Anda di halaman 1dari 26

 Campak ialah penyakit infeksi virus akut,

menular yang ditandai dengan 3


stadium yaitu: a. stadium kataral, b.
stadium erupsi dan c. stadium
konvalesensi.yang dimanifestasikan
dengan demam, konjungtivitis dan
bercak koplik
PENYEBAB
Campak disebabkan oleh paramiksovirus.
Penularan terjadi melalui percikan ludah dari
hidung, mulut maupun tenggorokan
penderita campak.
Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum
gejala muncul.
Kekebalan terhadap campak
diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan
kekebalan pasif pada seorang bayi yang
lahir ibu yang telah kebal (berlangsung
selama 1 tahun).
1. bayi berumur lebih dari 1 tahun
2. bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
3. remaja dan dewasa muda yang belum
mendapatkan imunisasi kedua.
GEJALA
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari
setelah terinfeksi, yaitu berupa:
- nyeri tenggorokan
- hidung meler
- batuk
- nyeri otot
- demam
- mata merah
- fotofobia (rentan terhadap cahaya,
silau).
 2-4 hari -- muncul bintik putih kecil di mulut bagian
dalam (bintik Koplik).
 Ruam (kemerahan di kulit) yg terasa agak gatal
muncul 3-5 hari setelah timbulnya gej. diatas. Ruam
bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang
mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang
menonjol).
 awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan
di bawah telinga serta di leher sebelah samping.
 Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang
tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di
wajah mulai memudar.
Pada puncak penyakit, pend. merasa sangat sakit,
ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40°
Celsius.
3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita
mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera
menghilang.
Pengobatan

Pasien morbili tanpa penyulit dapat berobat jalan.


Anak harus diberikan cukup cairan dan kalori, sedangkan
pengobatan bersifat simtomatik, dengan pemberian
antipiretik, antitusif, ekspektoran, dan antikonvulsan bila
diperlukan.
Sedangkan pada morbili dengan penyulit, pasien perlu
dirawat inap.Di rumah sakit pasien morbili dirawat di
bangsal isolasi sistem pernafasan, diperlukan perbaikan
keadaan umum dengan memperbaiki kebutuhan cairan,
diet yang memadai. Vitamin A 100.000 IU per oral satu
kali pemberian, apabila terdapat malnutrisi
dilanjutkan1500 IU tiap hari.
ASUHAN KEPARAWATANA.
PENGKAJIAN
1.Identitas diri :
2.Riwayat Imunisasi
3.Kontak dengan orang yang terinfeksi
4.Pemeriksaan Fisik :
1.Mata : konjungtivitis, fotophobia
2.Kepala : sakit kepala
3.Hidung : >> secret, influenza,
rhinitis/koriza, perdarahanhidung ( stad
erupsi ).
4.Mulut & bibir :
• Mukosa bibir kering,
• stomatitis, batuk, mulut terasa pahit
5.Kulit :
• Permukaan kulit ( kering ),
• turgor kulit,
• rasa gatal,
• ruam makuler pd leher, muka, lengan
dan kaki (stad. Konvalensi), eritema,
panas (demam).
6.Pernafasan :
Pola nafas,
RR, batuk, sesak nafas,
wheezing, ronchi, sputum
7.Tumbuh Kembang :
BB, TB, BB Lahir,
Tumbuh kembang
R/ imunisasi.
8. Pola Defekasi : BAK, BAB, Diare.
9. Status Nutrisi :
intake – output makanan, nafsu makanan
5.Keadaan Umum : Kesadaran, TTV
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko penyebaran infeksi b/ d organisme


virulen
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d
adanya batuk
3. Gangguan integritas kulit b/ d adanya rash
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d intakeyang tidak
adekuat
5. Gangguan aktivitas diversional b.d isolasi
dari kelompok sebaya
C.RENCANA KEPERAWATAN
1. Perluasan infeksi tidak terjadi
2. Anak menunjukkan tanda-tanda pola nafas
efektif
3. Anak dapat mempertahankan integritas
kulit
4. Anak menunjukan tanda-tanda
terpenuhinya kebutuhan nutrisi
5. Anak dapat melakukan aktivitas sesuai
dengan usia dan tugas perkembangan
selama menjalani isolasi dari teman sebaya
atau anggota keluarga
D.Intervensi
1. cegah peluasan infeksia.
a. Tempatkan anak pada ruangan khusus
b. Pertahankan isolasi yang ketat di rumah sakit
c. Gunakan prosedur perlindugan infeksi jika
melakukan kontak dengan anak.
d. Pertahankan istirahat masa prodromal
e. Berikan antibiotik sesuai dengan order
2. Pertahankan pola nafas yang efektif.
a. kaji ulang status pernafasan (irama,
kedalaman, suara nafas, penggunaanotot
bantu pernafasan, bernafas melalui mulut)
b. kaji ulang tanda-tanda vital
c. berikan posisi tempat tidur semi fowler / fowler
d. Bantu klien utk melakukan
aktivitas sehari-hari sesuai dg
kemampuannya
e. Anjurkan anak utk cukup minum
f. Beri oksigen sesuai dg indikasi
g. Beri obat-obatan yg dpt
meningkatkan efektifnya jalan
nafas(seperti Bronkodilator,
antikolenergik, dan anti peradangan)
3. Mempertahankan integritas kulit.

a. Pertahankan kuku anak tetap pendek,


jelaskan pd anak utk tidak menggaruk rash
b. berikan obat antipruritus topikal, dan anestesi
topikal
c. Berikan antihistamin sesuai advis dan
memonitor efek sampingnya
d. Mandikan klien dg menggunakan sabun yg
lembut utk mencegah infeksi
e. Jika ada fotofobia, gunakan bola lampu yg
tidak terlalu terang dikamar klien
f. Periksa kornea mata thd kemungkinan ulserasi
4.Pertahankan kebutuhan nutrisia.
a. Kaji ketidakmampuan anak untuk makan
b. Ijinkan anak utk makan yg dpt ditoleransi
anak,rencanakan utk memperbaiki status gizi pd saat
selera makan anak meningkat.
c. Berikan makanan yg disertai supleman nutrisi utk
meningkatkan kualitas intake nutrisi.
d. Kolaborasi utk pemberian nutrisi parenteral k/p.
e. Nilai indikator terpenuhinya kebutuhan nutrisi (bb, LL,
membran mukosa)
f. Anjurkan ortu utk memberikan makanan dg teknik
porsikecil sering.
g. Timbang bb tiap hari pada waktu yang sama.
h. Pertahankan kebersihan mulut anak.
i. jelaskan ttg nutrisi yg adekuat utk penyembuhan
penyakit
5.Pertahankan kebut. aktivitas sesuai dg usia
dan tugas perkembangan
a. berikan aktivitas ringan yg sesuai dg usia
anak (permainan,keterampilan tangan,
nonton televisi)
b. berikan makanan yg menarik utk
memberikan stimulasi yg bervariasi bagi
anak
c. libatkan anak dalam mengatur jadwal
harian dan memilih aktivitas yg diinginkan
d. ijinkan anak utk mengerjakan tugas
sekolah selama di RS,anjurkan anak untuk
berhubungan dg teman melalui telepon jika
memungkinkan

Anda mungkin juga menyukai