Anda di halaman 1dari 84

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS

DI PD. BKK SUSUKAN CABANG PABELAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

Disusun Oleh :
ERNI NOVIANI
20107020

JURUSAN SYARIAH
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2010

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS


DI PD. BKK SUSUKAN CABANG PABELAN

TUGAS AKHIR
Untuk Memenuhi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md)
Pada Program Studi Perbankan Syariah

Disusun Oleh :
ERNI NOVIANI
20107020

JURUSAN SYARIAH
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2010

MOTTO

Jalani hidup dengan keyakinan dan kesabaran

Janganlah kamu menghina orang yang yang lebih rendah


darimu, karena segala sesuatu mempunyai kelebihan dan
kesempurnaan hanyalah milik Tuhan

Anugerah yang indah di atas indah ialah ketika kita


mendapatkan apapun yang dilandasi ibadah

PERSEMBAHAN
Tugas akhir ini ku persembahkan kepada:
1.

Allah SWT atas semua karunia yang diberikanNya

2.

Bapak dan ibu tercinta yang selalu memeberikan semangat,


dukungan spiritual maupun material, serta doa

3.

Adiku Agus dan imam, sepupuku rivan dan keysa, keluarga serta
saudara-saudara yang aku sayangi

4.

Mas Angga yang selalu memberiku dukungan dan semangat

5.

Sahabat-sahabatku dan teman-temanku DIII Perbankan Syariah


angkatan 2007 yang selalu membantu dan memberikan semangat
dalam segala hal dan dalam penyelesaian TA ini

6.

Almamater STAIN Salatiga

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Allah SWT atas rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapay menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas di PD. BKK Susukan Cabang
Pabelan. Shalawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan kita nabi agung
Muhammad SAW. Penulisan Tugas Akhir ini dilaksanakan guna memenuhi
persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada program studi
Perbankan Syariah STAIN Salatiga.
Penyusunan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis atas
bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak baik moril maupun metiriil.
Oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga
2. Bapak H. Agus Waluyo, M.Ag, selaku Pembantu Ketua III STAIN Salatiga
3. Bapak Abdul Aziz, MM selaku ketua Program Studi DIII Perbankan Syariah
STAIN Salatiga
4. Bapak Faqih Nabhan, S.E, MM selaku pembimbing yang telah mencurahkan
waktu dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam penulisan Tugas Akhir
ini

5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Perbanakn Syariah STAIN Salatiga yang
telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat membantu dalam
penulisan Tugas Akhir ini
6. Bapak Jumadi, selaku pimpinan PD. BKK Susukan Cabang Pabelan
7. Bu Titis, Bu Irnah, Pak Eko, Pak Widodo, Pak Didik, Pak Agus Supriyanto, Pak
Agus Setiawan, dan Mas Yudhi yang telah membantu dan memberikan
pengarahan selama magang serta membantu penulis dalam mendapatkan datadata dan informasi dalam penulisan Tugas Akhir ini
8. Bapak dan Ibu, keluarga serta saudara-saudara yang telah memberikan motivasi
dan dukungan spiritual maupun material
9. Teman-teman DIII kelas A dan kelas B dan sahabat-sahabat penulis yang selalu
memberi semangat dan bantuan dalam penulisan laporan ini
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu ayng juga telah
berperan serta membantu dalam pembuatan laporan ini
11. Dan terakhir terimakasih buat semua yang memberi, mendoakan, menyapa, hadir,
mencintai, menyayangi, dan semua yang bernafas dan berdetak di kehidupanku,
yang telah memberi banyak pengalaman teka-teki, pelajaran, kebermaknaan,
impian dan harapan pada penulisan
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tak ada gading yang retak, begitu pula
dengan laporan ini yang jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat mendukung dan membangun demi lebih baiknya laporan ini
sehingga menjadi lebih sempurna. Akhirnya penulis mohon maaf atas keterbatasan

penulis. Besar harapan penulis, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menambah
pengalaman serta pengetahuan bagi penulis dan manfaat bagi pembaca.

Salatiga,

Agustus 2010
Penulis

Erni Noviani
NIM. 201 07 020

ABSTRAK
SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS DI PD.
BKK SUSUKAN CABANG PABELAN
Akuntansi seringkali dinyatakan sebagai bahasa perusahaan. Perubahan yang
semakin cepat dalam masyarakat menyebabkan semakin kompleknya bahasa tersebut,
yang digunakan untuk mencatat, meringkas, melaporkan, menginterprestasi data
dasar-dasar ekonomi untuk kepentingan perorangan, pengusaha, pemerintah, dan
anggota masyarakat lainnya. Sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatancatatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data
mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan
balik dalam laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak manajemen untuk
mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti
pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil.
Sistem akuntansi di PD. BKK Susukan Cabang Pabelan tidak lepas dari
sistem penerimaan dan pengeluaran kas. Penerimaan kas meliputi setoran tabungan,
deposito, angsuran pinjaman dan penerimaan umum. Pengeluaran kas meliputi
pengambilan tabungan, pencairan deposito, realisasi pinjaman dan pengeluaran
umum.
Personalia yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas dan sistem
akuntansi pengeluaran kas meliputi kasir, bagian dana, bagian kredit, bagian umum,
bagian pemasaran dan bagian pelayanan. Laporan akuntansi dibuat setiap hari untuk
memudahkan laporan akuntansi perbulan dan pertahun.
Kata kunci : Akuntansi penerimaan kas, akuntansi pengeluaran kas, PD. BKK
Susukan Cabang Pabelan.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia adalah salah satu dari sekian banyak negara yang sedang
berkembang. Salah satu cirinya yaitu munculnya dinamika pembangunan di
segala bidang. Karena pembangunan pada dasarnya adalah untuk kemakmuran
rakyat. Salah satu tujuan pembangunan adalah untuk menaikkan taraf hidup
rakyat terutama di wilayah pedesaan. Pembangunan tidak akan berjalan dengan
baik dan lancar apabila tidak ada sumber dana yang kuat. Pemerintah melihat
bahwa salah satu lembaga yang dapat menghimpun dana adalah lembaga
keuangan (perbankan). Perbankan mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan terutama disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai salah satu
wadah yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif
dan efisien.
Sejauh ini lembaga keuangan yang melayani masyarakat umum dipedesaan
dikenal dengan nama Bank Kredit Kecamatan (BKK). Pendirian BKK diarahkan
di daerah-daerah di luar ibu kota negara dengan tujuan memberikan pelayanan
kepada masyarakat pedesaan yang selama ini belum memperoleh pelayanan jasa
perbankan. BKK selain mengumpulkan dana dari masyarakat juga berfungsi
sebagai sumber dana bagi masyarakat yang membutuhkan permodalan untuk

menjalankan usahanya, karena tujuan pendirian BKK untuk membantu


pengusaha-pengusaha di pedesaan agar meningkatkan kemampuan usahanya.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya aktifitas BKK tidak lepas dari sistem
Akuntansi. Karena sistem akuntansi merupakan komponen penting

dalam

pembukuan atau pembuatan laporan keuangan. Sistem akuntansi yang tepat


dalam mengelola kas akan dapat menekan penyelewengan yang terjadi di dalam
perusahaan dan diharapkan akan dapat meminilisasi kendala-kendala yang
dihadapi perusahaan. Menurut prinsip-prinsip akuntansi di Indonesia, pencatatan
transaksi akuntansi dan penyusunan laporan keuangan didasari oleh konsepkonsep sebagai berikut:
1. Konsep Kesatuan Akuntansi (Bussines Entity Concept)
Konsep ini mengandung pengertian untuk memisahkan harta perusahaan dan
harta pemilik perusahaan.
2. Konsep Periode Akuntansi (Time Period/Periodicity)
Sebuah kegiatan akuntansi dimulai pada suatu waktu dan diakhiri pada suatu
waktu.
3. Konsep Kontinuitas Usaha (Going Concern)
Konsep kesinambungan, mengandung pengertian bahwa suatu perusahaan di
asumsikan akan terus melanjutkan usahanya dan tidak akan dibubarkan
kecuali ada bukti-bukti sebaliknya.
4. Konsep Pengukuran dalam Nilai Uang

Uang merupakan denominator umum dalam mengukur suatu aktiva dan


kewajiban perusahaan beserta perubahannya.
5.

Konsep Harga Pertukaran


Konsep ini mengandung pengertian bahwa setiap transaksi keuangan harus
dicatat sebesar harga pertukaran transaksi tersebut.

6. Konsep Penetapan Beban dan Pendapatan


Konsep ini berhubungan dengan penentuan laba periodik dan posisi keuangan
perusahaan (Wahyono, 2004:10-11).
Akuntansi menghasilkan informasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan.
Akuntansi yang digunakan oleh BKK termasuk akuntansi keuangan yaitu yang
mengelola data-data keuangan menjadi informasi keuangan untuk disajikan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan secara umum dalam bentuk laporan
keuangan. Arus kas mempengaruhi aktifitas pembukuan. Arus kas ada dua yaitu
kas masuk dan kas keluar.
Kas merupakan fungsi penting dalam perusahaan, demikian informasi kas
bertujuan untuk membantu para investor atau kreditur meramalkan jumlah kas
yang mungkin didistribusikan pada waktu yang akan datang untuk membantu
dalam mengevaluasi resiko. Pengelolaan kas merupakan aktifitas utama dari
bagian keuangan perusahaan di mana informasi arus kas digunakan sebagai dasar
untuk

menilai

kemampuan

perusahaan. Tujuan utama

dalam

menjalankan

kegunaan

operasional

arus kas adalah untuk menyediakan informasi

penerimaan dan pengeluaran kas sebuah perusahaan selama periode aktif juga

untuk memasok informasi tentang aktivitas operasi, investasi dan pendanaan


selama periode aktif (Simamora, 1999:73).
Tujuan dari aliran kas adalah untuk menyajikan informasi yang relevan
tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode.
Setiap perusahaan mempunyai sistem atau prosedur

penerimaan dan

pengeluaran kas tersendiri tergantung besar kecilnya usaha dan jenisnya,


sehingga mempermudah pengecekan terhadap unsur-unsur penerimaan kas dan
apabila terjadi kesalahan atau penyimpangan dapat segera ditelusuri.
Pengendalian intern yang baik terhadap kas

memerlukan prosedur-prosedur

yang memadai untuk melindungi penerimaan kas maupun pengeluaran kas.


Dalam merancang prosedur-prosedur tersebut, hendaknya memperhatikan tiga
prinsip pokok pengendalian intern. Pertama, harus ada pemisahan tugas secara
tepat, sehingga petugas yang bertanggung jawab menangani transaksi kas dan
menyimpan kas tidak merangkap sebagai petugas pencatat transaksi kas. Kedua,
semua penerimaan hendaknya disetor ke Bank. Ketiga, semua pengeluaran kas
hendaknya menggunakan cek (Jusuf, 2001:7-8).
Oleh karena itu pengawasan atas pengeluaran kas sama pentingnya dengan
penerimaan kas dalam perusahaan serta pentingnya sistem akuntansi dalam suatu
perusahaan maka dalam menyusun tugas akhir ini penulis tertarik untuk
mengambil judul Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas di
PD. BKK Susukan Cabang Pabelan.

B. Rumusan Masalah
Agar pembahasan penelitian ini dapat terperinci dan terarah sesuai dengan
latar belakang permasalahan di atas, rumusan masalah yang penulis kemukakan
yaitu:
1. Bagaimana sistem akuntansi mengenai penerimaan kas?
2. Bagaimana sistem akuntansi mengenai pengeluaran kas?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian
a. Mengetahui sistem akuntansi penerimaan kas
b. Mengetahui sistem akuntansi pengeluaran kas
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Penulis
1) Menambah wawasan tentang perbankan di Indonesia
2) Mempraktekkan teori tentang perbankan yang telah dipelajari di
bangku perkuliahan serta membandingkan antara perbankan syariah
dengan perbankan konvensional
3) Untuk melengkapi dan memenuhi syarat kelulusan program D3
Perbankan Syariah
b. Bagi Lembaga Pendidikan (STAIN)
1) Memberikan kontribusi keilmuan sehingga dapat dijadikan referensi
bagi para penulis lain

2) Membantu mengembangkan perbankan syariah di Indonesia dengan


adanya perbandingan antara perbankan syariah dengan perbankan
konvensional
c. Bagi PD BKK Susukan Cabang Pabelan
1) Memberikan masukan melalui saran dan kritik yang bermanfaat
2) Dapat

dijadikan

pertimbangan

dalam

mengembangkan

usaha

perusahaan itu sendiri


D. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pd. BKK Susukan Cabang Pabelan, yang
beralamat di Jl. Pemuda 102 Pabelan dengan nomor telepon (0298) 3404366.
2. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang penulis gunakan yaitu deskriptif (descriptive
research) yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu
keadaan atau sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian
dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu secara
sistematis dan akurat, serta melukiskan keadaan karakteristik suatu populasi
atau bidang tertentu (Singarimbun, 1987:4-5).
3. Jenis Data
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari
obyek yang diteliti.

b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dengan cara mempelajari hal-hal yang
berasal dari buku-buku atasu dokumen tertentu yang berkaitan dengan
masalah yang dihadapi kertas karya ini.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara/interview
Yaitu penulis berusaha dengan mengadakan tanya jawab dengan
pimpinan maupun dengan pihak yang diperlukan.
b. Pengamatan/observasi
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada obyek
yang diteliti dan penulis mengadakan pengamatan yang bersangkutan.
c. Riset Perpustakaan
Mengumpulkan data-data yang diperlukan melalui buku-buku yang
tersedia di perpustakaan.
5. Analisis Data
Analisi data yang bersangkutan yaitu deskripsi kualitatif yaitu metode
yang dipergunakan untuyk menganalisa data yang berupa keteranganketerangan yang diperoleh langsung dari BKK Susukan Cabang Pabelan.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran dan mempermudah cara memahami laporan
tugas akhir ini penulis menyusun dalam beberapa bab antara lain sebagai
berikut:

BAB I Pendahuluan
Di dalam bab ini penulis akan menguraikan latar belakang masalah,
perumusan masalah, dan tujuan dan manfaat penelitian.

BAB II Landasan Teori


Bab ini merupakan kerangka awal yang akan menguraikan tentang
semua hal yang berhubungan dengan prosedur penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan.
BAB III Laporan Obyek
Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang keadaan yang terjadi
pada perusahaan dimana penulis mengadakan penelitian tentang sejarah
berdirinya BKK Susukan Cabang Pabelan, lokasi perusahaan, struktur
organisasi, modal yang ada, jenis pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat.
BAB IV Penyajian dan Analisis Data
Pada bab ini penulis akan menguraikan hasil penelitian yang telah
penulis kumpulan.
BAB V Kesimpulan dan Penutup
Pada Bab ini penulis akan mengambil kesimpulan yang terdapat pada
bab sebelumnya khususnya pada bab yang menyangkut permasalahan
dan penulis akan mencoba memberikan saran-saran.

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Arti Bank dan Fungsinya


1. Pengertian
Menurut UU No. 1998 tentang Perbankan, Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
2. Fungsi dan Peran Bank
Fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit, secara spesifik
fungsi bank antara lain :
a. Agent of Trust
Dasar utama dari kegiatan bank adalah trust atau kepercayaan
masyarakat. Percaya bahwa uangnya tidak disalahgunakan oleh bank,
uang milik nasabah tersebut akan dikelola dengan baik. Nasabah juga
percaya bahwa pada saat yang telah ditentukan, nasabah dapat menarik
kembali dananya di bank. Pihak bank juga akan menyalurkan
pinjamannya kepada debitur dengan dasar kepercayaan. Bank percaya
bahwa debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya. Debitur akan
mengelola pinjaman tersebut dengan baik dan juga percaya akan
kemampuan debitur dalam pengambilan pinjamannya.

b. Agent of Development
Tugas bank sebagai penghimpun dana dan menyalurkan dana sangat
diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian. Kegiatan bank
memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi dan konsumsi
barang dan jasa. Kegiatan investasi, distribusi dan konsumsi adalah
kegiatan dalam pembangunan masyarakat.
c. Agent of Services
Selain melayani kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank
juga mekayani jasa. Jasa lainnya yang berkaitan dengan perekonomian
masyarakat secara umum. Jasa bank yang lain dapat berupa : jasa
pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan
bank dan jasa penyelesaian tagihan.
B. Jenis Bank
1. Jenis bank menurut kegiatan usahanya
Selain diberlakukan UU No. 7 tahun 1992 bank dapat digolongkan
dalam berbagai jenis kegiatan usahanya seperti : bank tabungan, bank
pembangunan dan bank ekspor impor. Setelah UU tersebut berlaku jenis bank
hanya terdiri dari bank umum dan Bank perkreditan Rakyat (BPR).
a. Bank Umum
Menurut UU No. 10 tahun 1998 Bank Umum adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan

prinsip syariah yang dalam kegiatanya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Menurut UU No. 10 tahun 1998 Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan
atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatanya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2. Jenis bank menurut target pasar
a. Retail Bank
Retail adalah nasabah-nasabah individual, perusahaan dan lembaga lain
yang skalanya kecil. Retail bank adalah bank yang memfokuskan
pelayanan dan transaksi kepada nasabah retail.
b. Corporate Bank
Corporate Bank adalah bank yang memfokuskan pelayanan dan
transaksi

kepada

nasabah-nasabah

berskala

besar.

Tetapi

dalam

pelayanannya tidak hanya memfokuskan kepada nasabah dalam bentuk


perusahaan. Dapat pula diberikan kepada karyawan, direksi dan komisaris
dari perusahaan tersebut secara individual.
c. Retail Corporate Bank
Adalah bank yang tidak memfokuskan pada kedua pilihan jenis
nasabah. Bank jenis ini memberikan pelayanannya tidak hanya kepada
nasabah retail tetapi juga kepada nasabah korporasi.

C. Badan Kredit Kecamatan (BKK)


1. Status dan kedudukan BKK
Dalam Peraturaan Daerah Provinsi Jateng

tentang Badan Kredit

Kecamatan menerangkan bahwa PD BKK tidak lepas dari peraturan daerah.


BKK belum meperoleh izin dari Bank Indonesia sehingga belum memenuhi
persyaratan untuk menjadi Badan Perkreditan Rakyat (BPR). Tempat
kedudukan dan wilayah kerja PD BKK adalah sewilayah kecamatan di
kecamatan tempat kedudukan.
2. Asas, maksud dan tujuan BKK
PD BKK dalam menjalankan usahanya berasaskan Demokrasi Ekonomi
dengan prinsip kehati-hatian. PD BKK didirikan dengan maksud dan tujuan
untuk

membantu

dan

mendorong

pertumbuhan

perekonomian

dan

pembangunan daerah di segala bidang serta dalam rangka meningkatkan taraf


hidup rakyat sebagai salah satu sumber pendapatan daerah.
3. Fungsi, tugas dan usaha PD BKK
PD BKK berfungsi sebagai salah satu lembaga intermediasi di bidang
keuangan dengan tugas menjalankan uasaha sebagai lembaga kredit mikro
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas PD BKK
antara lain :
a. Merupakan ekonomi kerakyataan
b. Membantu menyediakan modal usaha bagi usaha inikro, kecil, dan
menengah

c. Memberikan pelayanan modal dengan cara mudah, murah dan mengarah


dalam mengembangkan kesempatan berusaha
d. Menjadi salah satu sumber Pendapatan Daerah
Untuk mencapai maksud dan tujuan PD BKK menyelenggarakan
usaha-usaha antara lain:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan Tabungan dan
atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
b. Memberikan kredit dan melakukan pembinaan terhadap nasabah
c. Menetapkan dananya dalam bentuk Deposito berjangka, Sertifikat
Deposito Giro atau jenis lainnya pada Bank lain
d. Menjalankan usaha-usaha lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
4. Sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada BKK
Sistem penerimaan kas pada PD BKK diperoleh dari nasabah berupa :
a. Tabungan
b. Setoran debitur (pokok dan bunga)
c. Deposito berjangka
d. Penerimaan umum
Sedangkan sistem pengeluaran kasnya diperoleh dari :
a. Pengambilan tabungan
b. Realisasi kredit
c. Pencairan deposito

d. Pengeluaran umum
D. Perbedaan BPR dan BKK
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam menjalankan kegiatan usahanya di
bawah pengawasan Bank Indonesia, sedangkan Badan Kredit Kecamatan (BKK)
tidak berada dalam pengawasan Bank Indonesia.
1. Syarat pendirian BPR
a.

BPR hanya dapat didirikan dan dimiliki oleh warga negara Indonesia,
badan hukum Indonesia yang seluruh pemiliknya warga negara Indonesia,
pemerintah daerah, dapat dimiliki bersama di antara warga negara
Indonesia.

b.

Untuk mendirikan BPR ditetapkan modal disetor sekurang-kurangnya Rp.


50.000.000,-.

c.

Bentuk hukum BPR dapat berupa Perusahaan Daerah, koperasi, Perseroan


terbatas (berupa saham atas nama) dan bentuk lain yang ditetapkan
dengan Peraturan Pemerintah.

2. Syarat pendirian BKK


a. BKK didirikan berdasarkan keputusan Gubernur
b. Permodalan BKK ditetapkan Rp. 1.000.000.000,- didapat dari Daerah
50%, Kabupaten 42,5% dan PT. Bank BPD Jateng 7,5%.

E. Pengertian Sistem, Prosedur, Akuntansi dan Sistem Akuntansi


1. Pengertian sistem
Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, dibutuhkan
oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak diluar
perusahaan, kreditur, calon investor, kantor pajak dan lain-lainya memerlukan
informasi ini dalam kaitannya dengan kepentingan mereka. Disamping itu
pihak intern yaitu manajemen juga memerlukan informasi keuangan untuk
mengetahui, mengawasi dan mengambil keputusan untuk menjalankan
perusahaan.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar dalam perusahaan,
disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk mengahasilkan
informasi yang berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan. Sistem
akuntansi yang disusun untuk perusahaan dapat diproses dengan cara manual
(tanpa mesin pembantu) atau diproses dengan menggunakan mesin
pembukuan yang sederhana sampai dengan komputer.
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang di buat menurut pola yang
terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2001:5).
2. Pengertian prosedur
Prosedur

adalah

suatu

urut-urutan

kegiatan

klerikal,

biasanya

melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi
berulang-ulang (Mulyadi, 2001:5).

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan suatu


urutan pekerjaan yang biasanya melibatkan beberapa pihak atau bagian dalam
perusahaan, khusunya dalam bagian akuntansi.
3. Pengertian Akuntansi
Akuntansi seringkali dinyatakan sebagai bahasa perusahaan. Perubahan
yang semakin cepat dalam masyarakat menyebabkan semakin kompleknya
bahasa tersebut, yang digunakan untuk mencatat, meringkas, melaporkan,
menginterprestasi data dasar-dasar ekonomi untuk kepentingan perorangan,
pengusaha, pemerintah, dan anggota masyarakat lainnya.
Akuntansi adalah proses pengidentifikasi, mengukur dan melaporkan
informasi

ekonomi

untuk

membuat

pertimbangan-pertimbangan

dan

mengambil keputusan yang tepat bagi pemakai informasi tersebut (Sadeli,


2002:2).
Fungsi akuntansi adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang
bersifat keuangan tentang entitas ekonomi, dalam membuat pilihan diantara
alternatif-alternatif tindakan yang ada (Riahi, 2000:3).
4. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan-catatan, prosedurprosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha
suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik
dalam laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak manajemen untuk
mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti

pemegang saham, kreditur dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai


hasil (Baridwan,1982:2).
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi terdiri dari
beberapa elemen yaitu :
1. Formulir
Merupakan pokok dalam sistem akuntansi yang dapat digunakan untuk
mencatat suatu transaksi pada saat terjadinya, sehingga menjadi bukti
tertulis dari transakasi yang terjadi seperti : bukti kas masuk, bukti kas
keluar dan dapat digunakan juga untuk melakukan pencatatan lebih lanjut.
Yang dimaksud dengan pencatatan lebih lanjut adalah mencatat buktibukti transaksi dalam jurnal maupun buku besar.
2. Buku catatan
Adalah buku yang mencatat transaksi perusahaan yang terjadi dalam
struktur keuangan. Buku catatan ini biasanya terdiri dari buku harian dan
buku besar.
3. Prosedur
Prosedur dari masing-masing sistem berbeda-beda, daris sistem penjualan
dan penerimaan kas terdiri dari : penjualan, distribusi, piutang,
penerimaan kas.

4. Alat-alat
Yang dimaksud dengan alat-alat disini adalah alat-alat yang dilakukan
untuk melakukan pencatatan sehingga dihasilkan laporan-laporan. Alatalat disini berupa mesin hitung, komputer dan printer.

F. Kas dan Sistem Penerimaan Kas


Mayarakat sering mengartikan kas adalah uang tunai, tetapi sebenarnya kas
mengandung arti yang sangat luas. Oleh karena itu, berikut ini akan diuraikan
definisi kas menurut akuntansi.
Kas adalah alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan hutang, dan
dapat diterima sebagai suatu setoran ke bank dengan jumlah sesuai nominalnya,
juga simpanan dalam bank atau tempat-tempat lain yang dapat di ambil sewaktuwaktu (Baridwan, 1988:71).
Untuk dapat digolongkan sebagai kas, biasanya dibatasi dengan diterimanya
sebagai setoran oleh bank dengan nilai nominalnya, sehingga elemen-elemen
yang tidak diterima sebagai setoran bank dengan nilai nominal tidak
dikelompokkan dalam kas.
Yang tidak termasuk dalam pengertian kas adalah cek kosong, deposito, dana
yang dicadangkan, material dan perangko. Cek mundur tidak dapat dimasukkan
dalam pengertian kas, karena cek mundur yang belum diterima belum diakui
sebagai pendapatan.

Sistem penerimaan kas melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan, agar


penerimaan kas tidak terpusat pada satu bagian saja. Bagian-bagian yang terlibat
dalam prosedur penerimaan kas adalah :
1. Bagian kasir
Kasir bertugas menerima slip yang telah diisi oleh nasabah. Kemudian
memasukkan atau mencatat transaksi melalui media komputer dan manual
yang berupa laporan mutasi kas.
2. Bagian piutang
Pada umumnya fungsi piutang dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu :
a. Membuat catatan piutang yang dapat menunjukkan jumlah-jumlah piutang
kepada tiap-tiap langganan
b. Menyiapkan dam mengirimkan surat pernyataan piutang
c. Membuat daftar analisa umur piutang setiap episode
3. Bagian pemeriksaan intern
Bagian pemeriksaan intern bertugas untuk menjaga dipatuhinya sistem
internal control.
G. Sistem Pengeluaran Kas
Dalam perusahaan terdapat dua sistem akuntansi pokok yang digunakan
untuk melaksanakan pengeluaran kas yaitu sistem akuntansi pengeluaran kas
dengan cek dan sistem akuntansi dengan pengeluaran kas dengan tunai melalui
dana kas kecil.

Salah satu prinsip pokok dalam pengawasan terhadap pengeluaran kas ialah
bahwa semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan menggunakan cek.
Hampir semua perusahaan melakukan pengeluaran kas yang jumlanya relatif
kecil, seperti pengeluaran kas untuk biaya pos, pembelian perlengkapan,
perjalanan dinas, dan lain sebagainya. Jika pengeluaran untuk hal-hal tersebut
dilakukan dengan cek, maka jumlah lembar cek yang akan dibuat akan banyak,
hal ini selain menyebabkan pemborosan waktu juga mahal. Agar perusahaan
tidak perlu menarik cek untuk setiap pengeluaran kas yang jumlahnya kecil,
maka perusahaan perlu membentuk suatu kas kecil yang disediakan khusus untuk
itu. Hal yang paling penting dalam pembentukan dana kas kecil adalah
penunjukan petugas sebagai pemegang dana kas kecil. Selain itu perusahaan juga
harus menetapkan jumlah dana kas kecil. Biasanya jumlah dana kas kecil ditaksir
dengan memperhitungkan kebutuhan dana untuk tiga atau empat minggu (Sadeli,
2002:28-30).
Kasir menyiapkan bukti pengeluaran kas kecil dan meminta tanda tangan
orang yang dibayar. Bukti pengeluaran ini kemudian disimpan bersama-sama
dengan sisa uang sampai saat pemenuhan kembali. Pada saat pemenuhan
kembali, bukti pengeluaran dikumpulkan, dibuatkan daftar penjumlahan dan
diserahkan ke bagian utang untuk dibuatkan voucher.
Voucher digunakan sebagai dasar kemudian dikeluarkan cek dan
diserahkan kas pada pemegang kas kecil. Sesudah pengisian kembali, jumlah
uang dipegang oleh kasir kas kecil kembali seperti semula.

1. Dokumen yang digunakan


Dokumen yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah :
a. Bukti kas keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah kas dari fungsi akuntansi kepada
fungsi kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
b. Cek
Cek merupakan dokumen yang berfungsi sebagai perintah pengeluaran
kas kepada bagian kassa sebesar yang tercantum dalam cek tersebut.
c. Permintaan pengeluaran kas kecil
Dokumen yang digunakan oleh pemakai dana kas kecil untuk meminta
uang ke pemegang dana kas kecil, dokumen ini berfungsi sebagai bukti
dikeluarkanya kas kecil olehnya.
d. Bukti pengeluaran kas kecil
Dokumen

ini

dibuat

oleh

pemakai

dana

kas

kecil

untuk

memepertanggung jawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini


dilampiri bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahakan oleh pemakai
dana kas kecil kepada pemegang dan kas kecil.
2. Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem dana kas kecil :

a. Fungsi kas
Dalam sistem dana kas kecil, fungsi ini bertanggung jawab dalam
mengisi cek, dan menyerahkan cek kepada pemegang dana kas kecil pada
saat pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian dana kas kecil.
b. Fungsi akuntansi
Dalam dana kas kecil, fungsi akuntansi bertanggung jawab atas
pencatatan kas kecil yang menyangkut biaya dan persediaan, pencatatan
transaksi pembentukan dana kas kecil, pencatatan pengisian kembali dana
kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau register kas, pembuatan bukti
kas yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan
cek sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
c. Fungsi pemegang dana kas kecil
Fungsi ini bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil,
pengeluaran dana kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu
yang ditunjuk, dan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.
d. Fungsi pemeriksaan intern
Fungsi ini bertanggung jawab atas perhitungan dana kas kecil
secara periodik dan pencocokan hasil perhitungan dengan kas. Fungsi ini
juga bertanggung jawab atas pemeriksaan secara mendadak terhadap
saldo dana kas kecil yang ada di tangan pemegang dana kas kecil.

H. Sistem Pegendalian Intern


Definisi sistem pengendalian intern dalam arti sempit adalah : pengecekan
penjumlahan, baik itu penjumlahan mendatar (cross footing) maupun
penjumlahan menurun (footing) (Baridwan, 1998:13).
Sedangkan definisi sistem pengendalian intern dalam arti luas adalah sistem
yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang di
koordinasikan untuk menjaga kekayaan perusahaan atau organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipakainya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2001:165). Dari definisi tersebut
menekankan tujuan yang hendak dicapai dan bukan pada unsur-unsur yang
membentuk sistem tersebut.
Unsur sistem pengendalian intern dalam sistem penerimaan dan
pengeluaran kas adalah : Fungsi akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas harus
terpisah dari fungsi akuntansi. Fungsi di atas harus terpisah dari fungsi akuntansi
karena untuk menghindari kemungkinan penggunaan catatan akuntansi untuk
menutupi kecurangan yang dilakukan oleh karyawan.

I. Prinsip-prinsip dalam menyusun prosedur penerimaan dan pengeluaran kas


Prosedur penerimaan uang kas melibatkan beberapa bagian dalam
perusahaan. Untuk menjamin adanya perlakuan seragam terhadap transaksi
perusahaan yang sering terjadi diperlukan prinsip-prinsip internal control sebagai
berikut :

1. Menetapkan tanggung jawab pengelolaan dan pengawasan fisik


2. Semua surat masuk (slip transaksi) harus dibukukan dengan pengawasan
yang cukup
3. Harus segera dibuat catatan oleh yang membuka surat tentang cek atau uang
yang diterima dari siapa, jumlah dan tujuan untuk apa
4. Daftar penerimaan harus dicocokan dengan jurnal penerimaan kas
5. Jumlah uang yang ada harus dicocokan dengan daftar penerimaan dan
pengeluaran kas dan catatan dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas
6. Kasir tidak boleh merangkap mengerjakan pembukuan secara umum, buku
pembantu piutang dan utang begitupun sebaliknya
7. Diadakan rotasi pegawai agar tidak timbul kerjasama untuk membuat
kecurangan

J. Simbol Untuk Pembuatan Bagan Alir Dokumen


Sistem akuntansi dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir
dokumen (flowchart). Dengan bagan alir, arus dokumen di gambarkan berjalan
dari kiri atas ke kanan bawah. Arah perjalanan ini dapat diikuti dengan melihat
nomor dan simbol penghubung pada halaman yang berbeda.
Penggunaan bagan alir lebih bermanfaat dibandingkan dengan uraian
tertulis dan menggambarkan suatu sistem. Manfaat-manfaat tersebut antara lain
sebagai berikut :

1. Gambaran secara menyeluruh lebih mudah diperoleh dengan menggunakan


bagan alir
2. Perubahan sistem mudah digambarkan dengan menggunakan bagan alir
3. Kelemahan-kelemahan dalam sistem dan identifikasi bidang-bidang yang
memerlukan perbaikan lebih mudah ditemukan dengan bagan alir
4. Dokumen sistem akuntansi dilakukan dengan menggunakan bagan alir
Adapun simbol-simbol tersebut antara lain :
1.

Dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan


semua jenis dokumen yang merupakan formulir yang
digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi.

2.

Catatan. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan


catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data
yang direkam sebelumnya di dalam dokumen atau
formulir.

3.

Penghubung

pada

halaman

yang

sama

(on

page

connector). Dalam menggambarkan bagan alir, arus


dokumen dibuat mengalir dari atas ke bawah dan dari kiri
ke kanan.
4.

Penghubung pada halaman yang berbeda (off page


connector). Jika untuk menggambarkan bagan alir suatu
sistem akuntansi diperlukan lebih dari satu halaman,

simbol ini harus digunakan untuk menunjukkan kemana


dan bagaimana bagan alir terkait satu dengan lainnya.
Bagan

5.

manual.

Simbol

ini

digunakan

untuk

menggambarkan kegiatan manual seperti : mengisi


formulir, membandingkan, memeriksa, dan berbagai jenis
kegiatan klerikal yang lain.
6.

ya

Tidak

7
.

Keputusan. Simbol ini menggambarkan keputusan yang


harus dibuat dalam proses pengolahan data.

On line computer process. Simbol ini menggambarkan


pengolahan data dengan komputer secara on line. Nama
program ditulis di dalam simbol.

8.

Mulai

atau

berakhir

(terminal). Simbol ini

untuk

menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi.


9.

Keterangan, komentar. Simbol ini memungkinkan ahli


sistem menambah keterangan untuk memperjelas pesan
yang disampaikan dalam bagan alir.

10.

Arsip

sementara.

Simbol

ini

digunakan

untuk

menunjukkan tempat penyimpanan dokumen, seperti


almari arsip dan kotak arsip. Terdapat dua tipe arsip
dokumen yaitu arsip sementara dan arsip permanen.

11.

Arsip

permanen.

Simbol

ini

digunakan

untuk

menggambarkan arsip permanen yang merupakan tempat


penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi
dalam sistem akuntansi yang bersangkutan.
12
.

Keying (typing, verifying). Simbol ini menggambarkan


pemasukan data ke dalam komputer melalui on line
terminal.

13.

On line storage. Simbol ini menggambarkan arsip


komputer yang berbentuk on line (di dalam memori
komputer).

14.

Pita magnetik (magnetic tape). Simbol ini menggambarkan


arsip komputer yang berbentuk pita magnetik. Nama arsip
ditulis di dalam simbol.

BAB III
LAPORAN OBYEK PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya PD BKK Susukan Cabang Pabelan


Sebelum dilaksanakan merger, tepatnya sebelum dikeluarkanya Pergub Jateng
no 99 tahun 2009,PD BKK Susukan Cabang Pabelan merupakan kantor pusat atau
berdiri sendiri dengan nama PD BKK Pabelan. PD BKK Pabelan didirikan
berdasar Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah tanggal
4 September 1969, nomor Dsa.G 226/1969/8/2/4 tanggal 19 Noprember 1970,
nomor Dsa G 323/1970/12/19/24 yang menegasakan didirikanya Badan Kredit
Kecamatan (BKK) dibeberapa daerah di Jawa Tengah.
Sebelas tahun kemudian dasar hukum pembentukan Badan Kredit Kecamatan
dikeluarkan yaitu berupa peraturan Daerah Tingkat I Jawa Tengah nomor 11
Tahun 1981 yang telah diubah dengan Perda nomor 2 Tahun 1988 tentang Badan
Kredit Kecamatan, yang kemudian diubah kembali dengan Perda nomor 4 Tahun
1995, dan diumumkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa
Tengah nomor 15 Tahun 1996 Seri D nomor 13, kemudian diubah dalam Peraturan
Daerah provinsi Jawa Tengah tanggal 11 Desember 2002 nomor 19 Tahun 2002
tentang Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan yang berkedudukan di Desa
Pabelan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang.
Kemudian pada tahun 2009 dikeluarkan kembali Pergub Jateng no 42 Tahun
2009 Tentang Pedoman pelaksanaan merger dan pengelolaan manajemen
28

perusahaan daerah BKK di Provinsi Jateng. Yang kemudian dikeluarkan kembali


Pergub Jateng no 99 Tahun 2009 tentang perubahan atas Pergub Jateng no 42
tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Merger dan pengelolaan manajemen
perusahaan daerah BKK di Provinsi Jateng. Setelah dikeluarkan pergub inilah PD
BKK Pabelan bergabung menjadi satu dengan empat BKK lainnya yaitu BKK
Getasan, BKK Suruh, BKK Tengaran, dan BKk Susukan dimana kelima BKK ini
berpusat di Susukan serta nama PD BKK Pabelan berubah menjadi PD BKK
Susukan Cabang Pabelan.
B. Struktur Organisasi PD BKK Susukan Cabang Pabelan
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dan susunan perwujudan pola
tetap hubungan antara fungsi, bagian atau posisi orang-orang yang menunjukkan
kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
orgasnisasi. Struktur ini mengandung spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi,
sentralisasi dan disentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran)
satuan kerja (Handoko, 1984:164).
Secara skematis, struktur organisasi PD BKK Susukan Cabang Pabelan dapat
digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1
Struktur Organisasi
PIMPINAN CABANG
Jumadi, S.Sos
KASI PELAYANAN
Eko Sri Wibowo,SH

KASI PEMASARAN
Agus Setiawan,SE

KASIR
SitiNurhidayah,SE
UMUM/SEKRETARIAT
Siti Irnah,SH
Penjaga
Kasmin

SEKSI DANA
Didik Siswoyo
SEKSI KREDIT
Agus Supriyanto,SPd
Prayudi Hendri W,SE
Slamet Widodo,SE

Sumber : PD BKK Susukan Cabang Pabelan


Di dalam organisasi, tiap-tiap bagian mempunyai masing-masing tugas yang
berbeda antara lain :
1.

Pimpinan Cabang
a. Melaksanakan fungsi managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi
pelaksanaan penyusunan rencana:
1) Penyusunan organisasi
2) Pelaporan
b. Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan
tekun

c. Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masingmasing secara baik
d. Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efesien
e. Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis
f. Menyusun fungsi manajemen secara baik
g. Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas
h. Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar
2. Kasi Pemasaran
a. Menghimpun dana dan menyalurkannya dalam bentuk kredit sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
b. Pendekataan pembinaan kepada masyarakat baik calon nasabah maupun
yang sudah menjadi nasabah
c. Penghimpunan dan pengelolaan dana dari masyarakat berupa deposito,
tabungan serta dana lainnya
d. Pelaksanaan administrasi keuangan, baik penghimpunan dana maupun
pengelolaan kredit
3.

Seksi Dana
a. Melakukan usaha dan koordinasi pengembangan dan pembinaan hubungan
kepada nasabah
b. Pelaksanaan administrasi keluar masuk dana
c. Pengelolaan rekening nasabah
d. Membuat rekapitulasi mutasi harian tabungan

4. Seksi Kredit
a. Melaksanakan

segala

kegiatan

yang

berhubungan

dengan

usaha

perkreditan, diantaranya pemberian kredit, penagihan, pengadministrasian


dan pemantauan kolektibilitas
b. Melaksanakan perencanaan kredit
c. Meneliti syarat-syarat calon nasabah kredit
d. Pemberian rekomendasi permohonan kredit yang diajukan oleh calon
nasabah
e. Melaksanakan administrasi kredit, mempersiapkan dan meneliti perjanjian
kredit
f. Membina nasabah kredit, program hubungan Badan Kredit Kecamatan
dengan kelompok peminjam dan penanganan kredit bermasalah
g. Membuat rekapitulasi mutasi harian pinjaman
5. Kasi pelayanan
a. Melakukan

pengkoordinasian

kegiatan-kegiatan

pemasukan

dan

pengeluaran dana serta melakukan pembukuan dan penerimaan laporan


dari bidang-bidang lain
b. Melakukan evaluasi laporan
c. Pembuatan laporan keuangan
6. Kasir
a. Melakukan koordinasi kegiatan kegiatan pemasukan dan pengeluaran
uang

b. Membuat laporan mutasi kas


c. Membuat berita acara perhitungan uang kas
d. Meneliti kebenaran laporan kas harian
e. Memegang kunci brankas
f. Menerima setoran-setoran nasabah dan setoran-setoran transaksi lainnya
7. Umun / Sekretariat
a. Merencanakan/mengkoordinasikan,

melaksanakan

dan

mengevaluasi

pelaksanaan bidang kesekretariatan hukum, organisasi dan tata laksana


serta hubungan masyarakat dan pengelolaan perlengkapan Badan Kredit
Kecamatan
b. Mengelola kearsipan dan dokumentasi
c. Menyelenggarakan kegiatan komunikasi dan informasi
d. Melakukan pengadaan barang-barang inventaris, peralatan kantor dan
kebutuhan kantor lainnya sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
8. Penjaga
Bertanggung jawab untuk menjaga keamanan kantor.
C. Lokasi PD BKK Susukan Cabang Pabelan
Sejak didirikan sampai sekarang, PD BKK Susukan Cabang Pabelan telah
menempati salah satu unit di lingkungan kantor kecamatan Pabelan terletak di
jalan Pemuda no 102 Pabelan. Pemilihan lokasi tersebut berdasarkan beberapa
pertimbangan antara lain:

1) Lokasi tersebut dipandang stategis pada jalur lalu lintas jalan raya, sehingga
mudan dijangkau dengan berbagai jenis alat transportasi dari berbagai arah.
2) Penetapan lokasi tersebut ditetapkan oleh pemerintah atau undang-undang
sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah No
11 tahun 1981, yang mengatur bahwa di tiap-tiap kecamatan dalam wilayah
kabupaten atau kota madya Daerah Tingkat I didirikan sebuah Bank
Perkreditan Rakyat atau Badan Kredit Kecamatan.
D. Sumber Penerimaan dan Pengeluaran Kas PD BKK Susukan Cabang
Pabelan
1. Sumber-sumber Penerimaan Kas
a. Tabungan
Tabungan adalah simpanan pihak ketiga yang pengajuan maupun
penarikannya dapat dilakukan dengan syarat-syarat dan cara-cara tertentu.
1) Pengajuan untuk menjadi penabung
a) Membawa identitas diri ( foto copy kartu tanda penduduk )
b) Mengisi dan menyetujui form pengajuan untuk menjadi nasabah.
c) Menandatangani buku model 5 sebagai arsip BKK.
d) Menandatangani buku tabungan.
e) Mengisi dan menandatangani slip setoran.
Adapun tabungan yang diselenggarakan PD BKK Susukan Cabang
Pabelan diberi nama Tabungan Masyarakat Desa ( Tamades). Tamades
dibuka untuk masyarakat umum juga untuk pelajar, setiap setoran masuk

minimal Rp 10.000,- dengan bunga 6 % per tahun dan biaya administrasi


sebesar RP 2.000,- setiap bulannya. Perhitungan bunga yang dilakukan
dengan

sistem

saldo

terendah

setiap

bulan.

Sedangkan

untuk

pengambilannya dapat dilakukan sewaktu-waktu. Untuk nasabah yang akan


menutup rekening dikenakan biaya tutup rekening sebesar Rp 5.000,-.
Sedangkan Tabungan wajib merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi
para debitur. Bunga tabungan wajib ini sebesar 4 % per tahun.
Saat ini tercatat 3107 nasabah tabungan baik tabungan tamades
maupun tabungan wajib.
b. Simpanan berjangka (Deposito)
Deposito (simpanan berjangka) adalah simpanan dari masyarakat
yang penarikannya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan
tingkat bunga yang telah ditetapkan. Sesuai dengan keputusan Presiden
nomor 38/1998 tanggal 27 Oktober 1998 tentang pajak bunga deposito dan
tabungan.
Simpanan berjangka minimal Rp 1.000.000,- dengan rincian sebagai
berikut :

Tabel 3.1
Suku Bunga Deposito
Suku Bunga (per tahun)
Jangka waktu
1-7,5 juta

7,5-50 juta

> 50 juta

1 bulan

8%

8,5%

9%

3 bulan

9%

9,5%

10%

6 bulan

9,5%

10%

10,5%

12 bulan

10%

10,5%

11,5%

Sumber : PD. BKK Susukan Cabang Pabelan


Bunga diberikan setiap tanggal jatuh tempo. Deposito yang belum
jatuh tempo dapat dicairkan tetapi bunga tidak dapat dibayarkan dan
dikenakan biaya finalti sebesar 2 % dari nominal. Sedangkan deposito yang
sudah jatuh tempo tetapi belum dicairkan secara otomatis dapat
diperpanjang (roll over ). Saat ini jumlah nasabah deposito tercatat 1590
nasabah. Sedangakan untuk pajak deposito dikenakan untuk deposito di
atas Rp 7.500.000,- dan besarnya 20 % dari bunga deposito.
c. Angsuran pinjaman
Ini merupakan piutang yang harus ditagih agar cash flow dapat
berputar dan dapat digunakan untuk realisasi kembali.
d. Penerimaan Umum

Merupakan

penerimaan-penerimaan

yang

mempengaruhi

bertambahnya saldo kas selain setoran tabungan, angsuran pinjaman dan


deposito. Yang termasuk penerimaan umum, antara lain:
1) Titipan PDAM, Listrik dan PBB
Pembayaran nasabah yang bagi BKK merupakan non kas, karena
pembayaran tersebut akan segera dibayarkan kembali sesuai dengan
bidang yang dibayarkan. Pembayaran tersebut antara lain : Pembayaran
listrik, PDAM dan PBB, yang mana apabila titipan tersebut disetorkan
(Listrik, PDAM, PBB), maka pihak BKK akan memperoleh fee.
2) Provisi
3) Biaya administrasi
4) Lainnya
2. Sumber-sumber pengeluaran kas
a. Jenis pengeluaran kas
1) Pemberian kredit kepada masyarakat
a) Kredit pegawai adalah kredit yang diberikan kepada pegawai negeri
dengan sistem angsuran potong gaji.
b) Kredit pensiunan adalah kredit yang diberikan kepada pensiuanan
pegawai negeri dengan sistem potong gaji pensiunan.
c) Kredit umum adalah kredit yang disalurkan kepada masyarakat
umum.

PD BKK Susukan Cabang Pabelan mempunyai 2 sistem dalam


penghitungan bunga kredit yaitu sistem bunga menurun ( anuitas ) dan
sistem bunga tetap (flat).

Tabel 3.2
Suku Bunga Kredit
Macam kredit

anuitas

Flat

Pegawai

18%

21%

Pensiunan

18-21%

21%

18-21%
Umum
Sumber : PD. BKK Susukan Cabang Pabelan

Untuk anuitas bagi pensiunan dan umum besarnya bunga


ditetapkan setelah mengetahui perekonomian calon nasabah. Sedangkan
untuk flat tidak diperkenankan untuk masyarakat umum.
Adapun biaya-biaya yang dikenakan untuk realisasi kredit, antara
lain :
a) Provisi 1 % dari jumlah plafond
b) Materai 3 lembar (sudah disediakan ) dengan jumlah Rp 18.000,c) Potongan tabungan 1 % dari plafond
d) Administrasi 2 % dari plafond
e) Dan besarnya asuransi di pertimbangkan sesuai usia nasabah.

Realisasi pinjaman jangka pendek maksimal 12 bulan dan jangka


panjang maksimal 10 tahun.
Syarat pengajuan kredit :
a) Fotocopy KTP suami, istri dan KK
b) Slip gaji per bulan
c) Fotocopy jaminan
d) Jaminan dibawa saat realisasi
2) Penarikan tabungan
Pengambilan uang oleh nasabah yang sewaktu-waktu dapat dilakukan.
3) Pencairan deposito
Pengambilan uang oleh nasabah, dimana waktu pengambilannya sesuai
dengan tanggal jatuh tempo deposito.
4) Pengeluaran Umum
Merupakan pengeluaran-pengeluaran yang mempengaruhi berkurangnya
saldo kas

selain penarikan tabungan, realisasi kredit dan pencairan

deposito. Yang termasuk pengeluaran umum, antara lain :


a) Pemeliharaan dan perbaikan
b) Barang dan jasa
c) Lainnya

3. Permodalan PD BKK Susukan Cabang Pabelan


Modal dasar setiap PD BKK ditetapkan minimal sebesar Rp.
l.000.000.000,00 (satu milyar rupiah). Kepemilikan modal PD BKK tersebut
dengan perbandingan sebagai berikut:
a. Daerah sebesar 50% (lima puluh persen)
b. Kabupaten / kota sebesar 42,5% (empat puluh dua setengah persen)
c. PT. Bank BPD Jawa Tengah sebesar 7,5% (tujuh setengah persen)

BAB IV
ANALISIS DATA

A. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Pada PD BKK Susukan Cabang Pabelan

Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Tabungan


PD BKK Susukan Cabang Pabelan

Bagian Umum/Sekretariat

Bagian Kasir

Mulai

Bersamaan dengan
diterimanya uang dari nasabah
2

Nasabah meminta
bukti setoran tabungan

BST
Membuat
bukti setoran
tabungan

Memasukkan ke
komputer (Validasi)

2
1
2

BST

BST

Nasabah

Setelah mencatat dalam


buku mutasi kas

Setelah ditandatangani
petugas dan nasabah

2
BST = Bukti Setoran
Tabungan

40

Alir Sistem Penerimaan Kas dari Setoran Tabungan


PD BKK Susukan Cabang Pabelan
Bagian
Umum/Sekretariat

Bagian Dana

Bagian Pelayanan

Validasi Komputer

BST

Neraca
Jurnal
harian

Validasi Komputer

Rekapitulasi
mutasi harian
tabungan

N
BST = Bukti
Setoran Tabungan
Selesai

Gambar 4.1 Setoran Tabungan

Sistem akuntansi penerimaan kas (setoran tabungan)


1. Bagian Kasir
a. Validasi melalui komputer, masuk dalam penerimaan kas
b. Mutasi kas, masuk dalam kas masuk
2. Bagian Umum/Sekretariat
Membuat jurnal harian. Jurnal untuk setoran tabungan:
Kas (debet)
Tabungan (kredit)
3. Bagian Pelayanan
Saat bagian kasir memvalidasi melalui komputer, secara otomatis validasi
tersebut masuk dalam komputer bagian pelayanan.
Saat ada transaksi dalam komputer bagian pelayanan sudah terprogram secara
otomatis apakah transaksi tersebut masuk dalam neraca atau laba/rugi. Setoran
tabungan masuk dalam neraca (saldo kas bertambah dan saldo tabungan
bertambah).
4. Bagian Dana
Bagian dana menerima laporan dari bagian pelayanan. Kemudian mencatat
dalam buku rekapitulasi mutasi harian tabungan (saldo tabungan bertambah).

Bagian Umum/Sekretariat

Bagian Dana

Bagian Kasir

Mulai

2
2

Nasabah meminta formulir


permohonan pembukaan
rekening

Mengisi formulir
permohonan
pembukaan
rekening

FPPR

BST

Mencatat dalam daftar


nasabah dalam komputer
Bag. dana

Setelah memberikan
no rekening

Menerima uang dari nasabah


validasi melalui
komputer

2
2

1
2

BST

BST

FPPR
Nasabah

Setelah ditandatangani
petugas dan nasabah
1

Setelah memvalidasi
melalui komputer

2
3

BST : Bukti Setoran Tabungan


FPPR : Formulir Permohonan
Pembukaan Rekening

Bagian Pelayanan

Bagian Dana

Bagian Umum/Sekretariat
3

Validasi Komputer

Neraca

Validasi Komputer

BST

Rekapitulasi
mutasi harian
tabungan

Jurnal
harian

N
Selesai
Gambar 4.2 Deposito Berjangka

Sistem akuntansi penerimaan kas dari Deposito Berjangka


1. Bagian dana
Bagian dana menerima formulir permohonan pembukaan rekening, kemudian
tugasnya adalah mencatat formulir tersebut dalam daftar nasabah dan memberikan
nasabah nomor rekening.
Setelah transaksi selesai sampai bagian pelayanan, bagian dana menerima data
dari bagian pelayanan tentang semua yang berhubungan dengan tabungan dan
deposito baik penerimaan maupun pengeluaran. Bagian dana akan mencatat
dalam buku rekapitulai mutasi harian tabungan. Deposito berjangka dicatat dalam
setoran penabung, dimana transaksi tersebut menambah saldo deposito.
2. Kasir
Saat ada Deposito berjangka, tugas kasir untuk laporan keuangan antara lain:
a. Slip setoran ditransaski melalui komputer (validasi). Deposito berjangka
dimasukkan dalam penerimaan kas.
b. Sebelum slip setoran (lembar pertama) diberikan kepada bagian umum, kasir
mencatat transaksi tersebut dalam buku mutasi kas. Dalam buku mutasi kas,
deposito berjangka dicatat dalam kas masuk.
3. Bagian Umum / Sekretariat
Bagian umum bertugas mencatat semua transaksi dalam jurnal harian. Setoran
tabungan akan dicatat:

Kas (debet)

Deposito Berjangka (kredit)


Artinya, kas bertambah dan deposito berjangka juga bertambah.
4. Bagian Pelayanan
Bagian pelayanan akan menerima semua transaksi dari kasir melalui
komputer. Saat kasir melakukan transaksi melalui komputer (validasi), secara
otomatis transaksi tersebut akan masuk dalam komputer bagian pelayanan. Semua
transaksi sudah terprogram secara otomatis apakah akan masuk neraca atau
rugi/laba. Deposito berjangka masuk dalam neraca (saldo kas bertambah dan
saldo deposito berjangka bertambah).
5. Bagian Dana
Bagian dana menerima data dari bagian pelayanan tentang semua yang
berhubungan dengan tabungan dan deposito baik penerimaan maupun
pengeluaran. Bagian dana akan mencatat dalam buku rekapitulai mutasi harian
tabungan. Setoran tabungan dicatat dalam setoran penabung, dimana transaksi
tersebut menambah saldo tabungan.

Bagian Umum/Sekretariat
Umum/Sekretariat

Bagian Kasir

Mulai

Bagian

Bersamaan dengan
diterimanya uang dari nasabah

Nasabah meminta
bukti setoran pinjaman

BST

BSP
Membuat
bukti setoran
pinjaman

Memasukkan ke
komputer (Validasi)

Jurnal
harian

3
N

1
2
2

BSP

Selesai

BSP
Nasabah

Setelah mencatat dalam


buku mutasi kas

Setelah ditandatangani
petugas dan nasabah

BSP : Bukti Setoran Pinjaman

Bagian Pelayanan

Bagian Kredit

Validasi Komputer

Neraca

Validasi Komputer

Rekapitulasi
mutasi harian
pinjaman

R/L

Gambar 4.3 Angsuran Pinjaman

Sistem akuntansi penerimaan kas dari angsuran pinjaman


6. Kasir
Saat ada angsuran pinjaman, tugas kasir untuk laporan keuangan antara lain:
a. Slip setoran ditransaski melalui komputer (validasi). Setoran pinjaman
dimasukkan dalam penerimaan kas.
b. Sebelum slip setoran (lembar kedua) diberikan kepada bagian umum, kasir
mencatat transaksi tersebut dalam buku mutasi kas. Dalam buku mutasi kas,
setoran pinjaman dicatat dalam kas masuk.
7. Bagian Umum/Sekretariat
Bagian umum bertugas mencatat semua transaksi dalam jurnal harian. Setoran
pinjaman akan dicatat:
Kas (debet)
Bunga (debet)
Kredit yang diberikan (kredit)
Artinya, kas bertambah dan tabungan juga bertambah.
8. Bagian Pelayanan
Bagian pelayanan akan menerima semua transaksi dari kasir melalui
komputer. Saat kasir melakukan transaksi melalui komputer (validasi), secara
otomatis transaksi tersebut akan masuk dalam komputer bagian pelayanan. Semua
transaksi sudah terprogram secara otomatis apakah akan masuk neraca atau
rugi/laba. Setoran pinjaman masuk dalam neraca dan rugi/laba. Saat kasir
membuat transaksi melalui komputer (validasi) setoran pinjaman, secara otomatis

jumlah rekening dan bunga akan tertera sesuai dengan plafond nasabah rekening
tersebut. Jumlah angsuran pokok masuk neraca (saldo kas bertambah dan saldo
pinjaman yang diberikan berkurang) dan bunga masuk rugi/laba (saldo bunga
bertambah).
9. Bagian Kredit
Bagian kredit menerima data dari bagian pelayanan tentang semua yang
berhubungan dengan setoran dan realisasi pinjaman. Bagian kredit akan mencatat
dalam buku rekapitulai mutasi harian pinjamna. Setoran pinjaman dicatat dalam
angsuran pinjaman, dimana transaksi tersebut mengurangi saldo pinjaman (kredit
yang diberikan).

Bagian Umum/Sekretariat

Bagian Kasir

Mulai

Membuat bukti
penerimaan
umum

Bagian Umum/Sekretariat
2

Bersamaan dengan
diterimanya uang dari nasabah

BPU

BPU

Memasukkan ke
komputer (Validasi)
BPU

Jurnal
harian

3
N

Setelah ditandatangani
penyetor

BPU
Selesai

1
Setelah mencatat dalam
buku mutasi kas

BPU : Bukti Penerimaan Umum

Bagian Pelayanan
3

Validasi Komputer

Neraca

R/L

Gambar 4.4 Penerimaan Umum

Sistem akuntansi penerimaan kas dari penerimaan umum (pendapatan provisi)


10. Kasir
Saat ada penerimaan umum, tugas kasir untuk laporan keuangan antara lain:
a. Bukti penerimaan umum ditransaksi melalui komputer (validasi), dimasukkan
dalam penerimaan kas.
b. Sebelum bukti penerimaan umum diberikan kepada bagian umum, kasir
mencatat transaksi tersebut dalam buku mutasi kas di bagian kas masuk.
11. Bagian Umum/Sekretariat
Bagian umum bertugas mencatat semua transaksi dalam jurnal harian.
Penerimaan umum akan dicatat:
Kas (debet)
Pendapatan provisi (kredit)
Artinya, kas bertambah dan pendapatan provisi juga bertambah.
12. Bagian Pelayanan
Bagian pelayanan akan menerima semua transaksi dari kasir melalui
komputer. Saat kasir melakukan transaksi melalui komputer (validasi), secara
otomatis transaksi tersebut akan masuk dalam komputer bagian pelayanan. Semua
transaksi sudah terprogram secara otomatis apakah akan masuk neraca atau
rugi/laba.
Pendapatan provisi masuk dalam neraca dan rugi/laba (saldo kas bertambah
(neraca) dan saldo pendapatan provisi bertambah (rugi/laba)).

B. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Pada PD BKK Susukan Cabang Pabelan


Alir Sistem Pengeluaran kas untuk Pengambilan Tabungan
PD BKK Susukan Cabang Pabelan

Bagian Umum/Sekretariat

Bagian Kasir

Mulai

Nasabah meminta bukti


pengambilan tabungan

Membuat bukti
pengambilan
tabungan

BPT

Memasukkan ke
komputer (Validasi)

Memberikan uang
kepada nasabah
BPT
BPT
Setelah mencatat dalam
buku mutasi kas

Setelah ditandatangani
petugas dan nasabah

Bagian Umum/Sekretariat

BPT

Bagian Pelayanan

Bagian Dana

Validasi Komputer

Validasi Komputer

Rekapitulasi
mutasi harian
tabungan

Neraca
Jurnal
harian
N

Selesai

BPT : Bukti Pengambilan


Tabungan

Gambar 4.5 Pengambilan Tabungan

Sistem akuntansi pengeluaran kas untuk pengambilan tabungan


5. Bagian Kasir
a. Validasi melalui komputer, masuk dalam pengeluaran kas
b. Mutasi kas, masuk dalam kas keluar
6. Bagian Umum/Sekretariat
Membuat jurnal harian. Jurnal untuk setoran tabungan:
Tabungan (debet)
Kas (kredit)
Artinya tabungan berkurang dan kas berkurang.
7. Bagian Pelayanan
Saat bagian kasir memvalidasi melalui komputer, secara otomatis validasi
tersebut masuk dalam komputer bagian pelayanan.
Saat ada transaksi dalam komputer bagian pelayanan sudah terprogram secara
otomatis apakah transaksi tersebut masuk dalam neraca atau laba/rugi.
Pengambilan

tabungan masuk dalam neraca (saldo kas berkurang dan saldo

tabungan berkurang).
8. Bagian Dana
Bagian dana menerima laporan dari bagian pelayanan. Kemudian mencatat
dalam buku rekapitulasi mutasi harian tabungan (saldo tabungan berkurang).

Alir Sistem Pengeluaran Kas Untuk Pencarian Deposito


PD BKK Susukan Cabang Pabelan
Bagian Dana

Bagian Kasir

Bagian Umum/Sekertaritat

1
Mulai

Warkat
Deposito

Membuat
bukti
pengambilan
Tabungan

BPT

Bag. Dana mencocokkan


warkat deposito lembar 1
dengan warkat deposito
lembar 2 yang disimpan
BKK

BPT

2
Validasi
komputer

Validasi
komputer

Setelah
memasukka
n dalam
buku
mutasi

N
4
Jurnal
harian

Menyerahkan uang
kepada nasabah

BPT
Setelah ditandatangani
petugas dan nasabah

BPT

Selesai

3
Bag Pelayanan
Rekapitulasi
mutasi harian
4
tabungan

Validasi
komputer

Neraca

BPT : Bukti Pengambilan Tabungan

Gambar 4.6 Pencarian Deposito

Sistem akuntansi pengeluaran kas untuk pencairan deposito


13. Bagian Dana
Memeriksa warkat deposito yang dibawa nasabah dengan warkat deposito
yang disimpan, apabila warkat tersebut benar maka warkat tersebut akan disimpan
sebagai bukti dan kemudian membuat bukti pengambilan tabungan untuk proses
pencairan deposito. Kemudian bukti tersebut diserahkan kepada kasir.
Setelah semua transaksi selesai sampai laporan keuangan, bagian dana
menerima data dari bagian pelayanan tentang semua yang berhubungan dengan
tabungan dan deposito baik setoran maupun pengambilan. Bagian dana akan
mencatat dalam buku rekapitulai mutasi harian tabungan. Pencairan deposito
dicatat dalam pengambilan, dimana transaksi tersebut mengurangi saldo deposito.
14. Kasir
Saat ada pencairan deposito, tugas kasir untuk laporan keuangan antara lain:
a. Slip setoran ditransaski melalui komputer (validasi). Pencairan deposito di
masukkan dalam pengeluaran kas.
b. Sebelum slip pengambilan tabungan diberikan kepada bagian umum, kasir
mencatat transaksi tersebut dalam buku mutasi kas. Dalam buku mutasi kas,
pengambilan tabungan (pencairan deposito) dicatat dalam kas keluar.

15. Bagian Umum/Sekretariat

Bagian umum bertugas mencatat semua transaksi dalam jurnal harian.


Pengambilan tabungan (pencairan deposito) akan dicatat:
Deposito berjangka (debet)
Kas (kredit)
Artinya, deposito berjangka berkurang dan kas juga berkurang.
16. Bagian Pelayanan
Bagian pelayanan akan menerima semua transaksi dari kasir melalui
komputer. Saat kasir melakukan transaksi melalui komputer (validasi), secara
otomatis transaksi tersebut akan masuk dalam komputer bagian pelayanan. Semua
transaksi sudah terprogram secara otomatis apakah akan masuk neraca atau
rugi/laba. Pengambilan tabungan (pencairan deposito) masuk dalam neraca (saldo
kas berkurang dan saldo deposito berjangka juga berkurang).

Alir Sistem pengeluaran kas untuk realisasi kredit


Pada PD BKK Susukan cabang Pabelan
Bagian Kredit

Bagian Pemasaran
1

Mulai
Syaratsyarat
kredit

Pengajuan
kredit
Mengisi
formulir
kredit

NOTA

Kasir
2
NOTA
BPU

Validasi
komputer

BPU

Menyerahkan
uang kepada
nasabah

Syaratsyarat
kredit

survei

Persetujuan
pimpimam

Setelah memasukkan
dalam buku mutasi
kas
1

NOTA
BPU

ya

Bag Pelayanan

Bagian Umum/ Sekretariat

Validasi
komputer

BPU
5

Neraca

Jurnal
Harian

Bagian Kredit

5
Validasi
komputer

Rekapitulasi
mutasi harian
pinjaman

Selesai

BPU : Bukti Pengeluaran Umum

Gambar 4.7 Realisasi Kredit

Sistem akuntansi pengeluaran kas untuk realisasi kredit


17. Bagian pemasaran
Melayani nasabah permohonan kredit. Menerima syarat-syarat yang diajukan
nasabah. Setelah semua syarat dilengkapi, kemudian dianalisa untuk selanjutnya
dilakukan survei di lapangan. Hasil survei dilaporkan kepada pimpinan.
18. Pimpinan
Menerima hasil survei dari bagian pemasaran. Kemudian dianalisa dan
rapatkan bersama dengan bagian pemasaran. Jika tidak memenuhi syarat yang
telah ditetapkan, maka pengajuan kredit ditolak dan apabila sesuai dengan
persyaratan maka pengajuan kredit disetujui.
19. Kasir
Kasir mendapat nota persetujuan kredit dari bagian pemasaran, kemudian
kasir membuat bukti pengeluaran umum yang menyatakan realisasi kredit sesuai
jumlah nominal kredit yang diberikan. Tugas kasir untuk laporan keuangan antara
lain:
a. Bukti

pengeluaran

umum

ditransaksi

melalui

komputer

(validasi).

Pengeluaran umum dimasukkan dalam pengeluaran kas.


b. Sebelum bukti pengeluaran umum diberikan kepada bagian umum, kasir
mencatat transaksi tersebut dalam buku mutasi kas. Dalam buku mutasi kas,
pengeluaran umum (realisasi kredit) dicatat dalam kas keluar.

20. Bagian Umum/Sekretariat


Bagian umum bertugas mencatat semua transaksi dalam jurnal harian.
Pengeluaran umum (realisasi kredit) akan dicatat:
Kredit yang diberikan (debet)
Kas (kredit)
Artinya, kredit yang diberikan bertambah dan kas berkurang.
21. Bagian Pelayanan
Bagian pelayanan akan menerima semua transaksi dari kasir melalui
komputer. Saat kasir melakukan transaksi melalui komputer (validasi), secara
otomatis transaksi tersebut akan masuk dalam komputer bagian pelayanan. Semua
transaksi sudah terprogram secara otomatis apakah akan masuk neraca atau
rugi/laba. Pengeluaran umum (realisasi kredit) masuk dalam neraca (saldo kas
berkurang dan saldo kredit yang diberikan).
22. Bagian kredit
Bagian kredit menerima data dari bagian pelayanan tentang semua yang
berhubungan dengan realisasi kredit. Bagian kredit akan mencatat dalam buku
rekapitulasi mutasi harian pinjaman. Realisasi kredit dicatat dalam realisasi
pinjaman, dimana transaksi tersebut menambah saldo pinjaman (kredit yang
diberikan).

Alir Sistem Penerimaan Kas dari Pengeluaran Umum (barang dan jasa)
PD BKK Susukan Cabang Pabelan
Bagian Umum/Sekretariat
Umum/Sekretariat

Bagian Kasir

Mulai

Bagian

BPU

BPU

Memasukkan ke
komputer (Validasi)

Membuat bukti
pengeluaran
umum

3
Jurnal
harian

Menyerahkan Uang
Kepada Nasabah

BPU
BPU
Selesai

Setelah mencatat dalam


buku mutasi kas

Setelah ditandatangani
penyetor

BPU : Bukti Pengeluaran


Umum

Bagian Pelayanan

Validasi Komputer

Neraca

R/L
Gambar 4.8 Pengeluaran Umum

Sistem akuntansi pengeluaran kas untuk pengeluaran umum (biaya barang dan jasa)
23. Kasir
Saat ada pengeluaran umum, tugas kasir untuk laporan keuangan antara
lain:
a. Bukti pengeluaran umum ditransaksi melalui komputer (validasi), masuk
dalam pengeluaran kas.
b. Sebelum bukti pengeluaran umum diberikan kepada bagian umum, kasir
mencatat transaksi tersebut dalam buku mutasi kas di bagian kas keluar.
24. Bagian Umum/Sekretariat
Bagian umum bertugas mencatat semua transaksi dalam jurnal harian. Setoran
pinjaman akan dicatat:
Biaya barang dan jasa (debet)
Kas (kredit)
Artinya, biaya barang dan jasa bertambah dan kas berkurang.
25. Bagian Pelayanan
Bagian pelayanan akan menerima semua transaksi dari kasir melalui
komputer. Saat kasir melakukan transaksi melalui komputer (validasi), secara
otomatis transaksi tersebut akan masuk dalam komputer bagian pelayanan. Semua
transaksi sudah terprogram secara otomatis apakah akan masuk neraca atau
rugi/laba. Pengeluaran umum masuk dalam neraca dan rugi/laba (saldo kas
berkurang (neraca) dan saldo biaya barang dan jasa bertambah (rugi/laba)).

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari bab sebelumnya serta hasil penelitian yang penulis
lakukan pada PD. BKK Susukan Cabang Pabelan, maka penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Akuntansi penerimaan kas meliputi setoran tabungan, deposito, angsuran
pinjaman dan penerimaan umum. Personalia yang terkait meliputi kasir,
bagian umum, bagian dana, bagian kredit, bagian pemasaran dan bagian
pelayanan.
a)

Bagian umum mempersiapkan bukti transaksi dan membuat jurnal


harian.

b)

Kasir mengkoordinasi semua kegiatan pemasukan dan pengeluaran


uang.

c)

Bagian pelayanan membuat laporan keuangan.

d)

Bagian dana melaksanakan administrasi keluar masuk dana dan


membuat rekapitulasi mutasi harian tabungan.

e)

Bagian kredit melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan


perkreditan dan membuatrekapitilasi mutasi harian pinjaman.

f)

Bagian pemasaran bertugas memasarkan produk dan melaksanakan


administrasi dalam pemberian kredit

68

69

2. Akuntansi pengeluaran kas meliputi pengambilan tabungan, pencairan


deposito, realisasi kredcit dan pengeluaran umum. Laporan keuangan
dibuat setiap hari untuk memudahkan laporan keuangan perbulan dan
pertahun.
B. Saran
Adapun saran yang mungkin bermanfaat bagi PD. BKK Susukan Cabang
Pabelan antara lain ;
1.

Perlu diadakan pembagian tugas yang tepat, misalnya pembuatan laporan


keuangan dikerjakan oleh bagian akuntansi.

2.

Perlu diadakan rapat dan laporan rutin untuk semua bagian (misalnya satu
bulan sekali), agar kinerja dan kerjasama antar karyawan lebih meningkat
serta minimalnya kecurangan-kecurangan yang kemungkinan akan
terjadi.

Anda mungkin juga menyukai