Anda di halaman 1dari 36

MIKROBIOLOGI

PROTOZOA
Kelompok 1
1FA5
ANGGOTA :
1. ALVINA DAHLIANA 7. ISMI MUTIARIN
2. DWIMAN NUGRAHA NURAISYAH
SUTANTO 8. LIZA AFIFAH
3. FERONICA DEWA MELLINIA PUTRI
PUTRI 9. RIO KEVIN
4. HESTI ROHMATILAH HUTAJULU
5. HILMAN SYAMAMI 10. RISMA ROSMALIA
ZAMAN 11. SUKAMTO
6. INDAH MEGA 12. YULIA ENDAH
PRATIWI SHILVIA
PENGERTIAN PROTOZOA

Protozoa berasal dari bahasa Yunani,


yaitu protos artinya pertama, dan
zoon artinya hewan.

Protozoa merupakan suatu organisme


seluler yang sifatnya adalah eukariotik
dengan tidak mempunyai dinding sel serta
heterotrof dan juga dapat bergerak (motil).
KLASIFIKASI PROTOZOA
Protista pertama kali diusulkan oleh Ernst Haeckel
Berdasarkan kesamaannya dengan kerajaan yang lebih tinggi
yaitu meliputi Protozoa yang menyerupai hewan bersel satu,
menyerupai tumbuhan dan menyerupai jamur

1. Secara Tradisional :
A. Protozoa, protista yang menyerupai hewan
- Hampir semuanya protista bersel satu
- Mampu bergerak yang makan dengan cara fagositosis
B. Algae, protista yang menyerupai tumbuhan
Algae mencakup semua organisme bersel tunggal maupun
banyak yang memiliki kloroplas
KLASIFIKASI PROTOZOA
C. Protista yang menyerupai jamur
Dianggap sama dengan jamur sebab mereka
memproduksi sporangia
2. Secara Modern
Istilah protista dipakai untuk mengacu pada eukariota
bersel satu baik sel independen atau kalaupun berkoloni
tidak menunjukkan diferensiasi dalam jaringan
CIRI - CIRI PROTOZOA
• Protozoa termasuk kelompok protista yang
mirip hewan.
• Protozoa dibedakan dari prokariot karena
ukurannya yang lebih besar, dan selnya
eukariotik.
• Protozoa dibedakan dari algae karena tidak
berklorofil, dibedakan dari jamur karena
dapat bergerak aktif dan tidak berdinding
sel, serta dibedakan dari jamur lendir karena
tidak dapat membentuk badan buah.
• Organisme uniseluler (bersel satu)
CIRI - CIRI PROTOZOA
• Heterotrof (umumnya tidak dapat membuat
makanan sendiri)
• Hidup dengan sendiri (soliter) atau berkelompok
(koloni)
• Hidup bebas secara parasit, bebas, dan sporofit
(fase pembentukan spora)
• Memiliki alat gerak yang berupa silia(rambut
getar), flagella(bulu cambuk) dan
pseudopodia(kaki semu)
• Memiliki ukuran tubuh sekitar 100-300 mikron
• Dalam suatu keadaan yang kurang
menguntungkan biasanya seringkali terjadi
pembentukan dari suatu kista yang
dimaksudkan ialah untuk dapat bertahan hidup
STRUKTUR SEL PROTOZOA
Sel – sel Protozoa terdiri dari bagian – bagian berikut :

• Vakuola makanan
• Vakuola kontraktil
• Inti sel (nucleus)
• Pelikel
• Silia
• Anus
• Mulut Sel
HABITAT

• Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah.


Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan,
lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies
bersifat parasitik, hidup pada organisme inang.
• Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau pada
permukaan tumbuh-tumbuhan.
• Protozoa laut yang lain hidup di dasar laut. Spesies yang hidup di
air tawar dapat berada di danau, sungai, kolam, atau genangan
air
METABOLISME PROTOZOA
- Mirip dengan metabolisme hewan tingkat tinggi dan
memerlukan senyawa organik dan anorganik yang
sama
- Nutrisi pada semua protozoa adalah holozoik
(memerlukan material organik)
- Ameba membungkus partikel makanan melalui mulut
- Melangsungkan pencernaan dan penyerapan dalam
vakuola makanan
- Material akan terbungkus dalam membran sehingga
menghasilkan vakuola makanan
SIKLUS HIDUP PROTOZOA
Malaria (Plasmodium Sp)
Prosesnya :
- Dimulai bila seseorang digigit nyamuk Anopheles (betina)
yang mengandung sporozoite
- Sporozoit-sporozoit yang masuk bersama ludah nyamuk
masuk ke peredaran darah
- Dalam waktu yang sangat singkat (30 menit) semua
sporozoit menghilang dari peredaran darah, masuk ke sel-
sel parenkim hati
- Dalam sel-sel hati (hepatosit) sporozoit membelah diri
secara aseksual, dan berubah menjadi skizon hati (skizon
kriptozoik)
- Siklus tersebut memerlukan waktu antara 6-12 hari untuk
menjadi lengkap
- Sesudah skizon kriptozoik dalam sel hati menjadi matang,
bentuk ini bersama sel hati yang terinfeksi pecah dan
mengeluarkan antara 5.000-30.000 merozoite
- segera masuk ke peredaran darah tepi dan
menyerang/masuk ke sel-sel darah merah
REPRODUKSI
Protozoa berkembang biak melalui
1. Reproduksi Aseksual
Berlangsung dengan pembelahan sel
2. Reproduksi seksual
Dengan cara konjugasi
PERANAN PROTOZOA DALAM
KEHIDUPAN MANUSIA
Peran yang Menguntungkan
• Menjadi salah satu sumber makanan bagi hewan air termasuk
udang, ikan, kepiting yang secara ekonomis bermanfaat bagi
manusia.
• Berperan penting dalam mengontrol jumlah bakteri di alam
• Di perairan, protozoa juga merupakan zooplankton dan bentos
• Foraminifera, cangkang atau kerangkanya merupakan petunjuk
dalam pencarian sumber daya minyak, gas alam, dan mineral.
• Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi
tanah radiolarian yang dapat digunakan sebagai bahan
penggosok.
FORAMINIFERA
Peran yang Menguntungkan
• Organisme yang bekerja untuk mematikan bakteri pada
makanan dan dapat mensterilkan makanan
• Entamoeba sebagai pembusukan makanan dalam usus
• Paramecium sebagai indikator pencemaran air
• Produksi antibiotik, steril, vaksin, vitamin & asam amino, asam
organik, dan enzim
• Stentor = dalam proses pengolahan limbah protozoa ini
memakan bakteri dalam limbah yang dapat menimbulkan
penyakit
• Amboeba proteus = sebagai pengurai hidup sapropit baik
dialam bebas maupun padaorganisme lain
AMOEBA PROTEUS
Peran yang Merugikan

• Protozoa dapat ditemukan dimana-mana karena termasuk


organisme kosmopolit. Oleh karena itu, beberapa jenis protozoa
dapat mengancam kesehatan manusia karena dapat menyebabkan
penyakit.
Contohnya adalah
1. Entamoeba hystolitica
2. Trypanosoma gambiense 3. Giardia lamblia

4. Toxoplasma gandii
Protozoa pada Darah dan
Jaringan

1. Protozoa Parasit pada Darah


- Trypanosoma Sp
- Plasmodium Sp
Daur hidup Trypanosoma pada mamalia terjadi berganti-ganti di
dalam inang vertebrata dan invertebrate
Penularan Trypanosoma dan dapat secara langsung dan dapat
secara tidak langsung yaitu mengalami pertumbuhan siklik
(mekanik) di dalam serangga pengisap darah sebelum menjadi
infektif
Patologinya menyebabkan pecahnya eritrosit, reaksi humoral
kelemahan limpa, hati, ginjal dan gangguan peredaran darah.
Gejala klinis ialah serangan demam yang intermitten dan
pembesaran limpa
Protozoa pada Darah dan Jaringan

2. Protozoa Parasit Pada Jaringan


Merupakan penyebab penyakit bagi manusia dan hewan
khususnya dan berperan penting dalam dunia kesehatan
pada umumnya
- Flagellata (Leishmania)
Menyebabkan penyakit leishmaniasis. Adapun ketiga
spesies tersebut adalah Leishmania donovani penyebab
leishmaniasis visceral; Leishmania tropica penyebab
leishmaniasis kulit dan Leishmania brazilliennis penyebab
leishmaniasis muko kutis
- Sporozoa (Toxoplasma)
Mampu menginfeksi berbagai macam hospes yaitu
spesies Toxoplasma gondii. T. gondii ini merupakan
penyebab penyakit toxoplasmosis pada manusia
Protozoa pada Darah dan
Jaringan

Contoh Protozoa Parasit pada Darah


- Trypanosoma Gambiense

- Trypanosoma rhodesiense

- Trypanosoma Cruzi
Protozoa pada Darah dan
Jaringan

Contoh Protozoa Parasit pada Jaringan

- Leishmania donovani - Leishmania Tropica

- Leishmania brazilliennis - Toxoplasma gondii


Protozoa pada Darah dan
Jaringan

Protozoa Parasit pada Darah

Trypanosoma gambiense

A. Hospes dan Penyakit


Manusia merupakan hospes dari spesies ini. Hospes
reservoar Trypanosoma gambiense adalah binatang
peliharaan seperti sapi, babi, kambing dan sebagainya.
Lalat Glossina berperan sebagai hospes perantara.
Panyakitnya disebut tripanosomiasis Afrika atau sleeping
sickness
Protozoa pada Darah dan
Jaringan

B. Morfologi
Bentuk trypanosoma (trypomastigot) dapat ditemukan
dalam darah, cairan serebrospinal (CSS), aspirasi kelenjar
limfe, dan aspirasi caian dari chancre trypanosomal yang
terbentuk pada tempat gigitan lalat tsetse
Bentuk tripomastigot berkembang biak secara belah
pasang longitudinal
Dalam darah bentuk trypanosoma tidak berwarna dan
bergerak dengan cepat diantara sel darah merah
Protozoa pada Darah dan
Jaringan

C. Siklus Hidup
Organisme terus memperbanyak diri dan bentuk metasiklik
(infektif) selama 2-5 hari dalam kelenjar ludah lalat tsetse
Seluruh siklus perkembangan dalam lalat tsetse
membutuhkan waktu 3 minggu
Parasit–parasit akan masuk ke dalam sistem lymphatic dan
ke dalam aliran darah
Manusia merupakan reservoir utama untuk Trypanosoma
gambiense, tetapi spesies in dapat selalu ditemukan pada
binatang
D. Patologi dan Gejala
E. Pencegahan dan Pengobatan
Protozoa pada Darah dan
Jaringan

D. Patologi dan Gejala


Gejala pertama akan terlihat jelas bila terjadi invasi pada
kelenjar limfe, diikuti dengan timbulnya demam remiten
yang tidak teratur dan keluar keringat pada malam hari
Banyak tripomastiot ditemukan dalam peredaran darah
pada saat demam tetapi pada saat tanpa demam
jumlahnya sedikit. Kelenjar limfe yang membesar
konsistensinya lunak, tidak nyeri
Stadium penyakit tidur timbul setelah bentuk tripomstigot
menginvasi susunan saraf pusat (SSP). Perubahan tingkah
laku dan kepribadian terlihat selama invasi SSP
Gejala–gejala Trypanosomiasis Gambia adalah
meningoensepalitis progresif, apati, kebingungan,
kelemahan dan hilangnya koordinasi
Protozoa pada Darah dan
Jaringan

E. Pencegahan dan Pengobatan


Pencegahan penyakit ini meliputi :
1. Mengurangi Sumber Infeksi
2. Melindungi manusia terhadap infeksi
3. Mengendalikan vector
Obat-obat yang sering digunakan antara lain :
1. Eflornithine dengan dosis 400 mg/kg/hari IM atau IV dalam
4 dosis bagi, selama 14 hari dan dilanjutkan dengan
pemberian oral 300 mg/kg/hari sampai 30 hari
2. Suramin dengan dosis 1 gr IV pada hari ke 1,3,7,14,21
dimulai dengan 200 mg untuk test secara IV. Dosis
diharapkan memcapai 10 gram. Obat ini tidak menembus
blood-brain barrier dan bersifat toksis pada ginjal
3. Pentamadine, dengan dosis 4 mg/kg/hari/hari IM selama
10 hari
Protozoa pada Darah dan
Jaringan

4. Melarsoprol, dengan dosis 20 mg/kg IV dengan


pemberian pada hari ke 1,2,3,10,11,12,19,20,21 dan
dosis perharinya tidak lebih dari 180 mg.
Enchephalopati dapat muncul sebagai efek
pemberian obat ini . Hai ini terjadi oleh karena efek
langsung dari arsenical (kandungan dari
melarsoprol) dan juga oleh karena reaksi
penghancuran dari Trypanosma (reactive
enchepalopathy). Bila efek tersebut muncul,
pengobatan harus dihentikan
Eflornithine, Suramin dan Pentamine
digunakan pada pasien pada fase awal dan
penyebaran. Sementara Melarsoprol dapat
digunakan pada ketiga fase tersebut
Protozoa pada Darah dan
Jaringan

Protozoa Parasit pada Jaringan

Toxoplasma gondii

A. Hospes dan Penyakit


Hospes definitif T. gondii adalah kucing dan binatang
sejenisnya (Felidae). Hospes perantaranya adalah
manusia, mamalia lainnya dan burung. Parasit ini
menyebabkan toksoplasmosis kongenital dan
toksoplasmosis akuisita
Protozoa pada Darah dan
Jaringan

B. Morfologi
Toxoplasma gondii merupakan protozoa obligat
intraseluler, terdapat dalam tiga bentuk yaitu takizoit, kista
dan ookista
Kista dibentuk di dalam sel hospes bila takizoit yang
membelah telah membentuk dinding
Di otak bentuk kista lonjong atau bulat, tetapi di dalam
otot bentuk kista mengikuti bentuk sel otot
Protozoa pada Darah dan
Jaringan

C. Siklus Hidup
Di dalam usus kecil kucing sporozoit menembus sel epitel
dan tumbuh menjadi trofozoit. Inti trofozoit membelah
menjadi banyak sehingga terbentuk skizon. Skizon matang
pecah dan menghasilkan banyak merozoit

Daur aseksual ini dilanjutkan dengan daur seksual.


Merozoit masuk ke dalam sel epitel dan membentuk
makrogametosit dan mikrogametosit yang menjadi
makrogamet dan mikrogamet (gametogoni), setelah
terjadi pembuahan terbentuk ookista
D. Patologi dan Gejala
Gejala klinis yang paling sering
dijumpai pada toksoplasmosis
dapatan adalah limfadenopati
dan rasa lelah, disertai demam
dan sakit kepala
Pada infeksi akut, limfa denopati
sering dijumpai pada kelenjer
getah bening daerah leher
bagian belakang
Ada yang tampak normal pada
waktu lahir dan gejala klinisnya
baru timbul setelah beberapa
minggu sampai beberapa tahun
Protozoa pada Darah dan
Jaringan

E. Pencegahan dan Pengobatan


Pencegahan dengan obat-obatan, terutama pada ibu
hamil yang diduga menderita infeksi primer dengan
Toxoplasma gondii, dapat dilakukan dengan spiramisin.

Pemberian obat untuk mengobati penderita


toksoplasmosis akut dapat dilakukan dengan pemberian
obat pyrimethamine dan sulfadiazine

Anda mungkin juga menyukai