Jantung :
• Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
• Palpasi : iktus kordis tidak teraba
• Perkusi : batas jantung dalam batas normal
• Auskultasi : S1,S2 tunggal, regular, gallop(-), murmur (-)
Abdomen : bentuk datar, nyeri tekan epigastrium (+), turgor baik (<3detik), bising
usus normal tidak meningkat
• Inspeksi : datar
• Palpasi : nyeri tekan epigastrium (+), hepar dan lien tidak teraba, turgor baik
• Perkusi : timpani
• Auskultasi : bising usus normal (3x/menit)
D. Diagnosis
Diagnosis : Susp. Demam Tifoid
Diagnosis banding : Malaria,DBD
E. Usulan pemeriksaan penunjang
• - Cek malaria
• H2TL
• - Pemeriksaan widal
• A : Susp.Demam tifoid
• P : - Diet lunak
• - Infus RL 20 tetes / menit
• - Inj. Cefotaxim 2x1gr
• -Inj. Ondancentron 2x1 amp
• - Inj. Ranitidin 2x1amp
• - Drip B12 1amp/24jam
• -Paracetamol 3 x 500mg
Tanggal 07 Desember 2016
• S : Demam turun naik, mual berkurang, pusing (-), menggigil
(-), nafsu makan berkurang
• O : ku : tampak sakit sedang
• TD: 90/60 mmHg, nadi 94 x/ menit, RR 20 x/menit, Suhu :
38,2°C, konjungtiva anemis (-), nyeri tekan epigastrium (+),
akral hangat
• A : Susp. Demam tifoid
• P : - Diet lunak
- Infus RL 20 tetes / menit
-Inj. Cefotaxim 2x1gr
-Inj. Ondancentron 2x1 amp
- Inj. Ranitidin 2x1amp
- Paracetamol 3 x 500mg
- Sukralfat syr 3x1C
• Tanggal 08 Desember 2016
• S : Demam (-), mual (-), nafsu makan (+)
• O : ku : baik
• TD: 100/70 mmHg, nadi 88 x/ menit, RR 20 x/menit, Suhu :
37°C, nyeri tekan epigastrium (-), akral hangat
Penilaian Tubex
Skor <2 Negatif = Tidak menunjukkan infeksi tifoid aktif
Skor 3 Borderline =Tidak dapat disimpulkan
Skor 4-5 Positif =Menunjukkan infeksi tifoid aktif
Skor >6 Positif= Indikasi kuat infeksi tifoid
• Uji Typhidot
Deteksi igM dan IgG pada protein membran luar S.typhi. Hasil
positif diperoleh 2-3 hari setelah infeksi dan spesifik
mengidentifikasi IgM dan IgG terhadap S.typhi. Sensitivitas
98%,spesifisitas 76,6%.
• Uji Igm Dipstick
Deteksi kusus IgM spesifik S.thyphi pada spesimen serum atau
darah dengan menggunakan strip yang mengandung antigen
lipopolisakarida S.typhi dan anti IgM sebagai kontrol. Sensitivitas
65-77% dan spesifisitas 95-100%. Akurasi diperoleh bila
pemeriksaan dilakukan 1 minggu setelah timbul gejala.
• Kultur darah
Diagnosis pasti demam tifoid dapat ditegakkan bila ditemukan
bakteri S. Typhi dalam biakan dari darah, urine, feses, sumsum
tulang, cairan duodenum.
Hasil biakan darah yang positif memastikan demam tifoid, akan
tetapi hasil negatif tidak menyingkirkan demam tifoid.
Radiologi:
-Thorax: dg komplikasi Pneumonia
-Abdomen: komplikasi Intraintestinal (peritonitis,
perforasi usus atau perdarahan saluran cerna)
Cara mendiagnosa
• Anamnesa: dengang menemukan gejala dan tanda tipoid
serta didukung dengang salah satu hasil pemeriksaan
penunjang.