Anda di halaman 1dari 21

HASIL INVENTARISASI JALAN JAWA DAN

JALAN KARIMATA
Disusun Oleh:
Kelompok 7

Faroh Nuril Kamila 171910301129


Dani Angga Setyantono 171910301133
Sada Adima Yulfan 171910301135
Intan Dwi Fatmawati 1719103011137
Afiandra Robinur Pratomo 1719103011141
KLASIFIKASI JALAN
Jalan Jawa
Sistem jaringan jalan : sekunder, karena disusun mengikuti rencana tata ruang wilayah Kota Jember.
Fungsi jalan : lokal, karena melayani angkutan setempat masyarakat dan mahasiswa dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-
rata rendah dan jumlah kendaraan masuk tidak dibatasi.
Status jalan : kota, karena pengelolaan dan wewenang Jalan Jawa berada ditingkat kota.
Kelas jalan : sedang, karena jumlah kendaraan masuk tidak dibatasi, lebar jalan lebih dari 7 m, dan tipe Jalan Jawa 2/2 UD.
Berdasarkan klasifikasi tersebut dalam pembangunan jalan harus sesuai dengan standar peraturan yang telah ditetapkan sehingga
memenuhi aspek keselamatan, kelancaran, efisiensi, ekonomi, ramah lingkungan dan kenyamanan.
KESESUAIAN KONDISI JALAN JAWA DI LAPANGAN DENGAN PERATURAN
1. Jalur lambat
Tipe Jalan Jawa adalah 2/2 UD, sudah dilengkapi terotoar dan tidak ada jalur lambat contohnya jalur sepeda, jalur angkutan umum. Keadaan tersebut
diperbolehkan tetapi disarankan dilengkapi tergantung kebutuhan dan jika keadaan memungkinkan.

Jalur di sisi jalan utama


Tipe Jalan
Perlu Jalur lambat Perlu trotoar
2-lajur-2-arah-tak terbagi v v
4-lajur-2-arah terbagi vv vv
6-lajur-2-arah-terbagi vv vv

CatatanLebih
:v = dari 1 lajur-1-arah vv
disarankan dilengkapi, tergantung kebutuhan vv

vv = dilengkapi
2. Lebar lajur
Jalan Jawa memiliki lebar lajur rata-rata 4,75 meter sedangkan pada peraturan di SNI disarankan untuk kelas IIIC yaitu jalan lokal adalah 3,6 meter.
Sehingga keadaan tersebut sudah sesuai dengan peraturan SNI.

Lebar lajur (m) Lebar bahu sebelah luar (m)


Kelas
Tanpa trotoar Ada trotoar
jalan Disarankan Minimum
Disarankan Minimum Disarankan Minimum
I 3,60 3,50 2,50 2,00 1,00 0,50
II 3,60 3,00 2,50 2,00 0,50 0,25
III A 3,60 2,75 2,50 2,00 0,50 0,25
III B 3,60 2,75 2,50 2,00 0,50 0,25
III C 3,60 *) 1,50 0,50 0,50 0,25
3. Fasilitas parkir
Kebutuhan fasilitas parkir di Jalan Jawa sangat tinggi sedangkan di sepanjang Jalan Jawa tidak tersedia lahan parkir ditambah dengan adanya PKL yang berada di
sepanjang jalan tersebut seringkali menyebabkan terjadinya kemacetan. Hal ini tidak sesuai dengan peraturan SNI.
4. Jalur pejalan kaki
Di Jalan Jawa terdapat jalur khusus untuk pejalan kaki atau trotoar. Keadaan tersebut sesuai dengan peraturan yang ada namun trotoar tidak digunakan sebagai
rencana awal pembangunan tetapi digunakan sebagai tempat PKL.
5. Lebar terotoar
Lebar terotoar Jalan Jawa memiliki rata-rata 1,5 meter. Hal tersebut sesuai dengan lebar terotoar minimum SNI.

Fungsi jalan Lebar terotoar Lebar terotoar


minimum (m) minimum khusus (m)
Arteri primer
Kolektor primer 1,50 1,50
Arteri sekunder
Kolektor Sekunder 1,50 1,00
Lokal sekunder
6. Bahu jalan
Dari bundaran DPR hingga jembatan tidak terdapat bahu jalan, sedangkan dari jembatan hingga simpang prosalina terdapat bahu jalan
dengan rata-rata 1,5 meter dengan kemiringan melintang bahu lebih besar dari kemiringan melintang lajur, kondisi tersebut sudah sesuai
dengan peraturan SNI.
KLASIFIKASI JALAN
Jalan Karimata
Sistem jaringan jalan :
Jalan Karimata Termasuk Sistem Jaringan Jalan sekunder, karena disusun mengikuti rencana tata ruang wilayah Kota Jember.
Fungsi jalan
Jalan Karimata Termasuk Fungsi Jalan lokal, karena melayani angkutan setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah dan jumlah
kendaraan masuk tidak dibatasi.
Status jalan
Jalan Karimata Termasuk kedalam Status Jalan kota, karena pengelolaan dan wewenang Jalan Karimata berada ditingkat kota.
Kelas jalan
Berdasarkan Kelas Jalannya ,Jalan Karimata termasuk sedang, karena jumlah kendaraan masuk tidak dibatasi, lebar jalan lebih dari 7 m, dan tipe Jalan Karimata
2/2 UD.
KESESUAIAN KONDISI JALAN KARIMATA DI LAPANGAN DENGAN
PERATURAN
1. Jalur lalu lintas kendaraan
Tipe Jalan Karimata adalah 2/2 UD, sebagian sudah dilengkapi terotoar dan tidak ada jalur lambat. Keadaan tersebut
diperbolehkan tetapi disarankan dilengkapi tergantung kebutuhan.

Jalur di sisi jalan utama


Tipe Jalan
Perlu Jalur lambat Perlu trotoar
Catatan : v = disarankan dilengkapi,
2-lajur-2-arah-tak terbagi v v tergantung kebutuhan
vv = dilengkapi

4-lajur-2-arah terbagi vv vv

6-lajur-2-arah-terbagi vv vv

Lebih dari 1 lajur-1-arah vv vv


2. Lebar lajur
Jalan Karimata memiliki lebar lajur rata-rata 3,5 meter sedangkan pada peraturan di SNI disarankan 3,6 meter dan minimum
3,5 meter. Sehingga keadaan tersebut sudah sesuai dengan peraturan SNI.
Tabel Lebar lajur jalan dan Bahu jalan

Lebar lajur (m) Lebar bahu sebelah luar (m)

Kelas jalan Tanpa trotoar Ada trotoar


Disarankan Minimum
Disarankan Minimum Disarankan Minimum

I 3,60 3,50 2,50 2,00 1,00 0,50

II 3,60 3,00 2,50 2,00 0,50 0,25

III A 3,60 2,75 2,50 2,00 0,50 0,25

III B 3,60 2,75 2,50 2,00 0,50 0,25

III C 3,60 *) 1,50 0,50 0,50 0,25

3.Fasilitas parkir
Kebutuhan fasilitas parkir di Jalan karimata sedang, walaupun disepanjang Jalan Karimata tidak menyediakan lahan parkir
tetapi ruko atau rumah makan yang ada di Jalan Karimata menyediakan lahan parkir sehingga tidak menimbulkan
kemacetan dan arus cenderung stabil.
6. Bahu jalan
Dari depan Kejaksaan Negeri Jember hingga Masjid Baitul Muslimin terdapat bahu jalan dengan rata-rata 1,35 meter,
sedangkan di depan Royal Hotel bahu jalan dengan rata-rata 2,5 dengan kemiringan melintang bahu lebih besar dari
kemiringan melintang lajur, kondisi tersebut tidak sudah dengan peraturan SNI (Tabel 7).
4. Jalur pejalan kaki
Di Jalan Karimata terdapat jalur khusus untuk pejalan kaki yaitu terotoar, namun tidak disepanjang Jalan Karimata terdapat
trotoar. Hal tersebut tidak sesuai dengan peraturan SNI.
5. Lebar terotoar
Lebar terotoar Jalan Karimata memiliki rata-rata 1,3 meter. Hal tersebut tidak sesuai dengan lebar terotoar minimum SNI.
Fungsi jalan Minimum Minimum khusus *)

Arteri primer
Kolektor primer 1,50 1,50
Arteri sekunder
Kolektor Sekunder 1,50 1,00
Lokal sekunder
Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009 pasal 25 ayat 1 “setiap jalan yang digunakan untuk lalu lintas umum wajib dilengkapi
dengan perlengkapan jalan berupa :
 Rambu lalu lintas
 Marka jalan
 Alat pemberi isyarat lalu lintas
 Alat penerangan jalan
 Alat pengendali dan pengaman pengguna jalan
 Alat pengawas dan pengamanan jalan
 Fasilitas untuk sepeda, pejalan kaki, dan penyandang cacat; dan
 Fasilitas pendukung kegiatan lalu lintas dan angkutan jalan yang berada dijalan dan diluar jalan”
Dari hasil survei dilapangan, di Jalan Karimata terdapat perlengkapan jalan berupa marka jalan, alat penerangan, rambu
peringatan, rambu petunjuk dan rambu lalu lintas.
BERIKUT ADALAH BEBERAPA GAMBAR RAMBU YANG TERDAPAT DIJALAN JAWA DAN KARIMATA
Jalan Jawa
Jalan Karimata
PENAMPANG MELINTANG JALAN JAWA DAN KARIMATA
1. Jalan Jawa
Siteplan Jalan Jawa
Potongan A-A

Potongan C-C

Potongan B-B
2. Jalan Karimata
Siteplan Jalan Karimata
Potongan A-A

Potongan C-C

Potongan B-B
 Daerah Manfaat Jalan
Dengan merujuk pada UU 38 tahun 2004, Jalan Jawa hanya memiliki bahu
jalan dibeberapa tempat, terotoar, drainase dan perlengkapan jalan, sedangkan jalan
karimata memiliki bahu jalan, trotoar namun tidak sepanjang jalan , saluran tepi jalan dan
perlengkapan jalan. Dengan begitu, Jalan Jawa dan Karimata dapat dikatakan memiliki
daerah manfaat jalan
 Daerah Milik Jalan.
Jalan Jawa dan Jalan Karimata tidak memungkinkan untuk penambahan jalur
dan pelebaran jalan karena minimnya daerah milik jalan yang artinya di sepanjang jalan
tersebut memiliki bahu jalan yang sangat minim bahkan dibeberapa segmen tidak terdapat
bahu jalan.
 Daerah Pengawasan Jalan
Disepanjang ruas Jalan Jawa dan Jalan Karimata tidak terdapat daerah
pengawasan jalan karena Jalan Jawa dan Jalan Karimata termasuk jalan lokal sekunder
dan lebar jalur minimum daerah pengawasan jalan adalah 4 meter, sedangkan jalan
karimata dan jalan jawa memiliki lebar jalur kurang dari 4 meter.
KESIMPULAN

1. Jalan Jawa dan Karimata merupakan jalan dua arah yang memiliki 2 jalur dan 2 lajur.
2. Jalan Jawa dan Karimata dikategorikan sebagai Sistem Jaringan Jalan Lokal Sekunder.
3. Berdasarkan sifat dan pergerakan lalu lintas dan angkutan jalan, jalan ini termasuk dalam fungsi jalan kota
karena pengelolaan dan wewenangnya berada ditingkat kota.
4. Menurut kelas jalan, Jalan Jawa termasuk spesifikasi jalan tinggi sedangkan Jalan Sumatera termasuk
spesifikasi jalan sedang.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai