Anda di halaman 1dari 16

DISAIN PEKERJAAN

 Merupakan kegiatan yang paling menantang (dan


membingungkan) bagi manajer operasi, hal ini diakibatkan :
 Pada hakekatnya sering terjadi konflik antara kebutuhan-
kebutuhan dan tujuan-tujuan pekerja dan kelompok pekerja
dengan kebutuhan-kebutuhan (berbagai persyaratan) proses
transformasi.
 Sifat unik setiap individu mengakibatkan munculnya bermacam-
macam tanggapan dalam wujud sikap, kegiatan phisik dan
produktivitas dalam pelaksanaan tugas tertentu.
 Perubahan karakter atau sifat tenaga kerja dan pekerjaan itu
sendiri yang membuat model-model tradisional perilaku pekerja
dan ketepatan pendekatan-pendekatan pengembangan kerja
standar harus selalu dipertanyakan.
DISAIN PEKERJAAN

 Didefinisikan sebagai fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja


seorang individu atau kelompok secara organisasional.
 Pengertian istilah pekerjaan dan bagian-bagian kegiatan lainnya
dapat dirumuskan sebagai berikut :
 Gerak-mikro (micro-motion) : kegiatan-kegiatan kerja terkecil,
mencakup gerakan-gerakan elementer seperti meraih, menggenggam,
atau meletakkan suatu obyek.
 Elemen : suatu agregasi dua atau lebih gerak-mikro, biasanya
dianggap lebih kurang sebagai kesatuan gerak yang lengkap, seperti
mengambil, mengangkut, dan mengatur barang.
 Tugas (task) : suatu agregasi dua atau lebih elemen menjadi kegiatan
yang lengkap, seperti menyapu lantai, memotong pohon, atau
memasang kabel telephone.
 Pekerjaan (job) : serangkaian tugas-tugas yang harus dilaksanakan
oleh seorang pekerja tertentu. Suatu pekerjaan dapat terdiri dari
beberapa tugas, seperti pengetikan, pengarsipan dan pembuatan
konsep surat, dalam pekerjaan sekretariat, atau hanya terdiri atas tugas
tunggal seperti pemasangan roda mobil, dalam perakitan mobil.
DISAIN PEKERJAAN

 Merupakan suatu fungsi kompleks yang memerlukan


pemahaman baik terhadap variabel-variabel teknikal maupun
variabel-variabel sosial.
 Disain pekerjaan harus menetapkan berbagai faktor yang
mempengaruhi struktur pekerjaan akhir.
 Keputusan-keputusan harus dibuat yang berkaitan dengan
tugas-tugas :
 apa yang akan dilakukan,
 siapa yang akan melakukan,
 dimana akan dilakukan
 kapan akan dilakukan
 mengapa dilakukan, dan
 bagaimana tugas-tugas dilakukan.
 Disain pekerjaan menetapkan secara lengkap isi pekerjaan
dan tanggung jawab pekerjaan para pekerja.
Perluasan Pekerjaan

 Pekerjaan dapat dibuat lebih menarik dengan cara


memperluasnya.
 Perluasan pekerjaan (job enlargement) berarti pekerjaan-
pekerjaan diperluas secara horizontal, melalui penambahan
lebih banyak tugas kepada karyawan untuk meningkatkan
variasi pekerjaan dan mengurangi sifat yang membosankan
(monoton) pada pekerjaan, tetapi bukan berarti meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan yang telah diperluas.
 Dalam kasus job enlargement, masalahnya adalah menghen-
tikan spesialisasi yang berlebihan, dengan kemungkinan
kehilangan sedikit efisiensi, untuk mengurangi kebosanan dan
sifat monoton, yang akan membuat para karyawan lebih
terpuaskan dan termotivasi secara efektif.
Perluasan Pekerjaan

 Job enrichment adalah perluasan pekerjaan dan tanggung


jawab secara vertikal, dan merupakan suatu perubahan yang
direncanakan pada kegiatan-kegiatan pekerjaan untuk
memberikan variasi yang lebih besar kepada seseorang yang
memerlukan pengetahuan dan ketrampilan lebih.
 Perluasan secara vertikal diterapkan untuk dapat memberikan
kepada karyawan kepuasan lebih besar dan kesempatan bagi
perkembangan pribadi.
 Para karyawan diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam
perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan pekerjaan
mereka di samping pelaksanaamya.
Sasaran-sasaran Disain Pekerjaan

 Mempelajari kebutuhan-kebutuhan operasi dan kemampuan


orang-orang dan mesin-mesin serta mengembangkan
pekerjaanpekerjaan untuk mencapai keseimbangan terbaik
yang mungkin, agar dapat "memuaskan" semua faktor-faktor
yang relevan.
 Menghemat tenaga manusia, menentukan campuran atau
kombinasi antara karyawan dan mesin yang paling
ekonomis, dan merancang pekerjaan sehingga dapat
diperoleh jumlah kepuasan yang memadai.
 Selanjutnya, untuk memperbaiki pekerjaanpekerjaan agar
menjadi lebih mudah bagi para karyawan, analis mencoba
untuk melakukan tiga hal :
1. menghapuskan gerakan-gerakan manusia sebanyak mungkin,
2. mengurangi gerakan-gerakan yang tidak dapat dihilangkan, dan
3. membuat gerakangerakan yang diperlukan berkurang efek
kelelahannya.
PENGUKURAN KERJA

 Operasi setiap perusahaan disebut efisien atau tidak


biasanya didasarkan atas lama waktu untuk membuat suatu
produk atau melaksanakan suatu pelayanan (jasa).
 Pernyataan khusus tentang jumlah waktu yang harus
digunakan untuk melaksanakan kegiatan tertentu dibawah
kondisi kerja normal ini sering disebut standar tenaga kerja
(labor standard).
 Standar-standar yang telah ditetapkan dan "reasonable"
mempunyai berbagai kegunaan, termasuk pemuasan
kebutuhan karyawan, penyediaan ukuran prestasi bagi
organisasi, dan mempermudah operasi-operasi organisasi
PENGUKURAN KERJA

 Ada lima metoda penentuan waktu kegiatan yang dapat


digunakan sebagai dasar penetapan standar-standar :
1. Pendekatan historikal
2. Studi waktu (time study)
3. Data standar (standard data)
4. Data waktu standar yang ditetapkan sebelumnya
(predetermined time-standard data).
5. Pengambilan sampel kerja (work sampling)
PENGUKURAN KERJA

 Teknik-teknik pengukuran kerja dapat digunakan untuk


maksud-maksud sebagai berikut :
1. Mengevaluasi pelaksanaan kerja karyawan.
2. Merencanakan kebutuhan tenaga kerja
3. Menentukan tingkat kapasitas.
4. Menentukan harga atau biaya suatu produk.
5. Memperbandingkan metoda-metoda kerja.
6. Memudahkan scheduling operasi-operasi.
7. Menetapkan upah insentif.
MANAJEMEN PRODUKTIVITAS

 Didefinisikan sebagai hubungan antara masukan-masukan


dan keluaran-keluaran suatu sistem produktif.
 Dalam teori, sering dipermudah untuk mengukur hubungan ini
yaitu sebagai rasio keluaran dibagi masukan.

 Bila lebih banyak keluaran diproduksi dengan jumlah


masukan sama, produktivitas naik.
 Begitu juga, bila lebih sedikit masukan yang digunakan
untuk sejumlah keluaran sama, produktivitas juga naik.
MANAJEMEN PRODUKTIVITAS

 Pengukuran produktivitas dapat dilakukan dengan bermacam-


macam ukuran, baik pada tingkat perusahaan maupun unit-
unit atau kegiatan-kegiatan individual.
 Beberapa contoh ukuran-ukuran produktivitas tingkat
perusahaan adalah :
 Penjualan : Jam tenaga kerja
 Penjualan : Upah
 Pengiriman : (TK Langsung + TK tak Langsung + Bahan Baku)
 Sedangkan beberapa contoh ukuran-ukuran produktivitas
untuk unit-unit atau kegiatan-kegiatan individual adalah :
 Penjualan : Tenaga Penjualan
 Piutang : Karyawan Kredit
 Gambar-gambar Teknik : Perancang
 Upah Total : Upah Dep.Personalia
Program-program Peningkatan Produktivitas

1. Mengembangkan ukuran-ukuran produktivitas pada seluruh


tingkat organisasi.
2. Menetapkan tujuan-tujuan peningkatan produktivitas dalam
konteks ukuran-ukuran yang ditetapkan. Tujuan-tujuan
produktivitas ini hendaknya realistik dan mempunyai batasan
waktu.
3. Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan-
tujuan
4. Mengimplementasikan rencana.
5. Mengukur hasil-hasil.
Langkah ini akan memerlukan pengumpulan data dan
penilaian kemajuan periodik dalam pencapaian tujuan yang
ditetapkan pada langkah 2. Bila peningkatan produktivitas
tidak tercapai, tindakan korektif akan diperlukan atau tujuan
harus direvisi untuk disesuaikan dengan perubahan kondisi.
Program-program Peningkatan Produktivitas

 Banyak perusahaan mengimplementasikan program


peningkatan produktivitas dengan program-program
partisipatif yang berwujud komite manajemen-karyawan.
 Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar program-
program peningkatan produktivitas tipe partisipatif ini sukses
adalah sebagai berikut :
1. Dukungan manajemen puncak.
2. Komitmen, dengan implementasi.
3. Monitoring pelaksanaan peningkatan produktivitas.
4. Apresiasi produktivitas.
5. Organisasi komite.
PENGELOLAAN TENAGA KERJA DALAM OPERASI OPERASI

 Berbagai prinsip yang perlu diperhatikan dalam manajemen tenaga


kerja adalah
1. Memadukan karyawan dan pekerjaan. Prinsip ini mengandung arti
bahwa orang-orang harus dipilih untuk pekerjaan-pekerjaan atas dasar
berbagai perbedaan karakteristik dan preferensi individual.
2. Menetapkan standar-standar pelaksanaan kerja. Standar-standar
pelaksanaan kerja harus ditetapkan untuk semua pekerjaan, agar
tanggung jawab dan apa yang diharapkan dari para karyawan jelas.
3. Memberikan penghargaan atas prestasi kerja. Bila standar standar telah
ditetapkan, manajemen perlu memberikan penghargaan kepada para
karyawan yang dapat mencapai atau melebihi standar untuk
memotivasi kerja mereka.
4. Menjamin supervisi yang baik. Tidak ada yang lebih mendasar bagi
karyawan daripada supervisi yang baik.
5. Merumuskan secara jelas tanggung jawab karyawan. Bila tanggung
jawab pekerjaan tidak jelas dan berubah-ubah, para pekerja akan lebih
mudah frustasi.
Contoh perhitungan produktivitas

 Perusahaan Collins Title mempunyai 4 karyawan, yang


masing-masing bekerja 8 jam per hari (dengan upah $640 per
hari) dan biaya overhead $400 per hari. Collins memproses
dan menyelesaikan 8 judul buku setiap hari. Baru-baru ini
perusahaan membeli sistem pencarian judul terkomputerisasi
yang dapat meningkatkan hasil pencarian menjadi 14 judul
per hari. Walaupun jumlah karyawan, jam kerja mereka dan
upah tetap sama, biaya overhead meningkat menjadi $800
per hari.

Berapakah perubahan produktivitas yang terjadi pada Collins


Title ?
Contoh perhitungan produktivitas

 Produktivitas dapat diukur dengan berbagai cara, seperti


tenaga kerja, modal, energi, bahan baku terpakai dan lainnya.
 Pada Modern Lumber, Inc., Art Binley sebagai presiden dan
produsen peti apel yang dijual kepada petani, dengan
peralatan yang ada sekarang, dapat memproduksi 240 peti
dari 100 batang pohon. Baru-bari ini ia membeli 100 batang
per hari dan setiap batang membutuhkan 3 jam kerja. Ia
berpendapat bahwa ia bisa mempekerjakan pembeli batang
profesional yang dapat membeli pohon dengan kualitas yang
lebih baik dengan harga sama. Jika demikian, ia dapat
meningkatkan produksinya hingga 260 peti per 100 batang
pohon, dan jam kerja akan bertambah 8 jam per hari

Dampak apa yang akan terjadi jika pembeli batang


profesional ini jadi dipekerjakan ?

Anda mungkin juga menyukai