Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

ISOLASI BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) DARI


LIMBAH PATI SAGU (Metroxylon sago) DAN UJI
DAYA HAMBAT TERHADAP PERTUMBUHAN
BAKTERI PATOGEN

KIKI MARLIANA HENRIK


1403409014

PROGRM STUDI
BIOLOGI

FAKULTAS SAINS
UNIVERSITAS COKTOAMINOTO PALOPO
2017
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Klasifikasi sagu (Metroxylon Sagu (Metroxylon sago) merupakan
sago) menurut Tjitrosoepomo salah satu tanaman potensi yang
(2007): terdapat di Sulawesi Selatan dan
Kingdom : Palntae pengolahannya dilakukan dengan cara
Devisi : Manoliophyta tradisional (Nur, et al., 2014)
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Family : Palmae Pati sagu, diperoleh dari hasil ekstraksi
Genus : Metroxylon empelur sagu , mengandung banyak
Spesies : Metroxylon sago karbohidrat serta gizi lainnya seperti
protein, vitamin, dan mineral
(Sumaryono, 2006)

Isolasi Bakteri Asam Laktat (BAL)


merupakan bakteri probiotik yang
mampu memproduksi asam laktat
dengan cara memfermentasi
karbohidrat (Lee dan Salminen, 2009)

Uji daya hambat terhadap bakteri


patoge Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:
1. Berapakah jumlah isolat bakteri asam laktat yang dapat diisolasi
dari pati sagu (Metroxylon sago) yang mempunyai kemampuan daya
hambat terhadap bakteri patogen Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli?
2. Berapakah besar zona hambat isolat bakteri asam laktat terhadap
bakteri patogen Staphylococcus aureus dan Escherichia coli?

C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui jumlah isolat bakteri asam laktat yang dapat diisolasi
dari pati sagu (Metroxylon sago) yang mempunyai kemampuan daya
hambat terhadap bakteri patogen Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli.
2. Mengetahui besar zona hambat isolat bakteri asam laktat terhadap
bakteri patogen Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

D. Manfaat
1. Dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan pati
sagu yang mengandung bakteri asam laktat, yang memiliki kemampuan
dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen.
2. Dapat dijadikan sebagai referensi, masukan, dan bahan pertimbangan
bagi peneliti selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian bakteri asam
laktat dari pati sagu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjauan umum sagu (Metroxylon sago).

Morfologi sagu yaitu tumbuh dalam bentuk rumpun, terdiri atas 1-8
batang sagu, tinggi pohon dapat mencapai 8-17 m dengan
diameter 35-50 cm. Bentuk daun memanjang dengan tulang daun
ditengah, panjang sekitar 60-180 cm dan lebar 7 m (Syakir dan
karmawati, 2013).
Pengolahan sagu secara tradisional dimulai dari penebangan dan
pembuangan kulit batang, proses penghancuran empelur batang
sagu, ekstraksi, dan pengendapan (deni, et al,. 2010)

2. Bakteri Asam Laktat (BAL) sebagai bakteri probiotik

Bakteri Asam Laktat (BAL) merupakan bakteri probiotik yang


menghasilkan antibakteri berupa, asam organik, bakteriocin, dan
H2O2 iyang memberikan keuntungan bagi nang dengan
meningkatkan keseimbangan mikroorganisme dalam saluran (Winarsi
et al., 2007).
3. Bakteri patogen

Bakteri patogen dibedakan atas bakteri penyebab intoksitasi dan


infeksi. Contoh dari bakteri patogen yaitu Staphylococcus aureus yang
merupakan bakteri gram positif dan Escherichia coli yang merupakan
bakteri negatif (Permenasari, 2008).

4. Hasil penelitian yang relevan

Menurut Suseno (2015), dalam penelitian mengenai


pemanfaatan isolat bakteri asam laktat indigenous sebagai starter
untuk fermentasi sagu, menyatakan bahwa isolat BAL didapatkan
dari air rendaman ekstraksi sagu yang telah didiamkan selama 2
hari. Bakteri asam laktat menghasilkan asam-asam organik dari hasil
metabolismenya terutama asam laktat, semakin banyak
menghasilkan konsentrasi total asam maka isolat BAL tersebut akan
semakin banyak menghambat pertumbuhan bakteri patogen.

Penelitian uji kemampuan Lactobacillus casei sebagai agensi


probiotik oleh Rofiq et al. (2014). Menyatakan bahwa L. casei paling
kuat menghambat S. aureus dengan diameter hambatan sebesar
16,75 mm. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan L. casei
mampu menurunkan jumlah koloni S. aureus sampai dengan 33,3%.
BAB III METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu isolasi bakteri


asam laktat dari pati sagu dan dilanjutkan dengan pengujian daya hambat
isolat bakteri asam lakta dari pati sagu (Metroxylon sago) terhadap
pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini yaitu isolasi bakteri asam laktat dari pati sagu dan
daya hambat bakteri asam laktat dari pati sagu (Metroxylon sago) terhadap
pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

3. Definisi Operasional Variabel

Variabel dari penelitian terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitan ini adalah pati sagu (Metroxylon sago)
variabel terikatnya yaitu jumlah isolasi bakteri asam laktat dari pati sagu
dan dimeter zona bening atau zona hambat yang tebentuk disekitar paper
disc.
4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Labotorium Sel dan Jaringan,


Fakultas Sains, Cokroaminoto Palopo pada bulan November 2017 sampai
Januari 2018.

5. Alat dan Bahan


a. Alat b. Bahan

Alat yang akan digunakan dalam Bahan yang akan digunakan yaitu
penelitian ini yaitu enkas, air, aquades, agar-agar, MRS Broth,
aoutoklaf, cawan petri, bunsen, lkohol 70%, CaCO3, larutan NaCl
jarum ose, erlenmeyer, gelas fisiologis, karet gelang, plastik,
ukur, neraca analitik, lemari es, uluminiumfoil, klining wars, kapas,
batang pengaduk, panci, botol kertas bekas, paper disc, jangka
selai, inkubator, mikro pipet, sorong, dan limbah pati sagu
tabung pipet, rak tabung reaksi, (Metroxylon sago), dan bakteri uji
cutton bud, dan kamera Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli.
6. Lokasi Pengambilan Sampel
Pengambilan pati sagu (Metroxylon sp.) dilakukan di Bosso, Kecamata
Walenrang Utara.
6. Diagram Alir Pati sagu sebanyak
0,1 gram

Pengenceran sampai 10-6 dengan NaCL 9 ml

Diinokulasi sebanyak 1 ml kedalam


MRS Agar dengan metode pour
plate

Pemurnian (reinokulasi)

Isolat BAL murni

Uji daya hambat

Peremjaan isolat Peremjaan bakteri uji


BAL dari pati sagu S. aureus dan E. coli
pada agar miring pada agar miring

Diinokulasi kedalam Diinokulasi kedalam


MRS Agar dan MRS Agar dan
diinkubasi pada suhu 37 diinkubasi pada suhu 37
0C selama 1× 24 jam 0C selama 1× 24 jam

Penambahan aquades 5 ml Penambahan aquades 5


ke dalam inokulum BAL ml ke dalam inokulum
bakteri uji
Paper disc direndam Diinokulasi kedalam MRS
selama 10 menit dalam Agar sebanyak 1 ml
sampel BAL sagu dengan metode swab

Meletakkan Paper disc kedalam MRSA yang


berisi bakteri uji dan diinkubasi pada temperatur
37 0C selama 3 x 24 jam

Mengukur diameter zona


bening menggunakan
jangka sorong

Gambar 3. Diagram Alir

Diameter Zona Bening (mm2/ml) = LZ - LP


V
Keterangan:
LZ : Luas zona bening (mm2)
LP : Luas paper disk (mm2)
V : Volume contoh (ml)
8. Teknik Analisis Data

Data hasil pengamatan ini akan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif
kualitatif yaitu dengan menyusun data yang diperoleh kemudian diinterpretasikan
dan dianalisis sehingga memberikan informasi bagi pemecahan masalah yang
dihadapi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai