Lampiran MHSW 2019
Lampiran MHSW 2019
Keperawatan
Pada Anak
Dengan Diare
Definisi
– Gejala yang terjadi karena kelainan yang melibatkan fungsi
pencernaan, penyerapan dan sekresi (Wong, 2009).
2. Diare Kronis
Diare Kronis adalah keadaan meningkatnya frekuensi defekasi dan
kandungan air dalam feses dengan lamanya (durasi) sakit lebih dari 14 hari.
(Wong, 2009)
Etiologi
Faktor Infeksi
Penyakit Infeksi : otitis media, infeksi saluran napas atas, infeksi saluran kemih
AGEN VIRUS
AGEN BAKTERI
KERACUNAN MAKANAN
Wong, 2009.
Manifestasi Klinis
1. Menurut Smeltzer & Bare (2002)
– Frekuensi defekasi meningkat bersamaan dengan meningkatnya kandungan cairan dalam feses.
– Kram perut
– Distensi
– Gemuruh usus (borborigimus)
– Anoreksia
– Haus
– Dehidrasi
– Kelemahan
– Kontraksi spasmodik
– Peregangan yg tidak efektif pada anus (tenesmus)
Continue…
– Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas menurun), ubun-ubun
dan mata cekung, membran mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.
– Perubahan TTV, nadi dan respirasi cepat, tekanan darah menurun, denyut jantung
cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun sebagai akibat hipovokanik.
– Diuresis berkurang.
– Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan pernafasan cepat dan
dalam.
PATOFISIOLOGI
Infeksi Makanan Psikologi
DIARE
DIARE
Mual muntah
Hilang cairan & elektrolit Kerusakan integritas kulit
berlebihan perianal
Nafsu makan menurun
Asidosis metabolik
Gangguan keseimbangan
cairan & elektrolit
Sesak Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Gangguan pertukaran
Dehidrasi
gas
1. Pemeriksaan tinja
– Makroskopis dan mikroskopis
– Ph dan kadar gula dalam tinja
– Bila perlu diadakan uji bakteri
1. Berikan oralit
2. Berikan tablet zinc selama 10 hari berturut-turut
3. Teruskam asi-makan
4. Berikan antibiotik secara selektif
5. Berikan nasihat pada ibu/keluarga
(Depkes RI 2011)
Discharge Planning
• Ajarkan pada orang tua mengenai perawatan anak, pemberian makanan dan minuman (Misalnya
oralit )
• Ajarkan mengenai tanda – tanda dehidrasi
• Jelaskan obat – obat yang di berikan dan juga efek sampingnya
• Anjurkan orang tua untuk terus memenuhi asupan nutrisi untuk anak untuk mencegah atau
meminimalisirkan gangguan gizi yang terjadi
• Anjurkan orang tua untuk memberikan minum yang banyak
• Hindari konsumsi muniman bersoda
• Biasakan cuci tangan dengan sabun dan air sehabis BAB/BAK untuk mencegah penularan diare
• Hindari produk susu dan makanan berlemak, tinggi serat atau sangat manis hingga gejala diare
membaik.
(Nurarif & Kusuma, 2016).
ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK DIARE
A. Pengkajian
1. Indentitas
2. Keluhan umum
– BAB lebih dari 3 kali sehari.
3. Dapatkan Riwayat penyakit sekarang
BAB warna kuning kehijauan, bercampur lendir dan darah atau lendir saja. Konsistensi encer,
frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran: 3-5 hari (diare akut), lebih dari 7 hari (diare
berkepanjangan), lebih dari 14 hari diare kronis.
Kemungkinan memakan makanan atau air yang terkontaminasi.
Kemungkinan infeksi di tempat lain.
4. Riwayat penyakit dahulu
Pernah mengalami diare sebelumnya, pemakaian antibiotik, ISPA.
5. Riwayat penyakit keluarga
– Ada salah satu keluarga yang mengalami diare.
6. Pemeriksaan fisik
– Pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar kepala.
– Keadaan umum : lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran menurun.
– Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen.
– Sistem pernafasan : dispena, pernafasan cepat >40 x/mnt karena asidosis metabolik ( kontraksi
otot pernafasan).
– Sistem Kardiovaskular : nadi cepat > 120x /mnt dan lemah.
– Sistem integumen : warna kulit pucat, turgor menurun >2dt, suhu meningkat > 37◦C, fontanel
cekung.
7. Dampak hospitalisasi
Semua anak yang MRS bisa mengalami stress yang berupa perpisahan, kehilangan waktu bermain,
terhadap tindakan invasive respon yang ditunjukkan adalah protes, putus asa, dan kemudian menerima.
8. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Feses kultur : bakteri, virus, parasit, candida.
Serum elektrolit : Hipernatremi, hipokalemi.
AGD : asidosis metabolic ( ph menurun, PO2 meningkat, PCO2 meningkat, HCO3 menurun.
Faal ginjal : UC meningkat (GGA)
(Wong, 2009)
B. Diagnosa
(Wong, 2004)
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria
Tujuan hasil
dan kriteria hasil
Beri larutan rehidrasi oral (LRO) Untuk rehidrasi dan penggantian kehilangan cairan melalui feses
Beri LRO sedikit tapi sering, khususnya bila anak muntah Karena muntah, kecuali jika muntah itu hebat, bukanlah
kontraindikasi umtuk penggunaan LRO
Berikan dan pantau cairan IV sesuai ketentuan Untuk dehidrasi hebat dan muntah
Beri agens antimikroba sesuai ketentuan Untuk mengobati pathogen khusus yang menyebabkan
kehilangan cairan yang berlebihan
Setelah rehidrasi, berikan diet regular pada anak sesuai Karena penelitian menunukkan pemberian ulang diet normal
toleransi secara dini bersifat mengntungkan untuk menurunkan jumlah
defekasi dan penurunan berat badan serta pemendekan durasi
penyakit
Ganti LRO dengan cairan rendah natrium seperti air, ASI, Untuk mempertahankan terapi cairan
formula bebas laktosa, atau formula yang mengandung
setengah laktosa
(Wong and whaley’s, 2004)
D. Implementasi
O:
a. Anak tampak tenang, sudah bisa bermain
b. Turgor kulit sudah baik
c. Membran mukosa baik
d. Mata tidak cekung
1. Kurangnya volume e. Frekuensi BAB 1-3 kali perhari
9 februari 2017
cairan f. Keseimbangan intake dan output dalam 24 jam tidak
terganggu (baik)
g. Tanda vital dalam batas normal (N: 120-130 x/mnt, S; 36-37ºC
dan P: 30-40x/mnt).
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi