Anda di halaman 1dari 48

IDENTIFIKASI ENDAPAN MINERAL

KELOMPOK 2
1. A ST RAFIDA
2. RISKA AWALIA LESTARI
3. BELLA PRATIWI
4. NURAMILA
5. ISWAR EDIS PRATAMA
OUTLINE

BENTUK KRISTAL
BIDANG BELAH
PECAHAN
KEKERASAN
WARNA
KILAP
TRANSPARANSI
SIFAT KHUSUS DAN SIFAK OPTIK
CONTOH IDENTIFIKASI MINERAL
BENTUK KRISTAL

Umumnya mineral memiliki bentuk:


1. Mineral berbentuk kristalin
2. Mineral berbentuk non-kristalin

Bentuk Kristal isometric dan non-isometrik


Klasifikasi kristal
Dari tujuh sistem kristal dapat dikelompokan menjadi 32 klas kristal.
1. Sistem isometrik
2. sistem tetragonal
3. rombis
4. heksagonal
5. trigonal
6. sistem monoklin
7. triklin
Bentuk-bentuk Kristal
1. Bentuk tunggal
2. Bentuk kombinasi
3. Bentuk pertumbuhan
Proses pembentukan kristal
fase-fase pembentukan Kristal, diantaranya yaitu:
1. Fase cair ke padat
2. Fase gas ke padat
3. Fase padat ke padat
BIDANG BELAH

Belahan merupakan kecenderungan mineral tertentu untuk membelah diri pada satu atau lebih pada arah
tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang disebabkan oleh tekanan dari luar atau pemukulan
dengan palu.
Macam-macam bidang belah
a. Belahan Sempurna ( Perfect )
b. Belahan Baik ( Good )
c. Belahan Jelas ( Distinct )
d. Belahan Tidak Jelas ( Indistinct )
e. Belahan Tidak sempurna ( Imperfect )
PECAHAN

Bila dalam belahan mineral akan pecah dalam arah yang teratur, sedangkan pada pecahan mineral akan pecah
secara tidak teratur. Perbedaannya bidang belah pada belah akan nampak memantulkan sinar seperti pada cermin
datar, sedangkan pada pecahan akan memantulkan sinar ke segala arah dengan tidak teratur.
JENIS PECAHAN

 Concoidal : bila memperlihatkan gelombang yang melengkung, seperti pada pecahan botol.
 Fibrous : bila menunjukkan gejala pecahan seperti serat, contohnya asbes.
 Even : bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang halus, contohnya mineral lempung.
 Uneven : bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang kasar, contohnya mineral magnetit atau
mineral besi.
 Hackly : bila pecahan tersebut menunjukkan bidang pecahan yang kasar tidak teratur dan runcing, contohnya
mineral perak atau emas
IDENTIFIKASI MINERAL (2)
RISKA AWALIA LESTARI
H22114017
KEKERASAN

 Ketahanan suatu mineral


terhadap suatu goresan.
 Skala yang biasa digunakan
adalah Skala Mohs
Sebagai perbandingan dari skala tersebut di atas, maka dapat diberikan skala kekerasan
yaitu :
 Kuku jari : 2.5
 Uang logam tembaga :3
 Pecahan kaca jendela : 4.5
 Pisau/paku baja : 5.5
 Kikir baja : 6.5
CONTOH

Kuku Jari Paku

Source : Dokumentasi Pribadi


WARNA

 Disebabkan karena adanya


absorpsi atau refraksi pada
panjang gelombang tertentu; E.g
620-750 nm (Merah); 495-570 nm
(Hijau);
 Kehadiran suatu atom asing dalam
suatu mineral
 Ketidakhadiran suatu atom pada
posisi seharusnya
BEBERAPA CONTOH WARNA MINERAL

 Kwarsa : berwarna putih jernih, putih susu dan tidak memiliki belahan.
 Olivin : hijau (butiran/granular), atau biasanya berwarna kuningkehijaun
seperti gula pasir.
 Piroksen : hijau kehitaman berbentuk prismatik pendek.
 Amfibol : hitam mengkilat berbentuk pprismatik panjang.
 Oksida besi : kuning-cokelat kemerahan.
 Azurit : berwarna biru.
 Jasper : berwarna merah.
GORES

 Warna serbuk mineral pada


saat digoreskan pada
permukaan keras dan
berwarna putih, misal: alas
porselen putih yang tidak licin
atau tidak dilapisi kaca.
KILAP
Kilap ditimbulkan oleh cahaya yang dipantulkan dari permukaan sebuah mineral,
yang erat hubungannya dengan sifat pemantulan (refleksi) dan pembiasan (refraksi).
Intensitas kilap tergantung dari indeks bias dari mineral, yang apabila makin besar
indeks bias mineral, makin besar pula jumlah cahaya yang dipantulkan. Nilai
ekonomik mineral kadang-kadang ditentukan oleh kilapnya. Kilap mineral erat
kaitannya dengan daya tembus cahaya terhadap mineral, pembiasannya serta
struktur kristalnya.
JENIS-JENIS KILAP

 Kilap Logam ( Metallic Luster)

Kilap logam apabila suatu mineral memancarkan kilap suatu logam ,


contoh Galena, Pyrit, Kalkopyrit, emas dan lain-lain.

Mineral-mineral opaq yang mempunyai indeks bias sama dengan 3 atau


lebih, contoh : Galena, Native metal, Sulphide , Pyrite.
Kilap logam pada mineral bersifat opaque
 Kilap sup logam (Sub Metallic Luster) terdapat pada mineral-mineral semi opak
sampai opak atau kilap yang dihasilkan dari mineral hasil alterasi.

Terdapat pada mineral yang mempunyai indeks bias antara 2,6 sampai 3, contoh :

- Cuprite ( n = 2.8 )

- Cinnabar ( n = 2.90 )

- Hematite ( n = 3.00 )

- Bixbyte ( n = 2.70 )
Kilap sublogam pada mineral bixbyte (oksida Fe-Mn)
 Kilap Non-Logam (Non-Metallic Luster)

Kilap non logam biasanya terlihat pada mineral-mineral yang berwarna muda
(terang)/ tansparan kecualijika tebal. Kilap bukan logam dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu kilap kaca, kilap intan, kilap damar, kilap lemak, kilap
sutera, kilap mutiara, dan kilap tanah. Gypsum merupakan contoh mineral yang
memiliki kilap kaca.

Mineral-mineral yang mempunyai warna terang dan dapat membiaskan,dengan


indeks bias kuramg dari 2,5. Gores dari mineral-mineral ini biasanya tak berwarna
atau berwarna muda.
Macam-macam kilap bukan logam

Kilap yang ditimbulkan


oleh permukaan kaca atau
gelas.

Contoh : Kilap kaca pada


gipsum yang tampak
cemerlang
Kilap yang sangat cemerlang yang
ditimbulkan oleh intan atau
permata.

Contoh : Kilap intan (adamantine


luster) sangat cemerlang seperti
berlian, seperti ditunjukkan pada
gambar mineral topaz di bawah
ini.
Contoh : Kilap damar (resinous luster)
adalah kilap seperti damar, seperti pada
mineral amber yang memiliki kombinasi
warna kuning dan coklat.
Kilap dengan permukaan yang licin
seperti berminyak atau kena lemak,
akibat proses oksidasi.

Contoh : Kilap lemak (greasy luster)


adalah kilap seperti lemak, seakan-akan
berlapis dengan lemak seperti yang
ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Kilap seperti yangt terdapat pada
mineral-mineral yang parallel atau
berserabut ( parallel fibrous structure )

Contoh : Kilap sutera (silky luster)


merupakan kilap seperti sutera, biasanya
terdapat pada mineral-mineral yang
menyerat misalnya artinite.
Kilap yang ditimbulkan oleh mineral
transparan yang berbentuk lembaran dan
menyerupai mutiara.

Contoh : Kilap mutiara (pearly luster)


adalah kilap seperti mutiara, biasanya
terdapat pada bidang-bidang belah dasar
dari suatu kristal mineral. Contoh kilap
mutiara terdapat pada mineral
sanbornite.
Kilap yang ditunjukkan oleh mineral
yang porous dan sinar yang masuk
tidak dipantulkan kembali.

Contoh : Kilap tanah (earthy luster)


adalah kilap yang biasanya terlihat
pada mineral-mineral yang kompak,
misalnya barite seperti pada gambar
dibawah ini.
TRANSPALASI
Transparansi merupakan kemampuan mineral dalam bentuk potongan pipih untuk
meneruskan cahaya. Klasifikasi derajat transparansi didasarkan atas kenampakan
obyek yang terlihat akibat cahaya yang diteruskan oleh potongan mineral.
Sifat ini di bedakan menjadi 3 kelpmpok, yaitu :

 Opaq mineral : Mineral yang tidak tembus cahaya meskipun dalam bentuk
helaian yang amat tipis. Mineral-mineral ini permukaannya mempunyai kilauan
metalik dan meninggalkan berkas hitam atau gelap (logam-logam
mulia,belerang,ferric oksida )
 Transparant mineral : Mineral-mineral yang tembus pandang seperti
kaca biasa ( batu-batu kristal dan ieland spar )

 Translusent mineral : mineral yang tembus cahaya tetapi tidak tembus


pandang seperti kaca frosted ( Calsedon, Gypsum, dan kadang-
kadang Opal ). Mineral-mineral yang tidak tembus pandang (non
transparent) dalam bentuk pecahan-pecahan (fragmen) tetapi tembus
cahaya pada lapisan yang tipis (feldspar)
KILAP
BELLA PRATIWI
H22114024
IDENTIFIKASI MINERAL
(BERDASARKAN SIFAT KHUSUS DAN OPTIK MINERAL)

NURAMILA
SIFAT KEMAGNETAN MINERAL
Sifat magnetik pada mineral dikaji secara mendalam dalam bidang paleomagnetisme atau kemagnetan purba.
Stabil tidaknya magnetisasi pada suatu batuan sangat tergantung pada jenis mineral dan ukurannya.
Sifat magnetik pada batuan ini juga berperan dalam metode geomagnetik untuk eksplorasi.
Identifikasi mineral berdasarkan sifat kemagnetannya dilakukan dengan mendekatkan mineral dengan sebuah
magnet dan mengamati respon mineral tersebut terhadap magnet
MINERAL FERROMAGNETIK
Adalah mineral dengan sifat kemagnetan yang besar/kuat
Contoh:
Magnetit (Fe3O4)
Pyrrhotit (Fe1-xS)
Maghemite (Fe2O3, γ-Fe2O3)
Isovite ((Cr,Fe)23C6)
Chromferide (Fe3Cr1-x)
Symthite ((Fe,Ni)9S11 atau ((Fe,Ni)13S16)
Wilhelmramsayite (Cu3FeS3•2(H2O )
Batiferrite (Ba[Ti2Fe10]O19)

MINERAL PARAMAGNETIC
Mineral jenis ini memiliki sifat kemagnatan yang tidak terlalu kuat.
Contoh:
Hematit (Fe2O3)
Franklinite ((Zn,Fe2+)(Fe3+)2O4 )
Pirit (FeS2)
Kalkopirit (CuFeS2)
Olivin ((Mg,Fe)2SiO4)
Ilmenit (FeTiO3)
Piroksen ((Mg,Fe)SiO3)
Hornblende ((Ca,Na)2–3(Mg,Fe,Al)5(Al,Si)8O22(OH,F)2
Mineral mika (Biotit, Muskovit, Flogofit)
MINERAL DIAMAGNETIC
Adalah mineral yang tidak memiliki sifat kemagnetan.
Contoh:

Sulfur (S)
Kuarsa (SiO2)
Halite (NaCl)
Calcite (CaCO3)
Ortoklas (KAlSi3O8)
Plagioklas ((Na,Ca)(Si,Al)4O8)
Talk(Mg3Si4O10(OH)2)
Gipsum (CaSO4·2H2O)
Intan (C)
SIFAT KELISTRIKAN MINERAL
Sifat kelistrikan pada mineral adalah kemampuan mineral untuk menerima dan juga meneruskan aliran listrik yang
dikenakan padanya. Pada mineral hanya ada dua jenis sifat kelistrikan. Yaitu, yang dapat menghantarkan listrik
(konduktor) dan yang tidak dapat menghantarkan listrik (isolator).
BERDASARKAN DAYA LEBUR MINERAL, BAU, DAN RASA MINERAL
Daya lebur mineral yaitu meleburnya mineral apabila dipanaskan, penyelidikannya dilakukan dengan membakar bubuk
mineral dalam api. Daya leburnya dinyatakan dalam derajat keleburan.

Bau pada mineral dapat diamati jika bentuk fisik mineral tersebut dapat diubah menjadi gas. Jenis-jenis bau mineral adalah:
¨ Bau Sulforous adalah bau yang seperti bau Sulfu r(S).
¨ Bau Bituminous adalah bau yang seperti Ter
¨ Bau Argillerous adalah bau seperti lempung (tanah).

Seperti halnya bau, rasa pada mineral hanya dapat diamati jika bentuk fisik mineral diubah menjadi cair. Berikut adalah jenis-
jenis rasa pada mineral :
¨ Rasa Saline atau rasa seperti garam (asin).
¨ Rasa Alkaline atau rasa seperti logam atau soda.
¨ Rasa Witter atau rasa pahit.
SIFAT OPTIK MINERAL (DIAPHANITY)
a. Transparansi
Transparansi adalah sifat optik mineral untuk meneruskan cahaya. Sifat transparansi dibagi tiga, yaitu : transparence,
translucent, dan opaque.
• Trasparent, benda dapat tampak bila dipandang melalui suatu mineral. Contoh: Kuarsa, Kalsit, Biotit.
• Translucent, cahaya dapat diteruskan oleh mineral, namun benda dibalik mineral tidak tampak jelas. Contoh: Gipsum.
• Opaque, tidak ada cahaya yang diteruskan walaupun pada keping tertipis. Contoh: Magnetik, Pirit.

b. Pemantulan dan Pembiasan


Pemantulan dan pembiasan terjadi apabila sinar diarahkan pada mineral non opaque dengan sebuah sudut.
Sifat Khusus Mineral

Rasa
Asin Halit
Pahit Epsomit
Feel
Soapy / Seperti sabun Talk, Bentonit
Greasy / Berminyak Grafit
Bau
Bawang putih Mineral As

Lobak Mineral-mineral Se
Belerang S

Arang Batubara, Lignit

Tanah Kaolin basah

Kelistrikan

Bermuatan listrik jika digosok dengan kain Intan, Topaz, Turmalin

Bermuatan listrik jika dipanasi Turmalin, Kuarsa

Bermuatan listrik jika ditekan Kuarsa

Berdaya hantar listrik Cu, Fe


Kemagnetan

Bersifat magnetic Magnetit, Pirotit, Ferroplantin

Serbuknya tertarik magnet Magnetit, Pirotit

Daya Hantar Panas

Konduktor Cu, Fe

Isolator Asbes, Mika

Keradioaktifan

Mineral bersifat radioaktif Uranitit, Pitchblende

Fesforisensi

Dapat bercahaya/bersinar setelah terkena sinar matahari Barium sulfida, Kalsium sulfida

Fluorisensi

Dapat bercahaya bila mineral terkena cahaya Fluorit, Barium, Willemite


IDENTIFIKASI MINERAL DALAM BATUAN
ISWAR EDIS PRATAMA
H22114308
IDENTIFIKASI MINERAL DALAM BATUAN

Identifikasi mineral merupakan suatu kegiatan membuat deskripsi suatu mineral tertentu.
Mengidentifikasi mineral dapat dilakukan dengan memperhatikan sejumlah sifat kimia dan sifat
fisisnya. Sifat-sifat fisik yang biasanya diperhatikan adalah kilap, warna, kekerasan, tenacity,
cerat, belahan, pecahan, bentuk, berat jenis, sifat dalam, kemagnetan, kelistrikan, daya lebur, dan
derajat transparan. Setelah identifikasi dilakukan, maka kita dapat dengan jelas memberi nama
mineral tersebut. Mineral adalah bahan anorganik yang terbentuk secara alamiah, memiliki
komposisi kimia yang tetap dan struktur Kristal beraturan.
Dan pada praktikum ini, yang kami amati adalah nama mineral, dan sifat fisis yang yang kami identifikasi pada praktikum ini
adalah bentuk, warna, kekerasan, tenacity, belahan, pecahan, cerat, dan kilap.

1. Pada pengamatan pertama, kami melakukan identifikasi pada mineral dengan nomor urut peraga 1 dengan sifat fisik
yang dimiliki yaitu :

a. Warnanya yaitu warna segarnya berwana kelabu dan warna lapuknya berwarna abu-abu

b. Kekerasannya diperoleh dengan menggores kuku jari dan diperoleh nilai < 2,5

c. Belahannya tidak sempurna

d. Pecahannya termasuk jenis even

e. Tenacity mineral ini adalah brittle

f. Ceratnya berwarna abu-abu dan

g. Kilapnya termasuk kilap tanah.

Dari hasil identifikasi sifat fisik mineral tersebut dapat ditentukan nama dari mineralnya yaitu monthomorillonite.
2. Pada pengamatan kedua, kami melakukan identifikasi pada mineral dengan nomor urut peraga 2 dengan sifat
fisik yang dimiliki yaitu :

a. warna segarnya berwarna hijau dan warna lapuknya berwarna coklat

b. Mineral ini memiliki tingkat kekerasan > 3


c. Tenacitynya adalah brittle

d. Belahannya tidak sempurna


e. Pecahannya termasuk jenis uneven

f. Ceratnya berwarna putih, dan

g. Kilapnya termasuk jenis kilap sutera karena memiliki serat.


Untuk keterangan tambahan dari mineral ini adalah yaitu terletak pada lingkungan mineral sekunder di zona
teroksidasi deposit tembaga. Asal namanya berasal dari bahasa yunani. Berdasarkan sifat fisik mineral tersebut
dapat ditentukan nama mineralmya yaitu malachite.
3. Pada pengamatan ketiga, kami melakukan identifikasi pada mineral dengan nomor urut peraga 3 dengan sifat fisik yang
dimiliki yaitu :

a. Warna segarnya berwarna kwarsa karena warna dalam mineral tersebut berwarna putih susu, warna lapuknya berwarna
putih,

b. Mineral ini memiliki kekerasan> 2,5

c. Tenacitynya adalah brittle

d. Mineral ini tidak memiliki bidang belah,

e. Pecahannya termasuk jenis uneven

f. Ceratnya berwarna putih, dan

g. Kilapnya jenis kilap tanah.

Untuk keterangan tambahannya : Klasifikasi kimianya adalah karbonat, komposisi kimianya adalah Kalsium karbonat
(CaCO3), berat jenisnya 2,7. Menunjukan karakteristik yang tidak biasa disebut kelarutan surut dimana ia menjadi kurang
larut dalam air dengan naiknya suhu. Dari hasil identifikasi sifat fisik mineral tersebut dapat ditentukan nama mineralnya
yaitu calchite.
4. Pada pengamatan keempat, identifikasi dilakukan pada mineral dengan nomor urut peraga 4 dengan sifat yang dimiliki oleh mineral ini

yaitu :

a. Warna segarnya berwarna putih sedangkan warna lapuknya berwarna putih kecoklatan,

b. Mineral ini memiliki tingkat kekerasan < 6,5

c. Tenacity dari mineral ini adalah ductile,

d. Mineral ini tidak memiliki bidang belah,

e. Pecahannya termasuk jenis concoidal

f. Ceratnya berwarna putih, dan

g. Kilapnya termasuk jenis kilap kaca karena pada saat diberi cahaya terlihat seperti kaca.

Mineral ini adalah umum ditemukan di permukaan bumi, komponen penting dari batuan beku, metamorf dan sedimen, bentuk alami dari

silikon dioksida ditemukan dalam berbagai varietas mengesankan dan warna. Ada banyak nama untuk varietas yang berbeda:

cryptocrystalline varietas kuarsa terdaftar secara terpisah di bawah kalsedon, dan termasuk batu akik. Dari hasil identifikasi sifat fisik mineral

tersebut dapat ditentukan nama mineralnya yaitu quartz

Anda mungkin juga menyukai