Anda di halaman 1dari 36

PERKEMBANGAN FILSAFAT ZAMAN

MODERN
OLEH
1. Regina Maria Ansila Keun (18716152034)
2. Nini Haryanti (18726251044)
ALIRAN YANG MUNCUL PADA ZAMAN MODERN

 Rasionalisme  Materialisme
 Empirisme  Fenomenologi
 Kritics  Potivisme
 Idealisme  Eksistensialisme
 Evolusionisme
MATERIALISME
 Materialisme adalah aliran filsafat yang berpendapat bahwa, kebenaran tidaklah ditentukan
oleh gambaran, melainkan oleh materi. dan seluruh kenyataan yang ada dirumuskan dan
ditentukan oleh benda atau materi.

 Materialisme modern mengatakan bahwa alam (universe) itu merupakan kesatuan material
yang tak terbatas yang di dalamnya terkandung materi dan energi yang selalu dan akan tetap
ada.

 Materialisme modern juga mengatakan bahwa materi itu ada sebelum jiwa, dan dunia material
adalah yang pertama. Sedangakan pemikiran tentang dunia ini adalah yang nomor 2.
Tokoh - Tokoh Aliran Materialisme
Ludwig Feuerbach adalah seorang filsuf, teolog
dan moralis. Ia lahir di Lanshut, Bavaria, Jerman.
Pada mulanya ia belajar teologi di Heidelberg
dan Berlin. Kemudian tahun 1825, Hegel
mempengaruhinya untuk menekuni bidang
filsafat. Ia menjadi dosen pada tahun 1828-1832
di Erlangen.
 Menurut Ludwig Feuerbach manusia memiliki totalitas hakikat
manusia yang sejati. Hal itu terungkap dalam akal budi, kehendak
dan hati yang ada pada diri manusiawi. Pendapat ini seolah
menerima kenyataan lain di luar empiris.
 Kenyataan yang konkret itu adalah alam material. Alam material
dapat diketahui oleh pikiran; objek dapat diketahui melalui subjek
yang sadar. Alam material adalah dasar bagi kesadaran. Manusia
mampu membedakan dirinya dari alam dan manusia mampu merefleksikan
dirinya.
• Karl Max lahir di Trier, Jerman pada tahun 1818, dari
kalangan keluarga ruhaniwan Yahudi. Ayahnya, Heinrich
Marx, adalah seorang pengacara ternama dan termasuk
golongan menengah di kota itu. Sementara ibunya adalah
putrid seorang pendeta Belanda yang juga berbangsa Yahudi.
• Tahun 1935, saat berusia 17 tahun, Marx menamatkan
sekolah menengah (Gymnasium) di Traves. Kemudian atas
kemauan ayahnya yang tidak bisa ditolaknya, ia masuk
fakultas Hukum Universitas Bonn selama satu tahun.
• Kemudian ia mempelajari filsafat dan sejarah di Universitas
Berlin. Periode yang dilalui tersebut dalam sejarah di
universitas Berlin. Periode yang dilalui tersebut dalam
sejarah kefilsafatan lazim dikenal dengan sebutan periode
Marx Muda
materialism historis materialism dialektis
• Disebut materialism historis, • Tentang konsepsi
karena menurut teorinya, arah
yang ditempuh sejarah sama materialisme
sekali ditentukan oleh dialektris, Marx
perkembangan sarana-sarana
produksi yang materiil. berangkat dari
dialektika yang
dibangun oleh Hegel.
Dialektika Hegel,
sebagaimana
” dirumuskan sebagai
teori tentang
FENOMENOLOGI
Fenomenologi ialah filsafat yang menyatakan bahwa
kebenaran merupakan hasil deskripsi intuitif manusia
terhadap suatu obyek sesuai dengan penampakan diri
(fenomena) obyek tersebut.
Fenomenologi menggabungkan di antara subyek (manusia),
obyek (yang diamati)
Tokoh Aliran Fenomenologi
 Edmund Husserl lahir pada 1859 di Prossnitz dan meninggal
pada 1938 di Freiburg, Breisgau.
 Ia adalah filsuf Jerman keturunan Yahudi. Masa muda dilaluinya
antara lain dengan belajar astronomi dan matematika di Leipzig
dan Berlin tempat ia memperoleh gelar doktor dalam bidang
matematika.
Pokok-pokok pikinan Husserl mengenai fenomenologi, adalah sebagai
berikut ini:
1. Fenomena adalah realitas sendiri yang tampak.
2. Tidak ada batas antara subjek (manusia) dengan realitas.
3. Kesadaran bersifat intensional (berdasarkan niat/keinginan).
4. Terdapat interaksi antara tindakan kesadaran (noesis) dengan
objek yang disadari (noema).
 Max Scheler dilahirkan di Munchen Jerman
Selatan pada tahun 1814, suatu daerah yang
masyarakatnya, mayoritas Katholik. Ibunya
seorang wanita Yahudi, sedang ayahnya beragama
Protestan. Padawaktu ia berumur 15 tahun (1889)
ia belajar di Gymnasium (sekolah menengah) di
Munchen ia masuk agama Katholik.
 Max Scheler memandang fenomenologi sebagai empirisme dan
positivisme yang sangat radikal(radikal dimaksudkan sebagai
kegiatan menggali pengetahuan dan pengalaman sampai ke akarnya).
 Pemikiran Max Scheler dalam fenomenologi adalah bahwa ia mengingat
pengalaman emosi sebagai objek dari pengamatan fenomenologinya.
Objek yang hadir dari pengalaman person adalah nilai. Pengalaman
emosi yang menghadirkan nilai bukanlah emosi biasa, seperti
kenikmatan atau kesakitan melainkan merupakan pengalaman emosi
yang intensional, yang dinamakan juga intuisi emosi.
POSITIVISME
POSITIVISME

• Positivisme berasal dari kata positive, yang dalam bahasa filsafat


bermakna sebagai suatu peristiwa yang benar-benar terjadi, yang
dapat dialami sebagai suatu realita.
• Positivisme adalah aliran filsafat yang berpangkal dari fakta yang
positif. Sesuatu di luar fakta atau kenyataan dikesampingkan dalam
pembicaraan filsafat dan ilmu pengetahuan
• Menurut aliran ini, manusia hanya mempercayai yang riil saja
berdasarkan ilmu positif (science positive) yang didasarkan pada
pengamatan (observasi) dan percobaan langsung (eksperimentasi).
Melalui dua pembuktian ini, segala yang berbau metafisis dibuang,
karena tidak bisa dibuktikan dengan dua pendekatan tersebut.
A. Objektif
B. Fenomenalisme (hanya bicara tentang realita)
C. Nominalisme
D. Reduksionisme
E. Naturalisme
F. Mekanisme
August comte

Pengetahuan riil diperoleh


melalui observasi (pengalaman
indrawi), eksperimentasi,
komparasi (perbandingan), dan
generalisasi-induktif
diperoleh hukum yang sifatnya
umum sampai kepada suatu
teori
3 Tahap perkembangan manusia menurut Comte

1. Tahap Teologis
Mempercayai dibalik gejala-gejala alam yang terjadi ada
kuasa-kuasa adikodrati yang mengatur
2. Tahap Metafisik
alam yang menjadi asal mula agama
3. Tahap Positif
Tujuan tertinggi dari tahap positif ini adalah menyusun dan
dan mengatur segala gejala di bawah satu fakta yang umum
EKSISTENSIALISME
Exist itu sendiri adalaha bahasa Latin yang artinya: ex; keluar
dan sistare; berdiri.
Jadi eksistensi adalah berdiri dengan keluar dari diri sendiri

Eksistensialisme adalah filsafat yang memandang segala gejala


dengan berpangkal kepada eksistensi (keberadaan).
Filsafat eksistensialisme memberi tekanan kepada
pengalaman yang konkret dan memfokuskan pembahasan
pada masalah-masalah individu.

Manusia dipandang sebagai objek terbuka.

Bereksistensi  dinamis
Søren Kierkegaard
Eksistensi manusia bukanlah sesuatu
yang statis tetapi senantiasa
menjadi, manusia selalu bergerak
dari kemungkinan menuju suatu
kenyataan, dari cita-cita menuju
kenyataan hidup saat ini.
Jadi ditekankan harus ada keberanian
dari manusia untuk mewujudkan apa
yang ia cita-citakan atau apa yang
ia anggap kemungkinan.
Karl Jaspers

Eksistensi diungkapkan sebagai


perbuatan, pemilihan,
kebebasan.

Kita bereksistensi Hanya jika


kita sadar, bahwa perbuatan
yang kita lakukan itu kita
lakukan sendiri, keluar dari
kekuatan dan kehendak kita,
serta dari putusan kita sendiri
Martin Heidegger

Gagasan “Being in the world” ,


manusia merupakan entitas yang
bernaung di dalam dunia. Tidak
mungkin memisahkan manusia dari
dunianya, dan sebaliknya tidak
mungkin dunia dipisahkan dari
manusia.

kehadiran manusia dalam kehidupan


sudah menjadikan dirinya sebagai care
atau concern, keprihatinan atau
keterlibatan dengan segala yang
berada di sekelilingnya
Jean Paul Sartre
Titik tolak filsafat adalah kesadaran
(cogito), yaitu kesadaran yang saya
miliki tentang diri saya sendiri

Kesadaran berarti distansi, jarak,


nonidentitas.

Eksistensi lebih dulu ada dibanding


esensi. Manusia tidak memiliki apa-apa
saat dilahirkan dan selama hidupnya ia
tidak lebih hasil kalkulasi dari
komitmen-komitmennya di masa lalu,
maka satu-satunya landasan nilai
adalah kebebasan manusia.
Friedrich Nietzshe
Manusia yang bereksistensi adalah
manusia yang mempunyai keinginan
untuk berkuasa (will to power),
dan untuk berkuasa manusia harus
menjadi manusia super yang
mempunyai mental majikan bukan
mental budak.
“Bagaimana cara menjadi manusia
unggul???” manusia bisa menjadi
unggul jika mempunyai keberanian
untuk merealisasikan diri secara
jujur dan berani.
EVOLUSIONISME
Artinya Suatu interpretasi tentang bagaimana proses
perkembangan segala bentuk kehidupan

Teori evolusi merupakan suatu usaha yang menerangkan


jenis organisme hidup yang ada dewasa ini berdasarkan
sejarahnya masing-masing. Hal ini dapat kita ketahui
bahwa organisme terdahulu tampaknya lebih sederhana dari
pada bentuk-bentuk yang kemudian, sehingga menimbulkan
pikiran bahwa hidup itu dimulai sebagai set tunggal, dan
dari tunggal inilah berkembang semua hidup lain.
Charles Darwin
 Karyanya yang cukup besar adalah Origin Of
Species ditulis tahun 1859 dan Descent of
man (1871) yang memberikan bukti dengan
fakta kepada anggapan bahwa spesies-psesies
itu mempunyai hubungan satu dengan yang
lainnya dalam garis ke atas dan bahwa
manusia itu berasal dari kelompok binatang
yang sama seperti simpanse dan kera.
 Dalam prinsip
Darwin,tidak ada bedanya antara manusia deng
an binatang. Karena perkembangan ini terbuka
juga kemungkinan, bahwa kemudian hari akan
timbul dari manusia sesuatu yang lebih
sempurna dari manusia yang sekarang ini.
 Evolusi dimulai dari hal yang sederhana
sampai menuju hal yang kompleks dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti
adanya seleksi alam. Dilihat pula dari
proses sebab dan akibatnya.

 Menurutnya, sesuatu yang kuat atau yang


mampu memperjuangkan hiduplah yang akan
berhasil. Sedangkan, yang lemah dan
malaslah yang akan tersisih dengan
sendirinya dan kurang berhasil dalam
hidupnya
Untuk memahami evolusi, kita harus menjauhkan diri dari kesalahan-kesalahan
dalam menafsirkan tentang manusia yang sering terjadi. Misalnya :

1. Teori evolusi tidak berarti atau mengandung arti bahwa semua bentuk yang
hidup cenderung mengarah kepada manusia atau bahwa jenis yang ada itu tentu
akan menjadi jenis lain. Teori evolusi tidak berarti bahwa manusia berasal
dari monyet atau monyet yang lebih sempurna. Manusia mempunyai asal-usul yang
panjang, dapat ditelusuri samapai jenis manusia purba.
2. Evolusi tidak sama dengan Darwinisme
3. Teori evolusi bukanlah keterangan tentang watak dan asal dari kehidupan itu
sendiri. Teori evolusi adalah interpretasi deskriptif tentang bagaimana suatu
jenis menjelma dari jenis yang lain.
4. Teori evolusi tidak seharusnya mengingkari agama atau kepercayaan pada tuhan.
Evolusi hanya bersifat hipotesis Teori evolusionis lebih
dan kebenarannya terbatas pada menitikberatkan pada
dunia empiris  Karena manusia
bagaimana perubahan-
pada dasarnya adalah makhluk
sosial yang selalu hidup bersama perubahan dalam
dan terus menerus berubah. masyarakat memiliki
Makhluk yangbebas untuk mekanisme tertentu
menentukan dirinya serta terikat sehingga dalam proses
oleh nilai-nilai norma sosial. perubahannya akan
membutuhkan waktu yang
cukup lama
YOU

Anda mungkin juga menyukai