Anda di halaman 1dari 16

ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG

BERKAITAN DENGAN PRAKTIK


PERKAWINAN,KEHAMIL
AN,PERSALINAN,NIFAS,DAN BAYI
BARU LAHIR
ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA
SETIAP
PERKAWINAN
Berdasarkan pada aspek sosial budaya pola
penyesuaian perkawinan dilakukan secara
bertahap. pada fase pertama adalah bulan madu
pasangan masih menjalani hidup dengan penuh
kebahagian, dan hal itu karena didasari rasa cinta
diawal perkawinan.
Pada fase pengenalan kenyataan, pasangan
mengetahui karakteristik dan kebiasaan yang
sebenarnya dari pasangan.
Menurut aspek sosial
Berdasarkan pada aspek budaya faktor pendukung
sosial budaya pola keberhasilan penyesuaian
penyesuaian perkawinan perkawinan mayoritas
dilakukan secara bertahap. subjek terletak dalam hal
pada fase pertama adalah saling memberi dan
bulan madu pasangan menerima cinta, ekspresi
masih menjalani hidup afeksi, saling
dengan penuh kebahagian,
menghormati dan
dan hal itu karena didasari
menghargai, saling
rasa cinta diawal
perkawinan. 
terbuka antara suami
 Pada fase pengenalan istri.
kenyataan, pasangan Hal tersebut tercermin
mengetahui karakteristik pada bagaimana
dan kebiasaan yang pasangan suami istri
sebenarnya dari menjaga kualitas
pasangan.  hubungan antar pribadi
dan pola-pola perilaku
yang dimainkan oleh
suami maupun istri, serta
kemampuan menghadapi
Sedangkan menurut aspek sosial budaya faktor
penghambat yang mempersulit penyesuaian
perkawinan mayoritas subjek terletak dalam hal baik
suami maupun istri tidak bisa menerima perubahan
sifat dan kebiasaan di awal pernikahan, suami
maupun istri tidak berinisiatif menyelesaikan
masalah, perbedaan budaya dan agama diantara
suami dan istri, suami maupun istri tidak t
ahu peran dan tugasnya dalam rumah tangga.Hal
tersebut tercermin pada bagaimana pasangan suami
istri menyikapi perubahan, perbedaan, pola
penyesuaian yang dimainkan dan munculnya hal-hal
baru dalam perkawinan, yang kesemuanya itu dirasa
kurang membawa kebahagiaan hidup berumah
tangga, sehingga masing- masing pasangan gagal
dalam menyesuaikan diri satu sama lain
ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA SETIAP
TRISEMESTER KEHAMILAN

Perawatan kehamilan merupakan salah satu factor yang amat


perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi
dan kematian ketika persalinan, disamping itu juga untuk
menjaga kesehatan janin dan menjaga
pertumbuhan.Memahami perawatan kehamilan adalah
penting untuk mengetahui dampak kesehatan bayi dan si
ibu sendiri.fakta berbagai kalangan masyarakat di
Indonesia masih banyak ibu ibu yang menganggap
kehamilan sebagai hal yang biasa, hal alamiah dan
kodrati.Mereka merasa tidak perlu memerikasakan dirinya
secara rutin ke bidan ataupun dokter.Masih banyaknya ibu
ibu yang kurang menyadari pentingnya pemeriksaan
kehamilan menyebabkan tidak terdeteksinya factor factor
resiko tinggi yang mungkin dialami oleh mereka
RESIKO INI BARU DIKETAHUI PADA SAAT PERSALINAN YANG SERING KALI
KARENA KASUSNYA SUDAH TERLAMBAT DAPAT MEMBAWA AKIBAT FATAL
YAITU KEMATIAN.HAL INI KEMUNGKINAN DISEBABKAN OLEH
RENDAHNYA TINGKAT PENDIDIKAN DAN KURANGNYA INFORMASI.SELAIN
DARI KURANGNYA PENGETAHUAN AKAN PENTINGNYA PERAWATAN
KEHAMILAN, PERMASALHAN PERMASALAHAN PADA KEHAMILAN DAN
PERSALINAN DIPENGARUHI JUGA OLEH FACTOR NIKAH DIUSIA MUDA
YANG MASIH BANYAK DIJUMPAI DIDAERAH PEDESAAN.DISAMPING ITU
DENGAN MASIH ADANYA PREFERENSI TERHADAP JENIS KELAMIN ANAK
KHUSUSNYA PADA BEBERAPA SUKU YANG MENYEBABKAN ISTRI
MENGALAMI KEHAMILAN BERTURUT TURUT DALAM JANGKA WAKTU
YANG RELATIVE PENDEK, MENYEBABKAN IBU MENGALAMI RESIKO
TINGGI FAKTA SAAT MELAHIRKAN
Permasalahan lain yang cukup besar pengaruhnya pada
kehamilan adalah masalah gizi.Hal ini disebabkan
karena adanya kepercayaan 2 dan pantangan
pantangan terhadap beberapa makanan.Sementara
kegiatan mereka sehari hari tidakk berkurang. Ditambah
lagi dengan pantangan pantangan terhadap beberapa
makanan yang sebetulnya sangat dibutuhkan oleh
wanita hamil tentunya akan berdampak negative
terhadap kesehatan ibu dan janin.Tidak heraan kalau
anemia dan kurang gizi pada wanita hamil cukup tinggi
terutama dipedessaan.
DIKATAKAN PULA BAHWA PENYEBAB UTAMA DARI TINGGINYA ANGKA
ANEMIA PADA WANITA HAMIL DISEBABKAN KARENA KURANGNYA
GIZI YANG DIBUTUHKAN UNTUK PEMBENTUKAN DARAH.BEBERAPA
KEPERCAYAAN YANG ADA MISALNYA DI JAWA TENGAH, ADA
KEPERCAYAAN BAHWA IBU HAMIL PANTANG MAKAN TELUR KARENA
AKAN MEMPERSULIT PERSALINAN DAN PANTANG MAKAN DAGING
KARENA AKAN MEYEBABKAN PERDARAHAN YANG
BANYAK.SEMENTARA DISALAH SATU DAERAH JAWA BARAT IBU YANG
KEHAMILANNYA MEMASUKI 8-9 BULAN SENGAJA HARUS
MENGURANGI MAKANANNYA AGAR BAYI YANG DIKANDUNGNYA
KECIL DAN MUDAH DILAHIRKAN.DIMASYARAKAT BETAWI BERLAKU
PANTANGAN MAKAN IKAN ASIN, IKAN LAUT, UDANG DAN KEPITING
KARENA DAPAT MENYEBABKAN ASI MENJADI ASIN.
ASKEP SOSIAL BUDAYA DALAM MASA
NIFAS
MASA NIFAS ADLAH MASA SESUDAH PERSALINAN YANG DIPERLUKAN
UNTUK PULIHNYA KEMBALI ALAT KANDUNGAN YANG LAMNYA ENAM
MINGGU.
JADI ARTI KESELURUHAN DARI ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA MASA NIFAS
ADALAH SUATU HAL YANG BERKAITAN DENGAN BUDI DAN AKAL MANUSIA
UNTUK MENCAPAI TUJUAN BERSAMA PADA MASA SESUDAH PERSALINAN.
1. MACAM-MACAM ASPEK SOSIAL BUDAYA PADA MASA NIFAS
• MASA NIFAS DILARANG MAKAN TELUR, DAGING, UDANG, IKAN LAUT
DAN LELE, KEONG ,DAUN LEMBAYUNG, BUAH PARE, NENAS, GULA
MERAH, DAN MAKANAN YANG BERMINYAK.
• DAMPAK POSITIF: TIDAK ADA
• DAMPAK NEGATIVE :MERUGIKAN KARENA MASA NIFAS MEMERLUKAN
MAKANAN YANG BERGIZI SEIMBANG AGAR IBU DAN BAYI SEHAT.
•Set el ah m el ahirkan atau setelah operasi hanya boleh
m akan tahu dan t empe t anpa garam ,ngayep´dilarang
banyak makan dan m inum , m akanan harus
disangan/dibakar.
• Dampak positif:t ida ada
• Dampak negati ve :merugikan karena m akanan yang
sehat akan mem perc epat penyembuhan luka.
• m asa nifas dilarang t idur siang.
• Dampakposit if:t idakada
• Dampak negat ive : karena masa nifas harus cukup
i st irahat, kurangi kerja berat. Karena tenaga yang
t ersedia sangat bermanfaat unt uk kesehat an ibu dan
bayi‡
• Masa nifas /saat menyusui set elah w aktunya Maghrib
harus puasa tidak m akan m akanan yang padat .
ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG BERKAITAN DENGAN
BAYI BARU LAHIR
Seorang bayi yang baru lahir umumnya mempunyai
berat sekitar 2.7 – 3.6 kg dengan panjang 45 – 55 cm.
Tetapi ia akan kehilangan sampai 10 % dri berat
tubuhnya dalam hari-hari setelah kelahiran. Kemudian
pada akhir minggu pertama berat tubuhnya akan mulai
naik kembali.
Karenanya, tidaklah mengherankan jika seorang bayi
yang baru lahir memerlukan beberapa minggu untuk
menyesuaikan diri. Sebuah selaput keras menutupi dua
titik lunak dari kepala disebut fontonel. Dimana tulang-
tulang tengkorak belum menyatu dan meutup dengan
sempurna. Fontonel anterror.
Menjadi orang tua baru memang
menyenangkan, tapi terkadang juga bisa menjadi
gugup atau penakut karena banyaknya mitos-
mitos soal bayi yang dibawa turun temurun dari
orang-orang tua kita dulu yang mungkin kita
sendiri menjadi bagian dari mitos-mitos yang
dianut orang tua kita. Namun menurut saya
mitos-mitos itu tidak selalu salah, mungkin hanya
beda pengertian saja namun juga tidak
semuanya benar, bahkan ada yang benar-benar
salah menurut dokter. Inilah beberapa mitos
yang masih beredar di masyarakat.
Dibedong agar kaki tidak bengkok.
Ternyata di bedong bisa membuat
peredaran darah bayi menjadi
terganggu, kerja jantung akan lebih
berat memompa darah, akibatnya bayi
akan sering sakit di daerah paru-paru
dan jalan nafasnya. Selain itu dibedong
akan menghambat perkembangan
motorik si bayi karena tidak ada
kesempatan untuk bergerak.
Sebaiknya dibedong saat sesudah
mandi untuk melindungi dari dingin atau
saat cuaca dingin itu pun dibedong
longgar. Jadi dibedong itu tidak ada
hubungannya dengan pembentukan kaki
karena semua kaki bayi yang baru lahir
kakinya bengkok, sebab di dalam perut
tidak ada ruang yang cukup untuk
meluruskan kakinya sehingga waktu
Hidung ditarik-tarik agar mancung
Sebenarnya tidak hubungannya menarik hidung
dengan mancung tidaknya hidung, semua tergantung
dari bentuk tulang hidungnya dan itu sudah bawaan,
lagi pula kasihan si bayinya "sakit tau..." Jadi mau
ditarik-tarik setiap detikpun kalo memang tidak
mancung ya ga bakal mancung.
Pemakaian gurita agar tidak kembung.
Ini jelas salah karena pemakaian gurita akan
menghambat perkembangan organ-organ perut.
Sekarang bayangkan kalau perut anda di ikat seperti
itu tentu akan merasa sesak dan tidak nyaman
bukan. Jika memang harus memakaikan gurita jangan
mengikat terlalu kencang terutama di bagian dada
agar jantung n paru-parunya bisa berkembang
dengan baik. Dan jika tujuannya supaya pusar tidak
bodong sebaiknya di pakaikan hanya di pusar dan
ikatannya pun tidak kencang.
Menggunting bulu mata agar lentik
Memotong bulu mata bisa mengurangi fungsinya untuk
melindungi mata dari benda-benda asing. Panjang pendeknya
bulu mata sudah menjadi bawaan dari bayi itu sendiri.
Beri setetes kopi agar bayi tidak step (kejang)
Pemberian kopi pada bayi jelas berbahaya karena
mengandung kafein yang akan memacu denyut jantungnya
bekerja lebih cepat. Lagi pula bayi itu minumnya susu bukan
kopi.
Jangan memeras kencang-kencang saat mencuci baju bayi,
bayi akan gelisah tidurnya.
Kalo di pikir secara logika jelas tidak masuk akal, mungkin
bayi gelisah saat tidur karena dia pipis, pub, gerah, atau ada
faktor lain, jadi bukan karena saat memeras pakaiannya,
mungkin lebih masuk akal kalau jangan memeras terlalu keras
karena akan merusak pakaian si bayi yang kalau sudah koyak
atau lepas jahitannya akan membuat gelisah sang ayah
karena harus membelikan pakaian yang baru lagi.
Jangan menyusui bayi jika bunda sedang
sakit
Tadinya saya percaya karena penalaran
saya bayi akan tertular sakit si ibu, ternyata
saya salah karena setelah saya konsultasi ke
dokter ternyata malah sebaliknya, saat ibu
sedang sakit tubuh si ibu akan menghasilkan
sistem kekebalan tubuh yang lebih banyak
dan akan ikut ke dalam asi yang jika di
minum si bayi akan meningkatkan sistem
kekebalan tubuhnya. Yang tidak boleh adalah
menyusui bayi saat sakit tanpa ada
pelindung untuk anda, contohnya pakailah
masker penutup mulut dan hidung saat anda
flu karena akan memularkan penyakit, jadi
bukan karena ASI nya.

Anda mungkin juga menyukai