Identifikasi Mineral
Identifikasi Mineral
KELOMPOK 2
1. A ST RAFIDA
2. RISKA AWALIA LESTARI
3. BELLA PRATIWI
4. NURAMILA
5. ISWAR EDIS PRATAMA
OUTLINE
BENTUK KRISTAL
BIDANG BELAH
PECAHAN
KEKERASAN
WARNA
KILAP
TRANSPARANSI
SIFAT KHUSUS DAN SIFAK OPTIK
CONTOH IDENTIFIKASI MINERAL
BENTUK KRISTAL
Belahan merupakan kecenderungan mineral tertentu untuk membelah diri pada satu atau lebih pada arah
tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang disebabkan oleh tekanan dari luar atau pemukulan
dengan palu.
Macam-macam bidang belah
a. Belahan Sempurna ( Perfect )
b. Belahan Baik ( Good )
c. Belahan Jelas ( Distinct )
d. Belahan Tidak Jelas ( Indistinct )
e. Belahan Tidak sempurna ( Imperfect )
PECAHAN
Bila dalam belahan mineral akan pecah dalam arah yang teratur, sedangkan pada pecahan mineral akan pecah
secara tidak teratur. Perbedaannya bidang belah pada belah akan nampak memantulkan sinar seperti pada cermin
datar, sedangkan pada pecahan akan memantulkan sinar ke segala arah dengan tidak teratur.
JENIS PECAHAN
Concoidal : bila memperlihatkan gelombang yang melengkung, seperti pada pecahan botol.
Fibrous : bila menunjukkan gejala pecahan seperti serat, contohnya asbes.
Even : bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang halus, contohnya mineral lempung.
Uneven : bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang kasar, contohnya mineral magnetit atau
mineral besi.
Hackly : bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang kasar tidak teratur dan runcing, contohnya
mineral perak atau emas
IDENTIFIKASI MINERAL (2)
RISKA AWALIA LESTARI
H22114017
KEKERASAN
Kwarsa : berwarna putih jernih, putih susu dan tidak memiliki belahan.
Olivin : hijau (butiran/granular), atau biasanya berwarna kuningkehijaun
seperti gula pasir.
Piroksen : hijau kehitaman berbentuk prismatik pendek.
Amfibol : hitam mengkilat berbentuk pprismatik panjang.
Oksida besi : kuning-cokelat kemerahan.
Azurit : berwarna biru.
Jasper : berwarna merah.
GORES
Terdapat pada mineral yang mempunyai indeks bias antara 2,6 sampai 3, contoh :
- Cuprite ( n = 2.8 )
- Cinnabar ( n = 2.90 )
- Hematite ( n = 3.00 )
- Bixbyte ( n = 2.70 )
Kilap sublogam pada mineral bixbyte (oksida Fe-Mn)
Kilap Non-Logam (Non-Metallic Luster)
Kilap non logam biasanya terlihat pada mineral-mineral yang berwarna muda
(terang)/ tansparan kecualijika tebal. Kilap bukan logam dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu kilap kaca, kilap intan, kilap damar, kilap lemak, kilap
sutera, kilap mutiara, dan kilap tanah. Gypsum merupakan contoh mineral yang
memiliki kilap kaca.
Opaq mineral : Mineral yang tidak tembus cahaya meskipun dalam bentuk
helaian yang amat tipis. Mineral-mineral ini permukaannya mempunyai kilauan
metalik dan meninggalkan berkas hitam atau gelap (logam-logam
mulia,belerang,ferric oksida )
Transparant mineral : Mineral-mineral yang tembus pandang seperti
kaca biasa ( batu-batu kristal dan ieland spar )
NURAMILA
SIFAT KEMAGNETAN MINERAL
Sifat magnetik pada mineral dikaji secara mendalam dalam bidang paleomagnetisme atau kemagnetan purba.
Stabil tidaknya magnetisasi pada suatu batuan sangat tergantung pada jenis mineral dan ukurannya.
Sifat magnetik pada batuan ini juga berperan dalam metode geomagnetik untuk eksplorasi.
Identifikasi mineral berdasarkan sifat kemagnetannya dilakukan dengan mendekatkan mineral dengan sebuah
magnet dan mengamati respon mineral tersebut terhadap magnet
MINERAL FERROMAGNETIK
Adalah mineral dengan sifat kemagnetan yang besar/kuat
Contoh:
Magnetit (Fe3O4)
Pyrrhotit (Fe1-xS)
Maghemite (Fe2O3, γ-Fe2O3)
Isovite ((Cr,Fe)23C6)
Chromferide (Fe3Cr1-x)
Symthite ((Fe,Ni)9S11 atau ((Fe,Ni)13S16)
Wilhelmramsayite (Cu3FeS3•2(H2O )
Batiferrite (Ba[Ti2Fe10]O19)
MINERAL PARAMAGNETIC
Mineral jenis ini memiliki sifat kemagnatan yang tidak terlalu kuat.
Contoh:
Hematit (Fe2O3)
Franklinite ((Zn,Fe2+)(Fe3+)2O4 )
Pirit (FeS2)
Kalkopirit (CuFeS2)
Olivin ((Mg,Fe)2SiO4)
Ilmenit (FeTiO3)
Piroksen ((Mg,Fe)SiO3)
Hornblende ((Ca,Na)2–3(Mg,Fe,Al)5(Al,Si)8O22(OH,F)2
Mineral mika (Biotit, Muskovit, Flogofit)
MINERAL DIAMAGNETIC
Adalah mineral yang tidak memiliki sifat kemagnetan.
Contoh:
Sulfur (S)
Kuarsa (SiO2)
Halite (NaCl)
Calcite (CaCO3)
Ortoklas (KAlSi3O8)
Plagioklas ((Na,Ca)(Si,Al)4O8)
Talk(Mg3Si4O10(OH)2)
Gipsum (CaSO4·2H2O)
Intan (C)
SIFAT KELISTRIKAN MINERAL
Sifat kelistrikan pada mineral adalah kemampuan mineral untuk menerima dan juga meneruskan aliran listrik yang
dikenakan padanya. Pada mineral hanya ada dua jenis sifat kelistrikan. Yaitu, yang dapat menghantarkan listrik
(konduktor) dan yang tidak dapat menghantarkan listrik (isolator).
BERDASARKAN DAYA LEBUR MINERAL, BAU, DAN RASA MINERAL
Daya lebur mineral yaitu meleburnya mineral apabila dipanaskan, penyelidikannya dilakukan dengan membakar bubuk
mineral dalam api. Daya leburnya dinyatakan dalam derajat keleburan.
Bau pada mineral dapat diamati jika bentuk fisik mineral tersebut dapat diubah menjadi gas. Jenis-jenis bau mineral adalah:
¨ Bau Sulforous adalah bau yang seperti bau Sulfu r(S).
¨ Bau Bituminous adalah bau yang seperti Ter
¨ Bau Argillerous adalah bau seperti lempung (tanah).
Seperti halnya bau, rasa pada mineral hanya dapat diamati jika bentuk fisik mineral diubah menjadi cair. Berikut adalah jenis-
jenis rasa pada mineral :
¨ Rasa Saline atau rasa seperti garam (asin).
¨ Rasa Alkaline atau rasa seperti logam atau soda.
¨ Rasa Witter atau rasa pahit.
SIFAT OPTIK MINERAL (DIAPHANITY)
a. Transparansi
Transparansi adalah sifat optik mineral untuk meneruskan cahaya. Sifat transparansi dibagi tiga, yaitu : transparence,
translucent, dan opaque.
• Trasparent, benda dapat tampak bila dipandang melalui suatu mineral. Contoh: Kuarsa, Kalsit, Biotit.
• Translucent, cahaya dapat diteruskan oleh mineral, namun benda dibalik mineral tidak tampak jelas. Contoh: Gipsum.
• Opaque, tidak ada cahaya yang diteruskan walaupun pada keping tertipis. Contoh: Magnetik, Pirit.
Rasa
Asin Halit
Pahit Epsomit
Feel
Soapy / Seperti sabun Talk, Bentonit
Greasy / Berminyak Grafit
Bau
Bawang putih Mineral As
Lobak Mineral-mineral Se
Belerang S
Kelistrikan
Konduktor Cu, Fe
Keradioaktifan
Fesforisensi
Dapat bercahaya/bersinar setelah terkena sinar matahari Barium sulfida, Kalsium sulfida
Fluorisensi
Identifikasi mineral merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi suatu mineral tertentu.
Mengidentifikasi mineral dapat dilakukan dengan memperhatikan sejumlah sifat kimia dan sifat
fisisnya. Sifat-sifat fisik yang biasanya diperhatikan adalah kilap, warna, kekerasan, tenacity,
cerat, belahan, pecahan, bentuk, berat jenis, sifat dalam, kemagnetan, kelistrikan, daya lebur, dan
derajat transparan. Setelah identifikasi dilakukan, maka kita dapat dengan jelas memberi nama
mineral tersebut. Mineral adalah bahan anorganik yang terbentuk secara alamiah, memiliki
komposisi kimia yang tetap dan struktur Kristal beraturan.
Dan pada praktikum ini, yang kami amati adalah nama mineral, dan sifat fisis yang yang kami identifikasi pada praktikum ini
adalah bentuk, warna, kekerasan, tenacity, belahan, pecahan, cerat, dan kilap.
1. Pada pengamatan pertama, kami melakukan identifikasi pada mineral dengan nomor urut peraga 1 dengan sifat fisik
yang dimiliki yaitu :
a. Warnanya yaitu warna segarnya berwana kelabu dan warna lapuknya berwarna abu-abu
b. Kekerasannya diperoleh dengan menggores kuku jari dan diperoleh nilai < 2,5
Dari hasil identifikasi sifat fisik mineral tersebut dapat ditentukan nama dari mineralnya yaitu monthomorillonite.
2. Pada pengamatan kedua, kami melakukan identifikasi pada mineral dengan nomor urut peraga 2 dengan sifat
fisik yang dimiliki yaitu :
a. Warna segarnya berwarna kwarsa karena warna dalam mineral tersebut berwarna putih susu, warna lapuknya berwarna
putih,
Untuk keterangan tambahannya : Klasifikasi kimianya adalah karbonat, komposisi kimianya adalah Kalsium karbonat
(CaCO3), berat jenisnya 2,7. Menunjukan karakteristik yang tidak biasa disebut kelarutan surut dimana ia menjadi kurang
larut dalam air dengan naiknya suhu. Dari hasil identifikasi sifat fisik mineral tersebut dapat ditentukan nama mineralnya
yaitu calchite.
4. Pada pengamatan keempat, identifikasi dilakukan pada mineral dengan nomor urut peraga 4 dengan sifat yang dimiliki oleh mineral ini
yaitu :
a. Warna segarnya berwarna putih sedangkan warna lapuknya berwarna putih kecoklatan,
g. Kilapnya termasuk jenis kilap kaca karena pada saat diberi cahaya terlihat seperti kaca.
Mineral ini adalah umum ditemukan di permukaan bumi, komponen penting dari batuan beku, metamorf dan sedimen, bentuk alami dari
silikon dioksida ditemukan dalam berbagai varietas mengesankan dan warna. Ada banyak nama untuk varietas yang berbeda:
cryptocrystalline varietas kuarsa terdaftar secara terpisah di bawah kalsedon, dan termasuk batu akik. Dari hasil identifikasi sifat fisik mineral