Anda di halaman 1dari 8

BOLA SOBA SEBAGAI SITUS

WARISAN BUDAYA
OLEH :
MUH. RIZAL
D0151181313
SEJARAH BOLA
SOBA Bola Soba atau Soraja
(Rumah Raja Bugis) adalah
rumah tinggal Panglima
Perang Kerajaan Bone di
masa pemerintahan Raja
Bone XXXII tahun 1895-
1905, iaitu "Andi Abdul
Hamid Baso Pagilingi Petta
Ponggawae" salah seorang
putra Raja Bone XXXI
(Lapawawoi Karaeng Sigeri).
Namun setelah kerajaan
Bone di bawah kekuasaan
Belanda, rumah ini dijadikan
sebagai penginapan para
tetamu dari kalangan
LOKASI BOLA SOBA
Bola Soba setidaknya telah mengalami tiga kali
pemindahan lokasi. Lokasi aslinya, terletak di Jln
Petta Ponggawae yang saat ini menjadi lokasi
rumah jabatan bupati. Selanjutnya, dipindahkan
ke Jln Veteran dan terakhir di Jln Latenritatta
sejak tahun 1978, yang peresmiannya dilakukan
pada 14 April 1982 oleh Menteri Dalam Negeri
(Mendagri) saat itu, Prof Dr Daoed Joesoef.
AGAMA DAN
Secara konseptual,masyarakat
KEPERCAYAAN
tradisional bugis berangkat
dari suatu pandangan hidup
ontologism, memahami alam
semesta secara universal.
Filosofi hidup masyarakat
tradisional bugis yang disebut
Sulapa Appa, menunjukkan
upaya untuk
menyempurnakan diri, pilosofi
ini menyatakan bahwa segala
aspek kehidupan manusia
barulah sempurna jika
berbentuk segiempat yang
merupakan mitos asal
SOSIAL DAN BUDAYA
Dalam masyarakat Bugis, hubungan kekerabatan
merupakan aspek utama,baik dinilai penting oleh
anggotanya maupun fungsinya sebagai suatu struktur
dasar dalam suatu tatanan masyarakat. Pengetahuan
mendalam tentang prinsip-prinsip kekerabatan sangat
penting bagi orang Bugis untuk membentuk tatanan
sosial Dalam budaya
masyarakat Bugis ketika
sebuah keluarga
akanmembangun rumah
atau pindah ke rumah
baru terdapat
serangkaian upacara
adatyang harus
dijalankan, mulai saat
persiapan bahan-bahan
untuk membangun
rumah,ketika rumah
akan dibangun atau
ARSITEKTUR DAN
KONSTRUKSISecara struktural, hubungan
elemen antara awa bola, ale
BANGUNAN bola, dan rakkeang adalah
merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan.
Pemasangan elemen elemen ini
menggunakan pen, alur, tusuk,
dan ikat. Tiang tiangnya
diperkuat oleh kesatuan balik
pipih panjang yang dipasang dari
depan ke belakang. Yang
dibawah disebut arateng(dasar
lantai ale bola). Panjangnya
sama dengan panjang/ jumlah
deretan dari kanan ke
kiri.disamping itu juga diperkuat
oleh kesatuan balok panjang
kesimpulan
Dalam perancangan arsitektur tradisional,
khususnya arsitektur tradisinal Bola Soba
sangat memperhatikan adat istiadat. Hal ini
tumbuh berdasarkan falsafah-falsafah kuno
yang diwariskan secara turun menurun.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
arsitektur tradisional bugis merupakan
perwujudan dari nilai nilai dan gagasan yang
tidak dapat dipisahkan dari pandangan hidup
dan kepercayaan yang dianut olehorang
bugis secara turun menurun.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai