Anda di halaman 1dari 37

BIOLOGI DASAR (D1D-101)

Bab 9
REPRODUKSI

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN

1
REPRODUKSI

Reproduksi :
 Kemampuan menghasilkan individu baru untuk
mempertahankan kelangsungan hidup jenisnya,
sebagai salah satu ciri dasar mahluk hidup
(hewan dan tumbuhan)

2
Ada dua Cara Reproduksi :

1. Reproduksi Seksual / Generatif


 Reproduksi dimana terjadi persatuan 2 sel
gamet / sel kelamin (spermatozoit dan sel telur
atau ovum).

2. Reproduksi Aseksual / Vegetatif


 Cara reproduksi tanpa adanya sel-sel
kelamin atau gamet  individu baru yang
dihasilkan berasal dari satu induk saja, tidak
ada individu jantan ataupun betina.

3
Ada beberapa cara Reproduksi Aseksual
1. Pembelahan (fission) :
Terjadi pada hewan bersel satu  Amoeba ada 2 fase :
Karyokinesis  Sitokinesis  jadi dari satu individu  2
individu  4 individu, dan seterusnya.

2. Sporulasi :
Mula-mula nukleus membelah menjadi beberapa nuklei,
kemudian diikuti oleh pembelahan sitoplasma dan hasilnya
ialah beberapa individu baru.
Misal : Plasmodium.

nb: Sporulasi = Sporogenesis = Schizogoni

4
3. BUDDING = TUNAS = GEMMA

1. Tunas Eksternal  Tunas yang tumbuh di bagian luar


tubuh induk. Bila sudah besar tunas akan dilepaskan
dan bila tidak dilepaskan maka akan terjadi koloni.
misal : Hydra, ‘sponges’.

2. Tunas Internal = Gemmalae


Tunas ini dibentuk bila kondisi lingkungan kurang baik.
Bila induknya mati, gemmalae masih dapat hidup 
tumbuh dewasa pada lingkungan yang baik. Tunasnya
disebut Statoblast.
Misalnya : pada spons air tawar dan Bryozoa

5
4. Fragmentasi
Induk dapat mengadakan fragmentasi atau pemotongan
bagian tubuhnya menjadi 2 bagian atau lebih  yang
akan tumbuh menjadi individu baru.
Pada anemon laut fragmen-fragmen terbentuk pada
bagian tangkai dasar.
Contoh lain : cacing pipih / Turbellaria.

5. Regenerasi
 Suatu proses dimana bagian tubuh organisme yang
hilang , lepas atau rusak akan tumbuh kembali atau
bahkan menjadi individu baru yang dewasa  hewan
bertambah banyak.

6
Misal : Pada beberapa spesies dari filum Echinodermata,
bintang laut (starfish  Asterias), Appendages  alat-alat
gerak Crustacea, ekor kadal, cecak, Salamander, dan lan-
lain. Cacing Planaria  mempunyai daya regenerasi tinggi
 bila dipotong menjadi beberapa bagian  setiap bagian
akan tumbuh menjadi individu baru.

• Regenerasi menurut teori Gradient Axial dari Boveri,


Child. dkk. terjadi karena adanya perbedaan kecepatan
aktifitas metabolisme, dimana yang tertinggi di bagian
ujung anterior dan terendah di ujung posterior
• Autotomi  Proses pemotongan ekor cecak, salamander,
dll., bila dirinya dalam keadaan bahaya.

7
8
Reproduksi Seksual
Fertilisasi  Persatuan antara gamet jantan (spermatozoit)
dengan gamet betina (sel telur : ovum) yang menghasilkan
Zigot.

Menurut bentuk dan besarnya gamet ada 3 macam, yaitu:


1. Isogami  Bentuk dan besarnya sama,
misalnya : Protista.
2. Anisogami  Bentuk sama tetapi besarnya tidak sama,
misalnya : pada Flagellata.
3. Dogami  Bentuk dan besarnya gamet tidak sama.
Spermatozoit lebih kecil dan bergerak aktif, sedangkan
ovum lebih besar tidak aktif bergerak.

9
10
Konyugasi

11
• Pada metazoa yang sudah maju dan hewan-hewan tingkat
tinggi (vertebrata), spermatozoit dan ovum dihasilkan oleh
Gonad = kelenjar kelamin yaitu : testis dan ovarium.
• Gonochorist = diosius  organisme yang hanya
mempunyai satu kel. Kelamin saja  testis atau ovarium
saja.
• Hermaphrodit  organisme yang dalam satu individu
terdapat 2 kelenjar kelamin baik testis maupun ovarium
(monoesius).
misalnya : Lumbricus Rubellus, L. Terestris, Fasciola
Hepatica, Achatinca Fulica, Cyclostomata.
• Protandri  keadaan dimana kel. Kelamin jantan lebih
dahulu matang daripada kel. Kelamin betina.
• Protogini  keadaan dimana kel. Kelamin betina lebih
dahulu matang daripada kel. Kelamin jantan .

12
Tipe-tipe khusus Reproduksi Seksual
1. Partenogenesis  perkembangan telur tanpa dibuahi
oleh spermatozoit sehingga terbentuk individu baru.
Misal : pada Apis cerana, apis mellifera (lebah madu),
isoptera  rayap, semut, tawon, aphid, kutu daun,
potifera dan beberapa crustacea.
* Telur lebah tidak dibuahi  lebah jantan berwarna
hitam; Tidak dibuahi  betina.

2. Paedogenesis  Reproduksi organisme yang masih


dalam fase larva.

13
Ada 2 macam paedogenesis, yaitu :
a. Paedogenesis Amphigoni  larva kawin  fertilisasi 
individu baru (neoteni), terjadi bila lingkungan kurang
menguntungkan.
Misalnya : pada Ambystoma tigrinum (salamander) di
danau Meksiko.

b. Paedogenesis Parthenogenesis
Larva Fasciola hepatica (cacing hati) : telur 
Miracidium  masuk tubuh siput lymnae  Sporocyst
 8 – 10 Redia  Cercaria  Metacercaria.

14
3. Parthenogesis Buatan
Dapat dilakukan dengan rangsangan-rangsangan
pengocokan, pemutaran, panas, asam organik encer,
larutan hipertonis pada telur katak, bulu babi (jaques
Loeb, 1900).

4. Poliembrioni  terbentuknya 2 atau lebih individu baru


dari satu sel telur dengan cara pembelahan / pemisahan
pada stadium awal pembelahan.
Misal : pada kembar identik manusia, armadillo 4
individu dari satu telur, hymenoptera parasit, dll.

15
Organ – organ Sistem Reproduksi
Pada jantan (♂) :
1. Testis  penghasil spermatozoit, terletak di atas ginjal
atau inguinal (pada mamalia).
2. Penis  Alat kopulasi
3. Glandula Accessorius  sekretnya mengaktifkan
spermatozoit. Pada mamalia terdapat G. Prostata, G.
Cowperi atau G. Bulbourethralis
4. Vasa Efferentia  saluran-saluran halus
5. Epididimis (pada mamalia)
6. Vasa Deferens
7. Vesicula Seminalis

16
17
18
Pada betina (♀ ) :
1. Ovarium  ovum
2. Oviduct
3. Ostium Tubae
4. Tuba Fallopi
5. Uterus
6. Vagina
7. Glandula Accessorius  albumen, yolk, shell
8. Reseptaculum Seminalis  untuk menyimpan
spermatozoit
Ovipositor  pada serangga

19
20
21
• Testis dan Ovarium  organ kelamin primer
• ciri-ciri / karakteristik kelamin luar merupakan organ
kelamin sekunder
seperti : Glandula mammae pada betina, Kumis jakun
pada jantan, tanduk rusa pada jantan ,dll.

• Testis  hormon testosteron ( C19 H30 O2) dari sel-sel


leydig / sel-sel interstitial diantara tubula semeniferous.
Bila hormon ini disuntikkan pada hewan yang dikastrasi,
menyebabkan timbulnya sifat-sifat organ kelamin
sekunder.
 behaviornya Hewan Nonkastrasi

22
• Kastrasi Penghilangan gonad sebelum
matang kelamin Menimbulkan perubahan
penampilan; Bentuk dan behavior dari hewan itu.

Misal : Pada sapi betina pungguk pada leher tidak


tumbuh, jinak ; pada rusa tanduk tidak tumbuh,
Organ Accessorius terreduksi, behavior sex tidak
ada, individu cenderung menjadi gemuk karena
akumulasi lemak

23
• Folikel-folikel Ovarium menghasilkan
hormon :

1. Estrogen – Estradiol  berpengaruh


terhadap gejala estrus (birahi) dan suhu
tubuh pada mamalia betina meningkat.
2. Progesteron  mengontrol kelenjar
accessoris terutama setelah masa estrus.
Dihasilkan oleh Corpusluteum (badan
kuning) di Folikel Graaf ovarium setelah
ovulasi

24
• Estrogen dan Progesteron  menyiapkan
uterus untuk menerima ovum yang dibuahi
dan secara langsung atau tidak langsung
berpengaruh terhadap pertumbuhan
Glandula mammae.
• Pertumbuhan, perkembangan, struktur dan
fungsi kelenjar kelamin semuanya
dipengaruhi oleh kelenjar pituitary /
hypophysa dan thyroid yang dikontrol oleh
hypotalamus.

25
Pembentukan Gamet
• Gametogenesis  Proses pembentukkan
gamet
• Spermatogenesis  Proses pembentukkan
spermatozoit mulai dari spermatogonium (1A
jamak) di testis.
• Spermatogonia  spermatosit I 
Spermatosit II  spermatid  spermatozoit
(dari satu spermatosit I  4 spermatozoit)

26
27
28
• Oogenesis  proses pembentukan ovum (ova-jamak) atau
sel telur dari oogonia di ovarium.
• Oogonia  oosit I  oosit II  polosit I (sel kutub) 
ootid + polosit II  ovum (dari satu oogonia  satu
ovum).
• Dalam pembentukan gamet, jumlah kromosom berkurang
menjadi setengahnya dalam dua pembelahan meiosis,
sehingga jumlah kromosom spermatozoit dan ovum
masing-masing hanya 23 buah. Pada oogenesis sitoplasma
dibagi tidak sama antara keempat sel anak  hanya 1 sel
saja yang penuh  hidup sebagai ovum, 3 lainnya polosit
mati.

29
Menurut tempat tumbuh telur hewan di
kelompokkan :
1. VIVIPAR
2. OVIPAR
3. OVOVIVIPAR

Vivipar  Hewan yang telurnya tumbuh menjadi embrio / anak dalam


tubuh induk, misalnya mamalia/manusia, kecuali monotremata. Telur
tumbuh dalam uterus. Pada pertumbuhan awal embrio mendapat
makanan dari Deutoplasma, selanjutnya sampai lahir dari induk lewat tali
pusat (termasuk pertukaran O2, CO2)

30
Ovipar  Hewan yang telurnya tumbuh diluar tubuh induk,
 pada kebanyakan hewan invertebrata, vertebrata :
pisces s/d aves dan monotremata.
 telur tumbuh  menetas/lahir mendapat makanan
hanya dari yolk; O2, CO2  difusi masuk/keluar
lingkungannya.
Ovovivipar  Hewan yang telurnya tumbuh dalam tubuh
induk (dierami dalam tubuh induk, tanpa ada tali pusat
yang menghubungkan embrio dengan induk,
misal : kadal, hiu.

31
32
33
Tugas PR

1. Sebutkan kelenjar dan hormon pada mamalia yang


berperan dalam proses reproduksi, serta jelaskan apa
perannya masing-masing hormon itu !
2. Berikan penjelasan tentang anak kembar identik pada
manusia/hewan lainnya !
3. Apa maksud dan tujuan dari inseminasi buatan pada
ternak !
4. A. Apa tujuan dari kontrasepsi ?
B. Pada umumnya ada 3 metode kontrasepsi. Sebutkan
dengan caranya masing-masing !

34
5. Sebutkan paling sedikit 4 macam penyakit kelamin menular
(sexually trasmitted diseases = STDs) pada manusia dengan
penyebab penyakitnya !
6. Bagaimana cara reproduksi pada tumbuhan dan berikan
contoh tumbuhannya !

35
7. Jelaskan istilah – istilah ini :

A. Kriptorkhidisma F. Bayi Tabung


B. Teori Epigenesis G. Fertilisasi Eksternal
C. Siklus Estrus H. Uterus Simplex
D. Ovulasi I. Akrosom
E. Seks Rasio J. Fekunditas

36
37

Anda mungkin juga menyukai