20 MINGGU

 Panjang sekitar 25 cm dan


berat sekitar 450 gram
 Tinggi rahim sekitar pusar
 Janin sudah dapat
mengisap ibu jari.
 Terasa gerakan janin
Pemeriksaan ULTRASONOGRAFI

 Pemeriksaan Ultrasonografi umumnya dilakukan


pada kehamilan 20 minggu
 Dokter mengamati keadaan dan lokasi plasenta
 Mengamati tingkat pertumbuhan janin dalam
rahim
 Dapat dilihat gerakan jantung, gerakan janin
 Umumnya sudah dapat dilihat jenis kelamin
PERKEMBANGAN JANIN PADA
KEHAMILAN 24 MINGGU

 Berat janin sekitar 600


gram.
 Memberikan respon
terhadap suara, gerakan.
 Seringkali dapat dirasakan
adanya gerakan – gerakan
janin
 Dapat merasakan gerakan
naik atau turun oleh karena
organ telinga yang sudah
terbentuk dengan baik.
KEHAMILAN 28 MINGGU

 Berat janin sekitar 1


kilogram
 Umumnya sudah berada
pada posisinya
 Kesempatan hidup cukup
besar bila terpaksa harus
dilahirkan sebagai bayi
prematur
 Waspada terhadap gejala
persalinan preterm
Perkembangan
Pada Kehamilan 32 minggu

 Berat janin sekitar


2 kg.
 Kulit sudah tidak
terlampau keriput
oleh karena sudah
mulai terjadi
pembentukan
lemak dibawah
kulit
 Persiapkan laktasi.
Perkembangan
Pada Kehamilan 36 minggu

 Berat janin sekitar


2,8 kg.
 Paru-paru, ginjal
dan hati bekerja
secara sempurna.
Mengeluarkan
urin dan sekresi
 Panjang janin
sekitar 47 cm.
Perkembangan
Pada Kehamilan 40 minggu

 Berat janin sekitar


3,8 kg.
 Cairan ketuban
telah terbentuk
sempurna, selain itu
organ-organ yang
lainnya juga telah
sempurna.
 Mengalami
kontraksi dan air
ketuban pecah dan
perut mulas
Perubahan Fisiologis pd Ibu hamil Meliputi:

 Perubahan Sistem Reproduksi  Perubahan Sistem darah &


 Payudara pembekuan darah
 Perubahan Sistem  Perubahan Sistem Integumen
Endokrin/Hormon  Perubahan Sistem Metabolisme
 Perubahan Sistem Kekebalan  Nutrisi & Diet
 Perubahan Sistem Perkemihan  Darah dan Pembekuan Darah
 Perubahan Sistem Pencernaan  Perubahan BB dan IMT
 Perubahan Sistem  Perubahan Sistem Pernafasan
Muskuloskeletal  Perubahan Sistem Persyarafan
 Perubahan Sistem
Kardiovaskuler
1. Perubahan Sistem Reproduksi

UTERUS VAGINA

VULVA SERVIKS

OVARIUM &
TUBA FALOPI
Uterus

• Fungsi menerima dan melindungi hasil konsepsi


(janis, plasenta, amnion)
• Selama kehamilan, serat otot uterus menjadi
meregang dan bertambah besar (hyperplasia).
• Ukuran sebelum hamil yaitu berkisar 7,5cm x 5cm
x 2,5cm (B: 70 gr, kapasitas <10 ml); saat hamil
30cm x 22,5cm x 20cm (B: 1100 gr, kapasitas 5-
20ml)

Back
Uterus
• Pertumbuhan uterus TM II: proses pembesaran ukuran
uterus, karena adanya berbagai rangsangan pada uterus
untuk melakukan pembesaran ukuran. Pertumbuhan
janin membuat uterus meregang sehingga menstimulasi
sintesis protein pada bagian myometrium uterus.
• Pada akhir TM I (12-16 minggu), lapisan dinding
uterus menebal dari 10mm menjadi 25mm. Namun TM
selanjutnya, lapisan dinding uterus menipis antara 5
sampai 10mm (Blackburn 2003).
• Sebelum kehamilan, uterus di rongga pelvis, namun saat
akhir trimester I kehamilan uterus di rongga abdomen.

Back
Serviks

 Effacement atau pemendekan  primigravida pd 2 minggu


terakhir
 Struktrur serviks: kaku  sangat elastic atau lunak
(meregang d:10cm/ lebih selama persalinan, kembali
semula).
 Pengaruh progesteron  mengeluarkan sekret mukus
endoserviks  melindungi infeksi
 Estrogen meningkatkan vaskularitas  timbul tanda
Chadwick
 Prostaglandin  perlunakan serviks
 Pada serviks terjadi peningkatan massa, kadar cairan dan
pembuluh darah (Blackburn 2003). Back
Vagina

 Kehamilan: estrogen  peningkatan


vaskularisasi dan hiperemia pd kulit dan
otot di perineum dan vulva  vagina
terlihat keunguan  tanda Chadwick
Persalinan: ketebalan mukosa meningkat,
jaringan ikat mengendor, hypertrofi sel otot
polos  dinding vagina memanjang
Peningkatan volume sekresi vaginam:
keputihan, menebal, pH 3,5-6 (asam laktat
glikogen)
Back
Ovarium & Tuba Falopi

Selama kehamilan, ovulasi berhenti


(peningkatan estrogen & progesterone
menyebabkan penekanan sekresi FSH dan LH
dari hipofisis anterior)
Pematangan folikel baru ditunda dan hanya
satu korpus luteum yang ditemukan dalam
ovarium
Corpus luteum  mensekresi progesterone
sampai usia kehamilan 10-12 minggu (setelah
plasenta terbentuk dan berfungsi)
Tuba fallopii mengalami hipertrofi
Back
Epitel mukosa menjadi gepeng
5. Perubahan Sistem Perkemihan

VESIKA
GINJAL
URINARIA
Ginjal

 Ginjal ibu hamil harus bekerja sebagai organ


ekskresi primer bagi janin, disamping
berhubungan dengan peningkatan volume dan
metabolisme intravascular dan ekstraseluler.
 Perubahan ginjal secara fisiologis selama
kehamilan berhubungan dengan efek progesterone
dalam merelaksasikan otot serta tekanan dari
perubahan uterus dan perubahan system
kardiovaskuler.

Back
Vesica Urinaria

 Kapasitas vesica urinaria meningkat pada kehamilan


mencapai 1000ml.
 Estrogen mempengaruhi hipertropi lapisan vesica
urinaria.
 peningkatan ukurannya VU  Mukosa vesica
urinaria hiperemis

Back
2. Payudara
Umur kehamilan Perubahan

3-4 minggu Rasa penuh pada payudara


6 minggu Terjadi pembesaran dan sedikit nyeri
8 minggu Pelebaran pembuluh darah vena di sekitar mammae
8 minggu Kelenjar montgomery mulai tampak
12 minggu Penggelapan di sekitar areola dan putting
16 minggu Colostrum sudah mulai dikeluarkan, air susu belum dapat diproduksi
karena hormon prolaktin masih ditekan prolactin inhibiting hormone,

Kelenjar Montgomery: kelenjar lemak sekitar puting payudara yg menghasilkan


sekret berminyak (cairan lipoid) untuk melubrikasi dan melindungi puting dan daerah
sekitarnya.

 Setelah persalinan  progesteron dan


estrogen akan menurun inhibisi
progesteron terhadap alfa laktaalbumin
hilang
 Peningkatan prolaktin  stimulate sintesis
laktosa  produksi air susu
3. Perubahan Sistem Endokrin
dan Hormon

 Pengaruh umum estrogen adalah menyebabkan


pertumbuhan baik ukuran maupun jumlah sel
 Human placental lactogen/HPL

 Progesteron (mempengaruhi jaringan-jaringan yang


dipengaruhi estrogen, proliferasi dan meningkatkan
vaskularisasi desidua, relaksasi miometrium)
 HCG

 Estrogen (menstimulasi pertumbuhan otot-otot uterus


dan membuat sensitif terhadap oksitosin, menstimulasi
pertumbuhan duktus-duktus payudara, pertumbuhan
puting susu, hiperpigmentasi)
4. Perubahan Sistem Kekebalan

Kadar serum IgA dan IgM meningkat selama


kehamilan karena adanya peningkatan resiko
infeksi.
6. Perubahan Sistem Pencernaan

 Estrogen meningkat  tonus otot-otot traktus digestivus menurun  morbilitas


seluruh taktus digestivusi kurang  bulan pertama kehamilan terdapat
perasaan tidak enak (nausae)  Makanan lebih lama berada dilambung/ usus-
usus.
 Gejala muntah biasanya terjadi pada pagi hari yang biasa dikenal dengan
morning sickness.
 Terjadi konstipasi karena pengaruh hormone progesterone meningkat.
 Tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut (mendesak organ-organ
dalam perut), penurunan asam lambung, melambatkan pengosongan
lambung  perut kembung
 Sekresi saliva lebih asam dan lebih banyak dan asam lambung menurun.
7. Perubahan Sistem Muskuluskeletal

 Lordosis yang progresif akibat kompensasi dari


pembesaran uterus ke posisi anterior
 Sendi sendi panggul menjadi lebih mobile/sering
nyeri karena saraf sekitar terjepit
8. Perubahan Sistem Kardiovaskuler

 Volume darah yang dipompakan masing-masing


ventrikel setiap menitnya disebut Cardiac Output
(CO).
 Peningkatan denyut jantung dan stroke volume 
peningkatan Cardiac Output
 Kadar normal CO (dewasa sehat) 5L/min 
meningkat hingga 20-25L/min.
 Selama kehamilan, perubahan diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan ibu sekaligus janin selama
kehamilan (Blackburn 2003).
Selain itu terjadi perubahan pula seperti:
 Denyut nadi meningkat

 Aliran darah vena balik yang sulit pd kaki kadang-kadang dapat


menyebabkan Varises pada vena kaki dan vulva. Selain itu,
Oedema kaki dapat juga terjadi.
 Pertengahan kehamilan uterus menbesar  menekan vena kava
inferior dan aorta bawah (ibu dlm posisi terlentang)
 Penekanan vena kava inferior dan cardiac output (telentang) 
hipotensi arterial  siindrom hipotensi supine  kehilangan
kesadaran
9. Perubahan Darah Dan Sistem
Pembekuan Darah

 Fungsi darah mengangkut oksigen, karbondioksida, nutrisi dan


hasil metabolisme ke seluruh tubuh, alat keseimbangan asam
basa, perlindungan dari infeksi, dan merupakan pemelihara
suhu tubuh.
 Darah terdiri dua komponen yaitu plasma (55%) dan sel-sel
darah (45%).
 Kandungan plasma: air, protein plasma, dan elektrolit.
 Sel-sel darah terdiri: eritrosit (99%), leukosit dan trombosit.
 Volume darah: kombinasi volume plasma dan volume sel darah
merah.
 Peningkatan volume darah selama kehamilan berkisar 30-50%
dan bahkan bisa lebih pada kehamilan ganda. (berhubungan
dengan peningkatan CO mulai kehamilan 6 minggu, mekanisme
hormonal)
10. Perubahan Sistem
Integumen/Kulit

 Terjadi pigmentasi pada payudara, abdomen, vulva dan


muka (chloasma)
 Linea alba menjadi linea nigra
 Muncul striae gravidarum
 Penyebab : peningkatan kadar serum melanocyte
stimulating hormone
11. Perubahan Sistem Metabolisme

 Metabolisme basal meningkat


 Masukan makanan sangat berpengaruh untuk
metabolisme ibu dan janin
 Ketidakseimbangan akan menyebabkan berbagai
masalah seperti hiperemesis, diabetes dan lain-lain.
 Retensi air meningkat akibat penurunan tekanan
osmotik koloid interstisial
12. Nutrisi dan Diet

 Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan


uterus, plasenta, payudara.
 Karbohidrat merupakan penyedia energi untuk sel-sel pada
tubuh, simpanan energi (glikogen pada plasenta) untuk
pertumbuhan fetus sehingga dibutuhkan asupan karbohidrat
yang besar untuk energy
 Lemak, konsenterasi lipid dan kadar kolesterol lipoprotein
meningkat sebagai energi untuk ibu dan janin
 Mineral
 Vitamin, berfungsi untuk mengaktifkan enzim
13. Darah Dan Pembekuan Darah

 Volume plasma, meningkat mulai usia kehamilan 10


minggu, mencapai maksimum pada 30-34 minggu sampai
dengan persalinan
 Massa RBC, meningkat mulai usia kehamilan 10 minggu
 WBCs, meningkat selama kehamilan, persalinan dan
kelahiran bayi
 Platelets meningkat selama kehamilan dalam batas normal
 Faktor-faktor pembekuan adalah meningkatnya fibrinogen
(I, VII, VIII, IX, X), menurunnya faktor XI dan XII,
sedangkan protrombin (F II) dan F XII tidak berubah
14. Perubahan BB dan IMT

Rekomendasi penambahan BB slama kehamilan


berdasarkan IMT:
- rendah (IMT < 19,8)  rekomendasi 12,5-18 kg
- normal (IMT19,8-26)  rekomendasi 11,5-16 kg
- tinggi (IMT 26-29)  rekomendasi 7-11,5 kg
- Obesitas (IMT >29)  rekomendasi >= 7 kg
- Gemeli  rekomendasi 16-20,5kg
 TM II dan III:
- gizi baik: > BB/minggu = 0,4kg
- gizi kurang: > BB/minggu = 0,5kg
- gizi lebih: > BB/minggu = 0,3kg
Berat badan (kg)

Janin 3-4
Plasenta 0,6
Cairan amnion 0,8
Peningkatan berat uterus 0,9
Peningkatan berat payudara 0,4
Peningkatan volume darah 1,5
Cairan ekstra seluler 1,4
Lemak 3,5
15. Perubahan Sistem Pernapasan

Diafragma  lebih naik sampai 4cm dan diameter


melintang dada 2cm.

Menyebabkan perubahan: tadinya pernapasan


perut  pernapasan dada
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai